Memahami Pengelolaan Balance dalam Bisnis dan Akuntansi Keseimbangan atau balance dalam setiap praktik kerja bisnis, akuntansi, dan investasi memainkan peran dalam menstabilkan keuangan. Maka dari itu, salah satu kesulitan praktisi ahli dalam bekerja, seperti investor, akuntan, dan manajer bukan saja dalam hal meningkat, namun juga dalam mempertahankan balance. Lalu, apa itu balance? Balance atau keseimbangan merujuk kepada keinginan dalam menstabilkan berbagai faktor, aspek, atau elemen yang terlibat dalam mengelola suatu praktik kerja. Pada beberapa aspek, bahkan balance menjadi acuan dasar seperti laporan keuangan maupun operasional bisnis dan keseimbangan dengan hidup personal. Balance dalam Konteks Bisnis Balance tidak hanya menjadi acuan dalam praktik akuntansi, namun juga memberikan dampak yang cukup signifikan jika dapat diimplementasi dalam operasional bisnis. Menciptakan keseimbangan dalam alur kerja harian dapat membantu dalam menjalankan berbagai strategi bisnis yang efektif dan menghasilkan hasil yang sesuai harapan. Ini dikarenakan sumber daya yang dimanfaatkan tidak digunakan secara berlebih yang dapat memicu overload atau kelebihan kapasitas. Balance juga dapat membantu untuk dapat menjalankan operasional bisnis secara fleksibel, mengikuti tren dan permintaan naik-turunnya pasar. Beberapa aspek sumber daya yang bisa dialokasikan kinerjanya agar seimbang, mulai dari alur kerja mesin produksi, jadwal pekerja, jadwal pemeliharaan berkala, hingga kolaborasi dengan pemasok. Oleh karena itu, dalam konteks bisnis, adanya balance dalam membantu manajemen dan pihak internal yang terlibat dapat tenang dalam menghadapi segala tantangan dan hambatan yang dapat mengganggu pertumbuhan bisnis, karena mengetahui bahwa perusahaan dapat tepat menjalankan operasional secara stabil. Simak lebih lanjut: Mengoptimalkan Efisiensi Bisnis dengan Lean Management Balance dalam Akuntansi dan Laporan Keuangan Sebagai seorang akuntan, salah satu fungsi pokok pekerjaannya adalah bagaimana mereka dapat menemukan balance atau keseimbangan dalam laporan dan kesehatan finansial yang kompleks. Oleh karena itu, akuntan tentu akan terus belajar dan mendapatkan sertifikasi untuk mendalami berbagai ilmu yang berhubungan dalam keseimbangan dalam akuntansi. Balance dalam akuntansi sendiri mengacu kepada keselarasan yang dapat kita temukan antara total aset dan total kewajiban dalam perusahaan. Walaupun terlihat sederhana dan mudah, namun praktiknya tidak sesederhana itu. Pasalnya, akuntan atau tim finance akan terus melakukan pencatatan, pemeriksaan, pengelompokkan, dan perhitungan secara berkala untuk dapat terus mempertahankan balance antara kas dengan pengeluaran. Hasilnya kemudian dapat direfleksikan dalam data yang tercantum dalam laporan keuangan yang terbentuk, seperti laporan neraca, laporan laba-rugi, atau laporan posisi keuangan. Ini penting karena dapat memberikan gambaran mengenai pemanfaatan sumber daya yang optimal serta hasil dan nilai yang didapatkan dari kinerja tersebut. Salah satu tips yang bisa Anda lakukan adalah dengan menghitung persamaan akuntansi dasar, Anda dapat menggunakan rumus berikut: Aset = Kewajiban + Ekuitas Mengelola Balance dalam Rekening Perusahaan Selain melalui laporan keuangan, mengelola balance dalam keuangan bisnis juga sering berkaitan dengan proses rekonsiliasi bank dan mutasi rekening. Rekonsiliasi adalah sebuah proses menyesuaikan saldo yang terdapat pada catatan transaksi keuangan dengan saldo yang terdapat pada laporan bank. Jika menemukan ketidakseimbangan antara keduanya, maka akuntan akan melakukan jurnal penyesuaian. Melakukan rekonsiliasi dan pemeriksaan mutasi rekening secara berkala dapat membantu dalam menjaga balance dalam keuangan perusahaan tetap terjaga. Sehingga, ini dapat membantu akuntan dalam menjaga keseimbangan dalam akuntansi perusahaan. Fungsi Balance dalam Sistem Kesatuan Akuntansi Salah satu fungsi penting dalam menjaga balance dalam akuntansi adalah mempertahankan konsistensi dan tingkat akurasi data. Lalu, ini juga membantu ketika manajemen ingin melakukan pengambilan keputusan yang tepat untuk dapat diterapkan di periode selanjutnya. Beberapa fungsi lainnya yang dapat Anda rasakan, seperti: Mempertahankan integritas data sehingga pengguna data dapat yakin dalam menggunakan data yang dihasilkan sebagai basis data. Manajemen dapat memantau kinerja perusahaan secara lebih luas namun efektif. Mendeteksi jika terjadi adanya indikasi kecurangan atau fraud dalam pengelolaan keuangan. Ini dapat terlihat ketika muncul ketidakseimbangan dalam saldo akhir. Konsisten dalam melakukan pencatatan, masing-masing saldo debit dan kredit harus seimbang sehingga praktiknya dapat terus berjalan secara berkala dan berkelanjutan. Penerapan Balance dalam Usaha Skala Kecil hingga Besar Untuk dapat mencapai sebuah balance dalam bisnis dan keuangan, Anda harus dapat melihat seluruh pengelolaan operasional secara holistik. Ini perlu dilakukan sebab seluruh operasional bisnis pada dasarnya merupakan sebuah sistem yang saling terhubung dan bekerjasama. Oleh karena itu, perusahaan/organisasi perlu mencapai keseimbangan dari ke-empat faktor utama dalam operasional bisnis yang mengacu pada: Sudut pandang proses bisnis internal (SCM, saluran penjualan, strategi pemasaran). Sudut pandang budaya organisasi (pembelajaran, inovasi, dan pertumbuhan). Sudut pandang pelanggan (pengalaman belanja dan kepuasan pelanggan). Sudut pandang keuangan (arus kas, utang, dan penyusutan aset). Ada baiknya untuk dapat mengelola ini secara berkelanjutan, baik dengan strategi dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satu metode yang dapat membantu dalam mengukur kinerja dan hasil yang perusahaan capai secara seimbang adalah dengan balance scorecard. Melalui metode ini, perusahaan dapat memiliki pandangan yang holistik serta komprehensif mengenai kinerja yang sedang berjalan untuk mencapai visi dan misi perusahaan. Kesimpulan Mengelola balance dalam operasional bisnis dan finansial memang membutuhkan strategi yang matang. Jika tidak, tentunya akan sangat menguras sumber daya namun tanpa hasil yang terlihat signifikan. Ini sangat penting untuk mendapat perhatian penuh, sebab menjaga keseimbangan memiliki peran yang sangat penting terlebih pada konteks laporan keuangan. Agar Anda tidak perlu kerepotan dalam mengelola pencatatan transaksi dan arus keluar masuk kas secara manual, sudah saatnya Anda beralih ke software akuntansi sekarang. Mekari Jurnal merupakan software akuntansi yang sudah memiliki fitur pencatatan berbasis otomatis sehingga Anda dapat menginput data dengan detail secara cepat dan mudah. Selain itu, data keuangan yang sudah terinput akan terintegrasi langsung ke penyusunan laporan keuangan sehingga dapat terhindar dari risiko kesalahan data. Dengan mengimplementasikan Mekari Jurnal untuk menunjang pekerjaan akuntansi Anda, perusahaan dapat berhasil menyajikan laporan keuangan yang objektif, andal, dan dapat dipercaya. Masih ragu? Konsultasi dengan tim kami sekarang atau coba daftarkan bisnis Anda dengan segera. Dapatkan free trial selama 7 hari langsung dari kami! Klik tombol di bawah ini! Konsultasi Gratis Ke Tim Mekari Jurnal Sekarang! Referensi: Cogent Analytics, “Load Balancing In Business Operations”. HBR, “The Balanced Scorecard—Measures that Drive Performance”.