Daftar Isi
20 min read

Berbagai Peluang Bisnis Baru di Era Revolusi Industri 4.0

Tayang 09 Nov 2024
Diperbarui 24 Apr 2025

Revolusi industri 4.0 lewat digitalisasi di berbagai bidang dapat meningkatkan peluang bisnis. Apa saja bisnis di era 4.0 yang bisa dicoba? Temukan jawabannya di blog Mekari Jurnal disini!

Revolusi industri 4.0 menciptakan perubahan dan peluang bisnis yang baru. Hal ini didorong dengan perkembangan penggunaan internet, sehingga banyak pelaku bisnis yang sadar untuk memanfaatkan internet dalam proses berbisnis.

Mau tau apa saja peluang bisnis yang bisa Anda lakukan di era revolusi industri 4.0 ini?

Selain itu, membaca tulisan ini Anda juga akan bisa menjawab beberapa pertanyaan seperti:

  • Apakah di era industri 4.0 sebuah pemasaran atau pelaku usaha membutuhkan website? lalu website seperti apa yang harus diaplikasikan dalam usahanya? jelaskan!
  • Era revolusi industri 4.0 telah mengubah budaya kerja pegawai dalam perusahaan yang pada awalnya masih menggunakan media kertas beralih ke media apa saja?
  • Memasuki era revolusi industri 4.0 pemasaran mengalami perubahan dari pemasaran konvensional menjadi pemasaran yang lebih banyak mengacu pada apa saja?
  • Sumber-sumber peluang usaha salah satunya adalah peluang dari perubahan yang terjadi. informasi dan komunikasi seperti kemajuan adanya smartphone dan internet sehingga memunculkan peluang usaha seperti toko online adalah perubahan apa?
  • Jelaskan perubahan pemasaran yang akan terjadi di era revolusi industri 4.0 dalam dunia usaha?
  • Jika menyimak perkembangan teknologi dewasa ini maka jenis usaha yang berkembang dengan sangat pesat akan berkaitan dengan keberhasilan dalam mengembangkan hal mendasar yaitu apa saja?
  • Era industri semakin menegaskan kehidupan masyarakat tidak dapat lepas dengan kemajuan teknologi. pada era ini banyak orang yang sibuk dengan urusan pekerjaan. akhirnya, mereka tidak memiliki banyak waktu untuk berbelanja secara langsung. dari ilustrasi tersebut peluang usaha yang dapat dikembangkan pelaku usaha adalah?

Pengertian Revolusi Industri 4.0

Revolusi Industri 4.0 adalah transformasi besar-besaran dalam dunia industri dan kehidupan manusia yang ditandai dengan integrasi teknologi digital, otomatisasi, kecerdasan buatan (AI), dan internet dalam semua aspek produksi dan layanan.

Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Klaus Schwab, pendiri World Economic Forum (WEF), dan menggambarkan fase revolusi industri keempat setelah sebelumnya dunia melalui:

  1. Industri 1.0 – Penemuan mesin uap.
  2. Industri 2.0 – Produksi massal dengan listrik.
  3. Industri 3.0 – Otomatisasi dengan teknologi komputer dan elektronik.
  4. Industri 4.0 – Sistem cerdas berbasis data, konektivitas, dan AI.

Memanfaatkan Revolusi Industri 4.0 Sebagai Peluang Bisnis

Revolusi industri 4.0 merupakan fase revolusi teknologi yang mengubah cara beraktivitas manusia dalam skala, ruang lingkup, kompleksitas, dan transformasi dari pengalaman hidup yang sebelumnya.

Prinsip dasar revolusi industri 4.0 adalah menggabungkan mesin, alur kerja, dan sistem dengan menerapkan jaringan cerdas di sepanjang rantai dan proses produksi. Hal ini bertujuan untuk mengendalikan satu sama lain secara mandiri.

Perkembangan teknologi yang pesat akan mendorong perubahan perilaku masyarakat, dan peningkatan kebutuhan akan mendorong berubahnya dan terciptanya peluang bisnis dan pekerjaan baru.

Penggunaan internet dalam proses berbisnis akan terus mengalami perkembangan. Mulai dari pertukaran informasi secara elektronik ke aplikasi strategi bisnis, pemasaran, penjualan, hingga pelayanan pelanggan.

Internet juga akan mendukung komunikasi dan kerja sama global antara karyawan, konsumen, penjual, dan rekan bisnis yang lainnya. Selain itu, internet juga memungkinkan orang dari suatu organisasi atau lokasi yang berbeda dapat bekerja sama sebagai satu tim virtual untuk mengembangkan, memproduksi, memasarkan, dan memelihara produk atau pelayanan.

Tahukah Anda kalau aplikasi akuntansi online Mekari Jurnal dapat membantu Anda dalam menentukan strategi bisnis berdasarkan laporan keuangan yang tepat. Buktikan dengan coba gratis aplikasi Mekari Jurnal dengan klik tombol atau pada banner di bawah ini.

Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Mekari Jurnal Sekarang!

Sejarah Singkat Revolusi Industri

Revolusi industri yang pertama terjadi pada abad ke-18, ketika ditemukannya mesin-mesin bertenaga uap. Dari situ, manusia mulai beralih dari mengandalkan tenaga hewan ke mesin produksi mekanis.

Kemudian, revolusi industri yang kedua berlangsung di sekitar tahun 1870. Pada saat itu, perindustrian dunia beralih ke tenaga listrik yang mampu menciptakan produksi massal. Selanjutnya, revolusi industri ketiga terjadi di era 1960-an, saat perangkat elektronik mampu menghadirkan otomatisasi produksi.

Kini perindustrian dan manufaktur dunia bersiap untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Istilah tersebut berasal dari sebuah proyek pemerintah Jerman untuk mempromosikan komputerisasi industri manufaktur.

Revolusi industri 4.0 merupakan suatu pengaplikasian kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang berpotensi untuk meningkatkan pendapatan global dan kualitas hidup bagi masyarakat dunia.

Selain itu, AI juga akan menghasilkan harga yang murah dan kompetitif, meningkatkan efisiensi dan produktivitas, menurunkan biaya transportasi dan komunikasi, meningkatkan efektivitas logistik dan rantai pasokan global, biaya perdagangan akan berkurang, membuka pasar baru, serta mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga : Jenis-Jenis Bahan Baku dalam Industri

Faktor Pendorong Revolusi Industri 4.0 dan Pengaruhnya dalam Dunia Bisnis Modern

Revolusi Industri 4.0 telah mengubah lanskap ekonomi dan cara bisnis beroperasi di seluruh dunia. Revolusi ini ditandai dengan integrasi teknologi digital ke dalam seluruh aspek industri, mulai dari produksi hingga distribusi. Fenomena ini tidak hanya mengandalkan mesin otomatis, tetapi juga menekankan pada interkonektivitas, kecerdasan buatan, dan data besar. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara terperinci faktor-faktor utama yang mendorong Revolusi Industri 4.0 serta bagaimana dampaknya terhadap operasional bisnis.

Peluang Bisnis Baru di Era Revolusi Industri 4.0

1. Peningkatan Volume Data, Kekuatan Komputasi, dan Konektivitas

Salah satu faktor kunci yang mendorong Revolusi Industri 4.0 adalah lonjakan volume data yang dihasilkan setiap detik dari berbagai sumber—mulai dari sensor IoT, perangkat konsumen, hingga sistem informasi internal perusahaan. Lonjakan ini, yang dikenal sebagai big data, menjadi fondasi dari transformasi digital. Namun, data saja tidak cukup. Tanpa kekuatan komputasi yang mampu memproses, menganalisis, dan menginterpretasikan data dalam waktu nyata (real-time), maka data tersebut tidak akan memberikan nilai tambah.

Ketersediaan cloud computing memungkinkan perusahaan dari berbagai skala untuk mengakses sumber daya komputasi besar tanpa perlu berinvestasi besar dalam infrastruktur fisik. Komputasi awan ini juga mendukung integrasi data dari berbagai platform dan meningkatkan efisiensi operasional.

Di sisi lain, konektivitas yang lebih luas dan cepat, seperti jaringan 5G dan Wi-Fi 6, mempercepat proses pengumpulan dan distribusi data. Perusahaan dapat memantau proses produksi secara langsung dari lokasi mana pun dan merespons dinamika pasar dengan lebih lincah.

Dalam konteks bisnis, kekuatan ini memungkinkan munculnya model bisnis baru seperti platform digital, e-commerce berbasis data, dan layanan berbasis langganan (subscription-based services).

2. Munculnya Analitik, Kemampuan Prediktif, dan Kecerdasan Bisnis

Transformasi digital tidak hanya tentang mengumpulkan data, melainkan juga bagaimana data tersebut digunakan untuk mengambil keputusan yang lebih cerdas. Teknologi analitik modern seperti machine learningpredictive analytics, dan business intelligence memungkinkan perusahaan mengubah data mentah menjadi wawasan yang dapat ditindaklanjuti.

Sebagai contoh, perusahaan manufaktur kini dapat memprediksi kapan mesin akan rusak dengan memanfaatkan sensor dan analitik prediktif. Hal ini mencegah kerugian besar akibat downtime yang tidak terduga. Di sektor retail, analitik dapat digunakan untuk memahami preferensi pelanggan, menentukan harga dinamis, atau mengoptimalkan rantai pasok berdasarkan tren permintaan.

Kecerdasan bisnis juga mendorong efisiensi proses pengambilan keputusan. Dengan dashboard interaktif yang dapat diakses kapan saja, manajemen perusahaan bisa melihat performa bisnis secara real-time dan membuat keputusan berdasarkan data, bukan hanya intuisi.

Integrasi ini memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan karena perusahaan dapat bertindak lebih cepat, akurat, dan responsif terhadap perubahan pasar.

3. Interaksi Baru antara Manusia dan Mesin

Revolusi Industri 4.0 juga membawa perubahan besar dalam bentuk interaksi antara manusia dengan teknologi. Jika sebelumnya mesin hanya menjadi alat bantu pasif, kini mesin telah menjadi collaborative partner berkat integrasi kecerdasan buatan, sensor pintar, dan antarmuka pengguna yang intuitif.

Contoh yang paling nyata adalah penggunaan robot kolaboratif (cobots) di lini produksi. Cobots dirancang untuk bekerja berdampingan dengan manusia tanpa memerlukan pengamanan tambahan, berbeda dari robot industri konvensional. Ini menciptakan ruang kerja yang lebih fleksibel dan produktif.

Selain itu, teknologi seperti Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) mulai digunakan untuk pelatihan karyawan, pemeliharaan jarak jauh, atau bahkan simulasi desain produk. Ini mempercepat proses belajar dan mengurangi kesalahan yang biasanya terjadi dalam pelatihan konvensional.

Dengan adanya otomatisasi dan AI, perusahaan juga dapat memindahkan karyawan dari tugas rutin ke pekerjaan yang lebih strategis dan bernilai tinggi. Hal ini meningkatkan kualitas kerja sekaligus memperkuat inovasi dalam perusahaan.

4. Perbaikan dalam Transfer Instruksi Digital ke Dunia Fisik

Kemampuan untuk mentransfer instruksi digital secara akurat ke dunia fisik menjadi salah satu ciri khas Revolusi Industri 4.0. Teknologi seperti robotika canggih3D printing, dan cyber-physical systems memungkinkan desain digital langsung diwujudkan dalam bentuk fisik.

Dalam industri manufaktur, proses prototyping yang dulu memakan waktu berminggu-minggu kini bisa dilakukan dalam hitungan jam menggunakan 3D printing. Ini membuka peluang inovasi yang lebih cepat dan biaya produksi yang lebih efisien.

Di bidang konstruksi, robotik otomatis digunakan untuk melakukan pekerjaan berat dan berisiko, sementara sistem pemetaan digital membantu menyusun tata letak bangunan secara presisi.

Integrasi ini memberikan fleksibilitas luar biasa dalam proses produksi, memungkinkan pabrik menjalankan produksi customized tanpa kehilangan efisiensi seperti produksi massal.

Bagi perusahaan, kemampuan untuk mengubah ide menjadi produk dengan cepat memberikan keunggulan dalam inovasi produk dan respons terhadap kebutuhan pasar yang dinamis.

5. Aktivitas Serba Internet: Internet of Things (IoT)

Internet of Things (IoT) adalah jaringan perangkat yang saling terhubung dan mampu mengumpulkan serta berbagi data secara otomatis. Di era Revolusi Industri 4.0, IoT memainkan peran sentral dalam digitalisasi operasional bisnis.

Contoh implementasi IoT di bisnis antara lain:

  • Sensor pada mesin produksi yang memonitor suhu, getaran, dan performa secara real-time.
  • Sistem logistik pintar yang melacak posisi dan kondisi barang selama proses pengiriman.
  • Perangkat wearable untuk memantau kesehatan dan keselamatan pekerja di lapangan.

Dengan kemampuan ini, perusahaan tidak hanya mengumpulkan data, tetapi juga mengambil tindakan secara otomatis berdasarkan kondisi yang terdeteksi. IoT membuka jalan bagi efisiensi energi, pengurangan biaya pemeliharaan, dan peningkatan produktivitas.

Namun, untuk memaksimalkan potensi IoT, perusahaan harus memiliki infrastruktur jaringan yang andal serta sistem keamanan siber yang kuat.

6. Keterbukaan Informasi dan Aksesibilitas Teknologi

Salah satu pilar utama dari Revolusi Industri 4.0 adalah keterbukaan informasi dan aksesibilitas terhadap teknologi. Saat ini, informasi teknis, pelatihan digital, dan panduan pengembangan tersedia secara luas melalui platform terbuka seperti YouTube, GitHub, Coursera, atau portal riset.

Hal ini memberikan peluang besar, khususnya bagi usaha kecil dan menengah (UMKM), untuk mengadopsi teknologi yang sebelumnya hanya dapat dijangkau oleh korporasi besar. Mereka dapat mengembangkan solusi berbasis teknologi dengan biaya terjangkau dan bersaing secara lebih merata di pasar global.

Selain itu, keterbukaan ini juga mendorong kolaborasi lintas industri dan negara, mempercepat inovasi, dan menciptakan ekosistem digital yang inklusif. Model bisnis berbasis komunitas dan open-source menjadi salah satu manifestasi nyata dari prinsip ini.

Namun, perusahaan harus tetap memperhatikan keamanan data dan etika digital agar tidak terjadi penyalahgunaan informasi atau pelanggaran privasi.

Bagaimana Bisnis Menghadapi Perubahan di Era 4.0

Peluang Bisnis Baru di Era Revolusi Industri 4.0

Revolusi Industri 4.0 telah membawa gelombang transformasi besar di berbagai sektor. Ditandai dengan integrasi teknologi digital dalam hampir seluruh aspek kehidupan manusia, revolusi ini menuntut dunia bisnis untuk lebih adaptif, inovatif, dan responsif terhadap perubahan. Bagian ini akan membahas secara mendalam bagaimana bisnis harus mempersiapkan diri, beradaptasi, dan merespons perubahan yang dibawa oleh era digital ini.

1. Digitalisasi Sebagai Fondasi Revolusi Industri 4.0

Digitalisasi adalah jantung dari Revolusi Industri 4.0. Proses ini mengacu pada konversi aktivitas bisnis tradisional ke dalam format digital, baik dalam hal produksi, distribusi, komunikasi, hingga pengambilan keputusan. Melalui digitalisasi, perusahaan dapat menghubungkan sistem, manusia, dan perangkat dalam sebuah ekosistem yang saling terintegrasi.

Dalam dunia nyata, digitalisasi tampak dari penggunaan website perusahaan, blog pribadi sebagai kanal komunikasi, platform e-commerce, hingga sistem ERP (Enterprise Resource Planning). Bahkan, media sosial kini menjadi alat pemasaran utama yang digunakan untuk membangun brand awareness, loyalitas pelanggan, dan memperluas pasar.

Dampak dari digitalisasi ini sangat signifikan terhadap efisiensi operasional. Data real-time memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat. Proses bisnis yang dulunya membutuhkan waktu dan tenaga besar kini dapat disederhanakan melalui otomatisasi.

Namun, tantangan juga hadir dalam bentuk ancaman keamanan data, perubahan perilaku konsumen, serta meningkatnya ekspektasi terhadap layanan yang serba cepat dan responsif. Oleh karena itu, bisnis perlu menyesuaikan struktur organisasinya agar lebih fleksibel dan tanggap terhadap teknologi.

2. Peluang dan Efisiensi Baru Melalui Teknologi Digital

Revolusi digital membuka peluang tak terbatas bagi bisnis dari segala skala. UMKM kini memiliki akses ke pasar global melalui platform digital seperti marketplace, media sosial, dan layanan logistik berbasis aplikasi. Bagi perusahaan besar, transformasi digital memungkinkan efisiensi operasional melalui penggunaan teknologi seperti big data, Internet of Things (IoT), dan kecerdasan buatan (AI).

Efisiensi yang dihasilkan mencakup:

  • Pengurangan biaya produksi melalui otomasi.
  • Optimalisasi manajemen inventaris dengan bantuan sistem berbasis data.
  • Peningkatan layanan pelanggan dengan chatbot dan CRM berbasis AI.
  • Keputusan bisnis yang lebih presisi melalui dashboard analitik.

Selain itu, manajemen aset kini jauh lebih efektif. Misalnya, perusahaan dapat memantau kondisi mesin industri secara real-time dan melakukan prediksi pemeliharaan sebelum terjadi kerusakan. Ini tidak hanya mengurangi downtime, tetapi juga memperpanjang umur aset perusahaan.

Peluang bisnis digital juga membuka jalan bagi munculnya model bisnis baru seperti subscription service, ekonomi berbagi (sharing economy), serta produk dan layanan berbasis personalisasi. Bisnis kini tidak lagi terbatas oleh lokasi fisik, melainkan lebih ditentukan oleh seberapa cepat dan efektif mereka mengadopsi teknologi.

3. Masyarakat Era Digital: Perubahan Pola Hidup dan Konsumsi

Teknologi bukan hanya mengubah bisnis, tetapi juga membentuk masyarakat baru—masyarakat digital. Masyarakat era digital adalah komunitas global yang terhubung melalui internet, mengakses informasi dalam hitungan detik, dan membuat keputusan berdasarkan data digital.

Perubahan ini menciptakan konsumen yang lebih cerdas, kritis, dan berdaya. Konsumen modern tidak lagi pasif menerima iklan, melainkan aktif membandingkan harga, membaca ulasan, dan bahkan mempengaruhi reputasi merek melalui media sosial.

Masyarakat digital juga terbiasa dengan layanan yang cepat, transparan, dan mudah diakses kapan saja. Oleh karena itu, bisnis perlu menyelaraskan strategi layanannya dengan ekspektasi konsumen masa kini, mulai dari sistem pemesanan online, layanan pelanggan berbasis chat, hingga integrasi pembayaran digital.

Di sisi lain, gaya hidup digital turut menciptakan tantangan baru dalam bentuk overload informasi dan ancaman disinformasi. Bisnis perlu memperkuat komunikasi digitalnya agar tetap kredibel, jujur, dan membangun kepercayaan.

4. Kebutuhan Soft Skill untuk Bersaing di Era Otomatisasi

Mesin dan teknologi memang semakin canggih, tetapi ada keterampilan yang tidak dapat digantikan oleh robot: soft skills. Kebutuhan akan soft skills menjadi semakin penting karena di tengah kemajuan teknologi, peran manusia justru berubah dari pelaksana menjadi pengambil keputusan strategis.

Beberapa soft skill yang sangat dibutuhkan di era 4.0 antara lain:

  • Kemampuan berpikir kritis untuk mengevaluasi informasi dan membuat keputusan yang tepat.
  • Kreativitas, baik dalam memecahkan masalah maupun mengembangkan inovasi.
  • Manajemen manusia, yang mencakup kemampuan untuk memimpin, memotivasi, dan membina kerja sama dalam tim.
  • Kecerdasan emosional, seperti kemampuan untuk memahami dan mengelola emosi sendiri maupun orang lain.
  • Kemampuan bernegosiasi dan pengambilan keputusan, terutama dalam situasi kompleks.
  • Fleksibilitas kognitif, yaitu kemampuan untuk berpindah dari satu tugas ke tugas lain dengan efisien dan cepat.

Di era otomatisasi, pekerja tidak hanya bersaing dengan sesama manusia, tetapi juga dengan mesin. Oleh karena itu, investasi dalam pengembangan soft skill menjadi keharusan baik bagi individu maupun perusahaan.

5. Peran Organisasi dalam Mempersiapkan SDM Masa Depan

Untuk menghadapi perubahan besar ini, organisasi tidak bisa hanya fokus pada adopsi teknologi. Mereka juga perlu membina dan membekali sumber daya manusia agar siap menghadapi masa depan. Ini mencakup pelatihan ulang (reskilling), peningkatan keterampilan (upskilling), dan penyesuaian sistem kerja agar lebih agile.

Strategi yang bisa dilakukan organisasi antara lain:

  • Membangun budaya pembelajaran berkelanjutan, dengan menyediakan akses ke kursus online, mentoring, dan komunitas belajar internal.
  • Menerapkan pendekatan manajemen yang kolaboratif dan partisipatif, agar setiap individu merasa memiliki kontribusi dalam proses transformasi digital.
  • Mengintegrasikan teknologi dengan nilai-nilai kemanusiaan, sehingga teknologi mendukung manusia, bukan menggantikan sepenuhnya.

Dengan pendekatan yang tepat, perusahaan tidak hanya akan bertahan, tetapi justru berkembang pesat di era yang penuh tantangan ini.

Baca juga: 10 Peluang Bisnis IT yang Menguntungkan

6 Contoh Peluang Bisnis di Era Revolusi Industri 4.0

Revolusi Industri 4.0 telah membawa perubahan besar pada cara manusia bekerja, berbisnis, dan berinteraksi. Perpaduan antara teknologi digital, otomatisasi, dan kecerdasan buatan menciptakan peluang bisnis yang belum pernah ada sebelumnya. Era ini ditandai dengan integrasi sistem siber-fisik, cloud computing, dan Internet of Things (IoT) ke dalam berbagai sektor industri.

Bagi Indonesia, revolusi ini adalah peluang emas untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing global. Namun, keberhasilan dalam memanfaatkan peluang tersebut sangat bergantung pada kesiapan pelaku bisnis, SDM, infrastruktur digital, serta kebijakan pemerintah yang mendukung. Berikut adalah enam peluang bisnis utama yang menjanjikan di era 4.0, lengkap dengan penjelasan mendalam dan strategi yang bisa diterapkan.

1. Fintech (Financial Technology): Digitalisasi Layanan Keuangan

Fintech merupakan inovasi digital di sektor keuangan yang menghadirkan layanan keuangan berbasis teknologi. Dalam konteks Indonesia, fintech berkembang pesat dengan penetrasi layanan seperti dompet digital (e-wallet), pinjaman online (P2P lending), investasi digital, dan sistem pembayaran tanpa kontak.

Perusahaan fintech menawarkan berbagai solusi keuangan yang sebelumnya sulit diakses oleh masyarakat umum. Misalnya, generasi milenial kini bisa mengelola pengeluaran, menabung, hingga berinvestasi hanya melalui satu aplikasi di smartphone.

Faktor pendorong utama pertumbuhan fintech meliputi:

  • Inklusi keuangan: Fintech menjangkau masyarakat unbanked yang tidak memiliki akses ke layanan perbankan tradisional.
  • Gaya hidup digital: Kemudahan dan kecepatan layanan menjadikan fintech cocok dengan karakter masyarakat era 4.0.
  • Regulasi yang mulai adaptif: Pemerintah melalui OJK dan Bank Indonesia mulai mengatur dan mendukung perkembangan industri ini secara sehat.

Peluang dalam fintech tidak hanya terletak pada pengembangan aplikasi keuangan, tetapi juga pada penyedia layanan keamanan siber, analitik keuangan berbasis AI, dan integrasi pembayaran lintas platform. Para pelaku bisnis yang ingin masuk ke sektor ini harus memahami ekosistem keuangan digital dan kebutuhan spesifik target pasar.

2. SaaS (Software as a Service): Solusi Digital untuk Dunia Usaha

SaaS adalah model bisnis yang menawarkan software melalui langganan berbasis cloud. Pengguna tidak perlu membeli perangkat lunak secara permanen, tetapi cukup membayar biaya bulanan untuk mengaksesnya. Contoh SaaS yang populer di Indonesia meliputi software absensi, penggajian, software akuntansi Mekari Jurnal, hingga CRM (Customer Relationship Management).

Kelebihan utama SaaS antara lain:

  • Skalabilitas tinggi: Mudah diakses kapan saja, di mana saja.
  • Biaya operasional lebih ringan: Tidak membutuhkan instalasi fisik atau server internal.
  • Update otomatis: Pengguna selalu mendapatkan fitur terbaru.

Pasar SaaS Indonesia terus berkembang karena perusahaan semakin menyadari pentingnya efisiensi kerja. Contoh nyata adalah aplikasi Mekari Talenta yang menyediakan sistem HR digital yang mempermudah manajemen absensi, cuti, dan penggajian.

Untuk membangun bisnis SaaS yang sukses, pengusaha perlu memahami permasalahan spesifik yang dihadapi oleh target bisnis kliennya. Kemudian, mereka bisa menciptakan solusi digital yang dapat mengotomatisasi proses tersebut secara efisien.

3. Cloud Hosting: Infrastruktur Digital Masa Depan

Cloud hosting merupakan layanan penyimpanan dan pengelolaan data secara daring. Dalam era 4.0, cloud menjadi pilar penting digitalisasi karena memungkinkan bisnis menyimpan, mengakses, dan membagikan data secara fleksibel tanpa batasan fisik.

