Mengenal Fleksibilitas Harga: Pengertian, Contoh, dan Jenisnya Key Takeaways Apa Itu Fleksibilitas Harga? Fleksibilitas harga adalah mengacu pada penyesuaian harga yang dilakukan berdasarkan keadaan pasar yang dinamis. Teknik ini sering disebut sebagai harga fleksibel. Prinsip dari harga fleksibel meliputi beberapa perubahan harga seperti: Bergantung pada faktor-faktor seperti keadaan pasar Kelompok konsumen tertentu Permintaan, atau persaingan Pernahkah Anda membeli barang/produk dengan jenis yang sama di dua kota yang berbeda, misalnya di Bandung dan Papua? Kemudian setelah dibandingkan, apakah harganya sama? Tentu umumnya akan ada unsur flexible pricing di sana yang diterapkan oleh perusahaan tersebut. Harga suatu barang di Jakarta dan Papua dengan jenis yang sama biasanya akan berbeda, misal harga handphone di Jakarta lebih murah daripada jika Anda membelinya di Papua. Hal ini karena produk yang berada di Papua harus melewati proses distribusi yang lebih panjang. Dalam dunia bisnis, hal ini wajar terjadi. Ilustrasi di atas merupakan contoh sederhana untuk menjelaskan strategi fleksibilitas harga yang kerap terjadi di keadaan sekitar kita. Penetapan tersebut dikenal dengan istilah ‘strategi fleksibilitas harga’. Pernah mendengar istilah strategi fleksibilitas harga? Untuk lebih jelasnya, Anda dapat melihat penjelasannya di bawah ini. Pengertian Strategi Fleksibilitas Harga Atau Flexible Pricing Seperti yang Anda ketahui, ketika akan membeli sebuah produk, setiap pelanggan biasanya akan melihat terlebih dahulu dari besaran harga yang tertera pada produknya. Sementara itu, fleksibel adalah suatu sifat dimana berkaitan dengan posisi terhadap suatu keadaan. Sederhananya strategi flexible pricing merupakan strategi harga yang dapat memposisikan dalam suatu keadaan. Strategi fleksibilitas harga dapat digunakan untuk menetapkan harga suatu barang atau produk yang berbeda pada pasar dan berlainan atas dasar geografis, waktu pengiriman, dan kompleksitas produk. Baca Juga: 3 Cara Sederhana Menetapkan Harga untuk Penjual yang Efektif Jenis Strategi Fleksibilitas Harga Strategi fleksibilitas harga terdiri dari dua macam, yakni strategi satu harga dan strategi penetapan harga fleksibel. Berikut penjelasannya: 1. Strategi Satu Harga Strategi satu harga disebut juga sebagai harga tunggal. Pada strategi flexible pricing ini, yang dilakukan perusahaan adalah menetapkan harga yang sama untuk setiap pembelian yang sama dengan kuantitas dan kualitas yang sama. Selain itu, kondisi pasar yang terjadi juga sama. Biasanya perusahaan yang menggunakan strategi ini adalah perusahaan dengan penjualan dan distribusi yang jumlahnya sangat banyak. Tujuan dari strategi ini adalah untuk mendapatkan goodwill dan memudahkan perusahaan untuk menetapkan harga. Namun untuk menerapkan strategi ini, perusahaan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: Ada analisis terperinci mengenai posisi perusahaan dan struktur biaya yang dibandingkan dengan industri secara keseluruhan. Terdapat informasi yang berkaitan dengan variabilitas harga pada penawaran harga yang sama pada setiap konsumen. Adanya pemahaman skala ekonomis yang tersedia untuk perusahaan. Terdapat informasi tentang harga yang kompetitif, yakni harga yang sanggup dibayar oleh konsumen. 2. Strategi Penetapan Harga Fleksibel Atau Flexible Pricing Adalah Sebagai Berikut Berbeda dengan strategi tunggal fleksibilitas harga atau flexible pricing, strategi ini adalah dijalankan dengan menetapkan harga yang berbeda kepada setiap konsumennya dengan kualitas produk yang sama. Adapun tujuan dari strategi ini adalah untuk memaksimalkan laba jangka panjang dan memberikan fleksibilitas dengan cara memungkinkan adanya penyesuaian, baik kenaikan maupun penurunan harga. Penyesuaian harga tersebut juga bergantung dari tingkat persaingan yang dihadapi, hubungan antara pelanggan dan perusahaan, dan kemauan konsumen untuk membayar. Seperti halnya harga tunggal, untuk menetapkan strategi harga fleksibel juga terdapat syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan, seperti: Melakukan analisis customer-value terhadap produk. Memiliki informasi yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan strategi penetapan harga fleksibel. Untuk mengimplementasikan biasanya dengan memilih salah satu cara berdasarkan pasar ataupun letak geografis, produk yang akan ditawarkan, timing, ataupun berdasarkan teknologi. Penekanan lebih besar untuk margin laba daripada volume penjualan. Pemantauan terhadap hubungan kompetitor, dan perubahan harga yang terjadi di masa lalu. Contoh Penerapan Fleksibilitas Harga Supaya Anda lebih memahami penerapan dari fleksibilitas harga di berbagai industri, berikut beberapa contoh yang mungkin bisa Anda terapkan: 1. Industri Ritel (E-commerce) Misalnya seperti platform Amazon, mereka menjual sebuah produk seperti kaos olahraga yang harganya dapat berubah setiap harinya. Misalnya, kaos olahraga yang awalnya dihargai Rp 400.000 bisa turun menjadi Rp 250.000 saat ada flash sale, atau saat jumlah stok yang tersedia masih cukup tinggi. Tetapi sebaliknya, ketika permintaan sedang tinggi namun stok terbatas, biasanya harga dari produk seperti kaos olahraga itu juga bisa melambung naik. 2. Industri Penerbangan (Tiket Pesawat) Misalnya tiket untuk penerbangan dengan maskapai A bisa sangat bervariasi tergantung situasinya. Ketika tiket dibeli dari jauh hari sebelum dari tanggal keberangkatan, harga tiket untuk rute Jakarta ke Kuala Lumpur mungkin bisa hanya sekitar Rp 500.000. Tetapi, jika Anda membelinya mendekati tanggal keberangkatan, harga tiket bisa melonjak menjadi Rp 1.500.000 atau bahkan lebih. Seperti misalnya ketika di hari-hari besar Idul Fitri atau libur panjang, harga juga bisa cenderung naik. Untuk beberapa penerbangan, ada juga maskapai yang menyediakan harga last-minute untuk mengisi kursi yang kosong. Beberapa maskapai penerbangan biasanya akan menawarkan harga yang lebih murah saat beberapa jam sebelum penerbangan, jika mereka memiliki banyak kursi yang belum terjual dan ingin mengisi pesawat. Hal seperti ini biasanya lebih sering terjadi pada penerbangan domestik dengan tingkat keterisian rendah. 3. Industri Otomotif Jika kasusnya terjadi pada industri otomotif, fleksibilitas harga akan terjadi pada beberapa dealer mobil. Anggaplah ada sebuah dealer yang sedang menjalankan promosi untuk beberapa unit mobilnya karena bertepatan dengan momen akhir tahun. Mereka biasanya akan memberikan potongan harga atau promosi akhir tahun untuk model model mobil tertentu, dengan skema pembiayaan tertentu. Biasanya dealer mobil akan memberikan fleksibilitas harga melalui potongan harga, bundling dengan sparepart, atau layanan tambahan di bengkel resminya. 4. Industri SaaS (Software as a Service) Jika model bisnisnya adalah penyedia SaaS (Software as a Service), mereka biasanya akan menawarkan berbagai level langganan dengan harga yang cukup variatif. Bisa saja berupa penawaran paket basic, premium, atau enterprise, dan semuanya berdasarkan fitur dan kapasitas yang dibutuhkan pelanggan. Terkadang jika nilai penawarannya cukup besar, biasanya Anda akan menemukan beberapa penawaran yang lebih fleksibel dengan tim sales terkait. Tujuannya adalah untuk memberikan kesan yang baik dan pelayanan yang maksimal demi kebutuhan pelanggan. Baca Juga: Akuisisi Pelanggan yang Efektif, Gimana Caranya? Kenapa Fleksibiltas Harga Penting dalam Bisnis? Kemudian pertanyaan selanjutnya yang akan muncul dalam benak Anda adalah kenapa fleksibilitas harga menjadi penting dalam sebuah bisnis? Penting untuk Anda ketahui bahwa fleksibilitas harga menjadi penting dalam bisnis karena metodenya memungkinkan suatu perusahaan untuk menyesuaikan harga dengan permintaan pasar yang fluktuatif. Ini akan sangat berperan signifikan kepada bisnis Anda sehingga dapat memaksimalkan pendapatan dengan menangkap peluang saat permintaan tinggi, dan tetap kompetitif saat permintaan menurun. Lebih jauh dari itu, fleksibilitas harga akan memberikan keuntungan dalam menarik berbagai segmen pelanggan dengan preferensi dan anggaran yang berbeda. Dengan strategi harga yang dinamis, perusahaan dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dan memperluas pangsa pasar mereka. Baca Juga: Strategi Cakupan Pasar: Pengertian, Jenis, dan Cara Penerapannya Kelola Bisnis Lebih Mudah dengan Bantuan Mekari Jurnal Untuk memudahkan Anda menghitung dan mengelola semua biaya yang terjadi, Anda dapat menggunakan bantuan software akuntansi seperti Jurnal. Baik, Saya Mau Coba Aplikasi Mekari Jurnal atau Saya Mau Bertanya Kepada Sales Mekari Jurnal! Mekari Jurnal adalah software akuntansi online yang memiliki fitur pembiayaan yang mempermudah Anda mengatur semua biaya investasi bisnis, mengelola biaya, melacak bukti pembayaran, menjadwalkan pembayaran berulang, dan melihat kategori biaya menjadi mudah. Anda juga bisa mempelajari bagaimana cara membuat pembukuan akuntansi sederhana untuk membantu mengelola keuangan perusahaan Anda dengan menggunakan Mekari Jurnal. Tentu saja menentukan strategi fleksibilitas harga atau flexible pricing adalah hal yang lebih mudah jika pengelolaan keuangan perusahaan berjalan dengan lebih baik. Karena selain fitur pembiayaan, Mekari Jurnal juga memiliki fitur-fitur lain yang dapat membantu Anda mengelola keuangan perusahaan dengan lebih baik. Informasi lebih lengkap mengenai Mekari Jurnal dapat Anda kunjungi melalui laman utama website kami.