Mekari Jurnal
Daftar Isi
10 min read

Pengertian, Tahapan, Cara Mengukur dan Pentingnya Siklus Bisnis 

Tayang 10 Jun 2022
Diperbarui 18 Oktober 2023

Siklus bisnis menjadi salah satu topik pekerjaan yang ada di dalam bidang keuangan. Selain itu dengan melakukan siklus bisnis juga memberikan harapan besar terhadap kenaikan ekonomi atau fluktuasi secara berkala, harus selalu di perhatikan seperti siklus akuntansi.

Pada saat menjalani sebuah bisnis juga membutuhkan sebuah sistem modern seperti aplikasi akuntansi yang bisa membantu di dalam proses mengatur keuangan.

Tanpa disadari dengan adanya siklus bisnis juga memberikan dampak yang sangat besar terhadap dunia industri maupun organisasi. Ketika proses menjalankan usaha dengan menggunakan siklus ini juga bisa mempersiapkan beberapa variasi yang baru.

Pada kesempatan kali ini akan dibahas secara tuntas mengenai siklus bisnis, aplikasi akuntansi, pembukuan usaha dari Mekari Jurnal. Untuk lebih lanjutnya anda bisa langsung saja menyimak penjelasan di bawah ini secara cermat.

Pengertian Siklus Bisnis

Sebelum membahas lebih jauh mengenai dunia bisnis, lebih baik memahami dari mulai segi pengertian terlebih dahulu. Untuk pengertian dari siklus bisnis yaitu terjadinya ekspansi dan pertumbuhan kontraksi ekonomi yang terjadi pada suatu negara. Tentunya untuk kontraksi ekonomi ini bisa terjadi pada beberapa periode tertentu saja.

Setiap produk juga mengalami naik turun atau yang disebut dengan domestik bruto (PDB). Pada suatu negara bisa menentukan awal maupun akhir dari terjadinya siklus bisnis. Untuk siklus bisnis ini juga mempunyai nama lain atau sering dikenal dengan siklus ekonomi maupun perdagangan.

Ketika terjadinya siklus tersebut akan melakukan perhitungan pertumbuhan serta penurunan dari kegiatan ekonomi dari waktu ke waktu. Bahkan untuk pihak pemerintah juga bisa melakukan pengelolaan siklus bisnis dengan bantuan dari aplikasi akuntansi dan pembukuan usaha dari Mekari Jurnal.

Sedangkan untuk bank sentral biasanya bisa dipergunakan untuk melakukan kebijakan moneter dalam menurunkan suku bunga. Selain itu, bank sentral juga bisa membantu dalam sejumlah pengeluaran maupun investasi. Untuk pihak legislatif juga bisa menggunakan kebijakan fiskal dengan melakukan pendorongan maupun memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Beberapa Tahapan Siklus Bisnis

Siklus bisnis ini akan berlangsung dan beroperasional hampir setiap waktu dan bahkan sepanjang waktu. Ada beberapa tahapan yang bisa dilakukan ketika melakukan siklus bisnis. Untuk beberapa tahapan tersebut adalah :

  1. Ekspansi

Pada tahapan siklus bisnis paling utama ada pada ekspansi. Ketika berada di tahap yang satu ini juga ada beberapa indikator yang harus diperhatikan oleh beberapa pelaku usaha atau perusahaan.

Untuk beberapa indikatornya adalah mempunyai ekonomi positif secara jelas, masuk di dalam pertumbuhan pendapatan, mempunyai lapangan kerja, bisa memenuhi segala permintaan, melakukan penawaran dan mendapatkan laba sebanyak-banyaknya.

Selama berada di tahap utama atau ekspansi di dalam siklus bisnis ini akan diberikan frekuensi investasi yang akan cenderung selalu mengalami peningkatan. Sedangkan untuk peningkatan yang dialami ini bisa berbentuk individu dan pada umumnya dipergunakan untuk membayar hutang supaya tepat waktu.

  1. Puncak

Pada tahapan siklus bisnis yang kedua adalah puncak. Sudah menjadi hal biasa ketika melakukan kegiatan ekonomi bisa merasakan jenuh dan pertumbuhan tidak bisa semakin meningkat dan berlanjut.

Untuk siklus bisnis bisa dikatakan berada di tahap puncak ketika upah, tingkat pekerjaan, harga barang serta jasa berada sudah mencapai jumlah tinggi.