Beberapa contoh layanan cloud yang sudah akrab di masyarakat adalah Google Drive, Dropbox, dan OneDrive. Namun, di balik kesederhanaannya, layanan cloud hosting sebenarnya menciptakan ekosistem digital bagi bisnis.

Keunggulan utama cloud hosting:

  • Efisiensi biaya dan ruang: Tidak perlu membeli server sendiri.
  • Keamanan data terjamin: Enkripsi data dan sistem backup otomatis.
  • Kolaborasi yang lebih baik: Tim dapat mengakses dan mengedit dokumen secara bersamaan dari lokasi berbeda.

Kebutuhan terhadap cloud hosting diperkirakan akan terus meningkat, terutama karena tren kerja jarak jauh (remote working) dan penyimpanan big data. Pelaku usaha di bidang ini harus fokus pada peningkatan keamanan data dan layanan dukungan teknis yang responsif.

Baca Juga : 7 Tantangan Menjadi Entrepreneur dalam Menghadapi Era Globalisasi

4. Bisnis Jual-Beli Online: E-Commerce yang Terus Tumbuh

Salah satu dampak langsung dari revolusi digital adalah transformasi besar dalam cara orang berbelanja. E-commerce berkembang pesat karena menawarkan kenyamanan, efisiensi, dan pilihan produk yang sangat luas. Tak perlu membuka toko fisik, kini siapa pun dapat menjalankan bisnis online dari rumah.

Faktor pendukung utama keberhasilan e-commerce:

  • Sistem pembayaran digital: Cashless, COD, virtual account, dan integrasi dengan fintech.
  • Logistik yang makin efisien: Ekspansi layanan pengiriman barang yang cepat dan murah.
  • Promosi digital yang terjangkau: Beriklan di media sosial lebih murah daripada iklan konvensional.

Model bisnis ini sangat fleksibel dan dapat dimulai dengan modal kecil. Selain menjual produk sendiri, pelaku usaha juga bisa menjadi reseller, dropshipper, atau menjalankan model marketplace.

Namun, tantangan dalam bisnis online juga cukup besar, seperti persaingan harga, kepercayaan konsumen, dan kualitas pelayanan. Oleh karena itu, diferensiasi produk dan layanan pelanggan menjadi kunci keberhasilan dalam jangka panjang.

Kelola Bisnis Online Secara Efektif. Pelajari Fitur Mekari Jurnal Selengkapnya di sini!

Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Mekari Jurnal Sekarang!

Pakai Jurnal untuk Toko Online Anda! Terhubung dengan Marketplace dan Lacak Transaksi Lebih Mudah!

5. On-Demand Service: Layanan Fleksibel Sesuai Kebutuhan

On-demand service adalah layanan berbasis permintaan yang hanya muncul saat dibutuhkan. Contoh paling populer adalah transportasi online seperti Gojek atau Grab. Selain itu, layanan pesan-antar makanan, kebersihan rumah, bahkan layanan medis berbasis aplikasi juga termasuk dalam kategori ini.

Karakteristik utama bisnis on-demand:

  • Fleksibilitas tinggi: Dapat menyesuaikan kebutuhan pengguna secara real-time.
  • Efisiensi operasional: Layanan hanya tersedia saat diminta, mengurangi pemborosan sumber daya.
  • Aksesibilitas luas: Mudah dijangkau melalui aplikasi smartphone.

Model bisnis ini mengandalkan teknologi GPS, pembayaran digital, dan database pengguna untuk memberikan pengalaman yang personal dan efisien. Peluang pengembangan sangat terbuka untuk layanan baru seperti konsultasi online, teknisi panggilan, atau layanan perawatan kendaraan berbasis aplikasi.

Namun, keberhasilan dalam sektor ini memerlukan sistem operasional yang solid, dukungan teknologi yang andal, serta tenaga kerja yang terlatih.

Baca Juga : Pengertian Manajemen Pemasaran dan Konsepnya di Era Digital

6. Online Marketing: Pemasaran Digital sebagai Tulang Punggung Bisnis

Seiring pergeseran aktivitas konsumen ke ranah digital, pemasaran konvensional mulai kehilangan efektivitas. Digital marketing kini menjadi salah satu sektor yang paling dibutuhkan oleh perusahaan dari berbagai industri. Peluang bisnis di bidang ini sangat luas, mulai dari membuka agensi digital, menjadi spesialis SEO, content creator, hingga konsultan iklan berbayar.

Keunggulan online marketing:

  • Segmentasi pasar yang presisi: Iklan bisa ditargetkan sesuai demografi, minat, dan perilaku.
  • Biaya lebih efisien dibanding media konvensional.
  • Hasil mudah diukur: Melalui tools seperti Google Analytics, Meta Ads Manager, dan lainnya.

Permintaan terhadap agensi digital meningkat pesat karena banyak bisnis membutuhkan strategi kampanye digital yang tepat sasaran. Mereka ingin meningkatkan visibilitas, memperbesar penjualan, dan membangun reputasi digital yang positif.

Kunci sukses di industri ini adalah memahami algoritma platform digital, menguasai strategi konten yang engaging, serta memiliki kemampuan analisis data yang tajam.

Hadapi Era Revolusi Industri 4.0 Dengan Gunakan Aplikasi Seperti Mekari Jurnal

Saat ini dunia sudah memasuki suatu era dimana terjadi otomatisasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik yang mencakup sistem siber-fisik, internet untuk segala hal, komputasi awan, hingga komputasi kognitif.

Dunia industri Indonesia harus mempersiapkan Sumber Daya Manusia, infrastruktur, teknologi media telekomunikasi, regulasi dari pemerintah yang dapat melindungi industri dalam negeri, serta menggeser orientasi industri dari manufaktur ke sektor jasa.

Beberapa hal penting tersebut wajib dipersiapkan secara matang, karena peluang bisnis di era revolusi industri 4.0 sangat besar. Revolusi industri 4.0 akan membuka peluang bagi para pelaku bisnis di Indonesia untuk meraih keuntungan yang nilainya dapat mencapai miliaran dolar.

Sebagai salah satu pelaku bisnis, persiapkan bisnis Anda agar mampu bersaing dan berkembang di era 4.0. Jangan lupa untuk memanfaatkan fitur laporan keuangan software akuntansi online Mekari Jurnal untuk memudahkan pengelolaan laporan keuangan bisnis Anda.

Saat laporan keuangan bisnis Anda terkelola dengan baik dan benar, maka Anda tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk urusan keuangan. Dengan begitu, Anda akan lebih fokus pada rencana pengembangan bisnis.

Daftarkan bisnis Anda pada layanan software akuntansi online Mekari Jurnal sekarang. Dapatkan free trial selama 7 hari, dan rasakan manfaat serta kemudahan yang bisa Anda dapatkan dengan Jurnal!

Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Mekari Jurnal Sekarang!

Nah, setelah membaca tulisan ini Anda akan bisa menjawab beberapa pertanyaan seperti:

  • Apakah di era industri 4.0 sebuah pemasaran atau pelaku usaha membutuhkan website? lalu website seperti apa yang harus diaplikasikan dalam usahanya? jelaskan!
  • Era revolusi industri 4.0 telah mengubah budaya kerja pegawai dalam perusahaan yang pada awalnya masih menggunakan media kertas beralih ke media apa saja?
  • Memasuki era revolusi industri 4.0 pemasaran mengalami perubahan dari pemasaran konvensional menjadi pemasaran yang lebih banyak mengacu pada apa saja?
  • Sumber-sumber peluang usaha salah satunya adalah peluang dari perubahan yang terjadi. informasi dan komunikasi seperti kemajuan adanya smartphone dan internet sehingga memunculkan peluang usaha seperti toko online adalah perubahan apa?
  • Jelaskan perubahan pemasaran yang akan terjadi di era revolusi industri 4.0 dalam dunia usaha?
  • Jika menyimak perkembangan teknologi dewasa ini maka jenis usaha yang berkembang dengan sangat pesat akan berkaitan dengan keberhasilan dalam mengembangkan hal mendasar yaitu apa saja?
  • Era industri semakin menegaskan kehidupan masyarakat tidak dapat lepas dengan kemajuan teknologi. pada era ini banyak orang yang sibuk dengan urusan pekerjaan. akhirnya, mereka tidak memiliki banyak waktu untuk berbelanja secara langsung. dari ilustrasi tersebut peluang usaha yang dapat dikembangkan pelaku usaha adalah?

Semoga informas ini bisa berguna untuk Anda! Silahkan dibagikan ke sosial media.

 

Kategori : Business Management

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

WhatsApp Hubungi Kami