Strategi Telemarketing Efektif untuk Meningkatkan Penjualan Kenali bagaimana Anda bisa menerapkan strategi telemarketing agar sukses memasarkan produk Anda, jangan sampai Anda melakukan kesalahan yang disebutkan di artikel ini! Di era digital seperti saat ini, masih ada perusahaan yang menggunakan telepon sebagai media pemasaran. Memang ada berbagai macam pemasaran, tetapi telepon adalah salah satu jenis pemasaran yang saat ini sedikit kurang populer. Dengan semakin banyaknya internet dan sosial media, kebanyakan pemasaran beralih ke sosial media atau internet. Beberapa konsumen menganggap pemasaran produk dengan menggunakan telepon terasa mengganggu di era serba internet saat ini. Tetapi tetap saja ada beberapa perusahaan yang menggunakan telemarketing sebagai sarana pemasaran produk. Salah satu alasan mengapa telemarketing masih digunakan oleh perusahaan adalah karena telepon menggunakan sistem komunikasi 2 arah dan strategi komunikasi 2 arah ini lebih efektif dibandingkan yang lain. Apalagi jika proses pemasaran yang dilakukan adalah menawarkan produk. Tentunya, komunikasi 2 arah sangat diperlukan untuk mengetahui timbal balik dari calon konsumen yang mendapat penawaran. Oleh karena itu, strategi pemasaran telemarketing harus menggunakan strategi yang tepat agar calon konsumen tetap melakukan komunikasi 2 arah. Selain itu, proses telemarketing yang tepat dengan jangkauan yang juga tepat tentunya akan memudahkan proses pemasaran produk. Strategi pemasaran yang disusun untuk telemarketing harus benar-benar tepat agar tidak merusak citra perusahaan dan membuat perusahaan kehilangan konsumen. Pastikan Anda Sudah Pakai Aplikasi Jurnal! Software Akuntansi Online Terpercaya! Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang! Pengertian Telemarketing Telemarketing adalah salah satu cara promosi yang masih dianggap efektif selain memasang iklan di media umum. Pengertian telemarketing yaitu memasarkan atau mensosialisasikan produk atau jasa melalui telepon. Biasanya, strategi pemasaran melalui telemarketing ini dipakai oleh beberapa perusahaan besar untuk menawarkan produknya. Menurut banyak ahli pemasaran, penawaran melalui telemarketing cenderung mudah diterima, karena sifatnya memang berbicara secara personal langsung kepada konsumen. Pada dasarnya, kegiatan telemarketing ini akan berdampak negatif jika sasaran market atas produk yang dipasarkan bukanlah calon pembeli potensial, atau tenaga telemarketing yang menawarkan justru seakan-akan terlalu memaksa calon konsumen untuk membeli produknya. Orang yang berperan dan akan membantu di bagian tersebut biasa kita kenal sebagai Telemarketer. Perbedaan Telesales dan Telemarketing 1. Telemarketing Layanan yang terus mendorong minat dari para pelanggan, membuka peluang, memberikan informasi, mendapatkan masukan dari setiap konsumen. Pada dasarnya tugas utama dari telemarketing ini untuk menemukan prospek, membuat calon konsumen mengetahui produk apa saja yang Anda tawarkan. Berbagai aktivitas yang dilakukan oleh tim telemarketing adalah: Telemarketing membutuhkan waktu dan biaya dalam menemukan calon-calon pelanggan atau untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan minat konsumen pada produk Anda. Menyediakan prospek yang benar-benar sesuai dengan target market bagi tim telesales. Menyajikan dan mengenalkan brand, produk, maupun jasa pada potensial prospek konsumen atau para buyer. Mengumpulkan saran atau feedback dari para pelanggan sebagai bahan masukan yang akan digunakan berbagai perbaikan-perbaikan pada manajemen dan untuk inovasi terbaru pada produk maupun jasa. Mampu memenuhi segala kebutuhan pelanggan dan memberikan pelayanan terbaik yang memuaskan mereka. 2. Telesales Segala kegiatan yang dilakukan untuk menjual produk maupun jasa secara langsung terhadap konsumen melalui sarana telepon. Aktivitas yang dilakukan oleh tim telesales ini untuk mengkonversikan berbagai peluang yang ada dari para calon konsumen untuk jenis usaha. Berbagai aktivitas yang dilakukan oleh tim telesales: Mengkonversikan data-data pelanggan agar mereka merasa tertarik untuk bertransaksi dengan perusahaan. Berupaya untuk semakin meningkatkan volume penjualan untuk menyeimbangkan biaya dan pengeluaran usaha. Telesales akan dengan cepat merespon data-data para pelanggan yang diberikan oleh telemarketing untuk segera di follow up. Menekan biaya pemasaran sekecil mungkin, terlebih lagi dalam hal post transportasi karena penjualan yang dilakukan melalui telepon adalah yang paling murah dan cepat. Apabila Anda sudah memiliki modal skill untuk berkomunikasi dengan konsumen dalam hal menginformasikan produk maupun jasa-jasa Anda, namun masih kurang mampu dalam menggerakkan minat mereka, maka Anda membutuhkan adanya tenaga dari telemarketing. Namun, apabila Anda dapat menarik berbagai potensial prospek namun terlalu sulit untuk mengkonversikannya ke dalam bisnis, maka Anda membutuhkan adanya tim telesales. Baca juga: 7 Marketing Mix yang Harus Diketahui untuk Bisnis Anda Tips Sukses Menjadi Telemarketing Perusahaan Telemarketing seringkali dicap sebagai kegiatan yang mengganggu oleh masyarakat. Tidak jarang, banyak orang yang mengeluh karena keberadaanya. Misalnya, tawaran membuat kartu kredit, tawaran pinjaman tanpa bunga, hingga tawaran lainnya yang tidak mengenal waktu dan cenderung memaksa. Namun, bagaimanapun telemarketing merupakan profesi yang memiliki tupoksi (tugas, pokok dan fungsi) seperti itu. Berikut adalah tips sukses menjalankan profesi telemarketing perusahaan. 1. Memiliki Alasan untuk Menelepon Tentu saja seorang telemarketer harus memiliki alasan untuk menelepon calon konsumen. Tidak ada orang yang senang tiba-tiba mendapatkan telepon yang tidak jelas. Sangat penting untuk mengungkapkan alasan yang jelas dan manfaat yang akan calon konsumen dapatkan dari menerima telepon tersebut. Seorang telemarketer harus selalu berpikir bahwa informasi yang akan disampaikan sangat penting bagi mereka dan tidak akan membuang-buang waktu mereka yang berharga. Harus selalu diingat bahwa tiga prinsip dalam membeli sebuah produk adalah hemat biaya, cepat dan solusinya menguntungkan. Jika ingin mendapatkan perhatian, terutama dari para eksekutif yang super-sibuk, sangat penting untuk menjadi lebih spesifik. Maka dari itu, seorang telemarketer harus memiliki product knowledge yang mendalam sebelum mulai kegiatan telemarketing. 2. Melakukan Riset Sebelum Menelepon Salah satu riset yang harus Anda lakukan adalah mencari tahu siapa yang akan Anda telepon, dengan begitu Anda dapat menysuaikan kata-kata pembuka yang akan dipakai. Menjadi telemarketer yang detail-oriented juga akan menunjang riset Anda. Banyak orang yang merasa terganggu dengan kegiatan telemarketing karena merasa tidak membutuhkan barang yang mereka tawarkan dan merasa asing dengan tenaga telemarketing yang menghubunginya. Misalnya, jika Anda menawarkan produk susu bayi, Anda harus mengetahui berapa usia anak, nama, apa rasa susu kesukaannya atau apakah anak tersebut memiliki alergi. Dengan melakukan riset tersebut, Anda bisa memberi penawaran yang sesuai kebutuhan mereka, dan calon konsumen akan merasa dekat dengan Anda. 3. Ketahui Produk dengan Baik Sebelum meyakinkan orang lain, seorang telemarketer harus meyakinkan diri tentang produknya dengan cara mengetahui setiap manfaat dari produk atau jasa yang akan ditawarkan. Dengan memiliki product knowledge atau pengetahuan tentang produk, seorang telemarketer akan mampu meyakinkan semua keunggulan produknya pada calon konsumen 4. Mempertanyakan Strategi Menelepon Dalam dunia telemarketing, menanyakan pertanyaan yang tepat lebih sulit daripada menjawab pertanyaan dengan tepat. Salah satu kunci kesuksesan marketing secara umum adalah selalu menjelajahi segala kemungkinan pertanyaan dari 5W 1H (Why, Who, Where, When, What, dan How). Tentu pedoman tersebut juga dapat dijadikan pedoman telemarketer dalam melakukan tugasnya. Sebelum menelepon, selalu kritisi daftar kalimat yang biasa Anda gunakan agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan calon konsumen. Dengan begitu, seorang telemarketer akan mendapatkan feedback yang lebih baik dari calon konsumennya. Baca juga: 15 Strategi Marketing Untuk Mengembangkan Usaha Anda 5. Menelepon Bukan Berarti Harus (Selalu) Jualan Ingatlah bahwa menelepon calon konsumen bukan berarti harus jualan dan jualan. Jika memang seperti itu yang menjadi prinsip Anda sebagai telemarketer, maka jangan heran jika Anda sering kena “semprot” saat menjalankan tugas. Ada tujuan lain seperti menjalin relasi pada calon konsumen dan bahkan dapat berlanjut ke email marketing, ketika relasi bisnis itu berkembang dengan baik. Jangan terlalu bersemangat untuk jualan, jualan dan jualan, terlebih pada telepon pertama dengan calon konsumen. Silahkan cek kembali contoh pembuka di beberapa poin di atas sebagai gambaran. 6. Menenangkan Diri Beberapa telemarketer seringkali hanya berkomunikasi satu arah. Mereka banyak berbicara tentang kelebihan produk yang ditawarkan dan hal lainnya tanpa mendengarkan apalagi mengerti kebutuhan calon konsumen tersebut. 7. Menyadari Bahwa Usaha Telepon Pertama Tidak Selalu Berhasil Pada umumnya, telepon pertama tidak langsung membuahkan prospect deal. Hal seperti itu harus disadari sebagai sebuah kewajaran dalam kegiatan telesales. Penelitian yang dilakukan Destination CRM ini menunjukkan bahwa setidaknya diperlukan 5 calon konsumen yang dihubungi untuk mendapatkan sebuah prospect deal. 8. Bersikap Ramah & Wajar Setiap telemarketing harusnya tahu bahwa menghubungi berarti mengajak orang untuk berbicara. Karena Anda berbicara melalui telepon dan lawan bicara tidak bisa melihat ekspresi wajah Anda, maka ada baiknya untuk menggunakan intonasi suara yang ramah dan tidak kaku. Daftar pertanyaan yang harus Anda tanyakan pada calon konsumen bisa disiasati dengan pemakaian bahasa yang sedikit luwes dan tidak harus persis sama dengan script, ambil saja intinya. Kesalahan Telemarketing Yang Harus Anda Hindari Selain tips sukses menjadi telemarketing diatas, Anda juga harus menghindari beberapa kesalahan yang biasanya dilakukan oleh seorang telemarketing. Berikut adalah beberapa kesalahan telemarketing yang sebaiknya Anda hindari. Menghubungi di Waktu yang Salah Kesalahan telemarketing yang sering dilakukan oleh para telemarketer adalah menghubungi prospek di waktu yang tidak tepat. Konsumen memiliki aktivitas dan kesibukan yang berbeda-beda, memahami latar belakang prospek perlu dilakukan agar dapat menghubungi mereka di saat yang tepat. Menghubungi mereka di saat jam-jam sibuk membuat mereka tidak ingin dan malas menerima telepon karena merasa terganggu. Database yang Tidak Up-to-Date Setiap perusahaan biasanya memiliki database prospek yang mereka bidik sebagai potential buyer. Namun, seringkali database tersebut tidak di update secara periodik. Akibatnya, pada saat telemarketer menjalankan tugasnya, mereka justru salah sasaran dan hanya menyebabkan pemborosan biaya telepon tanpa hasil yang optimal. Agar hal tersebut tidak terjadi, maka cobalah update database secara periodik agar validitasnya tetap terjaga. Komunikasi Satu Arah Bukan rahasia lagi jika sebagian besar konsumen menghindari penawaran via telepon atau telemarketing. Hal ini dikarenakan si telemarketer adalah orang yang menguasai percakapan dalam menyampaikan informasi produknya dan tidak memberikan kesempatan bertanya pada konsumen. Agar konsumen merasa dihargai, ciptakan komunikasi dua arah yang memberikan kesempatan pada prospek untuk merespon penjelasan Anda. Komunikasi dua arah ini bermanfaat untuk membangun kedekatan konsumen dengan produsen. Memberi Harga Terlalu Cepat Kebiasaan yang sering dilakukan oleh calon konsumen adalah menanyakan harga sebelum mereka mendapat kejelasan dari keunggulan-keunggulan produk yang Anda tawarkan. Bila Anda langsung memberikan harga terlalu cepat, Anda akan kehilangan penjualan dengan seketika (kecuali harga Anda jauh lebih murah dari harga yang mereka telah dapatkan dari perusahaan sebelumnya). Jika calon konsumen Anda menanyakan harga, jangan katakan berapa harga yang harus dibayarkan sebelum Anda mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan bagaimana produk atau jasa Anda dapat membantu mereka. Anda hanya boleh memberitahu berapa harga yang harus dibayarkan ketika Anda tahu persis calon konsumen tersebut membutuhkan produk atau jasa Anda, dan akan membeli dari Anda. Mengabaikan Privacy Calon Konsumen Karena sebuah strategi telemarketing sangat bersifat individual, maka ada baiknya seorang telemarketer tidak melangkah terlalu jauh dan mengganggu privacy para calon konsumennya. Anda bisa meninggalkan pesan jika calon konsumen tidak berada di tempat saat Anda menghubunginya. Hindari untuk meminta nomor telepon pribadi, jika Anda belum pernah melakukan sebuah dialog secara langsung dengan calon konsumen. Target Market Tidak Tepat Target market yang tidak tepat, sudah pasti menimbulkan hal yang sis-sia dalam strategi telemarketing. Kesalahan yang seringkali terjadi ini seharusnya bisa dihindari jika Anda telah memiliki data mengenai siapa yang menjadi target pasar Anda sebelum menghubungi prospek atau calon konsumen. Memiliki data konsumen yang lengkap dan valid akan sangat membantu untuk tidak salah sasaran. Tidak Melakukan Follow Up Saat Anda menawarkan atau mempresentasikan produk atau jasa Anda melalui sistem telemarketing, itu bukanlah akhir dari sebuah proses penjualan, walau calon konsumen Anda berkata akan menghubungi Anda. Anda harus proaktif mem-follow up apa yang telah Anda tawarkan kepada mereka. Cobalah lakukan follow up melalui telepon, cari tahu bagaimana produk atau jasa Anda dapat berguna dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang dapat Anda penuhi dari calon konsumen Anda. Perlu diingat, presentasi barulah seperempat jalan dari sebuah proses penjulan, sebelum sampai ke penutupan penjualan. Disadari atau tidak, sebuah strategi pemasaran melalui telemarketing masihlah sangat potensial dan bisa diharapkan jika dapat dilakukan secara tepat dan sesuai sasaran, sehingga terhindar dari kesalahan pemasaran yang menghabiskan banyak biaya. Dari penjelasan di atas bisa diketahui bahwa strategi telemarketing ini sangat perlu dipahami baik oleh perusahaan maupun telemarketer sendiri, karena pengadaan program tersebut juga akan menambah beban usaha jika tidak efektif. Jika ingin mengadakan program ini, pastikan perusahaan telah membuat anggaran dengan cermat dan menghitung nilai risiko maupun manfaat yang akan didapat dengan adanya program telemarketing tersebut. Untuk membantu menghitung anggaran biaya yang diperlukan sebuah perusahaan dalam pengadaan program telemarketing, Anda membutuhkan jasa seorang akuntan atau jasa penyedia software akuntansi online yang sangat efisien dan efektif. Jurnal dapat membantu Anda untuk membuat estimasi rencana anggaran telemarketing melalui laporan keuangan yang sudah Anda miliki tanpa harus membuat perhitungan berulang kali. Jurnal software akuntansi terbaik yang dapat memudahkan Anda mengetahui biaya yang diperlukan melalui fitur pencatatan biaya dan laporan keuangan secara real time, kapan pun dan di mana pun.