Seringkali seorang entrepreneur dan pengusaha disamakan. Padahal tidak semua enterpreneur adalah pengusaha dan tidak semua pengusaha adalah entrepreneur. Meskipun sekilas terlihat sama, seorang entrepreneur dan pengusaha memiliki perbedaan mendasar yang terletak pada fokus mereka.
Fokus seorang entrepreneur terletak pada ide, tantangan yang dihadapi, serta bagaimana mereka dapat berinovasi.
Berbeda dengan fokus seorang pengusaha yang terletak kepada pertumbuhan dan perkembangan perusahaan. Hal ini mengakibatkan penerapan ide dan cara kerja yang berbeda.
Contoh, seorang entrepreneur kebanyak mencari sistem untuk bisnisnya seperti memanfaatkan software akuntansi untuk bisnisnya, sedangkan pengusaha masih ada di area sistem manual, meski tidak semuanya.
Berikut adalah beberapa hal yang membedakan seorang pengusaha dengan entrepreneur berdasarkan cara pandangnya. Hal ini akan menentukan di pihak manakah Anda sebenarnya, pengusaha atau entrepreneur?
1. Entrepreneurship / Wirausaha
Apakah selama ini Anda memandang Entrepreneurship atau wirausaha sebagai pengasah kemampuan berbisnis (business skill)? Jika ya, maka Anda adalah seorang pengusaha daripada seorang entrepreneur. Seorang pengusaha berfokus kepada kemampuan bisnis mereka dibandingkan kepada ide dan enterpreneurship itu sendiri. Padahal kemampuan bisnis, pengalaman, serta hobi dan antusiasme hanyalah alat yang membantu kita menjalankan bisnis kita.
Lain halnya dengan seorang entrepreneur. Mereka akan memandang entrepreneurship atau wirausaha sebagai sarana untuk bereksperimen dan berinovasi dengan ide-ide mereka, dimana mereka dapat belajar untuk menghadapi tantangan dan memecahkannya.
2. Risiko
Risiko merupakan alat untuk mencapai kesuksesan bagi seorang entrepreneur. Bagi mereka, tidak akan ada inovasi dan penemuan tanpa risiko. Jika Thomas Alva Edison tidak mengalami 10083 kali kegagalan, maka sekarang tidak akan ada lampu yang menerangi dan menghias ruangan kita. Melalui risiko-risiko dan kegagalan yang harus dihadapi, para entrepreneur telah belajar mengevaluasi diri dan menjadi lebih kreatif.
Di sisi lain, tidak demikian bagi seorang pengusaha. Dalam perusahaan besar ataupun sekolah bisnis, Anda akan lebih diajarkan kepada strategi untuk mengurangi risiko daripada bagaimana cara menghadapinya. Risiko cenderung dihindari bahkan dihilangkan. Semua pelaku bisnis takut kepada risiko meskipun hal itu memiliki tujuan yang baik. Tanpa Anda sadari, terdapat manfaat dan kesuksesan dibalik risiko-risiko tersebut, sekalipun risiko tersebut adalah yang terburuk.
3. Kolaborasi
Kolaborasi menjadi hal yang sering dihindari oleh pengusaha. Mereka mengganggap kolaborasi sebagai hal yang merugikan karena ide mereka mungkin tidak akan terpakai dan keuntungan perusahaan akan dibagi. Mereka menanggap pengusaha lainnya hanyalah sebagai saingan yang harus dilawan.
Entrepreneur, di sisi lain, menganggap kolaborasi sebagai hal yang menguntungkan bagi perkembangan usaha mereka. Mereka suka untuk berbagi dan bertukar ide, bahkan dengan saingan potensial mereka. Bagi entrepreneur, berbagi ide merupakan cara paling efektif untuk mendapat inspirasi. Hal ini dibuktikan dengan maraknya komunitas-komunitas entrepreneur baik dari dalam maupun luar negeri seperti Just Do Action (JDA) Community dan Jakarta Entrepreneur Club.
4. Profit
Pengusaha pada umumnya merupakan profit-oriented. Segala peluang yang ada akan digunakan untuk keuntungan perusahaan. Karena seorang pengusaha bekerja untuk perusahaan, fokus mereka sepenuhnya terletak pada pertumbuhan dan perkembangan perusahaan. Seorang pengusaha akan berpikir keras cara agar perusahaan perusahaan terus mendapat profit.
Berbeda dengan pengusaha, seorang entrepreneur justru membuat perusahaan bekerja untuknya. Mereka melihat peluang-peluang yang tidak dapat dilihat orang lain sehingga peluang tersebut dapat digunakan untuk berinovasi. Sebagian besar entrepreneur memulai bisnis mereka dari masalah-masalah yang dapat mereka pecahkan dan bertujuan untuk memuaskan pelanggan. Bagi mereka, profit merupakan alat pengukur luasnya pasar mereka dan sejauh mana promosi produk atau jasa mereka.
Melalui profit, entrepreneur dapat mengetahui apakah mereka sudah berada di jalur yang benar. Dengan mengetahui profit mereka entrepreneur dapat memutuskan apakah target pasar mereka sudah tepat, apakah pembeli menyukai produk mereka, apakah masih perlu promosi, dan apakah ada kesempatan untuk mengembangkan produk atau jasa.
Anda telah mengetahui perbedaan seorang pengusaha dengan entrepreneur berdasarkan cara pandang mereka. Posisi dan cara pandang Anda akan mempengaruhi bagaimana Anda menjalankan bisnis. Jadi, Anda seorang pengusaha atau entrepreneur? Segera tentukan pilihan Anda.
Sumber:
entrepreneur.com/article/250246
pekerjakreatif.blogspot.co.id/2011/09/entrepreneur-vs-pengusaha.html
firdausindrajaya.wordpress.com/knowledge/businessman-vs-entrepreneur/
smallbusiness.chron.com/profit-work-signal-entrepreneur-37163.html