Kenali Istilah Fraud atau Kecurangan dalam Akuntansi Dalam akuntansi, dikenal dua jenis kesalahan yaitu kekeliruan atau error yang mengandung unsur ketidaksengajaan dan kecurangan atau fraud yang bisanya memang disengaja untuk menaikkan harga saham perusahaan. Fraud adalah tindakan curang yang dilakukan sedemikian rupa, sehingga menguntungkan diri sendiri, kelompok, atau pihak lain (perorangan, perusahaan atau institusi). Terjadinya suatu fraud disebabkan oleh beberapa alasan dan faktor yang mempengaruhinya. Untuk menghindari hal-hal tersebut, ada baiknya Anda mulai mempelajari faktor-faktor apa yang bisa menyebabkannya dan mengawasi setiap proses penghitungan yang dapat menyebabkan fraud. Untuk memahaminya, berikut ini penjelasan menganai faktor utama yang dapat menyebabkan terjadinya fraud. Pastikan Anda Sudah Pakai Aplikasi Jurnal! Software Akuntansi Online Terpercaya! Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang! Pengertian Fraud Adalah Fraud merupakan istilah dalam bahasa Inggris yang berarti kecurangan. Dalam dunia akuntansi, fraud adalah salah satu jenis kesalahan yang sering ditemukan. Selain itu, kekeliruan atau error juga menjadi kesalahan lainnya dalam akuntansi. Kedua istilah ini, fraud dan error merupakan dua jenis kesalahan yang sering terjadi dalam proses akuntansi, meski dinilai sama, keduanya memiliki sedikit perbedaan, yaitu terlihat dari ada dan tidak adanya unsur kesengajaan. Di mana, error terjadi karena tidak ada kesengajaan, dan fraud terjadi karena adanya unsur kesengajaan. Faktanya, kecurangan akan lebih sulit dideteksi dibanding dengan kekeliruan, hal ini karena pihak manajemen atau karyawan akan berusaha menyembunyikan kecurangan itu sendiri. Menurut Institut Akuntan Publik Indonesia, Fraud atau kecurangan adalah suatu tindakan yang disengaja oleh satu individu atau lebih dalam manajemen atau pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola, karyawan, dan pihak ketiga yang melibatkan penggunaan tipu muslihat untuk memperoleh satu keuntungan secara tidak adil atau melanggar hukum. Pada dasarnya, fraud adalah serangkaian ketidakberesan (irregularities) dan perbuatan melawan hukum (illegal act) yang dilakukan oleh orang luar maupun dalam perusahaan, untuk mendapatkan keuntungan dan merugikan orang lain. Baca juga: Pengertian Kredit dalam Akuntansi dan Perbankan Faktor Pendorong Terjadinya Fraud atau Kecurangan Adalah Setidaknya, terdapat tiga hal yang mendorong terjadinya fraud dalam perusahaan, apa saja ketiga faktor tersebut? Di bawah ini adalah faktor yang sering menjadi pendorong atau pemicu terjadinya fraud: 1. Tekanan Terjadinya dorongan yang menyebabkan seseorang untuk melakukan kecurangan yang dipicu oleh beberapa alasan, mulai dari dorongan seseorang untuk melakukan kecurangan yang dipicu oleh alasan ekonomi, emosional, atau nilai. 2. Adanya peluang Ketika terdapat peluang, maka disitulah ada kesempatan yang dilakukan oleh pelaku kecurangan. Faktor ini biasanya didorong karena lemahnya internal control atau penyalahgunaan wewenang dalam perusahaan. 3. Rasionalisasi Faktor ini terjadi ketika seseorang melakukan rasionalisasi atau mencari pembenaran atas terjadinya kecurangan. Hal ini biasanya terjadi karena pelaku mempertahankan jati dirinya sebagai orang yang dipercaya, sehingga ia akan mencari pembenaran atas tindakannya tersebut. Adapun beberapa faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan fraud atau kecurangan dalam pelaporan keuangan perusahaan adalah: 4. Faktor General atau Umum Merupakan faktor yang berhubungan dengan organisasi sebagai korban perbuatan kecurangan. Faktor ini meliputi: Kesempatan atau Opportunity Kesempatan melakukan kecurangan tergantung pada kedudukan pelaku terhadap objek kecurangan. Umumnya, manajemen suatu organisasi atau perusahaan memiliki potensi yang lebih besar untuk melakukan kecurangan daripada karyawan. Tetapi, patut digarisbawahi bahwa kesempatan melakukan kecurangan akan selalu ada pada setiap level kedudukan. Pengungkapan (Exposure) Terungkapnya suatu kecurangan dalam organisasi atau perusahaan belum menjamin tidak terulangnya kecurangan tersebut, baik oleh pelaku yang sama maupun yang lain. Oleh karena itu, setiap pelaku kecurangan seharusnya dikenakan sanksi apabila perbuatannya terungkap. Baca juga: Fraud Triangle: Mencari Penyebab Kecurangan dalam Keuangan Bisnis 5. Faktor Individu Faktor ini berhubungan dengan individu sebagai pelaku kecurangan yang terdiri dari: Ketamakan atau Greed Ketamakan berhubungan dengan moral individu. Pandangan hidup dan lingkungan berperan dalam pembentukan moral seseorang. Kebutuhan atau Need Berhubungan dengan pandangan/pikiran dan keperluan pegawai atau pejabat yang terkait dengan aset yang dimiliki perusahaan, instansi, atau organisasi tempat dia bekerja. Selain itu, tekanan (pressure) yang dihadapi dalam bekerja dapat menyebabkan orang yang jujur mempunyai motif untuk melakukan kecurangan. Kelompok Fraud dalam Perusahaan Adalah Sebuah organisasi profesional yang bergerak di bidang pemeriksaan kecurangan, The Association of Certified Fraud Examiners, membagi fraud ke dalam tiga kelompok berdasarkan perbuatannya, yaitu: Penyimpangan aset: Kelompok ini melakukan kecurangan dalam penyalahgunaan aset perusahaan. Kelompok ini mudah dideteksi karena dapat diukur/dihitung dengan mudah Pernyataan palsu: Kecurangan ini sering dilakukan oleh pihak manajemen untuk menutupi kondisi keuangan yang sesungguhnya dengan membuat rekayasa keuangan dalam laporan keuangan perusahaan. Korupsi: Bukan hanya sering terjadi di sebuah perusahaan, ini juga sering ditemukan di beberapa negara yang sedang berkembang dan kurangnya tata kelola yang baik. Kelompok fraud ini sulit dideteksi karena banyaknya pihak yang bekerja sama dalam menikmati keuntungan. Didalamnya termasuk konflik kepentingan, penyuapan, pemerasan ekonomi, dan penerimaan yang ilegal. Jenis-Jenis Fraud Adalah Jenis-jenis fraud yang bisa terjadi dibagi ke dalam beberapa alasan yaitu adalah seperti berikut: Berdasarkan Pelaku Kecurangan Kecurangan pegawai atau employee fraud adalah kecurangan yang dilakukan oleh pegawai dalam suatu organisasi kerja. Kecurangan manajemen atau management fraud adalah kecurangan yang dilakukan oleh pihak manajemen dengan menggunakan laporan keuangan atau transaksi keuangan sebagai sarana fraud, biasanya dilakukan untuk mencurangi pemegang kepentingan atau stakeholders yang terkait organisasinya. Berdasarkan Tindakan Kecurangan Penyelewengan terhadap aset atau (misappropriation of assets), adalah penyalahgunaan aset perusahaan secara sengaja untuk kepentingan pribadi, biasanya sering dilakukan oleh pegawai atau employee seperti penggelapan kas, penggunaan fasilitas untuk kepentingan pribadi, dan sebagainya. Kecurangan dalam laporan keuangan atau fradulent finacial reporting adalah salah saji atau pengabaian jumlah dan pengungkapan yang disengaja dengan maksud menipu para pengguna laporan, biasanya sering dilakukan oleh manajemen. Contohnya, overstating asset, understating liabilities. Lalu, Bagaimana Cara Mendeteksi Terjadinya Kecurangan? Salah satu kecurangan yang sering terjadi dalam perusahaan adalah kecurangan pada laporan keuangan. Untuk melihat kecurangan di dalamnya, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan dengan mudah, bagaimana caranya? Periksa jajaran manajerial Umumnya, beberapa kasus kecurangan maupun penggelapan pada laporan keuangan seringkali melibatkan pihak di jajaran manajerial atau pengambil keputusan. Karena itu, jajaran manajemen harus diselidiki dengan baik untuk mengetahui tujuan mereka melakukan kecurangan. Adanya keterkaitan dengan pihak eksternal Salah satu cara yang sering digunakan dalam melakukan kecurangan adalah dengan memberikan bantuan pada perusahaan, baik yang nyata atau fiktif. Jadi, untuk menghindari kecurangan, Anda bisa mendeteksi dengan baik adanya hubungan antara perusahaan dengan lembaga keuangan, perusahaan dengan individu, eksternal auditor, lembaga pemerintahan, atau investor. Sifat organisasi Sebuah kecurangan seringkali tidak terdeteksi karena adanya struktur organisasi yang digunakan untuk menyembunyikan kecurangan tersebut. Misalnya struktur organisasi yang terlalu kompleks atau tidak adanya internal audit dalam sebuah departemen. Untuk itu, dalam mendeteksi adanya kecurangan Anda harus memahami dengan benar seluk beluk perusahaan, termasuk pemilik perusahaan. Periksa karakteristik operasional laporan Untuk mendeteksi terjadinya kecurangan, Anda bisa melakukan pemeriksaan beberapa laporan keuangan, mulai dari rekening pendapatan, aset, kewajiban, pengeluaran, hingga ekuitas. Biasanya tanda kecurangan akan terdeteksi dengan melihat adanya perubahan dalam laporan keuangan. Auditor Internal Ini merupakan aktivitas konsultasi yang independen dan obyektif untuk menambah nilai dan memperbaiki operasional perusahaan. Auditor internal sering juga disebut dengan penilaian yang dilakukan oleh personil dalam organisasi yang memiliki kompetensi dalam meneliti catatan akuntansi perusahaan dan pengendalian internal dalam perusahaan. Tujuan dari auditor internal adalah membantu pihak manajemen dalam pertanggunganjawaban dengan memberikan analisa, saran, penilaian tentang kegiatan yang diaudit. Baca juga: Kenali Fraud Laporan Keuangan dan Praktiknya yang Merugikan Perusahaan Auditor eksternal Berbeda dengan auditor internal yang dilakukan oleh personil di dalam perusahaan, auditor eksternal dilakukan untuk meminta bantuan pihak luar dalam melakukan deteksi kecurangan dalam perusahaan, serta melakukan analisa jika auditor internal mengalami kesulitan. Cegah Fraud dengan Menggunakan Software Akuntansi Jurnal! Itulah beberapa hal terkait fraud, mulai dari kelompok, gejala, faktor, hingga cara mendeteksinya dengan mudah. Nah, bagi Anda yang ingin mengurangi risiko terjadinya fraud dalam laporan keuangan seperti di manajemen laba yang memanipulasi keuntungan , Anda bisa memanfaatkan software akuntansi. Di mana, dengan laporan keuangan akuntansi, pihak yang tidak memiliki wewenang tidak dapat mengubah dan memanipulasi data dalam laporan keuangan. Selain itu, data yang disajikan software akuntansi biasanya merupakan data yang lebih akurat. Jurnal merupakan salah satu software akuntansi yang dapat membantu Anda mengelola keuangan dan membantu Anda mengurangi risiko terjadinya fraud. Bukan hanya itu, Jurnal juga dilengkapi dengan beberapa role yang bisa disesuaikan dengan kewajiban dan tanggung jawab karyawan. Dengan Jurnal, Anda juga bisa dengan mudah saat melakukan deteksi kecurangan, di mana dengan Jurnal Anda bisa melihat pengguna yang melakukan perubahan atas transaksi pada perusahaan. Jadi tunggu apalagi? Coba gratis Jurnal 14 hari sekarang! Untuk mencegah terjadinya fraud atau kecurangan dalam akuntansi, ada baiknya Anda memiliki sistem pengelolaan keuangan dan aset bisnis sejak awal. Hal ini bisa dilakukan dengan memilih software akuntansi sebagai sistem yang dapat menghitung secara akurat. Salah satu software akuntansi yang dapat mewujudkan itu yaitu Jurnal. Jurnal adalah sistem pengelolaan keuangan yang dilengkapi dengan sistem pengelolaan aset dan stok barang yang mendukung keuangan bisnis Anda agar terhindar dari risiko kecurangan atau fraud. Dapatkan semua informasi tentang aplikasi komputer akuntansi Jurnal di sini, dan miliki pengelolaan keuangan yang baik tanpa harus melakukan kecurangan.