Memahami Rasio Receivables Turnover dan Accounts Payable Turnover Highlights Rasio keuangan seperti receivables turnover dan accounts payable turnover menjadi indikator utama dalam menilai seberapa cepat perusahaan mengonversi piutang menjadi kas serta menyelesaikan kewajiban kepada pemasok. Pemanfaatan software akuntansi, seperti Mekari Jurnal, dapat membantu perusahaan memonitor dan mengoptimalkan proses keuangan secara real-time. Rasio keuangan menjadi tolok ukur dalam menganalisis kemampuan finansial sebuah perusahaan dalam mengembangkan bisnis secara berkelanjutan. Dua rasio keuangan yang cukup penting untuk dipahami adalah receivables turnover (perputaran piutang) dan accounts payable turnover (perputaran utang usaha). Keduanya menjadi panduan dalam mengukur seberapa efisien perusahaan dalam mengelola utang piutang yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan. Untuk lebih lengkapnya, simak penjelasan lebih dalam melalui artikel dari Mekari Jurnal berikut ini. Apa itu Receivables Turnover? Receivables turnover ratio atau rasio perputaran piutang adalah sebuah metrik yang menggambarkan seberapa efisien perusahaan dalam mengelola piutang (yaitu tagihan kepada pelanggan) menjadi kas. Itu artinya, receivables turnover akan menghitung berapa kali perusahaan dapat berhasil mengumpulkan piutang pelanggan dalam periode tertentu. Lalu, bagaimana untuk menghitungnya? Mengutip dari Corporate Financial Institute, untuk menghitung rasio ini dapat menggunakan rumus berikut: Receivables Turnover Ratio / Rasio Perputaran Piutang= Penjualan Kredit Bersih / Rata-rata Piutang Usaha Catatan: Penjualan kredit bersih merupakan penjualan yang uang tunainya akan terkumpul di hari keesokannya. Rumus perhitungannya: penjualan kredit bersih = penjualan secara kredit – retur penjualan – penyisihan penjualan. Rata-rata piutang adalah jumlah akumulasi piutang usaha pada awal dan di akhir periode waktu tertentu kemudian dibagi 2 (dua). Contoh Perhitungan Sederhana Sebuah perusahaan manufaktur memiliki penjualan kredit bersih sebesar Rp1.000.000.000 dalam satu tahun dan rata-rata piutang dalam catatan akuntansi sebesar Rp200.000.000. Maka, receivables turnover perusahaan tersebut adalah: Jawaban: Rasio Perputaran Piutang = Penjualan Kredit Bersih / Rata-rata Piutang Usaha Rp1.000.000.000 / Rp200.000.000 Rasio Perputaran Piutang dari perusahaan tersebut adalah 5 (artinya perusahaan rata-rata dapat mengumpulkan piutang sebanyak lima kali dalam setahun) Baca Juga: Account Receivable: Pengertian, Ciri, Manfaat, dan Contoh Mengapa Receivables Turnover Penting? Tentu ada beberapa alasan penting mengapa menghitung receivables turnover ratio penting dalam aktivitas bisnis sehari-hari. Memiliki angka rasio yang tinggi menandakan bahwa perusahaan secara efektif berhasil memberikan kredit tetapi juga efisien dalam mengumpulkan pembayarannya. Jika ini berjalan lancar, maka beberapa manfaat akan dirasakan, seperti: Perusahaan dapat mengoptimalkan arus kas dan memiliki lebih banyak kas yang tersedia untuk operasional dan investasi Penagihan yang cepat meminimalisir risiko piutang tak tertagih dan kredit macet Mendanai kembali pertumbuhan dan ekspansi bisnis tanpa harus bergantung pada pinjaman eksternal Seberapa baik receivables turnover ratio dapat dilihat dari berapa rata-rata angka yang didapatkan pada perusahaan lain di industri yang sama. Jika rata-rata menunjukkan rasio 7 kali per tahun, maka perusahaan Anda juga harus memiliki angka yang sama dengan indikator rata-rata tersebut. Strategi untuk Meningkatkan Receivables Turnover Jika rasio perusahaan berada di bawah rata-rata industri, maka perlu ada perbaikan berkelanjutan. Beberapa cara yang sering digunakan adalah: Meninjau kebijakan kredit perusahaan secara berkala dan memastikan apakah persyaratan kredit telah sesuai dengan profil risiko pelanggan. Berikan beberapa penawaran menarik seperti insentif kepada pelanggan yang dapat membayar lebih cepat dengan diskon untuk pembayaran awal. Terapkan sistem penagihan yang tertstruktur seperti menindaklanjuti piutang yang sudah jatuh tempo dengan cepat. Memanfaatkan perangkat lunak manajemen piutang berbasis otomatis dan dapat memantau status piutang secara real-time, yang bisa Anda temukan pada Mekari Jurnal. Baca Juga: Cara Mengelola dan Menagih Piutang Secara Efektif Apa itu Accounts Payable Turnover? Accounts payable turnover ratio atau rasio perputaran utang usaha mengukur seberapa cepat perusahaan dapat membayar kewajiban kepada pemasok. Rasio ini memberikan gambaran berapa kali perusahaan berhasil membayar utang usaha dalam satu periode. Untuk perhitungannya sendiri, mengutip dari My Accounting Course menggunakan rumus sederhana berikut ini: Accounts Payable Turnover Ratio = Total Pembelian Kredit / Rata-rata Utang Usaha Catatan: Total pembelian barang atau jasa yang dihitung hanya yang dilakukan secara kredit Rata-rata utang usaha dihitung berdasarkan jumlah utang usaha di awal periode, kemudian ditambah utang usaha di akhir periode, lalu dibagi dua. Studi Kasus Perhitungan Sederhana PT. Jurnal Sentosa mencatat total pembelian kredit sebesar Rp 3.000.000.000 selama tahun 2024. Utang usaha awal tahun adalah Rp 300.000.000, dan utang usaha akhir tahun adalah Rp 400.000.000. Maka, accounts payable turnover ratio PT. Jurnal Sentosa dapat dihitung sebagai berikut: Jawaban: Pertama, hitung rata-rata utang usahanya, di mana (Rp 300.000.000 + Rp 400.000.000) / 2 = Rp 350.000.000 Selanjutnya dapat menghitung accounts payable turnover dengan Rp 3.000.000.000 / Rp 350.000.000 = 8,57 kali Ini berarti perusahaan dapat berhasil melakukan pembayaran utang usaha sebanyak 8,57 (dibulatkan menjadi 9 kali) Baca Juga: Cara Membuat Buku Hutang dengan Menggunakan Excel Mengapa Accounts Payable Turnover Penting? Sedikit berbeda dengan receivables turnover ratio, accounts payable turnover ratio tidak hanya memberikan dampak kepada kas internal, namun juga hubungan dengan pemasok. Jika perusahaan berhasil memiliki rasio yang sehat, dapat mencerminkan: Perusahaan berhasil membayar kewajiban dengan tepat waktu dan meningkatkan kepercayaan pemasok Membangun hubungan bisnis yang baik dan stabil dalam jangka panjang, yang dapat menghasilkan kontrak yang lebih menguntungkan Dapat mengelola waktu pembayaran secara strategis dan menjadi acuan untuk perencanaan di periode selanjutnya Setiap industri memiliki standar rasio pembayaran uang usahanya masing-masing. Misal, dalam perusahaan manufaktur, periode kredit dari pemasok mungkin bisa lebih panjang dibandingkan pemasok dalam sektor ritel. Strategi untuk Meningkatkan Accounts Payable Turnover Untuk meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan kewajiban, perusahaan dapat menerapkan beberapa strategi berikut: Lakukan proses negosiasi dengan pemasok/ supplier dengan syarat yang lebih menguntungkan, seperti perpanjangan jangka waktu pembayaran atau diskon untuk pembayaran awal Meninjau kinerja pemasok secara berkala, jika kurang menunjukkan performa yang baik, ganti dengan pemasok yang lebih optimal dalam menjalankan kinerjanya Usahakan untuk selalu membayar kewajiban usaha dengan tepat waktu untuk menjaga hubungan dan denda keterlambatan Kelola arus kas bisnis secara lebih cermat untuk memastikan memiliki dana yang cukup untuk membayar kewaijban Manfaatkan fitur otomatis pengingat pembayaran kewajiban yang biasanya dapat ditemukan pada software akuntansi, seperti Mekari Jurnal. Baca Juga: 13 Cara Mengelola Utang Perusahaan, Dijamin Efektif! Kesimpulan Memahami dan mengelola rasio receivables turnover dan accounts payable turnover ratio menjadi aspek krusial dalam pengelolaan keuangan perusahaan. Keduanya membantu perusahaan dapat mengukur dua faktor terbesar yang berkaitan dengan arus kas. Receivables turnover ratio membantu perusahaan mengukur seberapa cepat piutang dapat dikonversi menjadi kas. Sedangkan, accounts payable turnover ratio mengukur efisiensi dalam menyelesaikan kewajiban kepada pemasok. Untuk dapat mengelola dan menganalisis rasio keuangan ini dengan baik dan optimal, Anda bisa menerapkan beberapa rekomendasi strategi yang sudah disebutkan dalam artikel ini. Salah satu solusi praktis yang selaras dengan perkembangan terkini adalah dengan mengadopsi software akuntansi yang dapat mengotomatiskan proses penagihan dan pembayaran. Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memperkuat hubungan dengan para pelanggan dan pemasok. Mekari Jurnal, merupakan salah satu software akuntansi terbaik yang menyajikan fitur yang memudahkan penagihan ke pelanggan dan pembayaran kepada supplier. Melalui adanya notifikasi yang aktif secara otomatis jika mendekati tenggat waktu yang telah ditentukan. Selain itu, Anda juga dapat membuat tagihan dengan cepat untuk semua barang yang terdapat pada purchase invoice dengan mudah! Jika Anda ingin berkonsultasi lebih lanjut terkait fitur penagihan dan pembayaran pada Mekari Jurnal, klik tombol di bawah ini. Dapatkan juga free trial selama 7 hari untuk eksplorasi fiturnya! Konsultasi dengan Mekari Jurnal Sekarang! Referensi: CFI, “Accounts Receivable Turnover Ratio”. My Accounting Course, “Accounts Payable Turnover Ratio”. Investopedia, “Receivables Turnover Ratio: Formula, Importance, Examples, and Limitations”.