Mekari Jurnal
Daftar Isi
1 min read

Manajemen Risiko Bisnis, Apa Saja Langkah-Langkahnya?

Tayang 21 Sep 2022
Diperbarui 20 November 2023

Memulai suatu bisnis membutuhkan keberanian, tekad, dan manajemen serta strategi bisnis yang baik, namun, jika Anda telah melakukan semua itu, bukan jaminan Anda akan terhindar dari risiko bisnis.

Dalam perkembangan dan perjalanan bisnis, Anda pasti menghadapi kendala dan kesulitan, baik yang kecil maupun kendala yang besar.

Kendala tersebut biasa kita kenal sebagai risiko bisnis.

Selain mendapatkan keuntungan, memiliki bisnis berarti siap untuk menerima risikonya.

Bahkan, bagi suatu bisnis yang telah sukses sekalipun, bukan tidak mungkin menghadapi kendala.

Risiko bisnis memang tidak bisa dipisahkan, serta menjadi kesatuan dari bagian dari suatu bisnis atau usaha.

 

Pengertian Risiko Bisnis

Resiko bisnis adalah suatu akibat yang mungkin dapat terjadi pada sebuah bisnis yang sedang berlangsung maupun yang akan datang.

Sifat dari risiko bisnis itu sendiri adalah tidak pasti dan sebagian besar menimbulkan kerugian.

Risiko bisnis merupakan situasi yang tidak dikehendaki oleh para pelaku bisnis, namun risiko bisnis sendiri selalu tidak bisa dihindarkan.

Risiko ini biasanya muncul karena faktor pelaku bisnis itu sendiri, dan dapat muncul karena kegiatan dan keputusan yang diambil dalam kegiatan rutinitas sehari-hari.

Menurut Abbas Salim, ada 3 faktor yang memengaruhi ketidakpastian yang nantinya akan menyebabkan kerugian.

Ketidakpastian tersebut dapat disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:.

  • Ketidakpastian ekonomi (economic uncertainly caused)
  • Ketidakpastian yang disebabkan oleh alam (nature uncertainly caused).
  • Ketidakpastian yang disebabkan oleh perilaku manusia (human uncertainly caused).

Baca juga: Cara Pengendalian Hazard & Peril Melalui Manajemen Risiko

Manfaat Melakukan Manajemen Risiko Bisnis

jenis manajemen risiko bisnis finansial adalah

Adabeberapa manfaat yang bisa didapat ketika sebuah perusahaan melakukan manajemen resiko bisnis. Diantaranya adalah:

1. Sebagai Bahan Evaluasi & Keputusan Bisnis

Evaluasi adalah proses penilaian dan pengukuran efektivitas strategi yang telah digunakan dan yang telah dilakukan di masa yang telah lalu untuk mencapai tujuan dari suatu perusahaan.

Hasil dari analisis risiko bisnis akan menjadi sebuah bahan bagi Anda untuk mengevaluasi apakah cara-cara yang telah dilakukan selama ini adalah cara-cara yang sudah benar dan tepat untuk mencapai tujuan bisnis?

Serta agar Anda tidak melakukan kesalahan yang sama, yang pernah Anda lakukan di masa yang  lalu sehingga menyebabkan Anda terhambat untuk mencapai tujuan Anda.

Dengan adanya evaluasi, Anda akan lebih mudah membuat suatu keputusan usaha yang lebih tepat.

2. Peningkatan Produktivitas & Keuntungan

Produktivitas merupakan suatu kegiatan produksi yang menjadi sebuah ukuran bagaimana baiknya sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang optimal.

Melalui manajemen risiko bisnis yang Anda lakukan, Anda bisa menjadi lebih berhati-hati dalam menjalankan bisnis dan terhindar dari jatuh ke dalam lubang yang sama.

Hal ini otomatis akan membantu Anda meningkatkan produktivitas yang terjadi, serta keuntungan yang diperoleh akan ikut meningkat dibandingkan dengan sebelum adanya manajemen risiko bisnis yang dilakukan.

3. Memudahkan Estimasi Biaya

Estimasi biaya adalah perhitungan kebutuhan biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu kegiatan atau pekerjaan.

Estimasi biaya adalah hal yang sangat penting dalam sebuah bisnis.

Ketidakakuratan estimasi biaya dapat memberikan dampak yang negatif bagi pihak-pihak yang terlibat dan untuk berjalannya proses produksi itu sendiri, seperti terhambatnya proses produksi dalam suatu perusahaan.

Dengan adanya analisis serta manajemen risiko akan mempermudah Anda untuk menghitung estimasi biaya yang dibutuhkan, seperti estimasi biaya produksi bisnis Anda.

