Daftar Isi
10 min read

25 Tanda Kegagalan Usaha Sudah di Depan Mata, Siap-siap!

Tayang 23 May 2025
Highlights
  • Kegagalan dalam usaha sering terjadi karena manajemen buruk. Tanpa perencanaan yang jelas, bisnis mudah kehilangan arah.
  • Kurangnya pemahaman pasar bikin produk tak diminati. Bisnis gagal karena tidak tahu apa yang dibutuhkan konsumen.
  • Masalah keuangan jadi penyebab utama usaha tumbang. Dari pencatatan yang berantakan hingga utang menumpuk.
  • Kurang promosi membuat produk sulit dikenal orang. Sekuat apa pun produk, tetap butuh strategi pemasaran.
  • Pemilik yang mudah menyerah mempercepat kegagalan. Bisnis butuh ketekunan, bukan hanya ide bagus.

Ketika menjalankan bisnis, salah satu tanda kegagalan dalam usaha yang paling umum terjadi adalah keadaan ketika modal telah habis.

Namun, kehabisan modal berupa uang bukanlah satu-satunya kegagalan dalam usaha bisa terjadi. Faktanya, masih banyak tanda-tanda lain yang harus Anda waspadai.

Meskipun begitu, beberapa tanda yang menyebabkan kegagalan dalam usaha biasanya terbagi menjadi dua faktor, eksternal dan internal.

Salah satu faktor eksternal yang tak bisa dihindari oleh setiap bisnis manapun adalah, berupa wabah penyakit demam berdarah atau bahkan pandemi covid seperti beberapa tahun yang lalu.

Meski begitu, kegagalan dalam bisnis yang akan terjadi biasanya juga memiliki gejala-gejala umum, sama halnya ketika seseorang sedang terjangkit penyakit serius.

Jika gejala pada manusia adalah flu, batuk, atau demam. Maka gejala yang terjadi pada perusahaan justru lebih komplek.

Oleh karena itu, berikut ini adalah 25 tanda kegagalan dalam usaha yang dapat Anda jadikan pengingat, agar segera bisa mengantisipasinya.

1. Tidak Punya Rencana Bisnis yang Jelas

Tanda kegagalan dalam usaha yang paling pertama adalah ketika bisnis Anda tidak memiliki rencana bisnis yang jelas.

Karena mau bagaimanapun juga, rencana bisnis yang jelas adalah langkah pertama yang harus Anda siapkan jika benar-benar ingin membuka bisnis.

Jika tidak ada rencana sama sekali, lantas apa yang akan Anda coba jual dan pasarkan? Mungkin untuk awal-awal, hal seperti itu memang berhasil.

Tapi bagaimana dengan rencana untuk 5 tahun ke depan? Anda juga harus memikirkannya, jika ingin bisnis tersebut bertahan lama.

Baca Juga: Pentingnya Perencanaan Bisnis, Manfaat, dan Tipsnya!

2. Tidak Memahami Pasar dan Pelanggan

Kemudian yang kedua, dampak serius dari tidak merencakan bisnis dengan baik adalah ketidaktahuan akan target pasar dan pelanggan yang akan dituju.

Contoh sederhana, misalnya Anda ingin bisnis percetakan. Maka lokasi manakah yang paling tepat untuk membuka toko tersebut?

Jawabannya, Anda harus merencanakan untuk membuka tokonya di kawasan perkatoran atau pusat bisnis, agar mudah diakses oleh targer pelanggan Anda.

Jika tidak seperti itu, dan Anda dengan asal membukanya di sembarang tempat. Maka bukan tidak mungkin kalau bisnis Anda bisa jadi tidak akan bertahan lama.

Jadi, pahami target pasar dan pelanggan adalah hal penting jika Anda tidak ingin mengalami kegagalan dalam usaha di kemudian hari.

Baca Juga: 4 Faktor Salah Lokasi, Bikin Bisnis Gigit Jari

3. Sedikit Inovasi, Produk Monoton

Tentu kita serinng menemui beberapa bisnis yang terpaksa tutup karena produknya cenderung monoton dan minimi inovasi.

Oleh karena itu, jika bisnis Anda sudah dalam fase memproduksi barang/jasa yang cenderung dalam waktu yang cukup lama, sebaiknya segera lakukan inovasi sebelum semuanya terlambat.

Bentuk inovasi bisa macam-macam, seperti dari segi kegunaan produk, promo, dikson, atau kebaharuan yang dibutuhkan oleh pelanggan.

Baca Juga: Inovasi Bisnis: Kunci Sukses UKM di Era Digital

4. Promosi Lesu dan Tak Efektif

Tanda-tanda lainnya bahwa bisnis Anda berada di ambang kegagalan adalah ketika strategi promosi pun mengalami kebuntuan dan semakin tidak efektif.

Biasanya hal ini terjadi akibat kejenuhan dan perkembangan pasar yang begitu pesat. Sedangkan adaptasi akan promosi yang efektif pun menjadi tantangannya sendiri.

Karena ketika promosi tak kunjung membuahkan hasil, ini bisa jadi sinyal awal untuk bisnis Anda agar segera berbenah dan mencari cara promosi lainnya yang ampuh.

5. Gagal Bersaing dengan Kompetitor

Dalam menjalankan bisnis, baik dari perencanaan sampai ke tahap promosi. Anda juga penting untuk memetakan kompetitor relevan di industri yang Anda geluti.

Jangan sampai target pelanggan potensial Anda justru jatuh ke tangan kompetitor karena analisa dan taktik promosi Anda yang kurang berhasil.

Tanda kegagalan dalam usaha juga bisa dilihat dalam hal ini, perhatikan apakah bisnis Anda tipe pemenang di industri atau tidak.

6. Jarang Melakukan Evaluasi Kerja Rutin

Manajemen bisnis dan evaluasi rutin merupakan salah satu pondasi keberhasilan bisnis yang jangan diabaikan.

Ketika bisnis sudah mulai jarang atau terkesan lepas kendali terhadap evaluasi kinerja rutin, ini adalah alarm dini yang perlu segera diatasi.

Evaluasi rutin berguna untuk check and balance terhadap apa yang selama ini telah dikerjakan, apakah berjalan sesuai rencana atau ada yang perlu dibenahi.

7. Gagap Adaptasi Tren dan Teknologi

Merek seperti Nokia dan Blackberry barangkali adalah yang paling paham bagaimana gagap pada sebuah adaptasi tren dan teknologi bisa meredupkan sebuah bisnis.

Agar hal serupa tidak terjadi lagi, maka peka terhadap tren dan teknologi sangatlah penting untuk menstabilkan bisnis Anda agar bertahan lama.

8. Overtrading

Overtrading dapat diartikan bahwa perusahaan melakukan penjualan yang tumbuh secara berlebihan sehingga mengakibatkan utang dan piutang bisnis menjadi bertambah.

Sementara modal kerja terus digunakan untuk membiayai proses operasional.

Apabila sampai terjadi seperti ini, maka perusahaan akan terlibat masalah likuiditas dan tidak mampu mendapatkan uang tunai dari hasil penjualan yang digunakan untuk membayar pemasok dan gaji karyawan.

9. Terlalu Banyak Utang

Bahaya meminjam utang adalah jika tidak dapat melunasi utang tersebut, terlebih apabila pinjaman bunga yang tinggi membuat utang Anda semakin hari semakin membesar.

Konsekuensi terbesarnya jika Anda tidak dapat melunasi utang adalah aset yang Anda miliki dijual atau disita oleh pihak bank.

Perlu diketahui bahwa rasio utang yang aman adalah di bawah 40% dan maksimalnya adalah 50%, selebihnya di atas itu tidak dianjurkan karena berbahaya bagi bisnis Anda.

Baca Juga:  13 Cara Mengelola Utang Perusahaan, Dijamin Efektif

10. Terlalu Banyak Piutang Tidak Tertagih

Dampak terbesar dari banyaknya piutang tidak tertagih adalah pemasukan bisnis menjadi berkurang.

Piutang tidak tertagih jika terlalu banyak maka berisiko mengancam bisnis Anda.

Langkah yang dapat Anda lakukan untuk menghindari piutang ini adalah melakukan penagihan secara berkala.

Anda juga dapat menentukan kebijakan kredit yang lebih ketat dan pemberian denda jika ada keterlambatan dalam pembayaran.

11. Kekurangan Modal

Kekurangan modal sering kali dapat mengakibatkan bisnis Anda tidak dapat berputar dengan baik. Banyak yang menjadi penyebab modal berkurang yaitu piutang yang macet.

Solusinya, selain melakukan penagihan, Anda dapat meminjam modal kepada pihak luar sesuai dengan kebutuhan, tetapi jangan sampai melebihi maksimal rasio utang yaitu 50%.

12. Pengelolaan Kas Buruk

Pengelolaan kas yang buruk dapat menjadi salah satu penyebab buruk pada perusahaan.

Dimulai dari pencatatan penerimaan dan pengeluaran dalam setiap bulan tidak dikelola dengan baik sehingga posisi nilai kas tidak dapat diketahui apakah sedang untung atau rugi.

Dengan pengelolaan kas yang baik manfaatnya akan lebih mudah mengidentifikasi sebelum terjadinya krisis dalam keuangan kas.

Baca juga : 4 Tips Mengatasi Rasa Malas untuk Menghindari Kegagalan Bisnis

13. Kurang Pengawasan

Pengawasan terutama pada masalah keuangan menjadi hal yang sangat penting. Jika tidak dilakukan dengan baik, ini dapat menjadi sumber malapetaka bagi bisnis yang Anda jalankan.

Cara yang paling mudah dalam melaksanakan pengawasan adalah melakukan pengoreksian keuangan rutin dalam setiap bulan.

Yaitu dengan meminta bukti-bukti setiap pembayaran agar tidak ada yang dipalsukan dan mulai melakukan transaksi secara non tunai karena lebih mudah dalam melakukan pengecekan.

Dengan begitu, kesempatan untuk berbuat curang dalam hal keuangan akan semakin sulit dilakukan.

14. Margin Keuntungan Tipis

Margin adalah selisih harga jual dari harga produksi. Salah satu alasan keuangan menipis yaitu karena margin keuntungan yang tipis.

Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal, seperti harga bahan pokok meningkat atau adanya pesaing baru yang bermain di harga yang rendah.

Sehingga mau tidak mau Anda harus menyesuaikan dengan harga pesaing.

Solusinya, Anda dapat melakukan inovasi produk dan memberikan nilai lebih kepada produk Anda sehingga dapat dijual dengan harga yang lebih mahal agar margin keuntungan dapat meningkat.

15. Penjualan Mengalami Penurunan

Terdapat beberapa penyebab penjualan mengalami penurunan.

Anda dapat menyelidiki kira-kira apa yang menjadi penyebabnya, apakah ada kompetitor yang lebih baik, apakah ada kekurangan produk, pelayanan kurang ramah dan sejenisnya.

Agar mendapatkan jawaban yang lebih akurat, Anda dapat melakukan wawancara dengan para konsumen langsung mengenai daya beli terhadap produk yang Anda miliki.

16. Tingkat Pertumbuhan Menurun

Harusnya bisnis Anda setiap tahun selalu tumbuh menjadi lebih besar. Apalagi dengan ditambah penjualan setiap bulannya mengalami peningkatan.

Paling tidak setiap tahunnya market share produk Anda dapat selalu meningkat, jangan sampai malah turun karena pertumbuhan yang menurun.

17. Gagal Bangun Jaringan, Relasi, atau Komunitas yang Kuat

Bisnis yang kuat dan berhasil biasanya memiliki basis jaringan maupun komunitas yang kuat dan luas.

Apabila bisnis Anda baru merintis, sebaiknya coba juga fokus pada sektor ini. Namun jika bisnis sudah bertahun-tahun dan masih tidak memiliki jaringan yang luas, sebaiknya Anda coba berhati-hati.

Jaringan yang luas memungkinkan produk Anda menjangkau lapisan terjauh yang bisa dijangkau oleh sebuah perusahaan. Sehingga profit pun juga bisa semakin meningkat.

Mengabaikan hal ini bisa cukup riskan jika bisnis Anda ingin berfokus pada ekspansi secara besar-besaran.

Maka dari itu, Anda wajib menghindari tanda kegagalan dalam usaha dengan membangun jaringan yang luas.

18. Tutup Telinga dengan Feedback Pelanggan

Pernah dengar istilah bahwa, “Pembeli adalah raja“? Sayangnya, hal ini benar adanya.

Sebagai perusahaan yang menjual produk kepada pelanggan, hal utama yang harus diperhatikan adalah kebutuhan pelanggan akan produk itu sendiri.

Biasanya, mereka yang paling tahu bagaimana kondisi nyata produk Anda berada di lapangan. Pengalaman pelanggan inilah yang harus Anda catat baik-baik.

Bersikap tutup telinga terhadap feedback pelanggan hanya akan menggali kegagalan Anda sendiri dalam bisnis.

19. Pelanggan Kesulitan untuk Akses Produk

Selain kualitas yang harus bagus dan digemari pelanggan, akses terhadap produk pun wajib Anda perhatikan.

Katakanlah Anda sebuah perusahaan FMCG, maka akses terhadap produk bisa jadi akan sangat beragam dan mendetail dibanding jenis kategori bisnis lainnnya.

Produk FMCG harus bisa menjangkau pos-pos secara luas dan mendalam, mulai dari retail besar sampai warung kelontongan.

Jika bisnis Anda tidak ingin gulung tikar terlalu cepat, akses distribusi produk wajib diperhatikan secara mendalam.

20. Produk Tidak Punya Keunikan

Karena begitu banyaknya perusahaan yang menjual produk yang sama, sebagai pelaku usaha Anda wajib untuk memikirkan upaya lain yang membuat produk Anda paling berbeda.

Jawabannya yaitu lebih unik! Jika ditanya unik seperti apa? Tentu Anda yang paling tahu. Bisa saja menawarkan pengalaman baru, kemasan yang beragam, atau bentuk kebaharuan lainnya.

Namun yang jelas, produk yang unik cenderung akan lebih dilirik dan dipilih oleh pelanggan, dibanding produk yang biasa-biasa saja.

21. Tidak Punya Dana Darurat atau Cadangan

Secara teknis, tanda kegagalan usaha selanjutnya adalah ketika perusahaan Anda tidak memiliki dana darurat dan dana cadangan yang memadai.

Situasi seperti pandemi covid-19 tentu tidak bisa diprediksi, oleh karena itu Anda membutuhkan dana darurat atau sejenisnya agar bisnis tetap bertahan lama.

22. Keputusan Bisnis Sering kali Tidak Objektif

Keberhasilan atau kegagalan suatu usaha sering kali ditentukan oleh keputusan strategis yang diambil pihak manajemen dan direksi.

Pastikan setiap keputusan yang Anda terbitkan sesuai dengan penilaian data objektif, bukan justru berdasarkan penilaian subjektif semata.

23. Melanggar Regulasi dan Hukum Usaha

Banyak pelaku usaha yang terlalu fokus pada operasional harian sampai lupa urusan legalitas. Padahal, izin usaha, pajak, dan regulasi lain adalah fondasi penting yang harus dipenuhi sejak awal.

Kalau sampai dilanggar baik karena lalai atau sengaja, ini bisa berujung pada sanksi, denda, bahkan penutupan usaha.

Jadi, jangan anggap sepele soal legal. Lebih baik repot di awal daripada rugi besar di belakang.

24. Kurangnya Persediaan

Masalah stok sering kali dianggap sepele, padahal bisa jadi biang kerok kegagalan usaha. Ketika permintaan datang tapi barang kosong, pelanggan bisa kecewa dan beralih ke kompetitor.

Persediaan yang terlalu sedikit bikin bisnis kehilangan potensi keuntungan. Kuncinya adalah perencanaan yang tepat: tidak perlu menumpuk, tapi pastikan barang selalu siap saat dibutuhkan.

Baca Juga: Manajemen Persediaan Stok Barang FIFO, LIFO, Average

25. Banyak Pekerja yang Resign

Tanda yang terakhir adalah tingkat perpindahan karyawan tinggi. Jika bisnis Anda mulai ditinggalkan oleh karyawan-karyawan terbaik Anda.

Maka Anda perlu waspada berarti ada masalah dalam perusahaan, para karyawan lebih memilih cari aman dengan pindah ke perusahaan lain yang lebih sehat dalam hal keuangannya.

Cegah Pengelolaan Keuangan yang Berantakan dengan Mekari Jurnal

Demikianlah pembahasan mengenai 25 tanda kondisi kegagalan usaha Anda yang dalam keadaan berbahaya dan kurang baik.

Agar lebih aman, Anda perlu menggunakan software akuntansi online Mekari Jurnal.

Dengan menggunakan software laporan keuangan perusahaan dari Mekari Jurnal, Anda dapat mengetahui secara realtime posisi keuangan perusahaan Anda.

Apakah sedang dalam keadaan sehat dan baik atau sedang tidak sehat atau menurun.

Selain itu, Mekari Jurnal juga dilengkapi berbagai fitur yang memudahkan Anda dalam mengelola bisnis, mulai dari pengelolaan stok dan aset perusahaan, pengaturan utang dan piutang.

Daftarkan bisnis Anda sekarang juga dan nikmati free trial selama 14 hari untuk pengguna baru. Untuk info lebih lanjut silakan Anda kunjungi website Mekari Jurnal.

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

WhatsApp Hubungi Kami