13 min read

Akuntansi Deferral: Pengertian, Contoh, dan Perbedaan dengan Akrual

Diperbarui
Di tulis oleh: Author Avatar Andhika Pramudya

Akrual merupakan metode umum digunakan perusahaan dalam mengelola akuntansi. Namun, terdapat satu metode lagi yang tidak kalah penting dalam aktivitas keuangan bisnis, yaitu akuntansi deferral.

Di kala perusahaan sulit untuk menerima pembayaran di muka dari klien atau menerima uang muka untuk produk yang belum tersedia, biasanya manajemen akan menerapkan metode deferral untuk menunda pengakuan transaksi dalam akuntansi.

Walaupun terlihat cukup merepotkan, pada dasarnya dengan menerapkan deferral dalam akuntansi akan membantu mencerminkan keuangan yang lebih akurat. Berikut penjelasan Mekari Jurnal.

Apa Itu Akuntansi Deferral?

Akuntansi deferral adalah metode dalam akuntansi yang digunakan untuk menunda pengakuan pendapatan atau beban hingga periode akuntansi yang tepat, yaitu ketika pendapatan benar-benar diperoleh atau beban benar-benar terjadi. Artinya, deferral terjadi ketika uang sudah diterima atau dibayarkan, tetapi pengakuan pendapatan atau beban ditunda ke periode yang sesuai menurut prinsip akuntansi akrual.

Dalam praktiknya, deferral digunakan untuk mematuhi prinsip pencocokan (matching principle) dalam akuntansi, yaitu prinsip yang mengharuskan pendapatan dan biaya dicatat pada periode yang sama saat keduanya terjadi, bukan saat kas diterima atau dibayarkan.

Lalu mengutip dari Accountingtools, deferral dalam akuntansi mengacu kepada penundaan pengakuan suatu transaksi pemasukan maupun pengeluaran.

Pemasukan deferral dalam akuntansi yaitu entri jurnal penyesuaian untuk mendorong pengakuan pendapatan perusahaan ke periode selanjutnya karena perusahaan telah menerima uang di muka sebelum memberikan produk ke pelanggan.

Sedangkan pengeluaran deferral dalam akuntansi yaitu entri jurnal penyesuaian yang mendorong pengakuan expenses ke periode selanjutnya karena perusahaan telah membayar uang di muka sebelum mendapatkan aset atau barang yang telah dibeli.

Dalam transaksi pemasukan, penangguhan akan menjadi kredit dalam akun liabilitas dan bukan akun pendapatan. Kemudian dalam transaksi pengeluaran, penangguhan akan menjadi debit pada akun aset dan bukan pada akun pengeluaran.

Jenis-Jenis Akuntansi Deferral

Akuntansi deferral dibagi menjadi dua kategori utama:

1. Deferred Revenue (Pendapatan Diterima di Muka)

  • Merupakan uang yang sudah diterima, tetapi belum menjadi pendapatan karena jasa atau barang belum diberikan.
  • Dicatat sebagai kewajiban (liabilitas) dalam neraca sampai jasa/barang diberikan.

Contoh:

Perusahaan menerima pembayaran Rp12.000.000 untuk langganan majalah tahunan. Maka jurnal awalnya adalah:

(Debit) Kas Rp12.000.000
(Kredit) Pendapatan Diterima di Muka Rp12.000.000

Setiap bulan, perusahaan akan mengakui Rp1.000.000 sebagai pendapatan:

(Debit) Pendapatan Diterima di Muka Rp1.000.000
(Kredit) Pendapatan Rp1.000.000

2. Deferred Expense (Beban Dibayar di Muka)

  • Merupakan beban yang sudah dibayar, tetapi belum digunakan atau dikonsumsi pada periode tersebut.
  • Dicatat sebagai aset (prepaid expense) dalam neraca, lalu diamortisasi atau diakui sebagai beban pada periode berikutnya.