Setelah berada di titik tersebut, baru bisa dikatakan bahwa untuk indikator ekonomi ini melakukan peningkatan yang lebih lanjut. Ada banyak sekali macam-macam bisnis maupun individu yang melakukan pemeriksaan kembali dengan beberapa anggaran.

Untuk pemeriksaan tersebut dilakukan guna mengantisipasi terjadinya penurunan aktivitas ekonomi.

Akan tetapi untuk saat ini, ketika melakukan pengecekan anggaran bisa langsung dengan menggunakan aplikasi akuntansi dan pembukuan usaha dari Mekari Jurnal. Dengan adanya bantuan kedua alat tersebut untuk proses pengecekan bisa berjalan dalam jangka waktu hitungan detik saja.

  1. Kontraksi

Untuk tahap siklus bisnis selanjutnya ada pada Kontraksi. Di dalam tahap kontraksi ini juga terdapat lagi beberapa tahapan yang harus dipahami dan dimengerti oleh kalangan masyarakat. Ada dua tahapan yang harus dipahami oleh masyarakat yaitu:

  • Resesi

Pada saat akan melakukan tahap kontraksi ini bisa dilakukan atau dimulai secara cepat setelah semua proses ekspansi dan aktivitas ekonomi sudah berakhir atau mengalami penurunan.

Tahapan kali ini bisa dilangsungkan selama PDB masih berada di titik yang menandai dari awal atau tahap ekspansi. Selama berada di tahap resesi, semua permintaan yang menurun ini akan segera ditangani langsung. Sehingga dengan hal tersebut juga dijadikan alat untuk mengatasi produsen yang gagal.

Setiap usaha maupun perusahaan tentunya melakukan kegiatan produksi atau mempunyai produsen yang disesuaikan lagi dengan output pasar. Sedangkan untuk saat ini indikator ekonomi positif seperti harga maupun upah sedang mengalami penurunan yang sangat signifikan.

  • Depresi

Untuk tahapan yang ada di Kontraksi selanjutnya adalah Depresi. Untuk melakukan tahap depresi ini baru bisa dimulai setelah proses PDB sudah turun dibawah tingkat pra ekspansi maupun garis pertumbuhan yang stabil. Ketika berada di tingkatan depresi, untuk jumlah tingkat pengangguran semakin mengalami peningkatan yang sangat fantastis.

Selain itu, juga untuk masalah pertumbuhan ekonomi yang khususnya ada di Indonesia juga mengalami penurunan. Pada tahap depresi pada siklus bisnis ini tetap saja masih bisa berlangsung sampai dengan kegiatan ekonomi mengalami penurunan lebih jauh.

  1. Palung

Kalangan masyarakat hanya mengerti bahwa untuk tahapan depresi menjadi titik yang paling rendah pada siklus bisnis. Akan tetapi masih ada lagi tahapan yang paling rendah di pembahasan kali ini yaitu palung.

Ketika sudah berada di titik ini, setiap negara sedang mengalami pertumbuhan ekonomi secara negatif. Hal tersebut juga bisa terjadi karena untuk penawaran maupun permintaan yang diberikan oleh kalangan masyarakat sedang mengalami penurunan serendah-rendahnya.

  1. Pemulihan

Setelah tahapan, depresi serta palung sudah mencapai pada titik terendah pada saat melakukan siklus bisnis. Untuk tahapan yang bisa dilakukan pada tahap selanjutnya yaitu proses pemulihan.

Untuk berada di tahap ini, semua ekonomi bisa mulai pulih dan membalikan semua tren negatif. Selain itu untuk masalah permintaan yang mengalami peningkatan dan pasokan ini akan segera untuk menyusul ke tahap lebih tinggi.

Ketika semuanya sudah mengalami perubahan yang lebih tinggi lagi, pada akhirnya untuk proses investasi terus masih bisa dilanjutkan. Bahkan untuk lapangan kerja yang ada di luaran sana akan terus mengalami peningkatan produksi secara signifikan.

Ketika berada di tahap pemulihan ini tetap masih bisa berlangsung sampai dengan PDB kembali lagi garis pertumbuhan yang stabil. Ketika sudah berada di titik tersebut, untuk siklus bisnis ini bisa berakhir dan memulai dengan hal baru atau sering disebut dengan tahap ekspansi.

scale up bisnis

Cara Mengukur Siklus Bisnis

Tentunya pada saat terjadinya siklus bisnis, untuk kalangan masyarakat, pengusaha maupun perusahaan tetap harus melakukan pengukuran. Ada beberapa cara pengukuran yang bisa dilakukan pada saat siklus bisnis. Beberapa cara mengukur tersebut adalah:

  1. Waktu Siklus Di Dalam Sebuah Bisnis

Pada Negara Indonesia belum bisa menerapkan untuk waktu siklus yang harus dilakukan pada suatu bisnis maupun perusahaan. Berbeda jauh dengan negara Amerika Serikat yang berhasil bisa menentukan tanggal untuk melakukan penelitian siklus bisnis.

Ketika melakukan penelitian ini juga harus disesuaikan lagi dengan penelitian ekonomi yang bersifat ekstensif. Ada beberapa permasalahan atau kasus yang sering terjadi pada saat proses penentuan waktu ketika berada di siklus sebuah bisnis, salah satunya yaitu retrospeksi.

Untuk siklus retrospeksi ini biasanya bisa terjadi di setiap bulan maupun tahun. Sedangkan durasi dari melakukan durasi dari sebuah ekspansi ini akan terus mengalami peningkatan selama 27 sampai dengan 103 bulan.

  1. Meningkatkan Keparahan Dalam Siklus Sebuah Bisnis

Pada saat akan mengukur sebuah siklus di dalam bisnis, pasti mempunyai cara yang berbeda-beda. Akan tetapi ada satu cara mudah yang bisa dilakukan yaitu dengan melakukan komunikasi dengan pihak atau lembaga terkait.

Ketika proses komunikasi, hanya mempunyai satu titik pembahasan saja yaitu membicarakan mengenai tingkat dari keparahan siklus di dalam sebuah bisnis. Semua pakar ekonomi biasanya melakukan pengukuran dengan tahap resesi dan memisah dengan ekspansi.

Saat melakukan pengukuran tingkat keparahan ini juga dibagi menjadi tiga metrik. Untuk ketiga metrik tersebut adalah:

  • Kedalaman : pada saat melakukan proses pengukuran di dalam kedalaman maka ada satu pertanyaan yang sering muncul dan harus dijawab. Untuk satu pertanyaan tersebut adalah “berapa lama tingkat intensitas dalam proses tahap resesi?”
  • Difusi : untuk langkah atau proses selanjutnya ketika melakukan pengukuran juga muncul pertanyaan yang juga harus dijawab. Satu pertanyaan yang sering muncul dan harus dijawab adalah “seberapa luas tahap resesi dalam pertumbuhan ekonomi nasional?”.
  • Durasi : langkah paling akhir adalah durasi. Di dalam durasi juga muncul satu pertanyaan yang juga harus dijawab oleh para pelaku mengalami siklus di dalam sebuah bisnis.

Untuk satu pertanyaan yang sering muncul adalah “berapa lama tahap resesi berlangsung”. Tentunya untuk beberapa pertanyaan yang sudah disebutkan diatas harus dijawab sesuai dengan fakta.

Pada saat proses menjawab semua pertanyaan yang sudah ada diatas ini juga harus melakukan penelitian terlebih dahulu. Pasti anda juga sudah mengerti bahwa untuk proses penelitian sendiri tidak bisa dilakukan dengan jangka waktu pendek. Kurang lebih untuk waktu yang dibutuhkan dalam proses penelitian ini adalah tiga sampai dengan lima bulan.

Dirasa dengan beberapa pertanyaan dipergunakan untuk mengukur dari siklus sebuah bisnis masih ada yang kurang. Sehingga muncul beberapa pertanyaan dan tahapan lagi untuk menentukan tingkat keparahan dari sebuah tahap ekspansi. Untuk beberapa tahapan dan pertanyaan tersebut adalah:

  • Pronounced : tahapan yang paling utama pada saat melakukan pengukuran tahap ekspansi adalah pronounced. Pada tahapan kali ini juga ada satu pertanyaan yang sering muncul dan harus dijawab. Untuk satu pertanyaan tersebut adalah “seberapa mencolok atau signifikankan sebuah tahap ekspansi?”
  • Pervasif : tahapan kedua juga sama seperti yang sebelumnya. Ada juga satu pertanyaan yang harus dijawab oleh para pelaku dari siklus di dalam sebuah bisnis. Satu pertanyaan yang sering muncul dan harus dijawab ini adalah “seberapa banyak aspek ekonomi yang sudah dicapai pada tahapan ekspansi?”
  • Persistent : untuk tahapan yang paling akhir adalah persistent. Tentunya untuk tahapan kali ini sangat krusial dan penting. Sama juga seperti yang sebelumnya ada juga satu pertanyaan yang harus dijawab oleh semua para pelaku siklus di dalam bisnis yaitu “apakah ketika tahap ekspansi berlangsung bisa mempunyai waktu yang lebih banyak?”.

Beberapa pertanyaan yang juga sudah disebutkan diatas, harus dijawab sesuai dengan faktanya. Sedangkan untuk beberapa pertanyaan yang harus menggunakan atau mempunyai data, bisa juga memberikan.

Tanpa disadari dengan memberikan data, bisa membantu dalam proses pengembangan bisnis maupun usaha.

Seiring berjalannya waktu untuk proses resesi di setiap negara bisa tangani secara perlahan-lahan. Untuk proses penanganan ini juga membutuhkan bantuan dari beberapa pihak seperti pemerintah, legislatif dan masih banyak lainnya.

Pentingnya Siklus Bisnis

Setelah memahami semua penjelasan diatas, maka untuk hal yang harus dipahami selanjutnya yaitu betapa pentingnya siklus di dalam sebuah bisnis. Memahami siklus yang ada di dalam sebuah bisnis ini menjadi salah satu hal yang sangat penting.

Apalagi untuk kalangan masyarakat yang sudah profesional di dalam bidang bisnis, keuangan dan ekonomi.

Untuk orang yang sudah profesional di dalam bidang keuangan dan ekonomi ini pasti dapat membuat keputusan secara strategis dan lebih tepat. Bahkan, untuk para investor juga akan cenderung akan melakukan investasi ketika sedang berada di fase ekspansi.

Akan tetapi pada saat berada di fase ekspansi, juga ada beberapa dari sebagian mereka yang terlalu percaya diri dan sehingga dapat menaikkan harga secara berlebihan. Tentu saja ketika menaikkan harga secara berlebihan juga memberikan dampak terhadap penjualan produk dan proses produksi.

Ketika sedang berada di tahap resesi maupun depresi, para investor akan cenderung berhenti sejenak dan akan melakukan kegiatan penjualan yang digunakan untuk mendorong harga turun. Tentunya sebagai investor yang cerdas, biasanya bisa mengerti mana aset yang memberikan kinerja cenderung baik.

Sehingga pada saat investor sudah bisa mengerti hal tersebut dan untuk tahap siklus di dalam bisnis bisa memberikan keputusan yang terbaik.

Sampai dengan saat ini juga banyak yang belum mengerti bahwa untuk siklus bisnis ini berbeda jauh dengan pasar saham dan lainnya. Pada saat menjalankan siklus di dalam sebuah bisnis biasanya bisa dilakukan secara lebih cermat lagi.

Untuk pasar saham pada umumnya mempunyai kinerja yang lebih baik ketika sedang berada di tahap ekspansi. Selain itu dengan adanya pasar saham juga bisa dijadikan sebagai cara untuk berada di bull market.

Semakin tingginya pasar saham juga bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan pertumbuhan PDB. Selain itu untuk tingkat pengangguran yang sebelumnya mengalami peninggian ini bisa rendah, karena PDB sudah berjalan secara baik.

Selama berada di tahap kontraksi, untuk pertumbuhan ekonomi ini biasanya mengalami keterlambatan secara substansial. Selain itu dengan hal tersebut juga bisa menyebabkan harga turun dan menyebabkan bear market.

Mempunyai usaha atau perusahaan yang sesuai dengan keinginan ini, tentu saja membutuhkan waktu dan strategi secara matang-matang. Selain itu, untuk juga harus mempunyai pengelolaan keuangan bisnis secara baik dan benar.

Satu hal yang harus diingat pada saat mengalami pertumbuhan ekonomi menurun yaitu menyiapkan beberapa strategi terbaik.

Sedangkan untuk cara lainnya yaitu dengan mempersipkan atau menggunakan dana cadangan dalam proses operasional bisnis kedepannya. Usahakan dalam proses pembukuan bisa dilakukan secara teratur.

Kategori : Business Management
Kelola Keuangan Lebih Optimal, Dapatkan Penawaran Terbatas Ini
Jurnal software akuntansi terpercaya

 

Dapatkan free trial sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal
Kelola Keuangan Lebih Optimal, Dapatkan Penawaran Terbatas Ini
Jurnal software akuntansi terpercaya

 

Dapatkan free trial sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal