Mekari Jurnal
Daftar Isi
11 min read

Panduan dan Cara Rekapitulasi Jurnal yang Benar

Tayang 08 Jun 2022
Diperbarui 18 Oktober 2023

Istilah rekapitulasi jurnal tentu sudah sering Anda dengarkan. Rekapitulasi merupakan tahapan penting dalam siklus akuntansi, tanpa tahap ini proses perekapan tak akan berjalan dengan lancar.

Jika terdapat kesalahan dalam rekapitulasi, maka jurnal dan pembukuan tak bisa dimasukkan dalam buku besar.

Mau minim kesalahan dalam pembukuan? Gunakan software Jurnal disini, atau coba gratis 7 hari disini.

karena alasan inilah, penting untuk melakukan rekapitulasi sesuai dengan aturan dan ketentuan.

Anda yang masih awam dengan bidang ini bisa membaca penjelasan berikut. Dengan begitu, kemungkinan kesalahan perekapan dapat Anda minimalisir.

Pengertian Rekapitulasi Jurnal

Apabila dijelaskan secara umum, rekapitulasi merupakan ringkasan atau akhir dari laporan, bisa juga disebut sebagai akhir hitungan.

Dalam dunia akuntansi, rekapitulasi jurnal adalah penjumlahan secara keseluruhan pada masing-masing kolom debit.

Ketika proses rekap dilakukan, kemungkinan terjadinya kesalahan dapat diminimalisir.

Apalagi ketika rekapan diposting dalam buku besar, maka hasil akhirnya rapi dan tertata. Cara ini juga bisa membuat proses penulisan di buku besar lebih mudah.

Jenis Rekapitulasi dalam Jurnal

Ada beberapa jenis rekapitulasi dalam penulisan jurnal, sehingga proses perekaman yang dilakukan juga berbeda.

Berikut ini adalah jenis rekap untuk jurnal yang sering dipakai, diantaranya adalah:

  • Jurnal Pembelian. Pertama adalah rekapitulasi jurnal pembelian, di dalamnya ada semua transaksi pembelian. Selain itu, ada pula transaksi barang,jasa hingga kredit. Sehingga semua transaksi yang dilakukan perusahaan tercatat dengan baik.
  • Jurnal Penjualan. Berikutnya adalah jurnal untuk bagian penjualan, pada bagian ini Anda harus memasukkan semua transaksi penjualan secara kredit. Anda harus berhati-hati agar tak ada bagian yang tertinggal.
  • Jurnal Pengeluaran Kas. Jenis lain yang juga sering digunakan dalam rekap jurnal adalah jurnal pengeluaran kas. Pada bagian ini dijelaskan dan dicatat mengenai semua transaksi yang berhubungan dengan pengeluaran atau pembayaran. Misalnya, rekapitulasi jurnal untuk pembelian secara tunai, pembayaran untuk beban produksi, melakukan pelunasan pada hutan, pengambilan uang tunai secara pribadi dan lain sebagainya.
  • Jurnal Penerimaan Kas. Untuk bagian ini, Anda bisa mencatat semua transaksi yang berhubungan dengan penerimaan uang. Penambahan dana pada kas juga harus Anda catat secara seksama. Selain itu, Anda juga boleh menuliskan penyetoran uang ke rekening perusahaan dan lainnya.
  • Jurnal Memorial. Terakhir adalah rekap untuk jurnal memorial, pada bagian ini semua transaksi yang tak termasuk dalam empat jenis sebelumnya masuk dalam jurnal memorial. Beberapa bagian yang bisa Anda masukkan dalam bagian ini adalah retur pembelian atau penjualan. Transaksi yang dilakukan secara internal di dalam perusahaan juga bisa masuk dalam bagian ini. Untuk rekapitulasi jurnal memorial, Anda bisa memasukkan jenis transaksi lain yang sekiranya tak masuk ke empat jurnal sebelumnya.

Pembagian Rekap Jurnal

Apabila Anda ingin melakukan rekap jurnal, ada beberapa aspek yang harus Anda perhatikan.

Misalnya, dengan menyiapkan jurnal umum dan jurnal khusus, keduanya harus diberi nomor akun yang berbeda.

Setelah menyiapkan dua buah jurnal diatas, Anda bisa membuat tabel sesuai dengan perekapan yang akan dilakukan.

Kemudian urutkan dengan akun dan transaksi yang sudah dilakukan, lalu jumlahkan di bagian akhir.

Ketika mengerjakan rekapitulasi jurnal, Anda harus memastikan bahwa jumlah akhir untuk debit dan kreditnya harus sama atau balance.

Jika tak sama, maka Anda harus menghitungnya mulai dari awal lagi.

Kenapa Harus Melakukan Rekap Jurnal?

