Pengertian dan Penerapan Biaya Standar dalam Akuntansi Highlights Biaya standar menjadi sebuah strategi yang dapat membantu perusahaan dapat mengendalikan biaya produksi secara sistematis dan mendukung efisiensi Komponen utama dalam menganalisis biaya standar yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik Untuk memudahkan perhitungan dan pencatatan biaya yang akurat, pemilik bisnis dapat mengadopsi software akuntansi seperti Mekari Jurnal Setiap keputusan yang terjadi dalam bisnis akan berkaitan dengan pemahaman struktur biaya yang akurat. Dalam konteks struktur biaya, standard costing atau biaya standar menjadi tolok ukur dalam membantu perusahaan memproyeksikan dan mengendalikan biaya produksi dengan sistematis. Perusahaan membutuhkan analisis biaya standar untuk mendapatkan insight seputar pengeluaran bisnis untuk memperkuat pengendalian internal dan performa bisnis. Untuk mempermudah menganalisis struktur biaya yang komprehensif, salah satu cara efektifnya adalah mengadopsi sistem akuntansi modern seperti Mekari Jurnal. Definisi dan Tujuan Biaya Standar Biaya standar atau standard costing adalah acuan biaya yang ditetapkan sebelum memproduksi sebuah produk dalam periode waktu tertentu. Perusahaan dapat menetapkan biaya standar melalui empat hal, yaitu: Penyesuaian kondisi atas aspek ekonomi, biaya energi, dan inflasi yang terjadi Kolaborasi antar fungsi bisnis (akuntansi, rantai pasokan, dan keuangan bisnis) Target operasional dan bisnis yang ideal Analisis data historis dan benchmarking industri “Menurut Carter Usry (2005), biaya standar mengacu pada biaya yang telah ditentukan sebelumnya untuk memproduksi satu unit atau rangkaian unit produk selama satu periode”. Cakupan dari biaya standar termasuk biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Melalui adanya analisis perhitungan biaya standar, perusahaan dapat mencapai efisiensi operasional yang ideal, mengendalikan biaya dan harga jual, serta menyederhanakan pencatatan biaya. Baca Juga: Cara Menghitung Cost of Goods Sold (COGS) Perusahaan Manufaktur Metode Perhitungan Biaya Standar Untuk menghitung biaya standar atau standar costing yang tepat bisa dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah ini. 1. Tentukan Komponen Bagian Biaya Pertama, dalam prosedur menentukan biaya standar, tentukan terlebih dahulu apa saja komponen biaya yang akan mencakup biaya standar. Dalam ini, ada tiga yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. 2. Menentukan Rumus yang Digunakan Tentukan rumus perhitungan yang akan digunakan dalam menghitung biaya standar. Dalam hal ini, salah satu rumus sederhana yang bisa Anda gunakan adalah sebagai berikut (mengutip dari Indeed): Standard Costing = Tenaga Kerja Langsung + Biaya Bahan Baku + Biaya Overhead Catatan: Tenaga kerja = mencakup tarif per jam karyawan x jumlah jam kerja x jumlah total unit Biaya bahan = mengacu kepada harga pasar per unit x jumlah toal unit Biaya overhead = mencakup biaya overhead tetap + (overhead variabel x jumlah total unit) 3. Lakukan Varians Analisis Salah satu bagian yang cukup penting dalam menghitung biaya standar adalah melakukan analisis varians. Fungsinya adalah menguraikan variasi antara biaya aktual dan baya standar menjadi berbagai komponen. Komponen-komponen ini mencakup variasi volume, variasi biaya material, maupun variasi biaya tenaga kerja. Manajer nantinya dapat memahami biaya biaya dapat berbeda dengan perencanaan dan tindakan untuk memperbaikinya. Baca Juga: Ketahui Strategi Efisiensi Biaya Produksi Efektif Dalam Berbagai Industri! Contoh