Mengungkap Kecurangan Dalam Laporan Keuangan: Jenis, Dampak, dan Cara Mencegahnya Audit merupakan salah satu cara dalam mengidentifikasi adanya fraud atau kecurangan yang ditemukan dalam data di laporan keuangan. Hal ini bukan tanpa sebab, pasalnya kasus kecurangan dapat dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab agar kinerja keuangan terlihat baik dan menarik oleh investor maupuna calon investor. Padahal, peluang risiko kerugian dapat menjadi lebih besar daripada memanipulasi untuk tujuan yang lebih baik. Apa saja dampaknya? Lalu, bagaimana cara menghindari atau mengungkapkannya? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini! Apa Itu Kecurangan Laporan Keuangan? Kecurangan laporan keuangan mengacu kepada sebuah tindakan manipulasi data akuntansi yang bertujuan untuk menipu pihak terkait, seperti manajemen, investor, atau pemerintah. Tindakan ini sering kali dilakukan dengan tujuan meningkatkan kinerja keuangan yang dilaporkan atau untuk menutupi kerugian yang dialami perusahaan. Beberapa hal yang mendorong tindakan ilegal ini seperti pihak manajemen yang merasa tertekan untuk memenuhi ekspektasi dari investor. Menurut penelitian oleh Association of Certified Fraud Examiners (ACFE), kecurangan laporan keuangan dapat menyebabkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan menjadi tidak relevan dan tidak dapat diandalkan. Apa Itu Fraud? Fraud secara umum didefinisikan sebagai tindakan yang dengan sengaja melakukan penipuan atau manipulasi dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau merugikan kelompok tertentu. Dalam konteks akuntansi dan laporan keuangan, fraud berbeda dari kesalahan administratif biasa karena melibatkan unsur kesengajaan, yang mengarah ke tindakan manipulasi informasi keuangan, pencurian aset, atau penyalahgunaan kewenangan. Umumnya, tindakan fraud mengarah ke pemberian gambaran yang mispersepsi tentang posisi keuangan atau kinerja perusahaan. Donald Cressey memperkenalkan konsep Fraud Triangle sebagai sebuah teori penyebab utama terjadinya tindakan ini, yaitu karena adanya tekanan (pressure), kesempatan (opportunity), dan rasionalisasi (rationalization). Simak Lebih Lanjut: Kenali Istilah Fraud atau Kecurangan dalam Akuntansi Jenis-Jenis Fraud dalam Keuangan Terdapat beberapa jenis fraud yang umumnya sering ditemukan dalam pengelolaan keuangan, yaitu: 1. Kecurangan Laporan Keuangan (Financial Statement Fraud) Jenis fraud yang secara sengaja memanipulasi data akuntansi dalam laporan sehingga tidak menggambarkan kondisi sebenarnya. Melakukan ini tentu akan berdampak ke perusahaan maupun kepada investor sendiri. Jenis fraud ini biasanya dilakukan melalui pencatatan pendapatan palsu, manipulasi pengeluaran biaya, atau menyesuaikan nilai aset. 2. Penyalahgunaan Aset (Asset Misappropriation) Pencurian atau penyalahgunaan aset umumnya dilakukan untuk kebutuhan pribadi, mencakup pencurian uang tunai, invetaris, maupun aset fisik. Kecurangan ini biasanya terjadi dan dilakukan pada entitas yang memiliki akses langsung ke aset perusahaan. Oleh karena itu, jaga selalu tingkat keamanan dan keseimbangan pencatatan barang, uang kas, maupun nilai aset secara berkala. Simak Lebih Lanjut: Kenali Kecurangan Finansial dalam Perusahaan Anda! 3. Korupsi (Corruption) Korupsi adalah penyalahgunaan kekuasaan atau posisi seseorang dalam organisasi untuk keuntungan pribadi atau kelompok tertentu. Tindakan ini biasanya dilakukan dengan cara penyuapan, penggelapan, dan konflik kepentingan dalam bisnis. Contohnya adalah ketika seorang manajer menerima uang dari pemasok tertentu agar hanya membeli barang dari mereka, meskipun harga atau kualitasnya tidak kompetitif. Contoh-Contoh Kecurangan Laporan Keuangan Kecurangan yang terjadi di dalam laporan keuangan bisa saja terjadi pada berbagai konteks bisnis maupun industri. Tentunya, seluruh tindakan yang tidak bertanggung jawab akan memberikan konsekuensi yang fatal baik kepada perusahaan dan bukan hanya individu yang melakukan hal tersebut. Oleh karena itu, penting bagi Anda dan pihak manajemen untuk menjaga keakuratan dan transparansi laporan keuangan Anda. Untuk mempelajari lebih dalam mengenai tindakan kecurangan ini, berikut terdapat beberapa contoh kasus yang bisa jadikan Anda pelajaran untuk pengelolaan yang lebih baik kedepannya. 1. Manipulasi Pendapatan: Mengakui Pendapatan yang Belum Diperoleh Manipulasi pendapatan dilakukan dengan mencatat pendapatan yang sebenarnya belum diterima atau bahkan tidak sah, untuk menunjukkan kinerja yang lebih baik dalam laporan keuangan. Kasus ini pernah terjadi pada Enron Corp. di mana mencatatkan pendapatan kontrak jangka panjang yang belum terealisasi namun tercatat seolah-olah sudah diterima. Awalnya mungkin terlihat bahwa terjadi pertumbuhan pendapatan, namun ini berdampak pada harga saham yang melonjak. Lalu, ketika tindakan ini terungkap, perusahaan mengalami kebangkrutan, para investor pun juga kehilangan miliaran Rupiah. 2. Pengeluaran Palsu: Memasukkan Biaya Fiktif untuk Menutupi Kerugian Kasus ini umumnya terjadi ketika suatu individu secara sengaja menyembunyikan pengeluaran yang bersifat ilegal dengan mencatat biaya yang direkayasa. Salah satu gambaran kasusnya terjadi pada WorldCom. sebuah perusahaan telekomunikasi yang mencatatkan biaya investasi yang sebenarnya harus masuk ke pengeluaran operasional. Melalui cara ini, mereka menyembunyikan adanya kerugian besar dan mempertahankan keuntungan dalam laporan laba rugi selama beberapa tahun. Ketika kecurangan terungkap, mereka merugi hingga mencapai $11 miliar dan dinyatakan bangkrut saat itu juga. Simak Lebih Lanjut: Kenali Fraud Laporan Keuangan dan Praktiknya yang Merugikan Perusahaan 3. Manipulasi Stok dan Inventaris: Menggelembungkan Nilai Aset atau Menutupi Penurunan Nilai Dalam kasus ini, perusahaan mencoba untuk memanipulasi nilai inventaris agar terlihat besar, padahal sebenarnya merupakan stok fiktif. Bahkan, kasus ini ditemukan pada perusahaan terkemuka yaitu Toshiba pada tahun 2015 di mana skandal ini menggambarkan keuntungan mereka hingga melonjak ke angka $1,2 miliar. Tujuan utama mereka adalah demi mempertahankan citra perusahaan yang stabil dan baik di mata investor. Bagaimana Cara Mengatasi dan Mencegah Kecurangan Laporan Keuangan Untuk mengatasi dan mencegah kecurangan laporan keuangan, beberapa langkah yang dapat diambil meliputi: 1. Audit Internal Rutin Melakukan audit secara berkala dapat mendeteksi adanya penyimpangan atau kecurangan yang terjadi dalam laporan keuangan. Selain untuk mendeteksi adanya penyimpangan, audit yang terjadwal mampu menghindari elemen kejutan dalam mengungkap manipulasi. Audit yang tidak terjadwal memberikan elemen kejutan untuk mengungkap manipulasi dan menentukan tindakan korektif. 2. Pengawasan Ketat dari Manajemen Menyusun kebijakan internal yang ketat dalam pengawasan laporan dapat menjadi langkah selanjutnya untuk mencegah terjadinya kecurangan, seperti kebijakan anti-fraud. Pembentukan komite pengawasan independen juga dapat menjadi solusi untuk meningkatkan objektivitas. Melalui peninjauan laporan keuangan dengan cermat, mendorong budaya transparansi dalam lingkungan perusahaan. 3. Pelatihan Etika Kerja bagi Karyawan Pelatihan etika membantu karyawan memahami pentingnya transparansi dan integritas serta membangun budaya tersebut secara lebih efektif dan kolektif. Program ini juga memberikan berbagai wawasan seputar indikasi kecurangan dan sistem pelaporan fraud secara anonim. Simak Lebih Lanjut: Apa Itu Akuntansi Forensik Dan Bagaimana Cara Melakukannya? 4. Segregasi Tugas (Segregation of Duties) Metode pemisahan tanggung jawab atau segregation of duties dalam pengelolaan keuangan dapat mengurangi indikasi risiko fraud. Ini dikarenakan tidak ada individu yang memegang kontrol penuh atas seluruh proses pengelolaan keuangan, sehingga menciptakan sistem check and balance yang efektif. 5. Penggunaan Software Keuangan Tips dan langkah terakhir yang bisa Anda lakukan dengan efektif adalah dengan menunjang pengelolaan laporan keuangan dengan software akuntansi. Teknologi modern yang terdapat didalam sistem mampu mengelola urusan akuntansi dan laporan keuangan secara otomatis, sehingga data yang berbeda atau anomali dapat terdeteksi dengan cepat dan mudah. Mekari Jurnal merupakan rekomendasi software akuntansi dengan fitur lengkap yang dapat membantu Anda dalam mengelola laporan keuangan secara end-to-end. Dengan memahami berbagai aspek terkait kecurangan dan manipulasi, perusahaan dapat meningkatkan kesiapan dalam mengatasi risiko fraud. Dukungan analisis berbasis AI dari software akuntansi Mekari Jurnal juga turut membantu menghindari kerugian bisnis yang signifikan akibat manipulasi tersebut. Konsultasi Gratis dengan Mekari Jurnal Sekarang! Referensi: Binus, “Memahami Fraud dalam Laporan Keuangan”. Investopedia, “What Is Accounting Fraud? Definition and Examples”.