Contoh:

Perusahaan membayar asuransi tahunan sebesar Rp24.000.000 di awal tahun. Maka jurnal awalnya adalah:

(Debit) Beban Dibayar di Muka (Aset) Rp24.000.000
(Kredit) Kas Rp24.000.000

Setiap bulan akan diakui sebagai beban sebesar Rp2.000.000:

Debit) Beban Asuransi Rp2.000.000
(Kredit) Beban Dibayar di Muka Rp2.000.000

Contoh Deferral dalam Akuntansi

Contoh Deferral dalam Akuntansi

Berdasarkan penjelasan di atas, terdapat metode transaksi pemasukan dan pengeluaran.

Agar lebih mudah memahaminya, berikut gambaran contoh deferral dalam akuntansi.

Pemasukan Deferral

Perusahaan Dagang bernama PT. Jurnal Bersama menjual produk layanan perangkat lunak berbasis akuntansi seharga Rp 450.000 per bulan. Kemudian toko ATK ABC ingin membeli produk tersebut pada tanggal 3 Mei 2022 untuk selama 8 bulan.

Melihat transaksi tersebut, PT. Jurnal Bersama tidak dapat mengakui penerimaan yang diterima dimuka (deferred revenue) karena pada saat itu perusahaan masih ahrus memberikan layanan selama 8 bulan berikutnya.

Pengakuan pendapatan akan terjadi selama waktu periode berlangganan berjalan dan mencapai waktu yang sudah ditentukan karena telah berhasil memenuhi kewajiban untuk memberikan layanan.

Baca Juga: Metode Pencatatan Akuntansi Basis Kas (Cash) vs Akrual (Accrual)

Pengeluaran Deferral

Sebenernya, cara membedakan antara pemasukan deferral dengan pengeluaran deferral hanya tinggal melihat sundut pandang dari si penerima yang tertunda. Untuk lebih jelasnya dalat melihat dari soal berikut.

Perusahaan Jurnal Jaya membutuhkan tunjangan untuk karyawan berupa premi asuransi selama satu tahun untuk 40 karyawan dengan biaya sebesar Rp 1.200.000.000 pada tanggal 1 Januari 2021 dan mencakup perlindungan untuk satu tahun ke depan.

Dalam situasi ini, perusahaan telah membayar kewajibannya, tetapi manfaat atau perlindungan asuransi baru akan diberikan sepanjang tahun berjalan. Oleh karena itu, uang yang telah dikeluarkan akan dianggap sebagai pengeluaran tertunda atau deferred expenses.

Pengakuan biaya akan terjadi seiring berjalannya waktu selama periode perlindungan asuransi, yaitu sepanjang tahun 2021. Misalnya, jika perusahaan mencatat biaya asuransi sebesar Rp 120.000.000 per bulan, maka setiap bulan, perusahaan akan mengakui nilai tersebut sebagai biaya.

Pada akhir penghujung tahun 2021, seluruh biaya sebesar Rp 1.200.000.000 akan diakui sebagai biaya dalam laporan keuangan perusahaan.

Perbedaan Antara Akrual dan Deferral

Secara definisi, istilah akrual dan deferral sudah memiliki arti yang berbeda di mana akrual artinya menerima dan deferral artinya menangguhkan.

Namun, secara karakteristik dan prinsip memiliki perbedaan yang cukup signifikan.

Aspek Deferral Akrual
Waktu Kas Diterima/Dibayar Sudah diterima/dibayar Belum diterima/dibayar
Waktu Pendapatan/Beban Diakui Di masa depan (ditunda) Sekarang (meskipun belum ada kas)
Posisi di Neraca Aset atau Kewajiban Sementara Aset atau Kewajiban (berbasis estimasi)
Contoh Umum Sewa dibayar di muka, pendapatan diterima di muka Beban gaji yang belum dibayar, pendapatan belum ditagih

Lalu perbedaaan secara mendetail dapat terlihat di bawah ini:

Waktu Pengakuan

Dalam akuntansi akrual, transaksi keuangan diakui pada saat transaksi atau peristiwa terjadi, terlepas dari kapan uang tunai atau aset sebenarnya diterima atau dibayarkan.

Ini berarti pendapatan diakui saat terjadi, bahkan jika pembayaran belum diterima, dan biaya diakui saat dikeluarkan, bahkan jika pembayaran belum dibayarkan.

Kemudian dalam akuntansi deferral, pengakuan pendapatan atau biaya ditunda hingga periode waktu tertentu di masa depan, berdasarkan kapan manfaat atau layanan sebenarnya diberikan atau diterima.

Baca Juga: Pengertian Transaksi, Jenis hingga Sistem dalam Bisnis & Akuntansi

Prinsip Dasar

Mengikuti prinsip akrual, yang memungkinkan perusahaan untuk mencatat transaksi berdasarkan hak dan kewajiban, serta menghasilkan laporan keuangan yang mencerminkan posisi keuangan yang lebih akurat pada suatu waktu.

Sedangkan dari metode dan prinsip deferral, yang mengharuskan perusahaan menunda pengakuan pendapatan atau biaya hingga periode yang sesuai, sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku.

Contoh Penerapan

Pada akrual, sebuah perusahaan mungkin mengakui pendapatan penjualan pada saat barang dikirim kepada pelanggan, meskipun pelanggan belum membayar faktur.

Demikian pula, biaya yang terkait dengan produksi barang tersebut diakui pada saat biaya-biaya tersebut terjadi, bukan pada saat pembayaran dilakukan.

Di sisi deferral, jika perusahaan menerima pembayaran di muka dari pelanggan untuk langganan tahunan, maka pendapatan ini diakui secara bertahap seiring berjalannya waktu selama tahun tersebut.

Tujuan Utama

Akuntansi akrual bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kinerja keuangan perusahaan pada saat itu, tanpa mempertimbangkan kapan uang tunai sebenarnya bergerak.

Sedangkan deferral dalam ilmu akuntnasi adalah penundaan pengakuan pendapatan atau biaya hingga periode yang sesuai, berdasarkan prinsip-prinsip tertentu atau manfaat yang diterima.

Baca Juga: Perkembangan Teknologi AI Dalam Dunia Akuntansi

Pentingnya Akuntansi Deferral

Pentingnya Akuntansi Deferral

Akuntansi deferral memiliki peran yang penting dalam aktivitas bisnis perusahaan karena membantu perusahaan untuk mencerminkan dengan lebih akurat kinerja keuangan mereka dan mematuhi prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa akuntansi deferral penting dalam aktivitas bisnis perusahaan:

Pengakuan Pendapatan yang Akurat

Deferral memungkinkan perusahaan untuk mengakui pendapatan ketika barang atau layanan yang sesuai telah disampaikan kepada pelanggan atau manfaat dari transaksi telah diterima.

Metode deferral dapat membantu mencegah pengakuan pendapatan terlalu cepat, yang dapat menghasilkan laporan keuangan yang tidak akurat.

Manajemen Arus Kas

Dengan mengakui pendapatan secara bertahap dan memperlambat pengakuan biaya tertentu, perusahaan dapat mengelola arus kasnya dengan lebih baik.

Kondisi ini dapat membantu perusahaan untuk memenuhi kewajiban pembayaran, menghindari masalah likuiditas, dan merencanakan investasi dan ekspansi dengan lebih baik.

Kepatuhan dengan Prinsip Akuntansi

Akuntansi deferral mematuhi prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum seperti prinsip pengakuan pendapatan dan prinsip konservasi.

Penting untuk memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan memenuhi standar akuntansi yang diakui dan dapat dipercaya bagi pemegang saham, investor, kreditor, dan pihak lain yang berkepentingan.

Perpajakan yang Efisien

Penerapan akuntansi deferral dapat mempengaruhi pajak yang harus dibayar oleh perusahaan. Dengan memperlambat pengakuan pendapatan atau mempertimbangkan biaya tertunda, perusahaan dapat mengurangi kewajiban pajaknya dan mengelola kewajiban pajak secara efisien.

Baca Juga: Penjelasan Lengkap PSAK 46 Tentang Akuntansi Pajak Penghasilan

Analisis Kinerja Bisnis

Laporan keuangan yang akurat dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum memungkinkan analis, investor, dan manajemen untuk melakukan analisis kinerja bisnis dengan lebih baik.

Melakukan analisis ini dapat membantu dalam pengambilan keputusan strategis, perencanaan keuangan, dan penilaian risiko.

Penghindaran Manipulasi Laporan Keuangan

Dengan menerapkan deferral dengan benar, perusahaan dapat menghindari praktik-praktik manipulatif yang mungkin merugikan pemegang saham atau pihak lain yang berkepentingan.

Menghindari aksi manipulasi oleh orang-orang tidak bertanggungjawab ini penting untuk memelihara integritas dan kepercayaan dalam pasar keuangan.

Dengan demikian, akuntansi deferral adalah alat penting yang membantu perusahaan untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih baik, mematuhi regulasi, dan memberikan informasi keuangan yang jujur dan akurat kepada semua pihak yang berkepentingan dalam bisnis perusahaan.

Mekari Jurnal menghadirkan Airene untuk memberikan hasil analisa laporan keuangan yang cepat dan akurat yang berbasis teknologi artificial intelligence

Tujuan dan Manfaat Akuntansi Deferral

Akuntansi deferral atau yang dalam istilah Bahasa Indonesia dikenal sebagai penangguhan akuntansi adalah salah satu elemen penting dalam proses pencatatan laporan keuangan yang akurat dan sesuai dengan realitas ekonomi. Berikut berbagai tujuan dan manfaat akuntansi deferral dalam praktik bisnis modern, termasuk relevansinya terhadap prinsip kesesuaian dan transparansi keuangan.

Kesesuaian Periode (Matching Principle)

Salah satu tujuan utama penerapan akuntansi deferral adalah memastikan terpenuhinya prinsip akuntansi fundamental, yakni prinsip kesesuaian periode atau matching principle. Prinsip ini menyatakan bahwa pendapatan harus dicatat dalam periode yang sama dengan biaya atau beban yang timbul untuk menghasilkan pendapatan tersebut.

Dalam praktiknya, perusahaan seringkali menerima pendapatan di awal atau membayar beban di muka untuk suatu periode tertentu di masa depan. Tanpa penerapan sistem deferral, pendapatan tersebut dapat langsung diakui sebagai pemasukan dalam laporan laba rugi, begitu pula dengan beban yang dibayar. Hal ini tentu tidak mencerminkan kenyataan secara ekonomis, karena jasa atau manfaat dari transaksi tersebut belum sepenuhnya diterima atau diberikan.

Sebagai contoh, sebuah perusahaan properti menerima pembayaran uang sewa selama satu tahun ke depan dari penyewa. Apabila seluruh pembayaran tersebut langsung diakui sebagai pendapatan pada bulan penerimaan kas, maka akan terjadi distorsi dalam laporan keuangan.

Deferral memungkinkan perusahaan mencatat penerimaan tersebut sebagai “pendapatan diterima di muka” yang dikategorikan sebagai kewajiban jangka pendek. Kemudian, nilai tersebut akan diamortisasi ke dalam pendapatan aktual tiap bulan sepanjang masa sewa.

Dengan pendekatan ini, laporan keuangan tidak hanya menjadi lebih relevan dan akurat, tetapi juga mencerminkan prinsip konservatisme dalam akuntansi, yang menuntut agar pendapatan tidak diakui sebelum secara sah diperoleh.

Laporan Keuangan yang Akurat

Akuntansi deferral memiliki kontribusi besar dalam menghasilkan laporan keuangan yang lebih akurat dan kredibel. Akurasi dalam laporan keuangan sangat penting bagi pemangku kepentingan—baik internal maupun eksternal—dalam membuat keputusan ekonomi yang strategis.

