Daftar Isi
9 min read

Mengenal Berbagai Istilah Audit Pada Laporan Keuangan Perusahaan

Tayang 06 Jan 2025
Diperbarui 27 Mei 2025

Kenali dulu istilah-istilah dalam audit dalam laporan keuangan perusahaan agar Anda sebagai pemilik bisnis dapat membaca hasilnya. Simak selengkapnya di Mekari Jurnal.

Laporan keuangan perusahaan akan diaudit oleh auditor pada akhir periode akuntansi. Tujuannya yakni untuk melihat bagaimana pelaku usaha atau perusahaan menjalankan ketentuan yang ada.

Di sisi lain audit laporan keuangan perusahaan juga memiliki manfaat seperti menambah kredibilitas atas posisi keuangan yang dilaporkan, meningkatkan nilai dan kinerja perusahaan pada periode tersebut, membantu pengambilan keputusan selanjutnya dan masih banyak manfaat lainnya.

Itulah salah satu alasan mengapa banyak perusahaan melakukan audit laporan keuangan, meskipun biaya yang dibutuhkan tidak sedikit. Karenanya penting untuk Anda sebagai pemilik usaha ataupun stakeholder untuk dapat membaca audit laporan keuangan dengan memahami istilah istilah audit yang ada.

Apa Saja Istilah Istilah Audit Dalam Laporan Keuangan Perusahaan?

Audit laporan keuangan merupakan salah satu elemen penting dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas suatu entitas bisnis. Proses audit dilakukan untuk memastikan bahwa laporan keuangan yang disusun oleh manajemen perusahaan mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya dan telah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Dalam pelaksanaannya, audit melibatkan berbagai proses, teknik, dan terminologi khusus yang harus dipahami oleh manajemen, akuntan, dan pemangku kepentingan lainnya.

mengenal istilah istilah audit pada laporan keuangan

Berikut istilah-istilah dalam audit laporan keuangan perusahaan yang perlu Anda tahu:

Manajemen Audit

Manajemen audit merujuk pada proses evaluasi sistematis terhadap efektivitas dan efisiensi manajemen operasional suatu organisasi. Tujuan dari manajemen audit adalah untuk menilai bagaimana manajemen menjalankan fungsi-fungsinya sesuai dengan tujuan organisasi, apakah terdapat pemborosan sumber daya, atau kelemahan dalam proses internal yang perlu diperbaiki.

Dalam audit jenis ini, auditor akan menganalisis proses pengambilan keputusan manajerial, efektivitas kebijakan, dan efisiensi sistem operasional. Misalnya, dalam perusahaan manufaktur, manajemen audit dapat mengevaluasi apakah lini produksi bekerja sesuai target efisiensi biaya, atau apakah pengelolaan inventaris menyebabkan kelebihan stok yang tidak diperlukan.

Manajemen audit juga bertujuan memberikan rekomendasi strategis yang dapat membantu meningkatkan kinerja organisasi secara menyeluruh. Auditor akan bekerja sama dengan manajemen untuk menemukan solusi atas masalah yang diidentifikasi selama proses audit, dan bukan semata-mata memberikan penilaian kritis.

Audit Investigasi

Audit investigasi adalah audit yang dilakukan secara mendalam dan khusus untuk mengungkap tindakan penyimpangan, kecurangan, atau tindak pidana keuangan lainnya dalam suatu entitas. Audit ini bersifat forensik dan sering kali dilakukan atas permintaan manajemen, regulator, atau pihak berwenang ketika ada dugaan fraud.

Berbeda dengan audit umum yang fokus pada kewajaran laporan keuangan, audit investigasi lebih menitikberatkan pada traceability atau penelusuran transaksi untuk menemukan bukti yang kuat dari suatu pelanggaran. Contohnya adalah penyelidikan atas penggelapan dana, pemalsuan laporan keuangan, penyalahgunaan aset perusahaan, atau korupsi internal.

Audit ini menggunakan teknik-teknik khusus seperti data mining, wawancara mendalam, konfirmasi dengan pihak ketiga, serta pembandingan terhadap standar hukum atau regulasi. Hasil audit investigasi biasanya dilaporkan dalam bentuk laporan forensik yang dapat dijadikan alat bukti di pengadilan atau forum hukum lainnya.

Internal Auditor

Internal auditor adalah personel atau tim yang ditugaskan secara khusus oleh manajemen perusahaan untuk melakukan evaluasi terhadap sistem pengendalian internal, efektivitas operasional, dan kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur internal. Mereka merupakan bagian dari sistem pengawasan internal yang membantu organisasi memastikan bahwa aktivitas bisnis berjalan sesuai rencana dan risiko dapat dikelola dengan baik.

Fungsi internal auditor sangat luas, mulai dari meninjau sistem informasi keuangan, menilai efisiensi proses kerja, sampai memberikan saran perbaikan terhadap sistem kontrol yang lemah. Internal auditor juga memainkan peran penting dalam menyiapkan perusahaan untuk audit eksternal, karena mereka dapat mendeteksi dan memperbaiki kesalahan sebelum auditor eksternal melakukan pemeriksaan.

Meskipun internal auditor bekerja dalam struktur organisasi perusahaan, mereka tetap harus menjaga objektivitas dan independensi dalam menjalankan tugasnya agar hasil audit yang disampaikan benar-benar merefleksikan kondisi perusahaan secara akurat.

Auditor Independen (Eksternal Auditor)

Auditor independen atau eksternal auditor adalah pihak ketiga yang berasal dari kantor akuntan publik dan memiliki kewenangan serta tanggung jawab untuk melakukan audit terhadap laporan keuangan suatu perusahaan secara objektif. Mereka tidak memiliki afiliasi atau kepentingan langsung terhadap entitas yang diaudit, sehingga hasil audit mereka dipercaya oleh publik, investor, regulator, dan lembaga keuangan.

Tugas utama auditor independen adalah menilai apakah laporan keuangan yang disusun oleh manajemen telah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku (SAK/IFRS), dan memberikan opini atas kewajaran penyajian laporan tersebut. Opini pada laporan keuangan ini mencakup kategori seperti wajar tanpa pengecualian, wajar dengan pengecualian, tidak wajar, atau menolak memberikan opini.

Pemeriksaan oleh auditor independen biasanya mencakup pengujian atas bukti transaksi, konfirmasi piutang, verifikasi aset, serta evaluasi sistem pengendalian internal. Hasil audit akan dituangkan dalam laporan audit tahunan yang wajib dipublikasikan oleh perusahaan terbuka atau entitas yang diawasi oleh otoritas keuangan.

Performance Audit (Audit Kepatuhan dan Efisiensi)

Performance audit adalah audit yang berfokus pada evaluasi atas efisiensi, efektivitas, dan kepatuhan suatu entitas terhadap kebijakan internal, peraturan pemerintah, serta standar operasional yang telah ditentukan. Audit ini biasanya dilakukan di instansi pemerintahan, BUMN, atau organisasi non-profit yang memerlukan bukti atas penggunaan dana publik secara tepat guna.

Audit ini menilai apakah proses dan sumber daya yang digunakan memberikan hasil sesuai dengan yang direncanakan dan apakah ada pemborosan anggaran atau duplikasi kerja. Auditor akan membandingkan antara output yang dihasilkan dengan input yang digunakan, serta mengukur kinerja unit kerja terhadap indikator yang telah ditetapkan.

Performance audit juga menilai compliance, yaitu apakah perusahaan telah menjalankan peraturan dan ketentuan hukum yang berlaku. Misalnya, dalam pengadaan barang dan jasa, apakah proses lelang dilakukan secara transparan dan sesuai prosedur atau tidak.

Uji Tuntas (Due Diligence)

Due diligence adalah proses investigasi menyeluruh terhadap kondisi keuangan, hukum, operasional, dan reputasi suatu entitas yang akan dijadikan mitra, diakuisisi, atau diberi pendanaan. Audit ini umumnya dilakukan sebelum terjadi aksi korporasi besar seperti merger, akuisisi, atau penerbitan saham perdana (IPO).

Proses due diligence mencakup penelaahan terhadap laporan keuangan, kontrak penting, kewajiban pajak, klaim hukum, struktur organisasi, hingga risiko operasional dan reputasi. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa tidak ada informasi tersembunyi yang dapat menimbulkan kerugian di kemudian hari bagi pihak investor atau pembeli.

Tim due diligence biasanya terdiri dari auditor, konsultan hukum, dan analis bisnis yang bekerja lintas disiplin untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang kondisi perusahaan target.

Information Risk

Information risk dalam konteks audit merujuk pada risiko bahwa informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan tidak akurat, tidak lengkap, atau menyesatkan. Risiko ini dapat muncul karena kesalahan pencatatan, keterbatasan akses, bias subjektif, atau bahkan manipulasi data.

Dalam audit, mengelola information risk sangat penting karena auditor harus dapat menyimpulkan kewajaran laporan keuangan berdasarkan informasi yang disediakan oleh manajemen. Jika informasi tidak valid, maka opini audit bisa menjadi keliru dan menyesatkan pemangku kepentingan.

Auditor mengatasi risiko ini melalui prosedur audit seperti konfirmasi pihak ketiga, rekonsiliasi data, sampling dokumen, hingga wawancara dengan personel terkait. Semakin tinggi risiko informasinya, semakin besar tingkat skeptisisme profesional yang harus diterapkan oleh auditor.

Risiko Audit

Risiko audit adalah risiko bahwa auditor memberikan opini yang salah terhadap laporan keuangan yang sebenarnya mengandung kesalahan material. Misalnya, auditor menyatakan laporan keuangan “wajar tanpa pengecualian” padahal terdapat penyimpangan besar yang tidak terdeteksi.

Risiko audit terdiri dari tiga komponen utama:

  • Risiko inheren: risiko bawaan dalam transaksi karena kompleksitas atau rentan terhadap kesalahan
  • Risiko pengendalian: risiko bahwa sistem kontrol internal tidak mampu mencegah kesalahan
  • Risiko deteksi: risiko bahwa prosedur audit gagal menemukan kesalahan yang ada

Untuk mengurangi risiko audit, auditor perlu merancang program audit yang memadai, menerapkan uji substantif yang menyeluruh, dan mengevaluasi sistem pengendalian internal secara cermat.

Stock Opname

Stock opname adalah kegiatan pemeriksaan fisik terhadap persediaan barang untuk mencocokkan jumlah aktual yang tersedia dengan catatan dalam pembukuan. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan keakuratan data persediaan, mengidentifikasi kehilangan atau kerusakan barang, serta mencegah terjadinya manipulasi.

Proses ini penting dilakukan secara berkala, terutama pada akhir periode akuntansi atau sebelum audit keuangan dimulai. Hasil stock opname digunakan untuk menyesuaikan catatan akuntansi, menilai nilai persediaan yang wajar, dan menghindari kesalahan dalam laporan keuangan.

Dalam perusahaan besar, stock opname kini juga dibantu oleh teknologi seperti barcode scanner, sistem ERP, dan software manajemen inventaris untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi pemeriksaan.

Pemeriksaan Pajak

Pemeriksaan pajak adalah proses yang dilakukan oleh otoritas perpajakan untuk menilai kepatuhan wajib pajak terhadap kewajiban perpajakan. Dalam audit keuangan, pemeriksaan pajak menjadi salah satu area penting karena dapat menimbulkan liabilitas yang signifikan jika ditemukan pelanggaran.

Auditor akan memverifikasi perhitungan pajak, pengakuan pendapatan, biaya yang dapat dikurangkan, serta ketepatan waktu pelaporan dan pembayaran. Tujuannya adalah memastikan bahwa kewajiban pajak telah dicatat dan dilaporkan dengan benar sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku.

Initial Audit

Initial audit adalah audit pertama yang dilakukan terhadap laporan keuangan suatu entitas, biasanya saat perusahaan baru pertama kali diaudit atau saat berganti auditor. Audit ini lebih kompleks karena auditor belum memiliki pengalaman historis atas entitas tersebut.

Dalam initial audit, auditor harus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengendalian internal, metode akuntansi, serta data pembanding. Proses ini juga mencakup verifikasi saldo awal, klasifikasi akun, dan pengujian transaksi selama tahun berjalan.

Watchdog

Watchdog adalah istilah informal untuk merujuk pada peran internal auditor sebagai pengawas yang menjaga kepatuhan dan integritas dalam perusahaan. Dalam konteks ini, internal auditor bertugas sebagai “mata dan telinga” manajemen atau pemilik perusahaan untuk mendeteksi potensi kecurangan dan penyimpangan prosedur.

Peran ini sangat penting dalam perusahaan yang memiliki banyak cabang, struktur organisasi yang kompleks, atau memiliki risiko fraud yang tinggi.

Kertas Kerja (Working Paper)

Kertas kerja audit adalah dokumen yang disusun oleh auditor selama pelaksanaan audit yang berisi catatan prosedur, pengujian, bukti, dan kesimpulan yang dibuat. Kertas kerja ini menjadi bukti bahwa audit telah dilakukan sesuai dengan standar audit dan menjadi dokumentasi penting dalam pertanggungjawaban profesional auditor.

Kertas kerja meliputi daftar saldo, analisis akun, konfirmasi piutang, dokumentasi pengendalian internal, hingga memorandum kesimpulan.

Baca Juga : Persiapan dan Tahapan yang Harus Anda Ikuti dalam Melakukan Audit Di Perusahaan

Audit Laporan Keuangan Lebih Mudah dengan Aplikasi Akuntansi Mekari Jurnal!

Untuk memudahkan Anda dalam membuat laporan keuangan dengan benar dan cepat, Anda dapat menggunakan bantuan aplikasi laporan keuangan.

Salah satu contohnya adalah Mekari Jurnal, dengan fitur lengkapnya. Misal, Anda hanya perlu menginput semua transaksi, Mekari Jurnal akan secara otomatis akan mengolahnya menjadi laporan keuangan.

Masih banyak fitur-fitur lain yang akan memudahkan pekerjaan dan kesuksesan bisnis Anda, sehingga dapat memperoleh opini wajar tanpa pengecualian dari auditor pada laporan keuangan perusahaan Anda.

Tunggu apalagi? Buktikan dengan coba gratis aplikasi Mekari Jurnal sekarang! Temukan info dan fitur lengkap Mekari Jurnal dengan klik banner di bawah ini.

 

Itulah beberapa istilah-istilah yang sering digunakan pada saat audit laporan keuangan. Semoga informasi ini bisa berguna dan jangan lupa untuk dibagikan ke sosial media ya.

 

Kategori : Internal Audit

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

WhatsApp Hubungi Kami