Strategi Dynamic Pricing: Pengertian, Jenis, Contoh, Kelebihan, dan Kekurangan Dynamic pricing strategy merupakan salah satu langkah dalam suatu bisnis atau perusahaan dalam menetapkan strategi harga terhadap barang atau layanannya. Dalam penetapan harga ini, salah satu tujuan utamanya adalah agar bisnis dapat memaksimalkan keuntungan penjualan saat pengguna berada pada tingkat permintaan tertinggi. Jika permintaan berada di masa puncak, maka dorongan kebutuhan untuk membeli produk atau layanan semakin tinggi, bahkan pada di harga tertinggi yang sudah dioptimalkan. Oleh karena itu, menjalankan strategi dynamic pricing dan bukan harga tetap dapat menjadi pilihan bagi beberapa industri bisnis yang memiliki karakter yang cocok untuk meningkatkan pendapatan, Selain itu, strategi ini juga sangat cocok dijalankan pada masa kini di mana bisnis sudah bertransformasi ke bidang digital, saat perkembangan internet dan belanja online sudah meningkat. Maka, memiliki pemahaman yang mendalam mengenai strategi dynamic pricing merupakan salah satu nilai tambah bagi bisnis untuk semakin tumbuh. Apa yang Dimaksud dengan Dynamic Pricing? Secara sederhana, strategi dynamic pricing adalah sebuah strategi yang bisnis jalankan dalam mengendalikan dan menetapkan harga penjualan barang atau produk berdasarkan tingkat permintaan pembeli/pelanggan. Dalam ilmu ekonomi dan pemasaran, strategi ini juga sering dikenal dengan demand pricing, time-based pricing, atau surge pricing. Strategi ini dapat memberikan keleluasaan bagi penjual untuk meyesuaikan harga kapan pun dan berapa pun dengan memanfaatkan perubahan pasar. Alasan Utama Menetapkan Harga yang Dinamis Ada tiga hal yang menjadi tujuan utama dari strategi ini. Pertama, pemilik bisnis memiliki alternatif strategi untuk mengoptimalkan pendapatan dari sisi penjualan. Kedua, bisnis dapat terus menawarkan harga yang kompetitif dengan pesaing dalam produk atau layanan yang sama. Ketiga, sulitnya menetapkan harga spesifik berdasarkan metrik yang sifatnya dinamis seperti tren dan permintaan (demand). Oleh karena itu, dengan strategi yang dinamis dapat mampu menyesuaikan harga dengan nilai pasar yang relatif. Faktor yang Mempengaruhi Strategi Dynamic Pricing Pada dasarnya, satu faktor yang mempengaruhi pola strategi ini adalah tingkat permintaan (demand) konsumen terhadap kebutuhan dari suatu produk atau layanan. Namun, di era penjualan online dan e-commerce yang semakin pesat saat ini, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pola strategi yang semakin dinamis. Mengutip dari Omniretail, terdapat 2 (dua) perkembangan yang dapat menjadi faktor baru dalam mempengaruhi dynamic pricing strategy: 1. Transparansi Harga E-commerce memberikan kesempatan bagi seluruh orang, baik pemilik toko maupun pembeli, kesempatan untuk melihat harga pada produk yang sama. Ini tentunya dapat meningkatkan pertimbangan dalam membandingkan dan mengevaluasi harga dari produk yang sama pada online shop A dan online shop B. Oleh karena itu, tentunya penetapan harga akan semakin kompetitif karena begitu variatif dan dinamis. 2. Seringnya Terjadi Perubahan Harga Adanya peningkatan permintaan dan perbandingan harga mengubah pemilik toko untuk lebih sering menyesuaikan harga. Sebelumnya, perubahan harga akan ditentukan berdasarkan sebuah metrik yaitu consumer advised price (CAP). Namun, sekarang ini cenderung perubahan harga akan ditentukan oleh retailer (pengecer). Perubahan yang elastis ini juga terjadi karena berbagai faktor, misal karena ketersediaan stok, tren, atau produk kebutuhan pokok. Ketahui strategi dalam mengelola permintaan konsumen di sini: Kelola Permintaan Konsumen dengan 9 Strategi ini! Jenis-Jenis Dynamic Pricing Strategy Ada beberapa jenis penerapan strategi dalam menetapkan harga dinamis sesuai metrik dan karakteristiknya, di antaranya: 1. Time-based Pricing Penyesuaian harga berdasarkan waktu umumnya dapat Anda temukan pada konteks retail online. Pada metode ini, harga akan berubah sesuai dengan periode waktu tertentu. Misalnya, jika sebuah toko online ingin menawarkan produk promo dan ingin mendapatkan brand awareness yang besar, maka penyesuian harga dapat diterapkan pada jam sepulang kerja (after work) di mana orang-orang meluangkan waktunya dengan memainkan ponselnya. 2. Segment-based Pricing Pada metode penetapan ini, perusahaan akan menyesuaikan harga berdasarkan karakteristik dari suatu segmen konsumen tertentu. Ini biasanya membutuhkan riset mendalam serta melakukan analisis data berdasarkan beberapa metrik yang mendukung metode ini, misalkan berdasarkan segmen lokasi, demografi, atau status pekerjaan. Namun, metode ini memiliki tantangan tersendiri karena penyesuaian harga berdasarkan metode ini dirasa tidak adil bagi beberapa segmen konsumen tertentu. Contoh Implementasi Dynamic Pricing Agar Anda lebih memahami bagaimana menerapkan strategi dynamic pricing pada suatu produk atau layanan bisnis yang spesifik, simak contoh-contoh berikut: 1. E-commerce atau Online Shop Situs Alibaba merupakan salah satu situs e-commerce terbesar saat ini mendukung ribuan transaksi antara penjualan-pembeli setiap jamnya. Dalam suatu waktu atau event tertentu, Alibaba akan menerapkan dynamic pricing terhadap berbagai produk yang berkaitan dengan kondisi tersebut. Contoh pertama, pada musim libur sekolah masuk dan pelajar mulai kembali bersekolah, akan terdapat kampanye “Back to School” di mana nantinya Alibaba akan menyesuaikan harga produk secara realtime pada produk-produk yang berkaitan dengan aktivitas sekolah dan belajar anak. Contoh kedua, dapat berkaitan dengan data pelanggan. Alibaba akan menyesuaikan harga berdasarkan pola perilaku belanja dari karateristik individu. Misalnya, para pekerja kantoran yang sedang menerapkan pola kerja WFH (work form home), tentunya Alibaba akan menunjukkan produk tertentu yang sesuai dengan preferensi mereka (seperti meja kerja, keyboard PC, atau mouse) dan menyesuaikan harganya. 2. Hotel Booking Platform Booking.com merupakan salah satu platform penyedia layanan pemesanan hotel dengan jumlah transaksi paling ramai saat ini, Sebagai hotel booking platform (HBP), Booking.com kerap melakukan penyesuaian harga kamar sebagai strategi dynamic pricing karena beberapa faktor, di antaranya: Pertama, adanya permintaan harga di waktu tertentu, seperti musim libur sekolah atau libur hari raya. Biasanya, permintaan pasar terhadap kamar hotel akan lebih tinggi daripada ketersediaan kamar itu sendiri, sehingga HBP akan menyesuaikan harga kamar secara otomatis sesuai dengan ketersediaan kamar yang hotel miliki. Kedua, adanya last-minute booking atau pemesanan di menit-menit terakhir yang mendekati tanggal inap tersebut. Hal ini akan menurunkan harga secara proporsional mengikuti waktu yang terus berjalan. Tujuannya, untuk memastikan bahwa tingkat penyewaan kamar dan pendapatan hotel optimal. Kelebihan dari Dynamic Pricing Strategy Melalui penerapan strategi dynamic pricing yang efektif dan tepat akan memberikan berbagai manfaat dan kelebihan yang dapat perusahaan rasakan, di antaranya: 1. Meningkatkan Rasio Profitabilitas Salah satu manfaat yang paling utama adalah adanya ruang untuk mengoptimalkan rasio profitabilitas dalam suatu periode bisnis berjalan. Selain itu, penjualan bisnis juga masih dapat berjalan walaupun pada tren penjualan atau permintaan yang rendah dengan menurunkan harga. Pada konteks ini, penurunan harus diperhitungkan berdasarkan Harga Pokok Penjualan (HPP) agar bisnis tidak merugi, atau dengan menggunakan metode mark-down. Simak apa itu metode mark-down dalam: Apa Itu Metode Mark-up dan Mark-down dalam Bisnis 2. Meminimalisir Kesenjangan Harga Pada sisi konsumen, dengan adanya penyesuaian harga berdasarkan sebuah tren atau rasio perputaran persediaan juga memberikan dampak positif. Perusahaan memiliki langkah alternatif dalam meminimalisir kesenjangan harga yang mungkin tidak adil bagi suatu pelanggan tertentu. 