Tips Sukses Memulai Bisnis Salon Kecantikan Bagi Pemula Bagi Anda yang ingin mendirikan bisnis salon kecantikan, mulailah sekarang dan jangan ragu. Bisnis salon kecantikan memiliki peluang yang sangat besar dan dapat dikatakan sangat menjanjikan sampai kapanpun. Meningkatnya kebutuhan akan salon kecantikan didukung oleh standar dan pemujaan terhadap kecantikan wanita yang semakin meningkat. Menurut psikolog anak, remaja, dan keluarga Efnie Indrianie, M.Psi, cantik merupakan sebuah magnet yang mampu menghipnotis khususnya kaum wanita. Cantik erat kaitannya dengan budaya sehingga standar cantik di setiap budaya berbeda. Namun konstruksi media membuat standar kecantikan dapat difokuskan kepada satu jenis kecantikan. Menurut akademisi Muzayin Nazaruddin, cantik berdasarkan media adalah kurus, langsing, putih, berambut lurus hitam panjang, modis dan selalu menjaga penampilan serta rutin melakukan perawatan tubuh agar awet muda. Tidak mengherankan jika banyak wanita yang rela mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk melakukan perawatan di salon kecantikan. Mereka tidak menganggap hal tersebut sebagai pengeluaran besar. Bahkan pergi ke salon kecantikan kini sudah dianggap kebutuhan pokok yang disandingkan dengan sandang, papan dan pangan. Akan tetapi, peluang yang cukup besar tidak serta merta membuat Anda sembarangan memulai bisnis kecantikan. Tidak hanya soal keterampilan, perencanaan yang matang dan biaya yang cukup besar juga menjadi pertimbangan ketika memutuskan untuk memulai bisnis ini. Anda sebaiknya memperhatikan beberapa kiat berikut ini agar bisnis yang dimulai tidak berhenti di tengah jalan. Tahukah Anda kalau aplikasi akuntansi online Mekari Jurnal bisa memudahkan Anda mengelola keuangan perusahaan secara lebih praktis dan akurat. Buktikan dengan coba gratis aplikasi Mekari Jurnal pada banner di bawah ini. Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Mekari Jurnal Sekarang! 1. Tentukan Layanan dan Keahlian Ketika Anda memulai bisnis salon kecantikan, Anda harus mengetahui bahwa bisnis ini memiliki cakupan yang luas. Tentukan layanan dan keahlian apa yang akan dipilih dan pastikan benar-benar dikuasai. Anda juga dapat mengambil kursus atau mempekerjakan karyawan dengan keahlian tersebut. Contohnya, Anda memiliki keahlian di potong rambut. Maka bukalah terlebih dahulu salon di bagian potong rambut, dapat juga ditambahkan dengan jasa creambath. Seiring berjalannya waktu, Anda dapat menambah layanan lain seperti rebonding, cat rambut, cuci muka, masker muka hingga layanan rumit lainnya. 2. Buat Rencana Bisnis Kebanyakan pemilik bisnis yang baik memulai dengan membuat rencana bisnis. Tidak terkecuali dengan bisnis kecantikan. Buat rencana bisnis salon Anda secara garis besar, mulai dari konsep salon, segmen pelanggan, lokasi usaha, perlengkapan yang dibutuhkan, pembiayaan, rencana pemasok, sumber daya, jalur promosi dan lain sebagainya. Semua rencana ini nantinya akan saling berhubungan. Jika Anda sudah memiliki konsep di kepala, maka akan lebih mudah untuk mencari pelanggan mana yang nantinya akan dituju. Setelah menemukan target pelanggan, Anda pun akan dapat menentukan di mana nantinya salon kecantikan Anda akan beroperasi, dan begitu seterusnya. Apabila Anda menemukan kesulitan dalam melakukan langkah pertama ini, Anda bisa bertanya pada yang telah berpengalaman, mengambil kelas atau menyewa seorang konsultan bisnis. Mekari Jurnal menjadi salah satu penyedia konsultasi bisnis bersama konsultan profesional secara gratis. Baca juga: Contoh Siklus Akuntansi Jasa Salon Kecantikan 3. Tentukan Biaya Prinsip utama dalam membuka salon kecantikan adalah biaya operasi. Mulai dari biaya pelatihan, peralatan dan sewa tempat. Konsep salon yang dipilih akan mempengaruhi biaya yang dikeluarkan. Jika memiliki modal yang cukup besar, Anda dapat membuka layanan salon yang cukup banyak. Namun, jika modal yang dimiliki terbatas, maka perlu memilih layanan mana yang disediakan terlebih dahulu. Hal ini bisa berdasarkan dengan kemampuan pembelian alat atau keterampilan yang dimiliki. Dalam kasus ini perlu diketahui secara rinci berapa biaya yang dibutuhkan serta darimana asalnya. Susun anggaran Anda dan disiplin dalam membelanjakannya. Lakukan survei terhadap peralatan yang akan digunakan dalam bisnis Anda. Jangan sampai karena ingin segera membuka salon kecantikan sendiri, Anda sembarangan dalam membeli yang berujung pada modal yang terlalu tinggi. Penentuan biaya di sini juga termasuk harga jual yang Anda berikan kepada pelanggan. Pertimbangkan modal yang telah Anda keluarkan, biaya operasi sehari-hari, upah Anda sebagai pemberi layanan serta kualitas layanan yang diberikan. 4. Memilih Lokasi Lokasi juga menjadi salah satu faktor yang menentukan berhasil tidaknya bisnis salon kecantikan Anda. Pastikan lokasi yang Anda pilih merupakan tempat dengan visibilitas tinggi, lalu lintas pejalan kaki yang juga tinggi dan tidak lupa pula untuk dekat dengan target pelanggan. Untuk Anda yang membuka bisnis salon sendiri setelah bekerja dengan salon lainnya, lokasi juga menjadi pertimbangan yang cukup penting. Jika Anda ingin klien lama Anda menjadi pelanggan saat ini, pertimbangkan untuk tidak membuka tempat usaha yang terlalu jauh dari tempat Anda bekerja sebelumnya. Pelanggan juga mempunyai batas jarak tertentu ketika ingin mengikuti ahli kecantikan langganannya. Satu mil menjadi standar seberapa jauh orang akan mengikuti Anda jika berada di dekat lokasi lama Anda bekerja. 5. Promosikan Salon Setelah rencana ditentukan dan lokasi ditetapkan, saatnya untuk memperkenalkan salon kecantikan Anda. Model pemasaran saat ini memungkinkan Anda untuk memperkenalkan bisnis jauh hari sebelum toko benar-benar dibuka. Keuntungan bagi Anda yang sebelumnya pernah bekerja di salon-salon besar. Anda bisa memulai promosi dari klien lama. Untuk setiap klien yang memilih menggunakan layanan Anda, beri mereka apresiasi ekstra dan dorong mereka untuk merujuk salon kecantikan Anda kepada teman-teman mereka. Bagi Anda yang ingin mempunyai pelanggan baru, bisa melakukannya dengan membuat iklan, menyebarkan brosur serta memaksimalkan promosi di media sosial. 6. Perhatikan Tren Terkini Jika Anda memulai bisnis salon dengan jasa potong rambut, maka Anda harus mengetahui potongan rambut apa yang sedang tren. Dari mulai model rambut anak-anak, wanita hingga pria. Salon merupakan sarana untuk tampil lebih menarik, rapih dan tentu saja kekinian. Pahamilah kebutuhan pasar. 7. Riset Pasar dan Kompetitor Tahap selanjutnya yang tidak kalah penting adalah riset pasar dan kompetitor. Pada langkah ini, Anda bisa mempelajari tren terkini di industri kecantikan dan identifikasi siapa saja kompetitor utama Anda. Amati layanan yang mereka tawarkan, gaya pemasaran yang digunakan, serta bagaimana mereka membangun loyalitas pelanggan. Selanjutnya, telusuri apakah ada kebutuhan pasar yang belum mereka penuhi, seperti layanan berbasis bahan alami, perawatan untuk kulit sensitif, atau konsep salon ramah lingkungan. Menemukan celah pasar (market gap) ini sangat penting untuk membentuk Unique Selling Proposition (USP) bisnis Anda. Dengan begitu, Anda tidak hanya meniru pesaing, tapi juga menawarkan sesuatu yang benar-benar dibutuhkan dan berbeda. Proses ini akan membantu Anda membangun identitas bisnis yang lebih kuat, fokus pada target pasar yang tepat, dan menciptakan nilai tambah yang sulit ditiru oleh kompetitor. 8. Peroleh Perizinan dan Sertifikasi Pastikan juga Anda mematuhi semua peraturan hukum yang berlaku dan memiliki izin resmi untuk menjalankan bisnis kecantikan di wilayah Anda. Hal ini mencakup pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) , serta izin lingkungan jika Anda membuka salon atau klinik di area pemukiman. Untuk layanan tertentu, terutama yang bersifat medis atau invasif seperti facial peeling intensif, microneedling, injeksi botox, atau filler, Anda wajib memiliki sertifikasi dan lisensi profesional sesuai ketentuan dari Dinas Kesehatan atau lembaga terkait. Tak hanya sebagai syarat administratif, kepemilikan izin dan sertifikat juga meningkatkan kepercayaan pelanggan, menjaga reputasi bisnis, dan melindungi Anda secara hukum dari potensi sengketa. Selain itu, bisnis yang beroperasi secara legal juga lebih mudah menjalin kerja sama dengan supplier resmi, platform digital, hingga asuransi bisnis. Oleh karena itu, penting untuk tidak mengabaikan aspek legalitas sebagai bagian dari fondasi utama dalam membangun bisnis kecantikan yang profesional dan berkelanjutan. Baca juga: Dokumen yang Harus Disiapkan untuk Perizinan Usaha 9. Ciptakan Branding yang Bernilai Nama, logo, dan identitas merek Anda harus mencerminkan nilai-nilai bisnis Anda dan menarik target pasar Anda. Konsistensi dalam branding di semua platform sangat krusial. Bangun nama, logo, dan identitas merek Anda dengan cermat agar mampu mencerminkan nilai-nilai yang dengan gaya hidup target pasar Anda. Misalnya, jika Anda menargetkan pasar wanita muda yang modern dan peduli kesehatan kulit, pilih nama yang terdengar segar, desain logo yang minimalis namun elegan, serta warna-warna yang lembut dan bersih. Branding bukan hanya soal tampilan visual, tetapi juga menyangkut suara dan pesan merek. Dalam industri kecantikan yang sangat kompetitif, brand yang kuat dan autentik bisa menjadi pembeda utama yang membuat pelanggan memilih Anda dibanding kompetitor. 10. Fokus pada Pelayanan Pelanggan Dalam bisnis kecantikan, pengalaman pelanggan adalah aset utama yang menentukan keberlangsungan dan pertumbuhan usaha Anda. Setiap interaksi harus mencerminkan keramahan, profesionalisme, dan perhatian terhadap kebutuhan personal masing-masing pelanggan. Berikan pelayanan yang hangat dan personal. Sikap empati dan komunikasi yang baik akan membuat pelanggan merasa dihargai dan nyaman. Pelanggan yang puas tidak hanya akan kembali, tetapi juga dengan sukarela merekomendasikan bisnis Anda kepada orang lain. Oleh karena itu, membangun hubungan jangka panjang lebih penting daripada sekadar penjualan satu kali. Anda juga bisa melengkapi strategi layanan dengan sistem feedback, loyalty program, atau layanan aftercare untuk meningkatkan kepuasan dan keterikatan pelanggan. 11. Estimasi Modal Awal dan Simulasi Keuangan Bisnis Salon Memulai bisnis salon kecantikan membutuhkan perencanaan keuangan yang matang. Anda perlu memahami dengan jelas berapa modal awal yang dibutuhkan dan bagaimana Anda akan mengelola pengeluaran rutin. Berikut adalah contoh estimasi modal awal dan simulasi keuangan bisnis yang Anda gunakan: 1. Estimasi Modal Awal Modal awal digunakan untuk pembelian aset, perlengkapan, dan persiapan usaha. Berikut contoh tabel simulasi: 2. Estimasi Pengeluaran Tetap/Bulanan Biaya operasional rutin yang perlu dikelola secara konsisten, dengan contoh sebagai berikut: Bagaimana Mekari Jurnal Membantu Pengelolaan Keuangan Salon? Software akuntansi seperti Mekari Jurnal sangat membantu dalam mengelola keuangan bisnis salon secara efisien: Pencatatan otomatis: Semua transaksi pembelian, penjualan layanan, dan pengeluaran bisa dicatat otomatis. Pemantauan arus kas: Anda bisa melihat dengan mudah apakah salon untung atau rugi secara real-time. Laporan keuangan instan: Laporan laba rugi, neraca, dan arus kas tersedia tanpa harus menghitung manual. Integrasi dengan POS: Bisa terhubung dengan sistem kasir sehingga transaksi pelanggan langsung tercatat. Perencanaan anggaran: Mempermudah Anda membuat proyeksi biaya, target pendapatan, dan analisis performa bulanan. Dengan memiliki simulasi modal dan pengeluaran sejak awal, serta bantuan software akuntansi online seperti Mekari Jurnal, Anda bisa lebih fokus pada pengembangan layanan dan promosi. Perencanaan keuangan yang solid akan memberi fondasi yang kuat untuk keberhasilan bisnis salon kecantikan Anda. Daftarkan bisnis Anda sekarang juga di Mekari Jurnal dan dapatkan free trial hingga 14 hari!