Ada banyak manfaat melakukan rekap jurnal, misalnya untuk memudahkan pegawai atau akuntan memposting isi jurnal keuangan dalam rentang waktu tertentu.

Berikut ini adalah beberapa keuntungan lain yang akan Anda rasakan:

Mengetahui Keseimbangan Saldo

Ketika melakukan rekap jurnal, ada beberapa keseimbangan saldo yang harus dihitung.

Karena alasan inilah rekap jurnal dilakukan, jika saldo tak seimbang, maka ada yang bermasalah dalam keuangan perusahaan.

Apabila rasio keseimbangan sama, maka rekapitulasi jurnal berhasil dan sudah dilakukan dengan benar.

Jika sudah dipastikan tak ada kesalahan, maka hasil rekap jurnal bisa langsung masuk ke buku besar.

Berbeda jika ada masalah ketika melakukan rekap jurnal, maka penyusunan yang dilakukan masih salah. Apabila sudah ditemukan letak kesalahannya, perusahaan atau pegawai akuntan bisa langsung melakukan koreksi pada laporan keuangan.

Identifikasi Bukti Transfer

Manfaat lain yang bisa Anda dapatkan adalah dapat melakukan identifikasi pada bukti transfer.

Bukti transfer merupakan bukti yang penting, karena tanpanya sebuah transaksi tak bisa dibuktikan secara sah.

Ada beberapa bukti transfer yang bisa Anda masukkan dalam rekapitulasi jurnal, diantaranya adalah kwitansi, faktur, memo dan lainnya.

Sebelum mulai dimasukkan dalam buku besar, penting untuk mengetahui setiap transaksi dan buktinya.

Ketika sudah mendapatkan bukti transfer, maka perusahaan bisa langsung menggolongkan tiap transaksi yang dilakukan.

Misalnya dibagi berdasarkan jenis aktiva, hutang, dan modal lainnya.

Dalam melakukan proses rekap, pihak akuntan bisa menentukan apakah transaksi yang dilakukan sah berdasarkan bukti transfer yang tersedia.

Apabila tidak sesuai, maka penelusuran pada transaksi akan dilakukan.

Posting ke Buku Besar Lebih Mudah

Berikutnya adalah kemudahan yang akan Anda dapatkan ketika memposting ke buku besar. Rekapitulasi jurnal yang benar akan membuat proses pemindahan semua data dapat dilakukan dengan cepat dan minim kesalahan.

Ketika menghitung rekap jurnal terlebih dahulu, debit dan kredit yang didapatkan sudah seimbang, sehingga gampang untuk dicek dan dilacak.

Untuk melakukan posting ke buku besar, akuntan akan melakukan:

  • Melakukan pencatatan waktu dan jumlah transaksi sesuai data, baik debet, kredit atau kas masuk.
  • Kolom bagian referensi diisi sesuai dengan akun nomor halaman pada jurnal.
  • Pada bagian kolom referensi lain, diisi pula buku jurnal sesuai data pada akun rekap.

Mendapatkan Laporan yang Lebih Lengkap

Tidak semua perusahaan mewajibkan pembuatan rekapitulasi jurnal, namun umumnya tiap perusahaan tetap melakukan pembuatan rekap jurnal.

Ketika pegawai melakukan perekapan, perusahaan bisa mendapatkan manfaat berupa data laporan yang lengkap.

Umumnya hasil rekap jurnal akan digunakan sebagai evaluasi rutin atau arsip. Dengan cara ini, perusahaan bisa melakukan perkembangan terkait manajerial keuangan yang dimiliki.

Kelola Keuangan Perusahaan Lebih Mudah dengan Aplikasi Mekari Jurnal. Buktikan dengan Coba Gratis di sini!

Membuat jurnal umum makin mudah dengan software akuntansi Jurnal

Cara Melakukan Rekap Jurnal

Ada dua cara yang sering digunakan untuk melakukan rekap jurnal, yakni:

Cara Manual

Cara ini sudah jarang digunakan karena dinilai tidak praktis.

Penulisan rekap jurnal menggunakan cara manual umumnya menggunakan tulis tangan dan buku.

Cara ini biasanya membutuhkan waktu lama dan kemungkinan terjadinya salah input data.

Selain itu, rekapitulasi jurnal dengan cara manual hanya bisa disimpan dengan cara konvensional.

Arsip yang umurnya sudah lama juga rentan rusak karena disimpan bertumpuk-tumpuk dengan dokumen lain.

Cara Digital

Cara keduanya adalah cara digital, sesuai dengan namanya, cara digital adalah proses rekap yang menggunakan aplikasi atau perangkat lunak.

Umumnya semua perhitungan bisa dilakukan secara otomatis.

Pihak akuntan hanya perlu melakukan input data sesuai dengan bukti transfer yang sudah dimiliki.

Cara ini juga lebih cepat karena data bisa minim kesalahan.

Penyimpanan nya juga lebih mudah karena tersimpan digital.

 

Siklus Perencanaan Rekap Jurnal

Anda yang masih awam dengan langkah-langkah melakukan rekapitulasi jurnal, berikut adalah panduan yang bisa Anda ikuti, diantaranya adalah:

Mencatat Semua Transaksi di Jurnal Umum

Langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah mencatat transaksi di jurnal umum.

Dalam siklus akuntansi, mencatat semua transaksi akan memudahkan Anda melakukan perhitungan nantinya.

Misalnya ketika perusahaan membelanjakan uang kas untuk membeli kendaraan baru, maka kas akan berkurang.

Pencatatan kemudian dilakukan, berikut dengan memberikan bukti transaksi pada bagian tersebut.

Apabila perusahaan hanya melakukan transaksi dalam jumlah kecil, pencatatan rekapitulasi jurnal bisa dilakukan dalam jurnal umum.

Namun jika jumlahnya banyak, maka pengelompokan harus dilakukan.

Klasifikiasi atau pengelompokkan bisa dilakukan dengan membedakan transaksi yang dilakukan.

Contohnya membagi transaksi tiap minggu, besaran jumlah dana yang dihabiskan, serta kapan transaksi dilakukan.

Catat di Buku Besar Pembantu

Jika sudah, Anda bisa melakukan pencatatan di buku besar pembantu, atau sering disebut sebagai buku besar.

Ini merupakan langkah kedua dalam siklus akuntansi, pemilihan buku pembantu dimaksudkan untuk membuat catatan lebih rapi.

Dengan memakai akun besar, maka rekapitulasi jurnal bisa dilakukan dengan perubahan debet atau kredit.

Pencatatan pada akun tertentu, seperti hutang atau piutang, bisa dijadikan dasar informasi dalam menyusun neraca saldo.

Cara rekap akan lebih mudah dengan melakukan program atau aplikasi yang bisa menunjang aktivitas akuntansi.

Tak hanya pencatatan lebih mudah, namun juga penyelesaian bisa dilakukan lebih mudah.

Pembuatan Neraca Saldo

Apabila semua perencanaan saldo sudah selesai dilakukan, Anda bisa menyiapkan saldo percobaan.

Semua akun dengan saldo debit akan berada di bagian kolom kiri, sedangkan saldo kredit di bagian kanan.

Karena menggunakan buku besar dan penunjang, maka rekapitulasi jurnal harus dilakukan secara teratur.

Umumnya aktivitas akuntansi bisa dilakukan tiap minggu atau tiap bulan. Anda harus melakukan penyesuain tergantung dengan perusahaan.

Jurnal Penyesuaian

Bagian selanjutnya adalah melakukan pengisian untuk jurnal penyesuaian.

Jurnal ini adalah entri jurnal yang dibuat pada akhir periode saja. Fungsinya untuk mengoreksi akun sebelum laporan keuangan dibuat.

Ada tiga jenis entri jurnal penyesuaian yang tersedia, yakni pembayaran yang dilakukan di muka, akrual, dan juga pengeluaran non tunai. Semua transaksi tersebut harus dicatat denga baik oleh akuntan.

Masing-masing entri yang digunakan menyesuaikan dengan pendapatan atau pengeluaran pada periode yang sudah dipilih. Konsep tersebut akan memudahkan perhitungan ketika melakukan rekapitulasi jurnal.

Penyesuaian Neraca Saldo

Bagi yang masih awam dengan neraca saldo, ia merupakan penyesuaian daftar semua akun perusahaan.

Neraca saldo hanya akan muncul pada laporan keuangan setelah jurnal selesai dibuat.

Ada dua cara yang sering digunakan untuk menyiapkan neraca saldo, untuk jenisnya bisa disesuaikan dengan perusahaan Anda. bisa dengan memposting akun ke saldo setelah penyesuaian, atau menggunakan saldo percobaan terlebih dahulu tanpa penyesuaian.

Anda harus memastikan akun mana yang masuk dalam rekapitulasi jurnal, sebab hanya akun aktif yang masuk dalam neraca saldo. Apabila akun hanya memiliki no saldo, Anda tak harus mencantumkanya pada neraca saldo.

Membuat Laporan Keuangan

Berikutnya adalah membuat laporan keuangan, termasuk neraca, laporan untung dan rugi, laporan mengenai laba yang tertahan, arus kas dan lainnya.

Menuliskan setiap siklus akuntasi merupakan tujuan dari akuntasi keuangan suatu perusahaan.

Dengan begitu, dapat diartikan bahwa konsep pelaporan keuangan dan proses siklus akuntasi hanya fokus pada penyediaan informasi. Namun informasi yang Anda sajikan harus jelas dan sesuai dengan fakta.

Membuat Lembar Kerja Akuntansi

Lembar kerja akuntansi merupakan alat yang digunakan untuk membantu akuntan dalam rekapitulasi jurnal.

Selain itu, lembar kerja akuntansi juga bisa digunakan untuk menyiapkan laporan akhir tahun.

Lembar kerja ini berfungsi untuk melacak setiap langkah dari siklus akuntansi dan perusahaan dagang.

Dokumen ini biasanya memiliki lima set kolom yang dimulai dengan akun saldo percobaan.

Dengan kata lain, lembar kerja akuntansi adalah lembar kerja yang menunjukkan semua siklus akuntansi. Setiap langkah dan transaksi, seperti debit, kredit dan total saldo harus terhitung dengan seksama.

Membuat Jurnal Penutup

Setelah semua entri dimasukkan, berikut dengan transaksi perusahaan, Anda bisa membuat jurnal penutup.

Jurnal penutup dalam rekapitulasi jurnal hanya dibuat setelah semua akun sementara dihapus dan di transfer ke akun permanen.

Dalam dunia perdagangan, jurnal penutup mirip dengan menutup buku. Akun sementara yang merupakan akun laporan laba rugi, digunakan untuk melacak aktifitas selama periode tertentu.

Berbeda dengan akun permanen, akun ini merupakan akun yang dibuat untuk melacak aktifitas dengan daya tahan yang lebih lama. Misalnya pembelian aset tetap perusahaan, sehingga pemakaiannya bisa bertahan lama.

Membuat Ringkasan Penghasilan

Akun ringkasan penghasilan adalah bagian selanjutnya dalam rekapitulasi jurnal. Fungsinya untuk menyimpan saldo akun laporan laba rugi, pendapatan, pengeluaran, serta penutupan dari siklus akuntansi.

Sehingga akun ringkasan hanya berupa pengganti saldo akun pada akhir periode. Ketika entri penutupan telah dibuat, maka laporan keuangan dan akuntansi telah memasuki bagian akhir.

Neraca Saldo Tutup Buku

Semua akun yang sudah selesai dihitung dalam rekap jurnal akan diposting dalam buku besar.

Dalam rekap jurnal, kegiatan ini disebut sebagai neraca saldo tutup buku, dan identik dengan akun yang ada dalam neraca.

Neraca saldo tutup buku dalam rekapitulasi jurnal sudah ditutup, begitu pula dengan laba rugi perusahaan dalam rentang waktu tertentu.

Sehingga tidak ada lagi saldo berjalan setelah rekap jurnal selesai dibuat.

Tujuan penyusunan neraca saldo ini adalah memverifikasi semua akun, baik sementara maupun permanen.

Total debit dan kredit yang sudah dibuat dalam sistem akuntansi sudah tercatat dengan rapi dan siap dilaporkan.

Melakukan pembukuan usaha dapat diabntu dengan fitur dalam aplikasi akuntansi.

Tips dalam Pembuatan Rekapitulasi Jurnal

Ada beberapa tips yang bisa Anda gunakan untuk membuat rekap jurnal, diantaranya adalah:

  • Lakukan Secara Rutin

Apabila perusahaan meminta rekap jurnal bulanan, Anda sebaiknya melakukan pelaporan secara rutin. A

nda bisa mencicil membuat laporan seminggu sekali agar tidak kebingungan pada akhir bulan.

  • Minta Bantuan

Mengelola dan mengerjakan rekapitulasi jurnal membutuhkan skill dan kemampuan yang baik, karena itu Anda disarankan meminta bantuan

. Jika ada senior di tempat kerja Anda, jangan ragu bertanya pada mereka.

  • Gunakan Software Penunjang

Sebaiknya lakukan pembuatan rekap jurnal secara digital untuk memudahkan pekerjaan dan pengarsipan dengan memanfaatkan aplikasi jurnal akuntansi.

Saat ini sudah banyak aplikasi yang bisa Anda gunakan untuk tujuan tersebut.

  • Periksa dengan Baik

Guna menghindari kesalahan dalam penulisan atau penghitungan rekap jurnal, lakukan pemeriksaan ketika mengerjakan. Dengan begitu, kesalahan bisa Anda minimalisir.

Itulah rincian mengenai rekapitulasi jurnal secara lengkap, semoga informasi diatas dapat membantu pembaca.

Anda bisa menambah informasi mengenai rekap jurnal dengan membaca buku penunjang dengan tema yang sama.

Kelola Keuangan Lebih Optimal, Dapatkan Penawaran Terbatas Ini
Jurnal software akuntansi terpercaya

 

Dapatkan free trial sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal
Kelola Keuangan Lebih Optimal, Dapatkan Penawaran Terbatas Ini
Jurnal software akuntansi terpercaya

 

Dapatkan free trial sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal