Mempelajari Lebih Jauh Sejarah Akuntansi, The History Of Accounting Di dunia ini, tentu saja segala sesuatu itu memiliki sejarahnya masing-masing. Sejarah sangatlah penting karena bisa dijadikan sebagai gambaran kehidupan-kehidupan manusia di masa lampau, dapat menjadi pedoman dalam hidup. Tidak hanya sejarah manusia, sejarah ilmu akuntansi pun berguna sebagai acuan perkembangan akuntansi dari masa ke masa. Sejarah akuntansi dapat memberikan pemahaman dan apresiasi yang lebih baik mengenai bidang akuntansi dan evolusinya. Sejarah akuntansi melakukan peran yang instrumental dalam memberikan pemahaman yang lebih baik atas permasalahan akuntansi yang terjadi. Berkaitan dengan praktik yang ada, sejarah akuntansi dapat memberikan penilaian yang lebih baik atas praktik yang berlaku dengan melakukan perbandingan terhadap metode yang digunakan di masalalu. Akuntansi dapat disebut sebagai profesi yang paling tua di dunia. Hal ini ditunjukkan dengan berbagai bukti sejarah yang ada. Sejarah dari perkembangan akuntansi itu sendiri terbagi menjadi dua. Pertama, sejarah perkembangan akuntansi di dunia dan yang kedua adalah sejarah perkembangan akuntansi di Indonesia. Baca Juga: Proses Pengajuan Hak Paten yang Harus Dipahami Perusahaan Sejarah Perkembangan Akuntansi Dunia 1. Sejarah Akuntansi Periode Mesir Pada masa itu pencatatan dilakukan oleh orang-orang pada zaman Mesir kuno di mana mereka menggunakan metode pencatatan untuk membantu dalam berdagang keluar daerah negara. Pencatatan dilakukan pada lembaran daun. Hal ini dilakukan pada saat manusia mulai mengenal uang, metode pencatatan transaksi keuangan semakin banyak dikenal. Hal ini terbukti dengan adanya data sejarah tentang materi pelajaran pencatatan atau pembukuan yang ditulis dalam bahasa Arab. Mereka menghitung laba atau rugi dengan cara menghitung barang yang dibawa pada waktu berangkat berlayar dan barang yang dibawa pulang lagi pada saat selesai berlayar. Maka dari itu perhitungan rugi laba hanya dibuat pada akhir suatu pelayaran. Pada periode Mesir, bukti sejarah menunjukkan gudang-gudang Mesir masalalu dijadikan sebagai tempat penyimpanan barang-barang berharga seperti emas, gandum, permata, tekstil, bahkan hewan ternak yang menunjukkan adanya pencatatan atas transaksi-transaksi. Berdasarkan kisah tersebut, dapat diketahui bahwa sistem pencatatan sudahada sejak dahulu. 2. Sejarah Akuntansi Periode Babilonia Pada masanya ilmuan melakukan pembongkaran ribuan tabel tanah liat di Babilonia. Didapati hasil dari penelitian tersebut menunjukkan suatu kesaksian yang besar tentang sistem pembukuan mereka. Dalam sistem akuntansinya, catatan-catatan umum kebanyakan ditemukan berupa penerimaan tabel-tabel. Tabel-tabel tersebut berisi catatan informasi: Berapa jumlah uang dan barang yang diterima Nama orang yang memberikannya Nama orang yang menerimanya Tanggal kejadiannya Ada juga tabel pengeluaran yang dicatat atas arus keluar dari perusahaan. Tabel pengeluaran tersebut terdiri dari daftar sejumlah uang dan kekayaan yang dibelanjakan sebagai hasil dari pengguna internal, pembelian dan kerugian. Tabel pengeluaran kadang diberlakukan sebagai suatu catatan tentang biaya, laba dan produksi juga dicatat didalamnya. Tabel laba biasanya meliputi: Apa laba yang diterima Siapa yang menerima Alasan-alasan untuk menerima Tanggal penerimaan. Sementara itu untuk tabel produksi terdiri dari daftar sederhana mengenai apa yang dibuat dan kepada siapa dijual. Sebuah catatan tentang obligasi telah dijaga dan terdiri dari informasi berikut: Jumlah dan dasar dari komoditas atau uang yang dipinjamkan Tingkat bunga (jika ada) Nama debitur Nama kreditur Waktu pembayaran Spesifikasi mengenai metode pembayaran Saksi Tanggal 3. Sejarah Akuntansi Periode China Akuntansi di China memiliki Sejarah yang Panjang. Fungsi akuntansi dalam hal pertanggung jawaban dapat dilacak jauh ke belakang hingga tahun 2200 SM selama Dinasti Hsiu dan sejumlah dokumen menunjukkan bahwa akuntansi digunakan untuk mengukur kekayaaan dan membandingkan pencapaian di kalangan bangsawan dan Putri-Putri pada dinasti Xia ( tahun 2000-1500 SM ). Konfusius Muda ( 551-479 SM ) dulunya pernah menjadi seorang manajer gudang dan tulisanya menebutkan bahwa pekerjaannya meliputi akuntansi yang seharusnya membuat catatan penerimaan dan pengeluaran setiap harinya. Diantara ajaran-ajaran Konfusius terdapat keharusan untuk memelihara sejarah dan catatan akuntansi dipandang sebagai bagiaian dari sejarah tersebut. Pada Akhir tahun 1970-an,para pemimpin China mulai untuk Mengubah ekonomi mulai dari perencanaan pusat bergaya soviet menjadi lebih berorientasi pasar tetapi masih berada di bawah kendali Partai komunis. Karakteristik utama akuntansi di China saat ini berasal dari pendirian Republic Rakyat China pada tahun 1949. China menerapkan suatu perekonomian terencana yang sangat terpusat, yang mencerminkan prinsip-prinsip Marxisme dan pola-pola yang dianut Uni Soviet dimana Negara mengendalikan hak untuk menggunakan dan distribusi seluruh alat produksi dan memberlakukan perencanaan dan kendali yang kaku atas perekonomian. Pelaporan Keuangan Cukup sering dilakukan dan lengkap. Ciri utamanya adalah orientasi manajemen dana yang mana dana diartikan sebagai properti, barang, dan material yang digunakan selama proses produksi. Perekonomian China paling tepat disebut sebagai perekonomian Hibrid ( Campuran ), dimana Negara mengendalikan komoditas dan industri yang strategis, sementara industri lain serta sektor komersial dan swasta, diatur oleh sistem yang berorientasi kepada pasar. Dengan adanya reformasi ekonomi dimana mencakup privatisasi termasuk pengalihan perusahaan milik Negara menjadi perusahaan perseroan . Perusahaan perseroan China yang mengeluarkan saham, aturan akuntansi yang baru telah dikembangkan bagi perusahan-perusahaan yang baru diprivatisasikan dan perusahaan-perusahaan independen dengan kewajiban terbatas. 4. Sejarah Akuntansi Periode Yunani PAda periode Yunani pemerintah membagi secara adil barang kepada rakyatnya. Permulaan akuntansi mengawasi keseimbangan, uang masuk, pengeluaran dan berakhir pada keseimbangan. Pandangan terhadap akuntansi dalam sektor swasta ditawarkan dengan penemuan di Mesir atas ”zenon papyri” yang merupakan dokumen dari abad ketiga sebelum masehi. Waktu Mesir sebagai provinsi Yunani, dibawah kepemimipinan Alexander Agung, dokumen itu menghasilkan bukti bahwa adanya akuntansi Yunani abad ke-4 sebelum masehi. Zenon adalah administrator saat itu. Setiap departemen bagian diatur oleh seorang supervisor yang meminjamkan akun sehari-hari dari aktivitas dibawah yurisdiksi. Pengamatanter hadap dokumen-dokumen tertulis berisikan transaksi, banyak di antara mereka meminjam uang dan aktiva lainnya yang diterima oleh kepala departemen. Catatan menunjukkan bahwa akun ini terdiri dari daftar kas dan aktiva lainnya, seperti makanan, minyak, baju dan arus masuk serta arus keluar. Item yang sama dan total pengeluaran kemudian dikelompokkan bersama didalam sebuah paragraf. Sejarah Perkembangan Akuntansi di Indoensia Akuntansi di Indonesia sudah masuk ke Indonesia sejak zaman kerajaan di masa yang lalu, seperti kerajaan Majapahit, kerajaan Sriwijaya, dan kerajaan Mataram. Zaman kerajaan dapat disebut menjadi pintu masuk bagi akuntansi untuk berkembang di Indonesia. Sejak tahun 1642, akuntansi mulai diterapkan di Indonesia. Sayangnya, tidak ada bukti yang menguatkan hal tersebut. Sehingga awal dari penerapan akuntansi modern di Indonesia dimulai ketika masa colonial Belanda tepatnya pada tahun 1842 ketika gubernur Belanda dari Hindia-Belanda mengeluarkan peraturan tentang penerimaan kas, piutang, anggaran untuk garnisun, dan pengiriman kapal di Batavia dicatat dengan menggunakan jurnal. Jurnal ini adalah buku untuk mencatat transaksi sebelum ditransfer ke jurnal sesungguhnya. Mereka juga menjelaskan cara penggunaan dari ledger atau buku besar. Bagaimanapun, Belanda sampai taraf tertentu berhasil mengubah proses tradisional pengembangan akuntansi ke dalam dominasi kolonial akuntansi, di mana semua istilah dan tindakan menjadi sasaran tujuan kolonialisme Belanda. Belanda datang ke Indonesia pada akhir abad ke-16 untuk berdagang dan kemudian membentuk organisasi maskapai yang bernama VOC ( Vereenigde Oost Indische Compagnie). Pada tahun 1602 terjadi peleburan 14 maskapai dan tahun1619 membuka cabang di Batavia dan kota lain di Indonesia. VOC berakhir padatahun 1799 dan setelah itu kekuasaan diambil alih oleh Kerajaan Belanda. Sejak itu muncul perusahaan Belanda di Indonesia. Catatan pembukuan menekankan pada mekanisme debit dan kredit berdasarkan praktik dagang untuk kepentingan perusahaan Belanda saja. Tetapi sejak Belanda menyerah kepada Jepang pada tanggal 9 Maret 1942 pada akhirnya jepang merubah segala bentuk sistem akuntansi Belanda. Sistem yang dirubah Jepang adalah sistem administrasi dan kekuatan ekonominya dilucuti, serta orang-orang Eropa yang saat itu memegang sektor penting untuk dialihkan kepada kepentingan peperangan. Orang-orang Jepang ditempatkan di posisi manajemen tingkat atas dan orang-orang Indonesia di posisi menengah dan bawahtanpa mengubah sistem pengetahuan akuntansi waktu era kolonial Belanda. Awalnya tidak banyak orang Indonesia yang terjun dalam bidang akuntansi. Kalaupun ada, pada zaman penjajahan Belanda mereka hanyalah merupakan tenaga-tenaga pembantu ataupun pelaksana. Orang Indonesia pertama yang bekerjadi bidang akuntansi adalah J. D. Massie yang pada zaman itu diangkat sebagai pemegang buku untuk jawatan akuntan pajak. Pada zaman pendudukan Jepang, Indonesia sangat kekurangan tenaga khususnya di bidang akuntansi. Jabatan jabatan pimpinan di keuangan didominasi sebanyak 90% oleh bangsa Belanda. Melihat hal itu seorang bernama Bapak Slamet mendirikan kursus-kursus untuk mengisi jabatan tadi yang didominasi oleh orang-orang Indonesia. Baca Juga: Proses Pengajuan Hak Paten yang Harus Dipahami Perusahaan Setelah Indonesia merdeka, sangat dirasakan sekali kekurangan tenaga akuntan. Pada tahun 1947, hanya ada seorang akuntan berbangsa Indonesia, yaitu Prof. Dr. Abutari. Dalam masa perang kemerdekaan (1945- 1950), kursus-kursus untuk mendidik tenaga di bidang akuntansi di lanjutkan. Di Indonesia sendiri, pendidikan akuntan dimulai dengan dibukanya jurusan akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dalam tahun 1952. Pendirian jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini kemudian di ikuti dengan pembukaan jurusan yang sama di fakultas-fakultas ekonomi di Universitas Padjadjaran tahun 1961, Universitas Sumatera Utara tahun 1962, Universitas Airlangga tahun 1962, dan Universitas Gajah Mada tahun 1964. Itulah sejarah singkat secara kronologis bagaimana akuntansi sebenarnya sudah ada sejak zaman Mesir Kuno. Mengetahui sejarah akuntansi berguna untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai akuntansi dalam penerapan teknologi. Ingin mempelajari akunting? Anda dapat menggunakan software pengelolaan akuntansi dalam penerapan di industri menggunakan Jurnal. Software aplikasi stok barang dari Jurnal dapat Anda gunakan secara gratis selama 14 hari.