Daftar Isi
10 min read

Mekari Conference 2019: Strategi Pembiayaan untuk Mengamankan Pertumbuhan Bisnis UKM

Tayang 22 Nov 2019
Diperbarui 14 Nov 2024

Inovasi dalam teknologi membawa terobosan kepada berbagai dimensi dalam kehidupan manusia. Berbagai industri merasakan dampak yang signifikan dalam disrupsi yang dibuat oleh teknologi.

Salah satu bidang yang juga menuai manfaat dari perkembangan teknologi adalah sektor pendanaan untuk bisnis, di mana saat ini beberapa produk inovasi teknologi mutakhir seperti peer-to-peer lending hadir sebagai opsi yang menggiurkan untuk menjadi solusi atas kebutuhan dana dalam bisnis.

Solusi Pendanaan Bisnis

Saat sebuah bisnis mendambakan pertumbuhan, maka dana merupakan faktor utama yang harus dipikirkan. Ada dua jenis sumber dana yang menjadi solusi untuk pendanaan sebuah bisnis, yaitu pinjaman dana dan investasi.

SVP SME Banking Bank Mandiri, Choirul Anwar dalam acara Mekari Conference 2019 menjelaskan bahwa para pelaku bisnis perlu menimbang terlebih dahulu antara keuntungan dan kerugian dari kedua sumber dana tersebut sesuai kebutuhan mereka dalam pengambilan keputusan untuk solusi pendanaan mereka.

Ada berbagai faktor yang mempengaruhi pertimbangan bisnis untuk urusan dana, dan salah satunya adalah skala bisnis.

Baca Juga: Mengenal Pengertian, Penyebab, Pengukuran Risiko Likuiditas

Investasi dan Kerja Sama Jangka Panjang

Kita tengah berada di era digital, di mana perusahaan startup bermunculan sambil membawa ide-ide yang segar untuk ditawarkan kepada masyarakat. Pendanaan menjadi hal yang vital bagi perusahaan startup.

Hal paling utama bagi sebuah startup saat menyiapkan strategi funding mereka adalah kematangan skema bisnis dan produk mereka.

Disampaikan oleh Managing Director of The Golden Space Global Capital, Stephanie Hermawan pada Mekari Conference 2019, para investor biasanya melihat skalabilitas visi saat sebuah startup baru mengajukan investasi. Kemudian, dana yang dinamakan seed funding diberikan investor yang bertujuan agar startup tersebut dapat menguji produknya di masyarakat.

Setelah sebuah startup menunjukan pertumbuhan yang positif, maka minat para investor untuk memberikan investasi atau pinjaman kepada startup akan semakin besar.

Dalam memberikan investasi untuk pendanaan awal startup atau bisnis UKM, investor juga melihat sinergi yang dapat terjadi dengan founder atau pemimpin bisnis.

Sosok founder yang kuat dan dinilai memiliki kemampuan eksekusi bisnis yang baik tentu disenangi oleh para vendor. Selain itu, kesiapan pasar dengan ide bisnis yang ditawarkan juga menjadi acuan bagi investor untuk menyediakan pendanaan.

Suntikan modal dari investor ibarat kunci untuk membuka gerbang bagi bisnis untuk terus melanjutkan pertumbuhannya. Namun, para pelaku bisnis tidak bisa asal dalam mencari investor.

Pemilihan investor termasuk ke dalam strategi pendanaan yang memiliki peran krusial, karena akan berdampak kepada masa depan dari bisnis tersebut.

Penting bagi bisnis untuk mengetahui portfolio dari investor yang akan menunjukkan manfaat dan keuntungan yang dapat dihadirkan untuk bisnis saat memilih investasi dari pihak lain.

Selain itu, investor yang sudah memiliki kaliber yang besar akan memberikan ekosistem yang baik bagi para pelaku bisnis dan startups untuk saling berkolaborasi.

Baca Juga: 13 Pinjaman Modal Usaha yang Tepat untuk Dimanfaatkan

Peer-to-Peer Lending Jadi Solusi

Investasi merupakan cara yang dianggap paling aman untuk mengembangkan bisnis. Kendati demikian, investasi bukanlah satu-satunya jalan.

Selalu ada opsi berupa pinjaman yang bisa diambil para pelaku bisnis UKM atau startup untuk memajukan usahanya. Kini, pinjaman dana dalam jumlah yang besar bukanlah hal yang sulit dicari, karena banyak perusahaan fintech yang menawarkan produk pinjaman bagi para pelaku bisnis.

Andrisyah Tauladan selaku Direktur Asetku menuturkan bahwa syarat untuk melakukan loan lewat perusahaan fintech atau peer-to-peer lending juga sebenarnya tidak jauh berbeda dengan mengajukan investasi. Proposal pinjaman yang diajukan oleh bisnis haruslah visible dan applicable.

Selain rencana pembelanjaan untuk dana pinjaman yang harus jelas, laporan keuangan yang sehat, perizinan bisnis yang lengkap, serta kematangan manajemen juga dibutuhkan untuk mendapatkan pinjaman dari fintech, apalagi dalam jumlah yang besar.

Memilih peer-to-peer lending sebagai jalan untuk mendanai bisnis adalah pilihan yang paling tepat bagi mereka yang membutuhkan aliran dana yang cepat, karena fleksibilitas yang menjadi keunggulan dari peer-to-peer lending.

Namun, bagi bisnis yang menginginkan kolaborasi jangka panjang dengan partner yang mampu menghadirkan nilai lain selain dana, maka investasi adalah cara terbaik.

Itulah strategi pembiayaan dana yang bisa Anda terapkan di dalam bisnis dengan mudah. Namun, sebelum Anda mengajukan pendanaan bisnis UMKM, ada baiknya Anda memahami dengan baik kebutuhan bisnis.

Jangan sampai niat awal Anda ingin mengembangkan bisnis justru menjadi membuat bisnis terlilit utang yang besar.

Selain itu, sebelum Anda memutuskan untuk mengajukan pinjaman modal usaha, ada baiknya Anda menyiapkan laporan keuangan bisnis yang baik dan rapi sebagai dokumen pendukung yang membantu Anda mendapatkan modal usaha lebih mudah.

Mekari Jurnal merupakan software akuntansi online yang dapat membantu Anda membuat laporan keuangan yang lebih rapi dan mudah untuk dipahami oleh berbagai pihak.

Di mana, dengan Mekari Jurnal, Anda hanya perlu memasukkan seluruh transaksi bisnis, dan Mekari Jurnal akan membantu Anda menyiapkan laporan keuangan hanya dengan satu klik.

Selain itu, Mekari Jurnal juga dilengkapi dengan fitur lain yang membantu Anda mengelola keuangan bisnis lebih mudah. Ketahui lebih lanjut fitur-fitur yang dimiliki Mekari Jurnal di sini.

10 Strategi Pembiayaan untuk Mengamankan Pertumbuhan Bisnis UKM

Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan salah satu pilar penting dalam perekonomian Indonesia. Namun, meskipun memiliki peran yang signifikan, banyak UKM yang mengalami kesulitan dalam menjaga pertumbuhan bisnisnya, terutama karena keterbatasan akses terhadap pembiayaan.

Untuk mengamankan pertumbuhan bisnis UKM, penting bagi para pelaku usaha untuk memahami strategi pembiayaan yang efektif.

Dengan memahami dan mengaplikasikan strategi ini, UKM dapat mempertahankan pertumbuhan yang stabil serta menghadapi tantangan yang ada di pasar.

Berikut ini adalah beberapa strategi pembiayaan yang dapat diterapkan oleh UKM untuk mengamankan pertumbuhan bisnis mereka:

1. Menyusun Rencana Keuangan yang Terstruktur

Salah satu langkah penting dalam mengamankan pembiayaan bagi bisnis UKM adalah menyusun rencana keuangan yang terstruktur dan jelas.

Rencana keuangan yang baik mencakup proyeksi pendapatan, pengeluaran, dan kebutuhan modal di masa depan. Rencana ini akan membantu pemilik UKM untuk memahami kebutuhan pembiayaan bisnisnya dengan lebih baik.

Selain itu, rencana keuangan yang terstruktur dapat memberikan gambaran yang jelas kepada calon pemberi dana mengenai potensi bisnis UKM. Dengan memiliki rencana keuangan yang kuat, pelaku UKM dapat lebih mudah menarik perhatian investor atau lembaga keuangan untuk memberikan pembiayaan.

Rencana ini juga dapat menjadi panduan untuk memastikan pengelolaan dana berjalan secara efisien.

2. Memanfaatkan Sumber Pembiayaan dari Bank

Salah satu sumber pembiayaan tradisional yang umum digunakan oleh pelaku UKM adalah pinjaman bank. Banyak bank di Indonesia yang menawarkan produk pembiayaan khusus untuk UKM dengan persyaratan yang lebih ringan dibandingkan produk pinjaman untuk perusahaan besar.

Pelaku UKM bisa memilih jenis pinjaman yang sesuai dengan kebutuhan mereka, seperti kredit modal kerja atau kredit investasi.

Namun, sebelum mengajukan pinjaman ke bank, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pelaku UKM. Pertama, pastikan bahwa bisnis sudah memiliki catatan keuangan yang rapi dan terdokumentasi dengan baik.

Bank akan menilai kelayakan pinjaman berdasarkan catatan keuangan ini. Kedua, pelaku UKM perlu memahami bunga dan biaya yang dikenakan oleh bank untuk memastikan bahwa pinjaman tersebut tidak memberatkan kondisi keuangan bisnis di masa depan.

Baca Juga: Pembiayaan Ekuitas atau Utang? Ini Kelebihan dan Kekurangannya!

3. Menggunakan Modal Ventura

Modal ventura merupakan salah satu alternatif pembiayaan yang cocok untuk UKM yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi.

Berbeda dengan pinjaman bank, modal ventura melibatkan investor yang bersedia menanamkan modal ke dalam perusahaan UKM dengan imbalan kepemilikan saham atau keuntungan di masa depan.

Keuntungan utama dari menggunakan modal ventura adalah bahwa pelaku UKM tidak harus membayar bunga seperti pada pinjaman bank. Selain itu, modal ventura sering kali disertai dengan dukungan manajemen dari investor, yang dapat membantu UKM dalam mengembangkan bisnisnya.

Namun, pelaku UKM perlu berhati-hati karena penggunaan modal ventura berarti berbagi kepemilikan dan kontrol dengan investor, sehingga perlu ada kesepakatan yang jelas mengenai peran dan tanggung jawab masing-masing pihak.

4. Crowdfunding sebagai Alternatif Pembiayaan

Crowdfunding telah menjadi salah satu metode pembiayaan yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir.

Dengan menggunakan platform crowdfunding, pelaku UKM dapat mengumpulkan dana dari sejumlah besar individu melalui internet. Biasanya, pelaku UKM akan mempresentasikan ide bisnis mereka di platform crowdfunding, dan orang-orang yang tertarik bisa memberikan dukungan finansial.

Crowdfunding memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan metode pembiayaan tradisional. Pertama, pelaku UKM tidak perlu memberikan jaminan atau aset sebagai syarat pembiayaan. Kedua, crowdfunding memberikan kesempatan kepada UKM untuk membangun komunitas pendukung yang loyal sejak awal.

Namun, pelaku UKM harus mempersiapkan kampanye crowdfunding dengan matang, termasuk membuat presentasi yang menarik dan menyusun strategi pemasaran yang efektif.

5. Mengelola Arus Kas dengan Cermat

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh banyak UKM adalah menjaga arus kas yang sehat.

Tanpa manajemen arus kas yang baik, bahkan bisnis yang menguntungkan sekalipun bisa mengalami kesulitan untuk bertahan. Oleh karena itu, penting bagi pelaku UKM untuk memprioritaskan pengelolaan arus kas sebagai bagian dari strategi pembiayaan mereka.

Untuk mengelola arus kas dengan baik, pelaku UKM perlu memastikan bahwa pendapatan dari penjualan dapat menutupi pengeluaran operasional. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan pengendalian terhadap piutang, menjaga tingkat persediaan barang agar tidak terlalu berlebihan, serta mengatur pengeluaran agar sesuai dengan pendapatan yang diperoleh.

Dengan mengelola arus kas dengan cermat, UKM dapat mengurangi ketergantungan mereka terhadap pinjaman eksternal.

Baca Juga: Cloud Jadi Solusi Bisnis UKM Ramah Biaya di Situasi Sulit

6. Mengajukan Pembiayaan dari Pemerintah

Pemerintah Indonesia memiliki berbagai program pembiayaan yang ditujukan untuk membantu pengembangan UKM.

Program-program ini sering kali menawarkan pembiayaan dengan bunga rendah atau bahkan hibah yang tidak perlu dikembalikan. Pelaku UKM bisa memanfaatkan program-program pembiayaan ini sebagai bagian dari strategi pembiayaan mereka.

Beberapa program pembiayaan yang disediakan oleh pemerintah meliputi Kredit Usaha Rakyat (KUR), Dana Bergulir dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB), serta berbagai program pembiayaan dari kementerian terkait, seperti Kementerian Koperasi dan UKM.

Selain itu, pemerintah juga menyediakan layanan konsultasi dan pendampingan bagi UKM yang ingin mengembangkan bisnis mereka.

7. Memanfaatkan Teknologi Finansial (Fintech)

Fintech telah membawa perubahan besar dalam dunia pembiayaan, termasuk untuk UKM. Saat ini, ada berbagai platform fintech yang menyediakan pembiayaan untuk UKM dengan proses yang lebih cepat dan lebih mudah dibandingkan dengan perbankan tradisional.

Pelaku UKM dapat mengajukan pinjaman melalui aplikasi fintech dan mendapatkan dana dalam waktu singkat tanpa perlu melewati prosedur yang rumit.

Selain itu, fintech juga menyediakan layanan lain yang bisa mendukung pengelolaan keuangan UKM, seperti aplikasi manajemen keuangan, pembayaran digital, serta pembiayaan berbasis invoice.

Dengan memanfaatkan teknologi ini, UKM dapat lebih mudah mengakses pembiayaan yang diperlukan dan meningkatkan efisiensi operasional mereka.

Baca Juga: Cara Mendapatkan Keuntungan dan Pertumbuhan Bisnis Maksimal

8. Menjaga Rasio Hutang yang Sehat

Saat mengamankan pembiayaan dari berbagai sumber, penting bagi pelaku UKM untuk tetap menjaga rasio hutang yang sehat. Rasio hutang yang terlalu tinggi bisa membebani bisnis dan membuatnya sulit untuk berkembang di masa depan.

Oleh karena itu, pelaku UKM perlu berhati-hati dalam mengambil pinjaman atau pembiayaan tambahan.

Salah satu cara untuk menjaga rasio hutang yang sehat adalah dengan memprioritaskan pendanaan internal sebelum mencari pendanaan eksternal. Pendanaan internal bisa berasal dari keuntungan yang diperoleh oleh bisnis atau dengan menekan biaya operasional yang tidak diperlukan.

Selain itu, pelaku UKM juga perlu mempertimbangkan kemampuan mereka untuk membayar kembali pinjaman sebelum memutuskan untuk mengambil pembiayaan dari luar.

9. Diversifikasi Sumber Pembiayaan

Untuk mengamankan pertumbuhan bisnis, UKM sebaiknya tidak bergantung pada satu sumber pembiayaan saja. Diversifikasi sumber pembiayaan bisa membantu UKM untuk mengurangi risiko dan meningkatkan fleksibilitas dalam mengelola keuangan bisnis.

Dengan memiliki berbagai sumber pembiayaan, UKM bisa lebih mudah menghadapi perubahan kondisi ekonomi atau tantangan tak terduga.

Beberapa cara untuk mendiversifikasi sumber pembiayaan adalah dengan memadukan penggunaan pinjaman bank, modal ventura, crowdfunding, serta pembiayaan dari pemerintah.

Dengan strategi diversifikasi yang tepat, UKM dapat lebih fleksibel dalam mengambil keputusan bisnis dan menghadapi ketidakpastian di pasar.

10. Membangun Hubungan yang Baik dengan Investor

Selain mencari pembiayaan, pelaku UKM juga perlu membangun hubungan yang baik dengan para investor atau pemberi pinjaman.

Hubungan yang baik dengan investor bisa memberikan manfaat jangka panjang, seperti kemudahan akses ke pembiayaan di masa depan, dukungan manajerial, serta peluang kerjasama bisnis yang lebih luas.

Untuk membangun hubungan yang baik dengan investor, pelaku UKM harus transparan dalam mengelola keuangan dan memberikan laporan keuangan yang akurat.

Selain itu, penting bagi pelaku UKM untuk memberikan informasi yang jujur mengenai kondisi bisnis dan potensi pertumbuhannya. Dengan menjalin komunikasi yang baik, investor akan merasa lebih percaya dan bersedia untuk terus mendukung perkembangan bisnis UKM.

Simak mengenai Mekari Conference 2024: Bagaimana Streamlining Supply Chain Membuat Bisnis Semakin Didepan

Kelola Keuangan Bisnis Lebih Akurat dengan Mekari Jurnal!
Monitor finansial bisnis dan dapatkan insight berharga lewat mekari jurnal!

Konsultasi Gratis

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

Kelola Keuangan Bisnis Lebih Akurat dengan Mekari Jurnal!
Monitor finansial bisnis dan dapatkan insight berharga lewat mekari jurnal!

Konsultasi Gratis

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal
WhatsApp Hubungi Kami