Deferral berperan dalam memastikan bahwa transaksi yang belum memiliki dampak ekonomi sepenuhnya terhadap periode pelaporan tidak serta merta dicatat sebagai pendapatan atau beban. Sebaliknya, transaksi tersebut dicatat sebagai aset atau kewajiban terlebih dahulu, kemudian diakui sebagai pendapatan atau beban ketika manfaat ekonominya sudah terealisasi.

Sebagai ilustrasi, ketika sebuah perusahaan membayar premi asuransi untuk satu tahun ke depan, pembayaran tersebut pada awalnya tidak langsung dicatat sebagai beban. Sebagian besar akan dicatat sebagai “beban dibayar di muka,” yang termasuk dalam akun aset. Setiap bulan, sebagian dari nilai tersebut akan dipindahkan ke akun beban operasional.

Dengan strategi tersebut, laporan keuangan tidak hanya mencerminkan posisi kas perusahaan, tetapi juga menunjukkan posisi keuangan aktual berdasarkan prinsip accrual accounting. Hasilnya adalah laporan keuangan yang lebih representatif dan tidak menyesatkan pengguna laporan seperti investor, auditor, regulator, atau manajemen.

Transparansi Keuangan

Penerapan sistem deferral juga membawa manfaat penting dalam aspek transparansi keuangan perusahaan. Dengan mencatat transaksi seperti pendapatan diterima di muka atau beban dibayar di muka secara eksplisit, pemangku kepentingan dapat memahami kondisi ekonomi dan keuangan perusahaan secara lebih jernih.

Transparansi keuangan adalah salah satu indikator penting dari tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance). Deferral secara langsung menyajikan informasi mengenai kewajiban dan aset yang sifatnya temporer dan belum direalisasi. Dengan begitu, pihak manajemen maupun pihak luar perusahaan bisa mengetahui sejauh mana transaksi masa lalu akan berdampak pada periode-periode mendatang.

Sebagai contoh, sebuah universitas yang menerima uang pangkal mahasiswa untuk satu tahun akademik akan mencatatnya sebagai pendapatan diterima di muka. Laporan keuangan yang menyertakan akun ini menunjukkan bahwa institusi memiliki kewajiban moral dan administratif untuk memberikan layanan pendidikan selama durasi tahun tersebut.

Hal ini berbeda jika seluruh pembayaran langsung diakui sebagai pendapatan; tindakan tersebut akan menyembunyikan kewajiban jangka pendek institusi dan bisa menyesatkan pengguna laporan. Oleh karena itu, deferral membantu memperjelas tanggung jawab ekonomi perusahaan dan menciptakan sistem pencatatan yang dapat diaudit dan diverifikasi secara independen.

Pengendalian Internal yang Lebih Baik

Keunggulan lain dari penggunaan akuntansi deferral adalah mendukung sistem pengendalian internal perusahaan. Sistem ini memungkinkan manajemen untuk mengelola dan memantau beban serta pendapatan secara lebih disiplin dan tepat waktu.

Dengan mencatat transaksi sebagai penangguhan terlebih dahulu sebelum diakui sebagai pendapatan atau beban aktual, manajemen memiliki waktu untuk memverifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi dampak transaksi terhadap strategi bisnis secara keseluruhan. Proses ini memungkinkan perencanaan anggaran yang lebih realistis, proyeksi keuangan yang lebih akurat, serta pengelolaan kas yang lebih efisien.

Misalnya, perusahaan yang melakukan pembayaran sewa kantor secara tahunan di muka dapat mengetahui berapa porsi biaya yang sudah dikonsumsi tiap bulan dan berapa sisa biaya yang masih dikategorikan sebagai aset. Hal ini membantu divisi keuangan untuk memastikan bahwa dana operasional tidak terganggu dan pengeluaran disesuaikan dengan realisasi konsumsi manfaat.

Selain itu, deferral membantu mencegah overstatement atau understatement pada pendapatan atau beban, yang dapat menimbulkan penyimpangan dalam perhitungan laba rugi. Dalam jangka panjang, pengendalian internal yang didukung oleh sistem deferral dapat meningkatkan akurasi pengambilan keputusan dan memperkuat posisi finansial perusahaan di mata investor dan regulator.

Baca Juga: 10 Prinsip Dasar Akuntansi yang Perlu Anda Ketahui

Contoh Studi Kasus Akuntansi Deferral dalam Dunia Nyata

Untuk memahami lebih lanjut manfaat akuntansi deferral, penting untuk melihat bagaimana metode ini diterapkan dalam berbagai jenis organisasi. Berikut adalah beberapa contoh implementasi nyata:

1. Perusahaan Asuransi

Industri asuransi merupakan pengguna utama sistem deferral. Ketika seorang nasabah membayar premi asuransi untuk masa perlindungan satu tahun, perusahaan asuransi tidak mencatat seluruh nilai tersebut sebagai pendapatan langsung. Sebaliknya, nilai premi tersebut dicatat sebagai “pendapatan diterima di muka,” kemudian secara bertahap diakui sebagai pendapatan bulanan selama masa proteksi berjalan.

Metode ini mencerminkan realisasi pendapatan sesuai dengan berjalannya waktu dan manfaat yang diberikan, sekaligus memungkinkan perusahaan menyajikan pendapatan yang stabil dalam laporan keuangan.

2. Lembaga Pendidikan

Sekolah dan universitas juga menerapkan sistem deferral. Ketika mahasiswa membayar uang kuliah atau uang pangkal untuk satu semester atau satu tahun akademik, institusi akan mencatat pembayaran tersebut sebagai pendapatan diterima di muka. Pendapatan aktual baru diakui secara bertahap selama periode belajar.

Penerapan ini sangat penting karena mencerminkan beban kerja institusi selama masa belajar dan juga memperjelas kewajiban akademik kepada mahasiswa.

3. Perusahaan Properti atau Leasing

Dalam industri properti, deferral diterapkan saat penyewa membayar uang sewa di muka untuk beberapa bulan atau tahun ke depan. Perusahaan properti akan mencatat uang sewa tersebut sebagai kewajiban jangka pendek dan hanya mengakui pendapatan setiap bulan sesuai masa tinggal penyewa.

Hal ini menjaga konsistensi pengakuan pendapatan dan memudahkan perusahaan dalam mengelola kas operasional serta memenuhi kebutuhan perawatan properti.

Kelola Akuntansi Perusahaan Dengan Menggunakan Aplikasi

Akuntansi deferral adalah metode yang penting dalam aktivitas keuangan bisnis yang digunakan ketika perusahaan menghadapi situasi di mana pembayaran di muka atau penerimaan uang muka terjadi, tetapi layanan atau produk yang sesuai belum diberikan.

Dengan menerapkan deferral, perusahaan dapat menunda pengakuan transaksi ke dalam periode yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi, mencerminkan keuangan yang lebih akurat, dan membantu manajemen mengelola arus kas.

Untuk mempermudah pengelolaan keuangan dalam aktivitas bisnis, Anda dapat menggunakan aplikasi akuntansi berbasis cloud yaitu Mekari Jurnal.

Terdapat fitur unggulan yang dapat Anda gunakan mulai dari fitur pengaturan anggaran, fitur pembukuan, fitur pembuatan invoice, dan fitur penyusunan laporan keuangan.

Daftarkan perusahaan Anda sekarang juga dan dapatkan free trial selama 7 hari sekarang dengan klik tombol di bawah ini!

Baik, Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang!

atau

Konsultasi dengan Sales Mekari Jurnal Sekarang!

 

Kategori : Akuntansi

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

WhatsApp Hubungi Kami