Daftar Isi
15 min read

Panduan dan Cara Membuat Rekapitulasi Jurnal yang Benar

Tayang 25 Oct 2024
Diperbarui 4 Des 2024

Istilah rekapitulasi jurnal tentu sudah sering Anda dengarkan. Rekapitulasi merupakan tahapan penting dalam siklus akuntansi, tanpa tahap ini proses perekapan tak akan berjalan dengan lancar.

Jika terdapat kesalahan dalam rekapitulasi, maka jurnal dan pembukuan tak bisa dimasukkan dalam buku besar. Mau minim kesalahan dalam pembukuan? Anda dapat mulai menggunakan software akuntansi Mekari Jurnal untuk bisnis Anda sekarang juga.

Karena alasan inilah, penting untuk melakukan rekapitulasi sesuai dengan aturan dan ketentuan demi menjaga akurasi dan transparansi. Bagi Anda yang masih awam dengan bidang tentu bisa membaca artikel berikut.

Dengan begitu, kemungkinan kesalahan perekapan dapat Anda minimalisir karena di sini akan menjelaskan pengertiannya secara umum, fungsi, dan cara melakukannya.

Apa Itu Pengertian Rekapitulasi Jurnal?

Rekapitulasi jurnal umum adalah sebuah proses dalam pengelolaan akuntansi bisnis yang menyusun ringkasan atau akhir dari semua transaksi yang tercatat dalam jurnal umum menjadi sebuah laporan rekapitulasi, bisa juga disebut sebagai akhir hitungan.

Laporan rekapitulasi jurnal adalah penggabungan atau konsolidasi secara keseluruhan mengenai data transaksi secara terperinci ke dalam format yang mudah untuk dikelola dan dibaca, misalnya pada masing-masing kolom debit.

Ketika proses rekap dilakukan, kemungkinan terjadinya kesalahan dapat diminimalisir. Apalagi ketika rekapan diposting dalam buku besar, maka hasil akhirnya rapi dan tertata. Cara ini juga bisa membuat proses penulisan di buku besar lebih mudah.

Laporan rekapitulasi nantinya akan dibentuk berlandaskan tabel dengan format informasi yang terdiri dari nomor akun, nama akun, jumlah debit dan kredit, serta jumlah saldo akhir.

Jenis Rekapitulasi dalam Jurnal

Ada beberapa jenis rekapitulasi dalam penulisan jurnal, sehingga proses perekaman yang dilakukan juga berbeda. Berikut ini adalah jenis rekap untuk jurnal yang sering dipakai, di antaranya adalah:

1. Rekapitulasi Jurnal Pembelian

Pertama adalah rekapitulasi jurnal pembelian, di dalamnya ada semua transaksi pembelian. Selain itu, ada pula transaksi barang,jasa hingga kredit. Sehingga semua transaksi yang dilakukan perusahaan tercatat dengan baik.

2. Rekapitulasi Jurnal Penjualan

Berikutnya adalah jurnal untuk bagian penjualan, pada bagian ini Anda harus memasukkan semua transaksi penjualan secara kredit. Anda harus berhati-hati agar tak ada bagian yang tertinggal.

3. Rekapitulasi Jurnal Pengeluaran Kas

Jenis lain yang juga sering digunakan dalam rekap jurnal adalah jurnal pengeluaran kas. Pada bagian ini dijelaskan dan dicatat mengenai semua transaksi yang berhubungan dengan pengeluaran atau pembayaran.

Misalnya, rekapitulasi jurnal untuk pembelian secara tunai, pembayaran untuk beban produksi, melakukan pelunasan pada hutan, pengambilan uang tunai secara pribadi dan lain sebagainya.

4. Rekapitulasi Jurnal Penerimaan Kas

Untuk bagian ini, Anda bisa mencatat semua transaksi yang berhubungan dengan penerimaan uang. Penambahan dana pada kas juga harus Anda catat secara seksama. Selain itu, Anda juga boleh menuliskan penyetoran uang ke rekening perusahaan dan lainnya.

5. Rekapitulasi Jurnal Memorial

Terakhir adalah rekap untuk jurnal memorial, pada bagian ini semua transaksi yang tak termasuk dalam empat jenis sebelumnya masuk dalam jurnal memorial. Beberapa bagian yang bisa Anda masukkan dalam bagian ini adalah retur pembelian atau penjualan. Transaksi yang dilakukan secara internal di dalam perusahaan juga bisa masuk dalam bagian ini.

Untuk rekapitulasi jurnal memorial, Anda bisa memasukkan jenis transaksi lain yang sekiranya tak masuk ke empat jurnal sebelumnya.

Pembagian Rekap Jurnal

Apabila Anda ingin melakukan rekap jurnal, ada beberapa aspek yang harus Anda perhatikan. Misalnya, dengan menyiapkan jurnal umum dan jurnal khusus, keduanya harus diberi nomor akun yang berbeda.

Setelah menyiapkan dua buah jurnal diatas, Anda bisa membuat tabel sesuai dengan perekapan yang akan dilakukan. Kemudian urutkan dengan akun dan transaksi yang sudah dilakukan, lalu jumlahkan di bagian akhir.

Ketika mengerjakan rekapitulasi jurnal, Anda harus memastikan bahwa jumlah akhir untuk debit dan kreditnya harus sama atau balance. Jika tak sama, maka Anda harus menghitungnya mulai dari awal lagi.

Kenapa Harus Melakukan Rekap Jurnal?

Ada banyak manfaat melakukan rekap jurnal, misalnya untuk memudahkan pegawai atau akuntan memposting isi jurnal keuangan dalam rentang waktu tertentu.

Berikut ini adalah beberapa keuntungan lain yang akan Anda rasakan:

1. Mengetahui Keseimbangan Saldo

Ketika melakukan rekap jurnal, ada beberapa keseimbangan saldo yang harus dihitung. Karena alasan inilah rekap jurnal dilakukan, jika saldo tak seimbang, maka ada yang bermasalah dalam keuangan perusahaan.

Apabila rasio keseimbangan sama, maka rekapitulasi jurnal berhasil dan sudah dilakukan dengan benar. Jika sudah dipastikan tak ada kesalahan, maka hasil rekap jurnal bisa langsung masuk ke buku besar.

Berbeda jika ada masalah ketika melakukan rekap jurnal, maka penyusunan yang dilakukan masih salah. Apabila sudah ditemukan letak kesalahannya, perusahaan atau pegawai akuntan bisa langsung melakukan koreksi pada laporan keuangan.

2. Identifikasi Bukti Transfer

Manfaat lain yang bisa Anda dapatkan adalah dapat melakukan identifikasi pada bukti transfer. Bukti transfer merupakan bukti yang penting, karena tanpanya sebuah transaksi tak bisa dibuktikan secara sah.

Ada beberapa bukti transfer yang bisa Anda masukkan dalam rekapitulasi jurnal, diantaranya adalah kwitansi, faktur, memo dan lainnya. Sebelum mulai dimasukkan dalam buku besar, penting untuk mengetahui setiap transaksi dan buktinya.

Ketika sudah mendapatkan bukti transfer, maka perusahaan bisa langsung menggolongkan tiap transaksi yang dilakukan. Misalnya dibagi berdasarkan jenis aktiva, hutang, dan modal lainnya.

Dalam melakukan proses rekap, pihak akuntan bisa menentukan apakah transaksi yang dilakukan sah berdasarkan bukti transfer yang tersedia. Apabila tidak sesuai, maka penelusuran pada transaksi akan dilakukan.

3. Posting ke Buku Besar Lebih Mudah

Berikutnya adalah kemudahan yang akan Anda dapatkan ketika memposting ke buku besar. Rekapitulasi jurnal yang benar akan membuat proses pemindahan semua data dapat dilakukan dengan cepat dan minim kesalahan.

Ketika menghitung rekap jurnal terlebih dahulu, debit dan kredit yang didapatkan sudah seimbang, sehingga gampang untuk dicek dan dilacak.

Untuk melakukan posting ke buku besar, akuntan akan melakukan:

  • Melakukan pencatatan waktu dan jumlah transaksi sesuai data, baik debet, kredit atau kas masuk.
  • Kolom bagian referensi diisi sesuai dengan akun nomor halaman pada jurnal.
  • Pada bagian kolom referensi lain, diisi pula buku jurnal sesuai data pada akun rekap.

4. Mendapatkan Laporan yang Lebih Lengkap

Tidak semua perusahaan mewajibkan pembuatan rekapitulasi jurnal, namun umumnya tiap perusahaan tetap melakukan pembuatan rekap jurnal.

Ketika pegawai melakukan perekapan, perusahaan bisa mendapatkan manfaat berupa data laporan yang lengkap.

Umumnya hasil rekap jurnal akan digunakan sebagai evaluasi rutin atau arsip. Dengan cara ini, perusahaan bisa melakukan perkembangan terkait manajerial keuangan yang dimiliki.

Cara Melakukan Rekap Jurnal

Ada dua cara yang sering digunakan untuk melakukan rekap jurnal, yakni:

1. Cara Manual

Cara ini sudah jarang digunakan karena dinilai tidak praktis. Penulisan rekap jurnal menggunakan cara manual umumnya menggunakan tulis tangan dan buku.

Cara ini biasanya membutuhkan waktu lama dan kemungkinan terjadinya salah input data. Selain itu, rekapitulasi jurnal dengan cara manual hanya bisa disimpan dengan cara konvensional.

Arsip yang umurnya sudah lama juga rentan rusak karena disimpan bertumpuk-tumpuk dengan dokumen lain.

2. Cara Digital

Cara keduanya adalah cara digital, sesuai dengan namanya, cara digital adalah proses rekap yang menggunakan aplikasi atau perangkat lunak.

Umumnya semua perhitungan bisa dilakukan secara otomatis. Pihak akuntan hanya perlu melakukan input data sesuai dengan bukti transfer yang sudah dimiliki.

Cara ini juga lebih cepat karena data bisa minim kesalahan. Penyimpanan nya juga lebih mudah karena tersimpan digital.

Cara Membuat Rekapitulasi Jurnal

Anda yang masih awam dengan langkah-langkah melakukan rekapitulasi jurnal, berikut adalah panduan yang bisa Anda ikuti, diantaranya adalah:

1. Mencatat Semua Transaksi di Jurnal Umum

Langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah mencatat transaksi di jurnal umum. Dalam siklus akuntansi, mencatat semua transaksi akan memudahkan Anda melakukan perhitungan nantinya.

Misalnya ketika perusahaan membelanjakan uang kas untuk membeli kendaraan baru, maka kas akan berkurang. Pencatatan kemudian dilakukan, berikut dengan memberikan bukti transaksi pada bagian tersebut.

Apabila perusahaan hanya melakukan transaksi dalam jumlah kecil, pencatatan rekapitulasi jurnal bisa dilakukan dalam jurnal umum. Namun jika jumlahnya banyak, maka pengelompokan harus dilakukan. Klasifikiasi atau pengelompokkan bisa dilakukan dengan membedakan transaksi yang dilakukan.

Contohnya membagi transaksi tiap minggu, besaran jumlah dana yang dihabiskan, serta kapan transaksi dilakukan.

2. Catat di Buku Besar Pembantu

Jika sudah, Anda bisa melakukan pencatatan di buku besar pembantu, atau sering disebut sebagai buku besar. Ini merupakan langkah kedua dalam siklus akuntansi, pemilihan buku pembantu dimaksudkan untuk membuat catatan lebih rapi.

Dengan memakai akun besar, maka rekapitulasi jurnal bisa dilakukan dengan perubahan debet atau kredit. Pencatatan pada akun tertentu, seperti hutang atau piutang, bisa dijadikan dasar informasi dalam menyusun neraca saldo.

Cara rekap akan lebih mudah dengan melakukan program atau aplikasi yang bisa menunjang aktivitas akuntansi. Tak hanya pencatatan lebih mudah, namun juga penyelesaian bisa dilakukan lebih mudah.

3. Pembuatan Neraca Saldo

Apabila semua perencanaan saldo sudah selesai dilakukan, Anda bisa menyiapkan saldo percobaan. Semua akun dengan saldo debit akan berada di bagian kolom kiri, sedangkan saldo kredit di bagian kanan.

Karena menggunakan buku besar dan penunjang, maka rekapitulasi jurnal harus dilakukan secara teratur. Umumnya aktivitas akuntansi bisa dilakukan tiap minggu atau tiap bulan. Anda harus melakukan penyesuain tergantung dengan perusahaan.

4. Jurnal Penyesuaian

Bagian selanjutnya adalah melakukan pengisian untuk jurnal penyesuaian. Jurnal ini adalah entri jurnal yang dibuat pada akhir periode saja. Fungsinya untuk mengoreksi akun sebelum laporan keuangan dibuat.

Ada tiga jenis entri jurnal penyesuaian yang tersedia, yakni pembayaran yang dilakukan di muka, akrual, dan juga pengeluaran non tunai. Semua transaksi tersebut harus dicatat denga baik oleh akuntan.

Masing-masing entri yang digunakan menyesuaikan dengan pendapatan atau pengeluaran pada periode yang sudah dipilih. Konsep tersebut akan memudahkan perhitungan ketika melakukan rekapitulasi jurnal.

5. Penyesuaian Neraca Saldo

Bagi yang masih awam dengan neraca saldo, ia merupakan penyesuaian daftar semua akun perusahaan. Neraca saldo hanya akan muncul pada laporan keuangan setelah jurnal selesai dibuat.

Ada dua cara yang sering digunakan untuk menyiapkan neraca saldo, untuk jenisnya bisa disesuaikan dengan perusahaan Anda. bisa dengan memposting akun ke saldo setelah penyesuaian, atau menggunakan saldo percobaan terlebih dahulu tanpa penyesuaian.

Anda harus memastikan akun mana yang masuk dalam rekapitulasi jurnal, sebab hanya akun aktif yang masuk dalam neraca saldo. Apabila akun hanya memiliki no saldo, Anda tak harus mencantumkanya pada neraca saldo.

6. Membuat Laporan Keuangan

Berikutnya adalah membuat laporan keuangan, termasuk neraca, laporan untung dan rugi, laporan mengenai laba yang tertahan, arus kas dan lainnya. Menuliskan setiap siklus akuntasi merupakan tujuan dari akuntasi keuangan suatu perusahaan.

Dengan begitu, dapat diartikan bahwa konsep pelaporan keuangan dan proses siklus akuntasi hanya fokus pada penyediaan informasi. Namun informasi yang Anda sajikan harus jelas dan sesuai dengan fakta.

7. Membuat Lembar Kerja Akuntansi

Lembar kerja akuntansi merupakan alat yang digunakan untuk membantu akuntan dalam rekapitulasi jurnal. Selain itu, lembar kerja akuntansi juga bisa digunakan untuk menyiapkan laporan akhir tahun.

Lembar kerja ini berfungsi untuk melacak setiap langkah dari siklus akuntansi dan perusahaan dagang. Dokumen ini biasanya memiliki lima set kolom yang dimulai dengan akun saldo percobaan.

Dengan kata lain, lembar kerja akuntansi adalah lembar kerja yang menunjukkan semua siklus akuntansi. Setiap langkah dan transaksi, seperti debit, kredit dan total saldo harus terhitung dengan seksama.

8. Membuat Jurnal Penutup

Setelah semua entri dimasukkan, berikut dengan transaksi perusahaan, Anda bisa membuat jurnal penutup. Jurnal penutup dalam rekapitulasi jurnal hanya dibuat setelah semua akun sementara dihapus dan di transfer ke akun permanen.

Dalam dunia perdagangan, jurnal penutup mirip dengan menutup buku. Akun sementara yang merupakan akun laporan laba rugi, digunakan untuk melacak aktifitas selama periode tertentu.

Berbeda dengan akun permanen, akun ini merupakan akun yang dibuat untuk melacak aktifitas dengan daya tahan yang lebih lama. Misalnya pembelian aset tetap perusahaan, sehingga pemakaiannya bisa bertahan lama.

9. Membuat Ringkasan Penghasilan

Akun ringkasan penghasilan adalah bagian selanjutnya dalam rekapitulasi jurnal. Fungsinya untuk menyimpan saldo akun laporan laba rugi, pendapatan, pengeluaran, serta penutupan dari siklus akuntansi.

Sehingga akun ringkasan hanya berupa pengganti saldo akun pada akhir periode. Ketika entri penutupan telah dibuat, maka laporan keuangan dan akuntansi telah memasuki bagian akhir.

10. Neraca Saldo Tutup Buku

Semua akun yang sudah selesai dihitung dalam rekap jurnal akan diposting dalam buku besar. Dalam rekap jurnal, kegiatan ini disebut sebagai neraca saldo tutup buku, dan identik dengan akun yang ada dalam neraca.

Neraca saldo tutup buku dalam rekapitulasi jurnal sudah ditutup, begitu pula dengan laba rugi perusahaan dalam rentang waktu tertentu.

Sehingga tidak ada lagi saldo berjalan setelah rekap jurnal selesai dibuat. Tujuan penyusunan neraca saldo ini adalah memverifikasi semua akun, baik sementara maupun permanen.

Total debit dan kredit yang sudah dibuat dalam sistem akuntansi sudah tercatat dengan rapi dan siap dilaporkan. Melakukan pembukuan usaha dapat diabntu dengan fitur dalam aplikasi akuntansi.

Contoh Rekapitulasi Jurnal

Adapun, nantinya hasil laporan rekapitulasi jurnal akan berbentuk tabel yang biasanya akan menggunakan format berikut.

Berikut contohnya, pertama-tama adalah mencatatkan jurnal pembeliannya.

Tanggal Nomor Faktur Keterangan Ref Pembelian (Rp) Debet (Serba-Serbi) Ref Jumlah (Rp) Kredit (Utang Dagang) (Rp)
7 005 Toko A 2.500.000,00 2.500.000,00
12 010 Toko B 2.000.000,00 2.000.000,00
16 015 Toko C 3.500.000,00 3.500.000,00
19 022 Toko D Perlengkapan 113 3.250.000,00 3.250.000,00
23 025 Toko E 2.500.000,00 2.500.000,00
25 027 Toko F 4.500.000,00 4.500.000,00
29 030 Toko G Perlengkapan 113 4.00.000,00 4.00.000,00
30 031 Toko H Peralatan Toko 122 1.00.000,00 1.00.000,00
Jumlah 15.000.000,00 (501) 8.250.000,00 23.250.000,00

Kemudian berikut adalah laporan rekapitulasi jurnal pembelian

Keterangan Kode Debet Kredit
Pembelian 501 15.000.000,00
Perlengkapan 113 7.250.000,00
Peralatan Toko 122 1.00.000,00
Utang Dagang 211 23.250.000,00

Contoh Rekapitulasi Jurnal Umum

Jurnal Umum untuk Bulan Januari:

Tanggal Keterangan Debit (Rp) Kredit (Rp)
1 Jan Kas 10.000.000
1 Jan Pendapatan 10.000.000
5 Jan Piutang Usaha 5.000.000
5 Jan Pendapatan 5.000.000
10 Jan Beban Gaji 2.000.000
10 Jan Kas 2.000.000

Rekapitulasi Jurnal Umum:

Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
Kas 10.000.000 2.000.000
Piutang Usaha 5.000.000
Pendapatan 15.000.000
Beban Gaji 2.000.000

Contoh Rekapitulasi Jurnal Khusus

1. Jurnal Penjualan

Jurnal ini mencatat transaksi penjualan secara kredit.

Tanggal No. Faktur Nama Pelanggan Piutang Usaha (Rp) Pendapatan Penjualan (Rp)
1 Jan F001 PT A 5.000.000 5.000.000
3 Jan F002 PT B 10.000.000 10.000.000
5 Jan F003 PT C 7.500.000 7.500.000

Rekapitulasi Jurnal Penjualan:

Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
Piutang Usaha 22.500.000
Pendapatan Penjualan 22.500.000

2. Jurnal Pembelian

Jurnal ini mencatat transaksi pembelian secara kredit.

Tanggal No. Faktur Nama Pemasok Pembelian (Rp) Utang Usaha (Rp)
2 Jan P001 CV X 8.000.000 8.000.000
4 Jan P002 CV Y 6.500.000 6.500.000
6 Jan P003 CV Z 9.000.000 9.000.000

Rekapitulasi Jurnal Pembelian:

Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
Pembelian 23.500.000
Utang Usaha 23.500.000

3. Jurnal Penerimaan Kas

Jurnal ini mencatat transaksi penerimaan kas.

Tanggal Sumber Kas Kas (Rp) Piutang Usaha (Rp) Pendapatan Lain (Rp)
1 Jan Pelunasan PT A 5.000.000 5.000.000
3 Jan Pelunasan PT B 10.000.000 10.000.000
7 Jan Penjualan Barang Bekas 2.000.000 2.000.000

Rekapitulasi Jurnal Penerimaan Kas:

Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
Kas 17.000.000
Piutang Usaha 15.000.000
Pendapatan Lain 2.000.000

4. Jurnal Pengeluaran Kas

Jurnal ini mencatat transaksi pembayaran kas.

Tanggal Deskripsi Kas (Rp) Beban Gaji (Rp) Utang Usaha (Rp)
1 Jan Pembayaran Gaji 3.000.000 3.000.000
4 Jan Pembayaran Utang CV X 8.000.000 8.000.000
6 Jan Pembayaran Utang CV Y 6.500.000 6.500.000

Rekapitulasi Jurnal Pengeluaran Kas:

Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
Beban Gaji 3.000.000
Utang Usaha 14.500.000
Kas 17.500.000

Contoh Rekapitulasi Buku Besar

Rekapitulasi buku besar adalah proses meringkas semua transaksi yang telah diposting ke buku besar untuk menunjukkan saldo akhir setiap akun. Rekapitulasi ini biasanya dilakukan pada akhir periode akuntansi, seperti bulanan atau tahunan, untuk memastikan bahwa saldo total debit dan kredit tetap seimbang sebelum penyusunan laporan keuangan.

Berikut adalah contoh rekapitulasi buku besar untuk beberapa akun utama:

1. Buku Besar Akun Kas

Tanggal Keterangan Debit (Rp) Kredit (Rp) Saldo (Rp)
01 Jan Modal Awal 50.000.000 50.000.000
05 Jan Penerimaan dari Penjualan 10.000.000 60.000.000
10 Jan Pembayaran Utang 15.000.000 45.000.000
15 Jan Pembelian Barang 20.000.000 25.000.000

Rekapitulasi Akun Kas:

  • Total Debit: Rp 60.000.000
  • Total Kredit: Rp 35.000.000
  • Saldo Akhir: Rp 25.000.000 (Debit)

2. Buku Besar Akun Piutang Usaha

Tanggal Keterangan Debit (Rp) Kredit (Rp) Saldo (Rp)
03 Jan Penjualan Kredit 20.000.000 20.000.000
08 Jan Pelunasan oleh Pelanggan 5.000.000 15.000.000

Rekapitulasi Akun Piutang Usaha:

  • Total Debit: Rp 20.000.000
  • Total Kredit: Rp 5.000.000
  • Saldo Akhir: Rp 15.000.000 (Debit)

3. Buku Besar Akun Pendapatan Penjualan

Tanggal Keterangan Debit (Rp) Kredit (Rp) Saldo (Rp)
03 Jan Penjualan Kredit 20.000.000 20.000.000
05 Jan Penjualan Tunai 10.000.000 30.000.000

Rekapitulasi Akun Pendapatan Penjualan:

  • Total Debit: Rp 0
  • Total Kredit: Rp 30.000.000
  • Saldo Akhir: Rp 30.000.000 (Kredit)

4. Buku Besar Akun Utang Usaha

Tanggal Keterangan Debit (Rp) Kredit (Rp) Saldo (Rp)
07 Jan Pembelian Kredit 25.000.000 25.000.000
10 Jan Pembayaran Utang 15.000.000 10.000.000

Rekapitulasi Akun Utang Usaha:

  • Total Debit: Rp 15.000.000
  • Total Kredit: Rp 25.000.000
  • Saldo Akhir: Rp 10.000.000 (Kredit)

5. Buku Besar Akun Beban Operasional

Tanggal Keterangan Debit (Rp) Kredit (Rp) Saldo (Rp)
12 Jan Pembayaran Gaji Karyawan 5.000.000 5.000.000
20 Jan Pembayaran Listrik 3.000.000 8.000.000

Rekapitulasi Akun Beban Operasional:

  • Total Debit: Rp 8.000.000
  • Total Kredit: Rp 0
  • Saldo Akhir: Rp 8.000.000 (Debit)

Rekapitulasi Total Buku Besar

Akun Total Debit (Rp) Total Kredit (Rp) Saldo Akhir (Rp)
Kas 60.000.000 35.000.000 25.000.000 (Debit)
Piutang Usaha 20.000.000 5.000.000 15.000.000 (Debit)
Pendapatan Penjualan 0 30.000.000 30.000.000 (Kredit)
Utang Usaha 15.000.000 25.000.000 10.000.000 (Kredit)
Beban Operasional 8.000.000 0 8.000.000 (Debit)

Langkah-Langkah Membuat Rekapitulasi Buku Besar

  1. Posting Transaksi: Ambil transaksi dari jurnal umum atau jurnal khusus, lalu pindahkan ke masing-masing akun buku besar.
  2. Hitung Total Debit dan Kredit: Jumlahkan semua nilai debit dan kredit untuk setiap akun.
  3. Tentukan Saldo Akhir: Selisihkan total debit dan kredit untuk menentukan saldo akhir akun (debit atau kredit).
  4. Pastikan Keseimbangan: Verifikasi bahwa total saldo debit sama dengan total saldo kredit untuk menjaga akurasi data.
  5. Gunakan Rekapitulasi: Rekapitulasi ini digunakan sebagai dasar untuk penyusunan laporan keuangan, seperti neraca dan laporan laba rugi.

Tips dalam Pembuatan Rekapitulasi Jurnal

Ada beberapa tips yang bisa Anda gunakan untuk membuat rekap jurnal, diantaranya adalah:

1. Lakukan Secara Rutin

Apabila perusahaan meminta rekap jurnal bulanan, Anda sebaiknya melakukan pelaporan secara rutin. Anda bisa mencicil membuat laporan seminggu sekali agar tidak kebingungan pada akhir bulan.

2. Minta Bantuan

Mengelola dan mengerjakan rekapitulasi jurnal membutuhkan skill dan kemampuan yang baik, karena itu Anda disarankan meminta bantuan. Jika ada senior di tempat kerja Anda, jangan ragu bertanya pada mereka.

3. Gunakan Dukungan Software Akuntansi

Sebaiknya lakukan pembuatan rekap jurnal secara digital untuk memudahkan pekerjaan dan pengarsipan dengan memanfaatkan aplikasi akuntansi Mekari Jurnal.

Jika ada pertanyaan mengenai fitur-fitur di dalam Mekari Jurnal, silahkan konsultasikan lebih lanjut dengan klik tombol di bawah ini!

Konsultasi Gratis dengan Mekari Jurnal Sekarang!

4. Periksa dengan Baik

Guna menghindari kesalahan dalam penulisan atau penghitungan rekap jurnal, lakukan pemeriksaan ketika mengerjakan. Dengan begitu, kesalahan bisa Anda minimalisir.

Itulah rincian mengenai rekapitulasi jurnal secara lengkap, semoga informasi diatas dapat membantu pembaca.

Anda bisa menambah informasi mengenai rekap jurnal dengan membaca buku penunjang dengan tema yang sama.

 

 

Referensi:

Slideshare, “rekapitulasi jurnal khusus”.

Kelola Keuangan Bisnis Lebih Akurat dengan Mekari Jurnal!
Monitor finansial bisnis dan dapatkan insight berharga lewat mekari jurnal!

Konsultasi Gratis

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

Kelola Keuangan Bisnis Lebih Akurat dengan Mekari Jurnal!
Monitor finansial bisnis dan dapatkan insight berharga lewat mekari jurnal!

Konsultasi Gratis

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal
WhatsApp Hubungi Kami