Mekari Jurnal
Daftar Isi
8 min read

Account Receivable: Pengertian, Ciri, Manfaat, dan Contoh

Tayang 27 Sep 2023

Account receivable merupakan suatu istilah dalam akuntansi perlu Anda ketahui dalam melakukan bisnis karena memiliki peran yang cukup penting.

Istilah atau aspek ini memiliki kaitan erat dalam akuntansi bisnis khususnya dalam transaksi dan pengelolaan keuangan.

Pada dasarnya account receivable memiliki peran dalam mengukur likuiditas perusahaan dan mengawasi riwayat piutang dari pelanggan secara teratur.

Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa piutang tidak mengganggu jalannya arus kas dan stabilitas keuangan perusahaan.

Lalu, apa itu account receivable dalam sudut pandang akuntansi? Serta, apa ciri-ciri, manfaat, dan contohnya?

Simak selengkapnya mengenai account receivable dalam blog by Mekari Jurnal berikut ini!

Apa itu Account Receivable?

Account receivable (AR) secara umum yaitu catatan jumlah uang yang harus diterima oleh perusahaan dari pihak terutang, dalam hal ini pelanggan atau pihak lain, sebagai akibat dari penjualan barang atau jasa.

Sederhananya, AR mengacu kepada piutang usaha pada pelanggan. Kemudian, saat ini AR terbadi menjadi dua jenis berdasarkan karakteristiknya.

Trade receivable (piutang dagang) yang mengacu pada tagihan atas barang atau jasa yang diserahkan kepada pihak lain. Serta non-trade receivable, tagihan atas barang atau jasa yang bukan dari hasil utama perusahaan itu sendiri.

AR jika melihat dari kacamata akuntansi merupakan salah satu komponen dalam neraca perusahaan dan merupakan bagian dari aset lancar (current assets) karena diperkirakan akan dikonversi menjadi uang tunai dalam jangka waktu yang relatif singkat, biasanya dalam satu tahun atau kurang.

apa itu account receivable

Account receivable muncul ketika perusahaan menjual barang atau jasa kepada pelanggan dengan memberikan kredit, yang berarti pelanggan diberikan waktu tertentu untuk membayar.

Ketika penjualan dilakukan, perusahaan mencatatnya sebagai peningkatan account receivable dan pendapatan penjualan yang sesuai.

Setelah pelanggan membayar, account receivable tersebut akan dikurangkan sesuai dengan jumlah yang diterima.

Ciri-ciri Account Receivable

Masih banyak orang-orang yang masih sulit untuk membedakan antara account receivable dengan account payable. Agar tidak mudah bingung, berikut ciri-ciri yang bisa Anda identifikasi dan temukan dalam AR.

1. Nilai Jatuh Tempo

Ciri-ciri pertama yang bisa Anda identifikasi adalah bahwa AR memiliki nilai jatuh tempo.

Artinya, pembayaran jatuh tempo memiliki nilai tambahan yang diakumulasikan dari bunga yang dapat bertambah berdasarkan kurun waktu tertentu.

Bunga ini akan dimasukkan ke dalam pembayaran wajib pihak yang memiliki kewajiban atau dalam hal ini pihak terutang.

2. Tanggal Jatuh Tempo

Kemudian ciri-ciri kedua yang dapat Anda temukan adalah adanya tanggal jatuh tempo dalam account receivable.

Dalam pencatatan transaksi, biasanya tanggal jatuh tempo memiliki format seperti n/30, n/60, atau n/90, angka mengindikasikan kapan jatuh tempo terjadi.

Jika pihak terutang tidak dapat membayar tepat waktu, biasanya pihak piutang akan memberikan sanksi berupa denda tambahan biaya dari tagihan yang seharusnya dibayar.

3. Posisi AR dalam Laporan Neraca

Account receivable dalam hal ini merupakan piutang usaha tentunya akan tercatat di dalam laporan neraca perusahaan.

Dalam laporan neraca, AR masuk ke dalam aset lancat atau current assets karena biasanya dalam jangka waktu satu tahun atau kurang akan mengkonversi menjadi uang tunai.

4. Umur Jatuh Tempo

Selanjutnya, berkaitan dengan umur jatuh tempo yang terbagi menjadi dua jenis, yaitu umur jatuh tempo dalam bulanan dan harian.

