10 Tips Sukses Membangun Bisnis Online dengan Sistem Pre-Order Istilah Pre-Order (PO) sering kita temui dalam dunia bisnis online. PO artinya model bisnis di mana Anda bersepakat dengan konsumen bahwa mereka harus membayar sejumlah uang terlebih dahulu di awal, lalu barang akan datang selang beberapa waktu kemudian sesuai dengan perjanjian di awal. Sistem bisnis pre-order ini banyak diminati pebisnis online pemula karena bisnis ini tidak memerlukan modal banyak atau bahkan bisa tanpa modal. Cukup dengan mendesain produk, membuat copywriting yang menarik, dan koneksi Internet yang baik, Anda sudah dapat memulai bisnis online. Namun, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan jika ingin sukses membangun bisnis online dengan sistem pre-order. Pastikan Anda Sudah Pakai Aplikasi Jurnal! Software Akuntansi Online Terpercaya! Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang! 1. Perhatikan Kualitas Produk sebelum Membuka PO Sistem bisnis pre-order menuntut konsumen untuk sabar menunggu dalam mendapatkan produk yang diinginkan. Maka dari itu, Anda harus memastikan menjual produk dengan kualitas yang baik sehingga tidak mengecewakan konsumen. Dengan produk yang berkualitas, tentu Anda juga akan percaya diri untuk menawarkan produk Anda. Ingat, kepercayaan konsumen itu sangat penting. Karena bisa saja konsumen Anda akan menjadi pelanggan setia dan loyal terhadap bisnis Anda. Baca juga: Contoh Template Surat Purchase Order dalam Bahasa Indonesia 2. Pemilihan Vendor Jalin kerja sama dengan vendor yang kredibel dan sudah teruji kualitasnya, sehingga dapat dipastikan mereka dapat bekerja secara professional untuk memproduksi produk-produk pesanannya. Selain itu, lakukanlah pengamatan terlebih dahulu, bandingkan dengan vendor-vendor lain, serta pertimbangkan kelebihan dan kelemahan masing-masing vendor. Pilih vendor yang dapat memberikan harga produksi yang murah namun berkualitas, sehingga Anda dapat menentukan harga jual yang kompetitif. 3. Tentukan Target Penjualan sebelum Membuka PO Menentukan target penjualan sangat diperlukan untuk mengatur strategi penjualan produk Anda. Semakin besar target yang Anda bidik, tentunya Anda semakin membutuhkan usaha dan strategi yang ekstra. Target penjualan Anda harus berkolerasi dengan kapasitas yang Anda miliki sekarang ini. Baik itu modal, sumber daya manusia, dan lainnya. Jangan terlalu memaksakan target terlalu tinggi, lebih baik berjalan perlahan namun target itu tercapai. Dengan begitu, Anda dapat meningkatkan target penjualan dengan kapasitas yang Anda miliki. Baca juga: Masih Bingung dengan Purchase Order (PO) dan Invoice? Cari Tahu Perbedaannya! 4. Perhatikan Sumber Daya Manusia Sistem bisnis pre-order membutuhkan sumber daya manusia yang tangguh. Jika Anda menargetkan penjualan yang besar, Anda harus memiliki SDM yang terdiri dari beberapa tim seperti tim produksi, tim admin social media, dan tim customer service. Anda juga harus dapat membangun tim yang solid untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 5. Tentukan Jadwal PO Buatlah PO di setiap akhir bulan hingga awal bulan, ini merupakan trik dalam memulai bisnis PO. Di rentan waktu itu orang-orang sudah mulai gajian dan biasanya mulai mencari barang-barang yang mereka inginkan. Dengan begitu, Anda akan lebih mudah menarik perhatian mereka para konsumen. 6. Perhatikan Jumlah Pesanan Hal ini menjadi faktor lain yang perlu diperhatikan untuk memulai bisnis dengan sistem pre-order. Perhatikan kemampuan produksi Anda dan jangan terlalu terobesesi dengan jumlah pesanan yang banyak, padahal Anda tidak mempunyai kemampuan untuk memproduksinya. Jangan sampai kepercayaan konsumen sebagai taruhannya. 7. Cara Komunikasi dengan Konsumen Kepercayaan adalah kunci bisnis ini, komunikasi yang baik menjadi prioritas utama Anda. Responlah pertanyaan dan keluhan konsumen sebaik mungkin. Jelaskan alur yang harus mereka lewati dalam mengikuti pre- order. Manfaatkanlah media komunikasi yang ada, seperti social media, email, telepon, SMS, WhatsApp, atau Line untuk merespon konsumen yang menghubungi Anda nantinya. 8. Catat Pesanan Pencatatan pesanan harus dilakukan dengan tepat, jangan sampai Anda salah mencatat pesanan dan akhirnya terjadi kesalahan. Hal ini, dapat membuat konsumen komplain dan kecewa. Jadi, cobalah catat secara detail, mulai dari nama konsumen, alamat, nomor telepon, detail pesanan, jenis, ukuran, warna, dan lain sebaginya. Baca juga: Apa Itu Purchase Order? Yuk, Cari Tahu Fungsinya! 9. Buat Alasan Konsumen Ikut PO Anda harus memberikan satu alasan yang kuat mengapa konsumen harus ikut pre-order, buatlah alasan yang menarik perhatian mereka. Mungkin Anda bisa memberikan bonus, kondisi stok produk yang terbatas, dan diskon produk. Salah satu dari 3 hal tersebut dapat Anda jadikan alasan kuat untuk menarik konsumen ikut PO produk yang Anda tawarkan. 10. Berikan Alur Pemesanan yang Jelas Pembuatan alur pemesanan dan menginformasikan kepada konsumen mengenai alur pemesanan penting dilakukan. Selain dapat memudahkan konsumen untuk mengerti dan paham sistem pre-order, Anda juga bisa mendapatkan kepercayaan Konsumen. Beberapa prosedur yang harus Anda buat diantaranya adalah jadwal buka tutup pre-order, jumlah minumal pemesanan, lama produksi, pengiriman barang, sistem pembayaran, dan sebagainya. Setelah 10 tips di atas Anda lakukan, Anda juga harus melakukan pencatatan keuangan dengan baik. Tanpa adanya pencatatan keuangan, Anda tidak dapat mengetahui apakah bisnis Anda berjalan dengan baik atau tidak. Jurnal adalah program akuntansi online yang dapat membantu Anda mencatat seluruh pengeluaran dan pendapatan hingga menjadi laporan keuangan lengkap. Dengan pembukuan online dari Jurnal, Anda juga bisa membuat invoice secara profesional dan mengirimnya secara langsung kapan dan di mana saja. Daftarkan bisnis Anda sekarang juga dan nikmati free trial selama 14 hari. Untuk info lebih lanjut mengenai Jurnal dan fiturnya, silakan klik di sini.