Sustainability Management: Pengertian, Fungsi, & Implementasi Sustainability management adalah pendekatan dalam mengelola aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi secara terpadu, dengan tujuan menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi manusia, alam, dan ekonomi. Konsep ini menekankan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, kelestarian lingkungan, dan kesejahteraan sosial dalam jangka panjang. Simak informasi mengenai sustainability management secara lebih detail di blog Mekari Jurnal, sekarang! Key Highlights Sustainability management adalah suatu pendekatan yang berfokus pada upaya melindungi dan memberdayakan tiga aspek, yaitu lingkungan alam, sosial, dan ekonomi. Prinsip ini juga menjunjung tinggi penciptaan bisnis yang ramah dan berdampak positif bagi lingkungan sekitarnya. Mekari Jurnal adalah software akuntansi yang dirancang khusus untuk mempermudah operasional perusahaan dalam mewujudkan sustainability. Dengan Mekari Jurnal, laporan keuangan dan manajemen operasional sustainability dapat terwujud secara optimal. Apa itu Sustainability Management? Sustainability management adalah pendekatan yang mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan ke dalam operasi dan strategi bisnis, dengan tujuan untuk mengembangkan aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial secara positif dan menyejahterakan kehidupan. Sustainability management juga melibatkan beberapa aspek, misalnya adalah: Integrasi: Menggabungkan pertimbangan lingkungan, sosial, dan ekonomi ke dalam seluruh proses pengambilan keputusan organisasi, mulai dari perencanaan strategis hingga operasional sehari-hari. Perspektif Jangka Panjang: Fokus pada dampak jangka panjang dari tindakan saat ini terhadap masa depan, dengan tujuan mencapai keberlanjutan jangka panjang, bukan hanya keuntungan sesaat. Keterlibatan Pemangku Kepentingan: Memahami dan menanggapi kebutuhan serta harapan berbagai pihak yang berkepentingan, seperti pelanggan, karyawan, investor, komunitas, dan pemerintah. Pengukuran Kinerja: Menetapkan target keberlanjutan, melacak kemajuan menggunakan metrik dan indikator kinerja utama (KPI) yang relevan, serta melaporkan hasilnya. Peningkatan Berkelanjutan: Proses yang berkelanjutan untuk mengevaluasi, mempelajari, dan meningkatkan praktik keberlanjutan secara terus-menerus. Kenapa Sustainability Management Penting? Sustainability management menjadi prinsip yang penting dijalankan terutama bagi perusahaan yang ingin menjalankan bisnis berkelanjutan dan memiliki dampak yang besar bagi lingkungan sosial dan alam. Berdasarkan hasil studi karya David Feber, 70% masyarakat di Amerika memilih untuk membeli produk yang memiliki kriteria eco-friendly. Tidak tanggung-tanggung, mereka juga bersedia membayar dengan harga lebih demi mengurangi pemakaian emisi karbon yang dapat mencemari lingkungan. Hal ini Ini menunjukkan adanya pergeseran perilaku konsumsi masyarakat yang kini lebih memprioritaskan kesejahteraan lingkungan daripada sekadar harga produk. Berikut adalah alasan mengapa sustainability management penting: 1. Perubahan Perilaku Konsumsi Masyarakat Masyarakat saat ini semakin cerdas dan peduli terhadap isu-isu lingkungan dan sosial. Mereka tidak hanya mempertimbangkan harga dan kualitas produk, tetapi juga dampaknya terhadap planet dan kesejahteraan sosial. Konsumen cenderung memilih produk dan layanan dari perusahaan yang terbukti memiliki komitmen terhadap keberlanjutan, bahkan bersedia membayar lebih untuk opsi yang lebih etis dan ramah lingkungan. Perubahan perilaku ini memberikan tekanan sekaligus peluang bagi bisnis untuk mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam model operasional mereka. 2. Kesadaran akan Pentingnya Menjaga Lingkungan Meningkatnya pemahaman tentang dampak negatif aktivitas manusia terhadap lingkungan, seperti perubahan iklim, polusi, dan hilangnya keanekaragaman hayati, telah menciptakan urgensi untuk bertindak. Kesadaran ini tidak hanya terbatas pada individu, tetapi juga meresap ke dalam kebijakan pemerintah, regulasi industri, dan agenda organisasi internasional. Bisnis yang mengabaikan isu-isu lingkungan berisiko menghadapi sanksi hukum, kerusakan reputasi, dan hilangnya daya saing. Oleh karena itu, sustainability management menjadi penting untuk memitigasi risiko lingkungan dan memanfaatkan peluang yang muncul dari transisi menuju ekonomi hijau. 3. Penciptaan Konsep Bisnis yang Berkontribusi untuk Lingkungan Alasan ini menunjukkan adanya inovasi dan transformasi dalam berbisnis. Alih-alih hanya fokus pada keuntungan finansial, semakin banyak perusahaan yang menyadari potensi untuk menciptakan nilai ekonomi sekaligus nilai lingkungan dan sosial. Alasan ini juga mendorong munculnya model bisnis baru yang secara inheren berkelanjutan, seperti ekonomi sirkular, energi terbarukan, dan solusi teknologi hijau. Sustainability management menjadi kerangka kerja yang penting untuk mengembangkan, mengimplementasikan, dan mengukur keberhasilan konsep-konsep bisnis yang berkontribusi positif terhadap lingkungan dan masyarakat secara keseluruhan. Apa Fungsi Sustainability Management? Dalam sustainability management berfokus mencapai konsep Triple Bottom Line untuk memenuhi kebutuhan kesejahteraan lingkungan dan sosial. Berikut adalah tiga aspek yang menjadi fungsi utama pada sustainability management: Lingkungan: Konsep bisnis sustainability berupaya bertanggung jawab terhadap lingkungan dan meminimalkan dampak negatif dari jejak karbon dari sisa limbah produksi. Sosial: Dalam sustainability, tindak hanya aspek lingkungan yang menjadi fokus utama. Karena dalam aspek ini, kesejahteraan sosial juga menjadi pertimbangan utama. Pada elemen ini, bisnis bertindak sebagai agen yang bertindak positif dan berkontribusi besar terhadap kesejahteraan masyarakat luas, bagi dari segi etika maupun moral masyarakat. Ekonomi: Aspek selanjutnya, yaitu bisnis yang mementingkan sustainability yaitu berupaya dalam mengusahakan kesejahteraan ekonomi dan menghilangkan kesenjangan ekonomi yang terjadi di masyarakat. Apa saja Prinsip Sustainability Management? Dalam pendekatan sustainability management terdapat beberapa prinsip yang menjadi landasan untuk mencapai nilai sustainabilitas. Berikut adalah prinsip yang menjadi landasan untuk mencapai dampak positif sustainability terhadap suatu bisnis: Integritas Ekologis: Melindungi dan memulihkan ekosistem alam, mengelola sumber daya secara bertanggung jawab, menjaga keanekaragaman hayati, dan mengurangi polusi. Keadilan Sosial: Memastikan perlakuan yang adil terhadap karyawan, mendorong keberagaman dan inklusi, berinteraksi positif dengan masyarakat lokal, menghormati hak asasi manusia, dan memastikan akses yang setara terhadap kebutuhan dasar. Kelayakan Ekonomi: Menerapkan praktik berkelanjutan yang juga memastikan kesehatan finansial dan kesuksesan jangka panjang organisasi, seringkali melalui efisiensi biaya, inovasi, dan peluang bisnis baru. Keadilan Antargenerasi: Membuat keputusan hari ini yang tidak akan merugikan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Tantangan dalam Sustainability Management Dalam mencapai prinsip sustainability management, tentu ada tantangan yang harus dijalani karena konsep pendekatan ini pada bisnis masih terbilang baru dan awam bagi masyarakat Indonesia. Berikut beberapa tantangan utama yang sering dihadapi organisasi atau perusahaan dalam mengelola keberlanjutan: 1. Kompleksitas dan Sifat Lintas Disiplin Sustainability management menghadapi tantangan yang kompleks karena isu-isu yang dihadapi berkaitan dengan aspek lingkungan, sosial, serta ekonomi. Selain itu, keberhasilan dalam menerapkan sustainability management sangat bergantung pada keterlibatan berbagai pemangku kepentingan, seperti pemerintah, bisnis, masyarakat sipil, dan konsumen. Masing-masing pihak membawa kepentingan dan sudut pandang yang berbeda, sehingga kolaborasi dan koordinasi yang efektif menjadi kunci. Di sisi lain, dinamika ilmu pengetahuan tentang keberlanjutan yang terus berkembang sehingga menuntut perusahaan untuk senantiasa memperbarui pengetahuan serta menyesuaikan praktik mereka agar tetap relevan dan berdampak positif. 2. Pengukuran dan Pelaporan Tantangan utama dalam sustainability management selanjutnya, adalah terbatasnya standar umum untuk mengukur dan melaporkan kinerja keberlanjutan. Hingga saat ini, belum ada standar universal yang diterima secara luas, sehingga menyulitkan perbandingan dan evaluasi kemajuan antar organisasi/bisnis. Kondisi ini diperparah oleh keterbatasan dalam kualitas dan ketersediaan data yang akurat, relevan, dan menyeluruh, terutama ketika melibatkan rantai pasokan yang kompleks. Selain itu, perusahaan juga menghadapi kesulitan dalam memilih metrik atau indikator kinerja utama (KPI) yang benar-benar mencerminkan isu-isu material bagi bisnis maupun pemangku kepentingan. Ketidakjelasan standar dan data yang tidak memadai ini membuka ruang bagi praktik greenwashing, yaitu ketika perusahaan melebih-lebihkan atau memanipulasi klaim keberlanjutan mereka untuk membangun citra positif tanpa bukti yang memadai. Hal ini bukan hanya menyesatkan publik, tetapi juga merusak kepercayaan terhadap upaya keberlanjutan secara keseluruhan. 3. Biaya dan Investasi untuk Sustainability Management Tantangan finansial juga menjadi aspek krusial dalam implementasi sustainability management. Umumnya, praktik berkelanjutan ini membutuhkan investasi awal dengan nominal besar, terutama dalam pengadaan teknologi baru yang lebih ramah lingkungan, perbaikan efisiensi proses produksi, atau restrukturisasi rantai pasokan. Selain itu, masalah soal ketidakpastian pengembalian investasi, mengingat manfaat finansial dari inisiatif keberlanjutan mungkin tidak langsung terasa atau sulit dikuantifikasi dalam jangka pendek. Peningkatan biaya operasional juga menjadi tantangan yang dihadapi manajemen keberlanjutan, hal ini diakibatkan oleh pemilihan bahan alternatif, seperti penggunaan energi terbarukan atau pengadaan bahan baku bersertifikasi yang umumnya memiliki harga yang mahal. Dengan demikian, mengelola aspek keuangan secara strategis menjadi esensial dalam mewujudkan keberlanjutan jangka panjang. 4. Transparansi Hasil Laporan Tantangan lainnya dalam sustainability management yaitu mengenai transparansi laporan. Menyusun laporan keberlanjutan yang komprehensif dan kredibel, seringkali mengacu pada standar global seperti GRI, ESG, atau SDGs, dapat menjadi proses yang rumit dan memakan sumber daya. Kerumitan ini diperparah oleh tantangan dalam mengukur dampak sosial dan lingkungan secara kuantitatif. Tidak seperti metrik keuangan, dampak-dampak ini seringkali bersifat kualitatif atau sulit diubah menjadi angka yang akurat dan terverifikasi. Akibatnya, perusahaan menghadapi kesulitan dalam menyajikan data keberlanjutan yang dapat diandalkan dan dibandingkan, baik untuk keperluan internal maupun eksternal, sehingga menghambat pengambilan keputusan yang terinformasi dan akuntabilitas yang efektif. Strategi Mencapai Sustainability Management yang Efektif Untuk mewujudkan sustainability management yang efektif, perusahaan perlu mengadopsi serangkaian strategi yang saling terkait dan terintegrasi ke dalam seluruh aspek bisnis. Berikut adalah beberapa strategi efektif yang dapat diterapkan: 1. Mengintegrasikan Keberlanjutan ke dalam Strategi Bisnis Cara Ini berarti menjadikan keberlanjutan bukan hanya sebagai program sampingan, tetapi sebagai bagian fundamental dari visi, misi, dan tujuan strategis perusahaan. Selain itu, aspek ini juga melibatkan penetapan target keberlanjutan yang jelas dan terukur yang selaras dengan tujuan bisnis secara keseluruhan. 2. Membangun Budaya Keberlanjutan di Seluruh Organisasi Keberhasilan sustainability management sangat bergantung pada pemahaman dan keterlibatan seluruh karyawan. Strategi ini mencakup peningkatan kesadaran melalui pelatihan, komunikasi yang efektif, dan pemberian insentif untuk perilaku berkelanjutan. Kepemimpinan yang kuat juga memainkan peran kunci dalam mempromosikan dan mencontohkan praktik berkelanjutan. 3. Melakukan Pengukuran dan Pelaporan yang Transparan Untuk mengelola prinsip keberlanjutan secara efektif, perusahaan perlu menetapkan metrik dan indikator kinerja utama (KPI) yang relevan untuk mengukur dampak lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Pelaporan yang transparan menggunakan standar yang diakui secara global (seperti GRI, SASB, TCFD) serta verifikasi eksternal dapat meningkatkan kredibilitas dan akuntabilitas. 4. Membangun Keterlibatan Pemangku Kepentingan yang Proaktif Mengidentifikasi dan berinteraksi secara aktif dengan berbagai pemangku kepentingan (pelanggan, investor, karyawan, komunitas, pemerintah, LSM) sangat penting dilakukan. Memahami kebutuhan dan harapan mereka, serta membangun dialog dan kemitraan yang konstruktif, dapat menghasilkan solusi keberlanjutan yang lebih efektif dan diterima. 5. Mendorong Inovasi dan Adaptasi Berkelanjutan Selain strategi di atas, perusahaan juga dapat mencari cara baru yang lebih baik mengurangi dampak lingkungan dan sosial melalui inovasi teknologi, desain produk yang berkelanjutan, dan praktik operasional yang lebih efisien. Menerapkan prinsip ekonomi sirkular dan beradaptasi terhadap perubahan iklim juga merupakan bagian dari strategi ini. 6. Mengelola Rantai Pasokan yang Berkelanjutan Dampak keberlanjutan perusahaan seringkali meluas hingga ke seluruh rantai pasokannya. Penting untuk bekerja sama dengan pemasok untuk memastikan praktik yang bertanggung jawab secara lingkungan dan sosial, serta meningkatkan transparansi dalam rantai pasokan. 7. Memanfaatkan Teknologi Sebagai Bagian dari Sustainability Management Teknologi dapat memainkan peran penting dalam memantau, mengukur, dan meningkatkan kinerja keberlanjutan. Hal ini termasuk penggunaan energi terbarukan, solusi digital untuk efisiensi sumber daya, dan sistem pelacakan dampak lingkungan. 8. Menerapkan Tata Kelola yang Kuat dan Etis Terakhir, perusahaan juga harus memastikan struktur tata kelola perusahaan harus mendukung dan mendorong praktik keberlanjutan. Aspek ini mencakup pengawasan oleh dewan direksi, kode etik yang jelas, dan mekanisme kepatuhan yang efektif. Kelola Strategi Sustainability dengan Mekari Jurnal Mekari Jurnal hadir adalah solusi digital dalam mengelola strategi keberlanjutan bisnis Anda melalui fitur akuntansi online yang terintegrasi. Dengan kemampuan menghasilkan laporan keuangan secara akurat dan efisien, Mekari Jurnal memberikan visibilitas yang jelas terhadap kinerja keuangan bisnis Anda, yang merupakan fondasi penting dalam mengukur dampak ekonomi dari inisiatif keberlanjutan. Penyusunan laporan laba rugi yang transparan dan tepat waktu memungkinkan analisis mendalam terhadap profitabilitas bisnis, membantu mengidentifikasi area operasional yang dapat dioptimalkan untuk efisiensi sumber daya dan pengurangan biaya, yang seringkali sejalan dengan tujuan sustainability management. Selain itu, data pendapatan dan biaya yang tercatat secara sistematis dalam Mekari Jurnal dapat dimanfaatkan untuk menyusun laporan yang informatif, mendukung pengambilan keputusan strategis terkait pengembangan bisnis yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan. Mekari Jurnal bukan hanya mempermudah pengelolaan keuangan, tetapi juga memberdayakan bisnis untuk mengintegrasikan dan memantau aspek keberlanjutan dalam operasional bisnis.