3. Mengoptimalkan Pengelolaan Gaji Karyawan Karyawan atau pegawai sebagai sumber daya yang mengelola operasional bisnis juga merasakan dampak dari adanya pricing strategy ini. Anda sebagai pemilik bisnis dapat memberikan gaji yang lebih tinggi kepada karyawan pada periode waktu yang sibuk. Penyesuaian gaji tersebut tentunya dapat meningkatkan produkvitas mereka yang berkontribusi terhadap pemasukan perusahaan di saat yang sama. Kekurangan dan Tantangan Dynamic Pricing Strategy Di sisi lain, penerapan strategi ini membuahkan beberapa tantangan dan kekurangan yang mungkin bisnis akan rasakan, di antaranya: 1. Tidak Disukai Konsumen Adanya penyesuaian harga yang dapat berubah-ubah dengan cepat tentunya tidak akan begitu konsumen sukai. Contohnya, konsumen membeli barang Anda di hari dengan harga yang lebih mahal dari normalnya dan baru tersadar di hari selanjutnya bahwa harga ternyata lebih murah. Padahal, bisa saja harga naik karena adanya lonjakan permintaan yang tinggi di hari tersebut atau stok barang yang menipis. Pada dasarnya, ini tidak sepenuhnya kesalahan pemilik bisnis, bisa juga karena konsumen kurang melakukan survei atau evaluasi harga barang. 2. Terjadinya Fluktuasi Harga Adanya sisi transparansi harga yang semakin mudah saat ini dapat berisiko terhadap keseimbangan nilai jual suatu barang atau layanan. Sebagai contoh, jika Anda menurunkan harga untuk menyesuaikan dengan tren, kompetitor tentunya tidak akan diam dan ikut menurunkan harga yang cenderung lebih rendah lagi, dengan alasan demi mencuri konsumen Anda. Namun, sejatinya hal ini justru akan menimbulkan persaingan yang tidak sehat dan merugikan seluruh pemilik usaha. Kesimpulan Penerapan dynamic pricing strategy merupakan sebuah praktik yang mungkin harus menyesuaikan dengan waktu dan situasi tertentu untuk mencapai hasil yang optimal. Oleh karena itu, strategi dynamic pricing bukanlah solusi yang bisa diterapkan oleh seluruh bisnis atau perusahaan. Perlu adanya penelitian dan evaluasi lebih lanjut terhadap metode penetapan harga ini, baik dari sisi karakteristik barang, tren permintaan, dan waktu pemanfaatan barang. Jika berhasil, maka strategi ini dapat mendatangkan pendapatan yang besar dan peningkatan pertumbuhan yang optimal. Mekari Jurnal akan terus berinovasi untuk terus menemukan solusi terhadap permasalahan akuntansi dan keuangan bisnis yang sering perusahaan hadapi, simak fitur terbaru kami di sini: Watch this video on YouTube Optimalkan Strategi Penetapan Harga dengan Mekari Jurnal Agar pengelolaan akuntansi dan keuangan bisnis Anda tetap efektif, gunakan software akuntansi Mekari Jurnal saat ini juga. Mekari Jurnal memiliki fitur-fitur yang dapat mendukung Anda dalam memantau dan mencatat kinerja keuangan secara otomatis dan realtime. Saat ini, Mekari Jurnal memiliki fitur analisis berbasis AI yang dapat membantu Anda dalam mendapatkan data seputar tren dan anomali secara lebih dalam pada laporan keuangan Anda. Selain itu, terdapat juga fitur custom dashboard dan analytic yang dapat memberikan gambaran mengenai berbagai metrik mengenai kesehatan keuangan, seperti tren penjualan, tingkat ketersediaan barang, dan informasi bisnis lainnya dalam satu tempat. Adanya pemusatan informasi data keuangan dalam satu tempat ini memberikan bantuan yang signifikan dalam melacak dan menganalisis data sesuai kebutuhan penerapan strategi dynamic pricing. Masih banyak fitur unggulan lainnya yang dapat mendukung implementasi strategi dan pertumbuhan bisnis Anda. Dapatkan free trial selama 7 hari jika Anda mendaftar untuk pertama kalinya dan ekplorasi seluruh fitur yang Mekari Jurnal miliki sekarang juga! Konsultasi dengan Tim Mekari Jurnal Sekarang! Terima kasih, dan semoga artikel ini bermanfaat!