Umur jatuh tempo bulanan artinya mengindikasikan bahwa waktu jatuh tempo adalah pada saat tanggal transaksi terjadi di setiap bulan pembayarannya.

Untuk umur jatuh tempo harian, pihak piutang yang dapat menentukan kapan tanggal jatuh tempo pembayaran yang pasti kepada pihak terutang atau pelanggan.

5. Pengaruh Terhadap Laba Bersih

Ciri-ciri terakhir yang bisa Anda temukan adalah adanya perubahan dalam account receivable, seperti peningkatan atau penurunan besar-besaran, kondisi ini tentunya dapat memengaruhi laba bersih perusahaan secara garis besar.

Ini dapat terjadi karena perubahan dalam piutang juga mencerminkan perubahan dalam pendapatan penjualan dan potensi kerugian piutang.

Account Receivable: Pengertian, Ciri, Manfaat, Contoh

Fungsi Account Receivable

Account receivable memiliki manfaat dan fungsi yang dapat membantu perusahaan dalam mengoptimalkan perputaran arus kas.

Salah satu faktor utama keberhasilan perusahaan adalah semakin besarnya jumlah volume pelanggan yang melakuka transaksi. Ini bisa dimaksimalkan dengan menetapkan cara pembayaran yang bervariasi.

AR atau piutang usaha merupakan salah satu transaksi yang umum diterapkan terlebih pada skala bisnis transaksi dengan kuantitas besar. Namun, penerapan transaksi dalam berbalik menjadi merugikan jika tidak dioptimalkan dengan baik.

Oleh karena itu, perusahaan dalam mengatasinya dengan melakukan pemantauan yang rutin dan berkala terhadap riwayat account receivable pelanggannya.

Anda juga dapat menerapkan analisis account receivable turnover ratio untuk mempermudah pelacakan pembayaran yang sudah melebihi jatuh tempo.

Dengan mengoptimalkan penerapan account receivable, Anda juga pada akhirnya dapat memaksimalkan revenue streams dan stabilitas pendapatan perusahaan.

Cara Pencatatan Account Receivable

Account receivable dalam akuntansi keuangan akan masuk ke dalam laporan neraca atau balance sheet.

Di dalam laporan keuangan ini, perusahaan akan mencatat AR yang termasuk ke dalam komponen dalam aset lancar atau current assets. Hal itu dikarenakan piutang usaha akan berubah menjadi kas dalam kurun waktu satu tahun atau kurang.

Jika melihat dari ayat jurnal akuntansi, akun AR akan terletak pada sisi debit dan penjualan akan masuk ke sisi kredit. Setelah pihak terutang telah berhasil membayar kewajibannya, perusahaan dapat mengurangi nilai AR ke sisi kredit dan mencatat akun kas di sisi debit.

optimalkan account receivable untuk maksimalkan keuntungan perusahaan

Contoh Account Receivable

Agar penjelasan mengenai bagaimana account receivable bekerja, berikut blog by Mekari Jurnal akan menjabarkannya melalui contoh soal berikut.

Perusahaan dagang PT. Jurnal Jaya menjual berbagai macam perabotan berbahan dasar kayu lapis. Kemudian, Toko Aya tertarik untuk membeli barang dengan jumlah transaksi sebesar Rp 15.000.000 dengan cara kredit.

Karena sifatnya yang kredit, toko Aya tidak membayar transaksi secara langsung dan akan membayarnya di tanggal transaksi bulan selanjutnya.

Oleh karena itu, berikut pencatatan dalam laporan neraca PT. Jurnal Jaya untuk account receivable.

Debit Kredit
Account receivable Rp 15.000.000
Penjualan Rp 15.000.000

Setelah toko Aya sudah memasuki tanggal jatuh tempo dan berhasil membayar kewajibannya, PT. Jurnal Jaya dapat mencatatnya sebagai berikut:

Debit Kredit
Kas Rp 15.000.000
Account receivable Rp 15.000.000

Perbedaan Account Receivable dengan Account Payable

Setelah melihat pembahasan di atas, tentunya Anda dapat melihat apa saja karakteristik yang dapat Anda temukan pada account receivable.

Adapun, karakteristik tersebut yang dapat membedakan account receivable dengan account payable. Untuk memudahkan Anda, berikut komparasi perbedaan antara keduanya.

Karakteristik Account Receivable Account Payable
Definisi Merupakan jumlah uang yang harus diterima oleh perusahaan dari pelanggan atau pihak lain sebagai akibat dari penjualan barang atau jasa. Merupakan jumlah uang yang harus dibayar oleh perusahaan kepada pemasok atau pihak lain karena pembelian barang atau jasa.
Sifat Kewajiban pembayaran yang dimiliki oleh pelanggan terhadap perusahaan. Ini muncul karena perusahaan memberikan kredit kepada pelanggan. Kewajiban pembayaran yang dimiliki oleh perusahaan kepada pemasok atau pihak lain. Ini muncul karena perusahaan membeli barang atau jasa dengan kredit dari pihak lain.
Sisi neraca Masuk ke dalam sisi aset lancar (current assets) dalam neraca perusahaan. Masuk ke dalam sisi liabilitas lancar (current liabilities) dalam neraca perusahaan.
Waktu terjadi Muncul ketika perusahaan menjual barang atau jasa kepada pelanggan dengan memberikan kredit. Muncul ketika perusahaan membeli barang atau jasa dengan persyaratan pembayaran yang tertunda.
Keterlibatan Melibatkan perusahaan dan pelanggan sebagai pihak yang terlibat. Perusahaan adalah yang memiliki piutang. Melibatkan perusahaan dan pemasok atau pihak lain sebagai pihak yang terlibat. Perusahaan adalah yang memiliki utang.
Tujuan Untuk mencatat jumlah yang seharusnya diterima oleh perusahaan dari penjualan kepada pelanggan. Untuk mencatat jumlah yang harus dibayar oleh perusahaan kepada pemasok atau pihak lain karena pembelian barang atau jasa.
Jatuh tempo Memiliki tanggal jatuh tempo pembayaran yang ditentukan oleh kesepakatan dengan pelanggan. Memiliki tanggal jatuh tempo pembayaran yang ditentukan oleh kesepakatan dengan pemasok atau pihak lain.
Pengaruh terhadap kas Mencerminkan uang yang akan diterima, sehingga dapat meningkatkan kas jika dibayarkan oleh pelanggan. Mencerminkan uang yang harus dibayar, sehingga dapat mengurangi kas jika dibayar kepada pemasok.

Kesimpulan

Dapat dikatakan bahwa AR memiliki peran penting dalam bisnis dan mengacu pada jumlah uang yang harus diterima oleh perusahaan dari pelanggan atau pihak lain sebagai akibat dari penjualan barang atau jasa.

Account receivable memiliki manfaat dalam mengoptimalkan aliran kas perusahaan dan memungkinkan pemantauan yang efektif terhadap piutang pelanggan. Selain itu, pencatatan AR tercermin dalam laporan neraca sebagai bagian dari aset lancar atau current assets.

Jika melihat dari karakteristiknya, account receivable juga memiliki perbedaan yang cukup signifikan dengan account payable, di mana salah satunya adalah AR masuk ke dalam aset lancar, sedangkan AP masuk ke dalam liabilitas lancar.

Itulah ulasan selengkapnya mengenai account receivable dalam ilmu akuntansi dan perbedaanya dengan account payable. Agar lebih mudah dalam mengelola dan mencatat keuangan perusahaan, Anda dapat menggunakan software akuntansi Mekari Jurnal.

Melalui Mekari Jurnal, Anda dapat melakukan pencatatan berbagai macam transaksi dan keluar masuk arus kas dengan mudah karena telah menggunakan sistem yang telah terautomasi.

Hal ini akan menghindari penyusunan laporan keuangan dari kesalahan data dan human error lainnya yang dapat mengganggu keakuratan informasi keuangan.

Selain itu, Mekari Jurnal juga telah memiliki berbagai fitur lengkap yang dapat membantu dalam pengelolaan bisnis seperti fitur perpajakan, pengelolaan anggaran, manajemen stok barang, dan pembuatan invoice dan faktur secara otomatis.

Tunggu apalagi? Segera daftarkan perusahaan Anda sekarang atau berkonsultasi dengan tim ahli kami dan kembangka bisnis Anda bersama Mekari Jurnal sekarang!

Kategori : Bisnis
Kelola Keuangan Lebih Optimal, Dapatkan Penawaran Terbatas Ini
Jurnal software akuntansi terpercaya

 

Dapatkan free trial sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal
Kelola Keuangan Lebih Optimal, Dapatkan Penawaran Terbatas Ini
Jurnal software akuntansi terpercaya

 

Dapatkan free trial sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal