Cara Menghitung Internal Rate Of Return (IRR) dengan Rumus Bagaimana cara menghitung Internal rate of return (IRR) atau tingkat pengembalian internal dengan menggunakan rumus yang tepat? Simak penjelasannya di Blog Mekari Jurnal! Sebelum memutuskan target investasi, perusahaan akan melakukan evaluasi dan memberi peringkat peluang investasi atas potensial dari proyek bisnis tersebut. Internal rate of return (IRR) atau tingkat pengembalian internal merupakan salah satu metrik penting yang digunakan untuk melakukan analisis tersebut. Perusahaan cenderung memilih jenis investasi dengan nilai tingkat pengembalian internal lebih tinggi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak. Selain itu, Anda bisa menggunakan rumus IRR untuk memprediksi potensi keuntungan jika ingin menginvestasikan uang ke instrumen investasi, seperti saham, deposito bank, properti, dan lain sebagainya. Apa itu Internal Rate of Return (IRR)? Internal Rate of Return (IRR) adalah metrik yang digunakan untuk memperkirakan persentase tingkat pengembalian investasi, terutama bagi perusahaan dan organisasi untuk menentukan profitabilitas dari peluang investasi. Metriks ini juga menunjukkan tingkat diskonto, yang artinya mengacu pada tingkat bunga untuk menentukan nilai sekarang dari arus kas masa depan. IRR merupakan interest rate yang membuat net present value (NPV) atau berapa nilai investasi dalam uang hari ini menjadi sama dengan nol. Semakin tinggi nilai IRR, semakin diminati juga investasi atau proyek tersebut. Tingkat pengembalian internal dari setiap investasi atau proyek dihitung dengan mempertimbangkan tiga asumsi berikut: Investasi yang dilakukan akan dimiliki sampai jatuh tempo. Arus kas perantara akan diinvestasikan kembali. Semua arus kas bersifat periodik, atau jarak waktu antara arus kas yang berbeda adalah sama. Tahukah Anda kalau software akuntansi online terbaik Mekari Jurnal bisa memudahkan Anda mengelola keuangan perusahaan secara lebih praktis dan akurat. Buktikan dengan coba gratis Jurnal sekarang! Apa Manfaat dari Internal Rate of Return (IRR)? Manfaat dari tingkat pengembalian internal adalah: Menilai peluang usaha yang lebih menguntungkan dengan asumsi biaya investasi yang seragam. Menghitung keuntungan riil yang diperoleh dari kepemilikan aset yang ada, khususnya untuk investor real estate yang ingin memperkirakan pengembalian masa depan atas pembelian prospektif. Membandingkan beberapa skenario investasi sehingga dapat memutuskan strategi investasi yang tepat. Memaksimalkan pengembalian investasi dengan memilih proyek dengan tingkat pengembalian tertinggi daripada tingkat pengembalian yang disyaratkan. Cara Menghitung Internal Rate of Return (IRR) dengan Rumus Rumus atau formula internal rate of return (IRR) adalah: IRR = i1 + NPV1 – NPV2i2 – i1 Keterangan: IRR = Internal Rate of Return i1 = Tingkat diskonto yang menghasilkan NPV + i2 = Tingkat diskonto yang menghasilkan NPV – NPV1 = Net Present Value Positif NPV2 = Net Present Value Negatif Selain rumus di atas, IRR dapat dihitung dengan cara berikut: Keterangan: Ct = Net cash inflow selama periode t C0 =Total biaya investasi awal IRR = Tingkat pengembalian internal t = Jumlah periode Contoh Perhitungan Internal Rate of Return Agar Anda lebih mudah dalam memahami penggunaan rumus IRR, berikut kami sajikan contoh atau ilustrasi cara menghitung internal rate of return: Perusahaan A ingin mendiversifikasi bisnisnya dan berencana untuk menjalankan proyek baru yang membutuhkan investasi awal sebesar Rp 4 miliar. Mereka akan melunasinya dalam 4 tahun. Investasi tersebut menghasilkan Rp 500 juta di tahun pertama, Rp 1 miliar di tahun kedua, Rp 2 miliar di tahun ketiga, dan Rp 2,5 miliar di tahun keempat. Jika tingkat diskonto 8%, maka cara mengetahui kelayakan proyek investasi ini menggunakan rumus IRR adalah: Diketahui: n = 4 t = 0,1,2,3,4 CF0= – Rp 4 miliar CF1 = Rp 500 juta CF2 = Rp 1 miliar CF3 = Rp 2 miliar CF4 = Rp 2,5 miliar Tingkat Diskonto = 8% Penyelesaian: Jika tingkat pengembalian internal proyek adalah 8%, maka NPV adalah: = 428.669.410 + 857.338.820 + 1.714.677.640 + 2.143.347.050 – 4.000.000.000 = 1.144.032.920 Kemudian, mari kita asumsikan bahwa tingkat pengembalian internal adalah 10% dan NPV = 0. = 413.223.140 + 826.446.280 + 1.652.892.561 + 2.066.115.702 – 4.000.000.000 = 958.677.683 IRR = 8% (Rp 958.677.683 : 1.144.032.920) x (10% – 2%) = 9,6% Jadi, jika IRR adalah 10%, maka angka 9,6% belum mencapai impas. Berdasarkan prinsip IRR, sebaiknya proyek ini ditolak. Selain menggunakan metode manual, Anda juga bisa menggunakan rumus di Microsof Excel untuk memudahkan penghitungan IRR. Berikut ini langkah-langkah menggunakan fungsi IRR: Klik fungsi f x di Excel. Pilih fungsi Keuangan. Di kotak pencarian fungsi, ketik IRR untuk fungsi IRR (dan pilih IRR jika diberi pilihan fungsi mana yang akan digunakan). Menggunakan layar Rumus Argumen, sisipkan rentang data Excel sebagai Nilai untuk periode IRR yang sedang dianalisis. Setelah hasilnya muncul, bandingkan nilai IRR dengan tingkat diskonto. Kelebihan dan Kekurangan Melakukan Perhitungan Tingkat Pengembalian Internal Salah satu keuntungan dari metode internal rate of return adalah memberikan tingkat pengembalian yang tepat untuk setiap proyek dibandingkan dengan biaya investasi. Nilai IRR memungkinkan investor untuk mengintip potensi pengembalian proyek sebelum dimulai. Selain itu, metode ini juga mempertimbangkan nilai waktu dari uang – yang merupakan ukuran potensi penghasilan uang di masa depan. Hal ini membuat proses evaluasi pengembalian menjadi lebih akurat dan kredibel. Adapun kekurangan dari metode ini adalah IRR tidak mempertimbangkan faktor-faktor penting seperti durasi proyek, biaya masa depan, atau ukuran proyek. IRR hanya membandingkan arus kas proyek dengan biaya proyek yang ada, oleh sebab itu, metriks ini tidak dapat digunakan untuk proyek eksklusif. Karena tidak mempertimbangkan biaya modal, sebaiknya Anda tidak menggunakan metode ini untuk membandingkan proyek dengan durasi yang berbeda. Kesimpulan Internal rate of return merupakan alat yang bisa Anda gunakan untuk membandingkan tingkat pengembalian sebelum Anda memutuskan jenis investasi mana yang paling menguntungkan di masa depan. Berbeda dengan ROI dan NPV yang hanya memperhitungkan arus kas suatu proyek, IRR dapat memperhitungkan waktu dari arus kas tersebut. Setiap proyek memiliki biaya modal atau pembiayaan yang sama, sehingga, semakin tinggi nilai tingkat pengembaliannya, semakin menguntungkan proyek tersebut. Jadi, tak heran jika pemimpin perusahaan hanya akan menerima proyek kalau tingkat pengembalian internal di atas biaya modal proyek. Untuk mengelola arus kas perusahaan serta aset-aset yang dimiliki, Anda bisa memanfaatkan software akuntansi seperti Mekari Jurnal. Nikmati berbagai kemudahan dalam pembuatan laporan keuangan, manajemen anggaran, hingga pengelolaan stok barang yang lebih akurat. Konsultasi langsung dengan tim kami dan jadwalkan demo gratis untuk mempelajari lebih lanjut tentang fitur Jurnal! Nah, itulah penjelasan tentang internal rate of return (IRR) mulai dari pengertian hingga cara menghitung tingkat pengembalian internal dengan rumus. Semoga informasi di atas bermanfaat! Ikuti juga media sosial Mekari Jurnal untuk mendapatkan informasi seputar bisnis, akuntansi, dan keuangan.