Proses Melakukan Manajemen Risiko

langkah manajemen risiko pada bisnis

Menurut COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission) menyebutkan ada delapan kerangka yang berkaitan dalam Manajemen Risiko Korporasi (MRK) yaitu:

  • Lingkungan Internal (Internal Environment)

Proses pertama ini berkaitan dengan lingkungan perusahaan beroperasi.

Mulai dari risk-management philosophy, integrity, risk-perspective, risk-appetite (penerimaan risiko), ethical values, struktur organisasi, hingga pendelegasian wewenang yang dilakukan oleh perusahaan.

  • Penentuan Sasaran (Objective Setting)

Langkah selanjutnya adalah penentuan tujuan dari organisasi agar risiko dapat didentifikasi, diakses, dan dikelola sesuai dengan tujuan tersebut.

Objective ini bisa kita klasifikasikan menjadi dua yaitu strategic objective yang berfokus pada perwujudan visi-misi dan activity objective yang bertujuan pada aktivitas seperti operasi, reportasi, dan kompliansi.

  • Identifikasi Peristiwa

Berikutnya adalah mengidentifikasi kejadian-kejadian potensial yang memengaruhi strategi atau pencapaian tujuan dari organisasi.

Kejadian tidak pasti tersebut bisa berdampak positif (opportunities), namun dapat pula sebaliknya yang lebih sering kita sebut sebagai risiko (risk).

  • Penilaian Risiko (Risk Assessment)

Langkah ini menilai sejauh mana kejadian atau keadaan tadi dapat mengganggu pencapaian tujuan.

Besarnya dampak dapat dianalisis melelui dua perspektif, yaitu likelihood (kecenderungan atau peluang) dan impact/consequence (besaran dari terealisirnya risiko).

  • Tanggapan Risiko (Risk Response)

Setelah itu organisasi harus menentukan sikap atas hasil penilaian risiko.

Tanggapan ini dapat berupa menghindari (avoidance) risiko, mengurangi (reduction) risiko, memindahkan (sharing) risiko, dan menerima (acceptance) risiko, tergantung dengan risiko yang dihadapi.

  • Aktivitas Pengendalian (Control Activities)

Proses ini berperan dalam penyusunan kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur untuk menjamin risk response terlaksana dengan efektif.

Aktivitas pengendalian ini berupa pembuatan kebijakan dan prosedur, pengamanan kekayaan organisasi, delegasi wewenang dan pemisahan fungsi, serta supervisi atasan.

  • Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)

Fokus dari langkah ini adalah menyampaikan informasi yang relevan kepada pihak terkait melalui media komunikasi yang sesuai dan tepat.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penyampaian informasi dan komunikasi adalah kualitas informasi, arah komunikasi, dan alat komunikasi.

  • Pemantauan (Monitoring)

Langkah terakhir adalah monitoring, baik yang dilaksanakan secara terus menerus (on-going) maupun terpisah (separate evaluation).

Pada proses monitoring, perlu dicermati adanya kendala seperti reporting deficiencies, yaitu pelaporan yang tidak lengkap atau bahkan berlebihan (tidak relevan).

Baca juga: Manajemen Piutang, Ketahui Pengelolaan yang Tepat Bagi Bisnis

Tips dalam Melakukan Manajemen Risiko Bisnis

Untuk dapat mengatasi risiko bisnis perlu adanya sebuah strategi yang tertata dengan baik. Ilmu risk management atau manajemen risiko bisnis sudah pasti harus Anda ketahui sebagai entrepreneur.

Jika Anda berani menghadapi risiko, Anda juga harus memiliki persiapan matang sebelumnya.

Berikut adalah 4 tips mudah memanajemen risiko bisnis:

1. Lakukan Identifikasi Risiko

Anda dapat mencoba identifikasi kira-kira apa jenis risiko yang dapat muncul, apakah dari sisi finansial, pemasaran, produksi, dan sebagainya.

Identifikasi risiko ini dapat bermanfaat untuk mengenali kemungkinan adanya risiko yang sedang maupun akan terjadi dalam bisnsi Anda.

Output dari identifikasi risiko ini adalah berupa daftar dari setiap risiko yang dapat terjadi pada bisnis Anda.

2. Ranking Berdasar Kerugian

Setelah memiliki daftar tentang berbagai risiko bisnis, saatnya Anda menganalisa dan mengurutkannya berdasarkan dampak terburuk.

Fokuslah pada risiko yang paling besar akibatnya dan paling sering dialami terutama terhadap jenis bisnis serupa.

Cari apa saja dampaknya terhadap Anda, karyawan, kelangsungan perusahaan, dan lingkungan.

3. Lakukan Kontrol Risiko

Daftar dengan berbagai risiko ini tidak akan berarti jika tidak ada rencana aksi yang dapat dilakukan untuk penanggulangannya.

Dalam menyikapi resiko usaha terdapat 5 bentuk sikap yang harus Anda ambil, seperti:

  • Risk Avoidance (Menghindari Risiko)

Sikap berikut sering kali tidak efektif karena dengan menghindari risiko ini berarti Anda tidak berani mengambil kesempatan untuk berusaha dan mengatasi risiko, Anda bahkan tidak belajar akan apapun.

Tindakan ini berarti Anda tidak melakukan tindakan yang dapat menyebabkan risiko tersebut terjadi, termasuk tidak jadi melakukan suatu strategi usaha yang telah disusun.

  • Risk Reduction (Mengurangi Resiko)

Hal ini berarti mencari sebuah tindakan untuk mengurangi kerugian dari sebuah risiko yang dapat terjadi. Kemungkinan risiko terjadi tetap ada, namun dampaknya sebisa mungkin diminimalisasi.

Misalnya, sistem alarm pendeteksi kebakaran, kebakaran tetap dapat terjadi namun risiko kerugian dapat dikurangi dengan sistem ini.

  • Risk Transfer (Memindahkan Risiko)

Selain menghindari dan mengurangi risiko, Anda juga bisa mengalihkan risiko. Anda bisa mengalihkan tanggung jawab kepada pihak lain dengan membayar jasa tersebut.

Contoh jika Anda memiliki perusahaan barang pecah belah dan harus mengirimkannya ke tempat yang cukup jauh dan jalan yang kurang memadai, daripada Anda sendiri atau karyawan sendiri yang mengantar lebih baik Anda memilih membayar jasa pengantar yang memiliki asuransi barang pecah belah.

Tentu risikonya akan Anda pindahkan ke pihak pengantar ini.

  • Risk Retention (Menerima Risiko)

Menerima artinya Anda hanya bisa merelakan kerugian tersebut terjadi. Sikap ini tentunya diambil jika tidak ada cara lain untuk menghadapinya.

Contohnya jika Anda salah menghitung uang atau salah mengirim barang tentunya kerugian mau tidak mau harus Anda terima.

Perlu diingat pula jika dampak kerugiannya terlalu besar maka lebih baik menghindari daripada menerimanya.

Baca juga: 10 Fungsi Manajemen Keuangan untuk Bisnis yang Lebih Baik

4. Monitoring dan Review

Setelah Anda berhasil mengidentifikasi risiko dan memilih strategi yang dapat diterapkan untuk setiap risiko, saatnya Anda untuk selalu waspada akan segala isu yang ada.

Sebuah isu adalah sebuah gejala dari datangnya sebuah risiko atau bahkan krisis yang akan melanda.

Sebuah isu tentu tidak selalu memiliki gejala tapi setidaknya setelah mengenal jenis-jenis risiko bisnis ini maka Anda akan tahu di mana fokus Anda akan tertuju jika iesiko tersebut terjadi.

Jika sebuah isu tersebut telah menjadi risiko yang sebenarnya dan mendatangkan krisis, saatnya Anda meresolusi atau mengevaluasi apakah tindakan Anda terhadap risiko tersebut berhasil sesuai yang Anda rencanakan atau tidak.

Setidaknya setelah Anda berhasil mendapatkan hasil review ini, Anda bisa menjadikan masalah tersebut sebagai bahan pembelajaran untuk dapat lebih baik jika menghadapi risiko ini kembali.

Jurnal software akuntansi online memudahkan Anda untuk memiliki analisis yang akurat terhadap kemungkinan terjadinya risiko bisnis dari sisi finansial.

Dengan adanya aplikasi pencatatan keuangan secara praktis, Anda bisa melihat potensi maupun masalah keuangan yang mungkin sedang dihadapi perusahaan secara realtime.

Manfaatkan juga inventory management software untuk membantu Anda mengelola Inventory.

Daftarkan bisnis Anda sekarang juga pada aplikasi stok barang atau aplikasi pengelola keuangan dari Jurnal di sini dan dapatkan pilihan untuk mengenali risiko bisnis Anda sejak dini.

Kategori : Business Management
Kelola Keuangan Lebih Optimal, Dapatkan Penawaran Terbatas Ini
Jurnal software akuntansi terpercaya

 

Dapatkan free trial sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal
Kelola Keuangan Lebih Optimal, Dapatkan Penawaran Terbatas Ini
Jurnal software akuntansi terpercaya

 

Dapatkan free trial sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal