Pencatatan Jurnal Penjualan Aset atau Aktiva Tetap Bagaimana cara melakukan pencatatan jurnal penjualan aset atau aktiva tetap? Berikut penjelasannya di Blog Mekari Jurnal. Setiap perusahaan memiliki aset guna mendukung kegiatan operasional ataupun menghasilkan laba. Aset-aset ini dapat berupa mesin, peralatan, tanah, ataupun gedung. Jika aset yang dimiliki sudah tidak lagi memberikan manfaat bagi perusahaan, maka perusahaan dapat menukarkan atau menjual aset tersebut. Proses pelepasan aset ini harus dicatat dalam laporan keuangan perusahaan dengan melakukan pencatatan jurnal penjualan aset atau aktiva tetap. Alasan Kenapa Perusahaan Melakukan Penjualan Aset Ada beberapa alasan kenapa perusahaan menjual aset yang dimiliki, seperti: Nilai aset telah sepenuhnya terdepresiasi, sehingga penggantian aset yang lebih terbarukan dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi perusahaan. Aset tidak lagi berguna, misalnya ketika terjadi perubahan dalam proses produksi yang membutuhkan upgrade mesin terbaru. Terjadi kerusakan pada aset sehingga harus dijual, tapi, jika aset yang rusak tidak dijual maka akan dicatat sebagai pelepasan atau disposal. Penggantian aset, beberapa perusahaan mengganti aset yang sudah usang dengan aset yang memiliki teknologi yang lebih modern. Biaya pemeliharaan melebihi nilai aset, ketika usia aset semakin bertambah, maka biaya pemeliharaan juga meningkat sehingga menyebabkan pengeluaran melebihi nilai dan keuntungan yang dihasilkan dari aset tersebut. Hal yang perlu Diperhatikan saat Melakukan Penjualan Aktiva Tetap Penjualan aset harus didasari oleh beberapa pertimbangan karena perlu dicatat dalam laporan laba rugi sebagai pendapatan lain-lain: Nilai buku aset atau nilai yang tercatat di dalam neraca keuangan, Nilai pasar atau harga jual di pasaran, Nilai keuntungan dan kerugian yang diterima perusahaan. Lalu, dilanjutkan untuk menentukan harga jual perusahaan. Pada tahap ini, Anda terlebih dahulu harus mengetahui nilai buku aset dengan mengurangi biaya aset denga beban depresiasi yang telah terakumulasi. Kemudian, untuk menghitung beban depresiasi perusahaan, Anda dapat menggunakan metode berikut: Metode garis lurus, Anda harus menemukan biaya awal aset dan nilai sisa yang diharapkan oleh perusahaan saat menjual ataupun melepaskan aset. Metode saldo menurun ganda, Anda harus membagi harga untuk memperolehnya dengan masa aset, kemudian kalikan hasilnya dengan dua sehingga menghasilkan tingkat penyusutan aset. Untuk memahami penjelasan lebih lanjut tentang cara menghitung nilai penyusutan dengan metode depresiasi aset dapat Anda baca di sini. Cara Melakukan Pencatatan Entri Jurnal Penjualan Aset Tetap Pencatatan jurnal penjualan aset tetap kurang lebih mirip seperti ketika perusahaan membuang aset yang dimiliki. Berikut adalah entri jurnal penjualan aset atau aktiva tetap: 1. Lakukan pencatatan beban penyusutan terlebih dahulu dengan entri jurnal sebagai berikut: Debit Kredit Beban penyusutan xxx Akumulasi penyusutan xxx 2. Jika aset dijual dengan nilai buku maka tidak terjadi laba atau rugi, berikut entri jurnal pencatatannya: Debit Kredit Kas xxx Akumulasi penyusutan xxx Aset yang dijual (peralatan/mesin) xxx 3. Jika nilai jual aset lebih tinggi atau rendah dari nilai buku, maka terjadi selisih baik itu laba atau rugi, berikut cara mencatat jurnal penjualan jika mengalami kerugian: Debit Kredit Kas xxx Akumulasi penyusutan xxx Rugi atas pelepasan aset xxx Aset yang dijual xxx Sebaliknya jika perusahaan mendapatkan keuntungan, berikut pencatatannya: Debit Kredit Kas xxx Akumulasi penyusutan xxx Aset yang dijual xxx Laba atas pelepasan aset xxx Contoh Kasus Jurnal Penjualan Aset Sebuah perusahaan membeli sebuah aset tepat yaitu mesin pabrik dengan harga awal sebesar Rp100.000.000. Adapun, setelah pemakaian selamat 3 tahun, tercatat terjadi akumulasi penyusutan senilai Rp30.000.000. Perusahaan kemudian memutuskan untuk menjual mesin tersebut seharga Rp75.000.000 secara tunai. Bagaimana pencatatan entri jurnal atas penjualan aset tetap tersebut? Hasil penjualan lebih tinggi dari nilai buku yaitu Rp70.000.000 (Rp 100.000.000 – Rp30.000.000), sehingaa perusahaan mendapatkan keuntungan senilai Rp 5.000.000. Setelah itu, perusahaan harus mencatat penerimaan kas sebesar Rp75.000.000, dan mengeliminasi biaya aset tetap sebesar, akumulasi penyusutan, dan keuntungan. Debit Kredit Kas 75.000.000 Akumulasi penyusutan 30.000.000 Penjualan aset 75.000.000 Laba atas pelepasan aset 5.000.000 Bagaimana dengan Pertukaran Aset? Ada kalanya perusahaan menukar aset lama dengan model terbaru dengan kegunaan yang serupa. Nilai yang ditentukan disebut sebagai penyisihan pertukaran yang dapat berubah-ubah tergantung nilai buku peralatan lama. Laba untuk pertukaran aset tetap yang serupa sebenarnya tidak diakui, tetapi dapat dicatat pada kolom kas diterima. Hal ini karena angka pada akun pendapatan berasal dari produksi serta penjualan barang yang diproduksi aset tetap, bukan dari pertukaran aset. Selain itu, kerugian yang diakibatkan pertukaran aset tetap perlu dicatat dalam laporan keuangan. Jika penyusutannya lebih kecil dibandingkan nilai buku peralatan yang lama, maka bisa dikategorikan ke dalam rugi dan biayanya dicatat dalam aset baru berupa harga pasar atau harga katalog. Baca juga: Pencatatan Jurnal Penghapusan Piutang Tidak Tertagih Pencatatan Jurnal Penjualan Aset Lebih Mudah dengan Mekari Jurnal Tinggalkan perhitungan dan pencatatan secara manual dengan beralih ke software akuntansi online seperti Mekari Jurnal. Dengan fitur manajemen aset dari Mekari Jurnal, Anda bisa mencatat transaksi penjualan aset yang kemudian akan secara langsung terintegrasi dengan laporan keuangan perusahaan. Anda dapat melacak aset dengan mudah dan mengetahui nilai penyusutan yang akan terakumulasi dan terjadwal secara otomatis oleh sistem di akhir bulan. Berikut contoh pencatatan jurnal penjualan aset dengan menggunakan Mekari Jurnal: 1. Pilih menu “Pengaturan Aset”, kemudian kklik tab “Aset Aktif”. 2. Pilih tindakan ‘Jual/Lepas’ pada aset yang akan dijual/dilepas kemudian klik “Go”. 3. Isi informasi yang dibutuhkan seperti tanggal transaksi, harga jual, dan akun dimana Anda menampung uang yang diterima (kas dan bank/piutang). 4. Klik “Lepas Asset”, kemudian pilih akun untuk mencatat laba/rugi dari hasil penjualan aset. 5. Aset yang dijual akan terlihat pada tab Dijual/Dilepas seperti di bawah ini. Masih banyak manfaat lain yang bisa Anda dapatkan dengan menggunakan software akuntansi online Mekari Jurnal, seperti pembukuan otomatis, pembuatan faktur, hingga manajemen anggaran perusahaan. Coba gratis Mekari Jurnal dengan mendapatkan free trial selama 7 hari dari kami. Atau jika Anda pertanyaan lebih lanjut konsultasikan langsung ke tim kami secara gratis! Konsultasi Gratis dengan Tim Mekari Jurnal Sekarang! Itulah penjelasan singkat tentang bagaimana cara melakukan pencatatan atau entri terhadap jurnal penjualan aset / aktiva tetap disertai contoh yang dapat Anda pelajari. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat bagi Anda. Ikuti juga media sosial Mekari Jurnal untuk mengikuti informasi seputar keuangan, bisnis, dan akuntansi. Reviewed by: Luki Nurdiansyah, S.Pd. (lukichocs321@gmail.com) Teaching, Accounting, and Finance enthusiast who has experience in teaching and finance assistancing. Young entrepreneur who runs tentor akuntansi platform and currently works as junior consultant at PT UBICO. Keen to pursue a career in both accounting academic and accounting practice in corporation in order to help attaining company’s financial sustainability.