Sederhana Perhitungan Biaya Standar Sebuah perusahaan manufaktur sedang mengadakan rapat untuk memproduksi produk dengan perhitungan rincian biaya per unit sebagai berikut: Biaya bahan baku: 5 kg/unit x Rp 20.000 = Rp 100.000 Tenaga kerja: 2 jam/unit x Rp 50.000/jam = Rp 100.000 Overhead pabrik: Rp 50.000/unit Berdasarkan rincian harga tersebut, tentukan biaya standar untuk per unit produk dan untuk satu siklus produksi dengan kuantitas 500 unit produk. Rumus perhitungannya: Standard Costing = Tenaga Kerja Langsung + Biaya Bahan Baku + Biaya Overhead = Rp 100.000 + Rp 100.000 + Rp 50.000 Maka biaya standar per unit = Rp 250.000. Untuk biaya standar per satu proses produksi = Rp 250.000 x 500 unit = Rp125.000.000. Baca Juga: Hitung Variable Costing dalam Bisnis: Pengertian, Jenis, dan Metodenya Studi Kasus Penggunaan Analisis Biaya Standar Pada nyatanya, peran biaya standar berdampak besar dalam mengelola aktivitas bisnis yang semakin efektif. Ini dapat terlihat dari beberapa riset atau penelitian dalam sebuah bisnis atau perusahaan. Salah satunya terlihat pada penelitian pada PT. Aneka Indo Mandiri dalam jurnal yang dipublikasikan oleh Siti Fatmasari dkk. Dalam jurnal ini menyebutkan bahwa PT. Aneka Indo Mandiri menganalisis biaya standar untuk mengendalikan biaya produksinya. Hasilnya, perusahaan dapat mengatur seluruh biaya dengan baik, mencapai target produksi dengan efektif, serta menghasilkan mutu yang sesuai standar. Perbandingan dengan Metode Lain Metode biaya standar sendiri memudahkan manajemen dalam mengevaluasi dan mengendalikan biaya tanpa mendistorsi nilai persediaan. Adapun terdapat beberapa perbedaan antara biaya standar dengan biaya lain, seperti biaya aktual yang bisa Anda simak dalam tabel perbandingan berikut ini. Aspek Biaya Standar Biaya Aktual Basis Angka biaya yang terencana Biaya nyata setelah aktivitas Pencatatan Tercatat pada awal tahun ketika proses perencanaan berlangsung Tercatat sepanjang tahun hingga mendekati akhir periode Fleksibilitas Terkontrol dan konsisten Responsif real-time Kompleksitas Sederhana dalam pencatatan Rumit Kepentingan Analisis varians dan pengambilan keputusan Akurasi Aspek akuntansi Tidak dimasukkan ke dalam laporan keuangan Tercantum di dalam pengeluaran pada laporan keuangan Baca Juga: Metode Akuntansi Pengukuran Biaya Bagi Perusahaan Manufaktur Kesimpulan Bisa dikatakan jika biaya standar atau standard costing menjadi sebuah strategi manajerial dalam akuntansi. Biaya standar menjadi alat efektif untuk memproyeksikan, mengendalikan, dan mengevaluasi struktur biaya produksi. Hal ini dapat terlihat dalam kasus implementasinya pada PT. Aneka Indo Mandiri yang dapat memperkuat pengendalian biaya dan mencapai target produksi. Untuk mempermudah pengelolaan biaya dan pencatatan transaksi, pemilik bisnis dapat beralih ke software akuntansi terintegrasi seperti Mekari Jurnal. Mekari Jurnal merupakan sebuah platform yang tidak hanya menyederhanakan proses akuntansi, namun juga mengintegrasikan operasional bisnis termasuk perhitungan biaya yang akurat. Optimalkan manajemen biaya standar dan integrasikan seluruh proses bisnis Anda dengan akuntansi modern. Konsultasikan kebutuhan bisnis Anda lainnya dan uji coba gratis selama 7 hari untuk mempercepat transformasi bisnis Anda! Konsultasi Gratis dengan Tim Mekari Jurnal Sekarang! Itulah penjelasan mengenai biaya standar dalam akuntansi bisnis, semoga artikel ini bermanfaat! Referensi: Scribd, “Makalah Biaya Standar”. Pusdikra, “Peranan Biaya Standar Dalam Pengendalian Biaya Produksi Pada PT. Aneka Indo Mandiri”.