Daftar Isi

Rabat dalam Akuntansi: Pengertian, Jenis, dan Pencatatan

Tayang 25 Jan 2024

Pernahkan Anda sebagai pemilik bisnis melakukan transaksi dengan usaha lain, misalkan bisnis grosir, dan dalam jumlah pembelian tertentu ternyata mendapatkan potongan harga?

Salah satu jawaban dari hal ini adalah kemungkinan bahwa Anda mendapat potongan harga dari kebijakan rapat yang diterapkan oleh bisnis grosir tersebut.

Pada dasarnya, strategi rabat ini sering Anda temukan dalam skala bisnis karena banyak manfaatnya, mulai dari membangun hubungan yang harmonis, meningkatkan volume penjualan, hingga mengenalkan produk terbaru.

Singkatnya, rabat adalah pengembalian dana atas adanya transaksi sekaligus tindakan strategi pemasaran oleh sebuah bisnis.

Strategi ini sudah banyak diterapkan oleh berbagai bisnis maupun perusahaan manufaktur untuk membangun brand untuk lebih cepat dikenal di pasaran.

Cara kerja rabat dapat terjadi karena beberapa faktor yang akan perusahaan tentukan, mulai dari mencapai jumlah kuantitas maupun jumlah pemasukan yang sudah perusahaan rencanakan.

Rabat dalam Akuntansi: Pengertian, Jenis, dan Pencatatan

Tujuan Pemberian Rabat

Biasanya perusahaan memberikan rabat kepada pelanggan atau menerima rabat dari pemasok karena beberapa alasan.

Salah satu tujuan utamanya adalah sebagai strategi dalam meningkatkan penjualan serta untuk menjalin hubungan yang lebih harmonis di antara kedua belah pihak.

Alasan memberikan rabat kepada klien atau pelanggan

  • Meningkatkan volume penjualan

Harga yang lebih rendah dapat menjadi insentif bagi pelanggan untuk membeli lebih banyak produk atau layanan sehingga merangsang permintaan pelanggan dan meningkatkan penjualan.

Baca Juga: 5 Cara Meningkatkan Penjualan dalam Bisnis Ritel

  • Mengenalkan produk terbaru

Rabat juga biasanya digunakan sebagai strategi dalam memperkenalkan produk baru ke pasar.

Melalui harga yang lebih rendah akan membantu menarik perhatian pelanggan serta terdorong untuk mencobanya.

Jika Anda membutuhkan ide strategi untuk mengenalkan produk baru Anda, simak artikel berikut ini: 7 Strategi Pemasaran Produk yang Harus Anda Coba

  • Membersihkan stok

Terkadang stok yang menumpuk di ruang penyimpanan dapat menurunkan kualitas barang, sehingga bisnis sering menjalankan strategi rabat melalui clearance sale.

Clearance sale biasanya akan dilaksanakan jika perusahaan memiliki stok berlebih atau produk yang mendekati akhir masa pakai, memberikan rabat dapat membantu dalam membersihkan stok tersebut dengan cepat.

  • Mempertahankan loyalitas dan bentuk apresiasi

Memberikan rabat kepada pelanggan setia dapat menjadi salah satu cara untuk menghargai kesetiaan mereka.

Program diskon atau kartu anggota khusus dapat memotivasi pelanggan untuk terus berbelanja di perusahaan tersebut, sehingga membantu dalam mempertahankan loyalitas.

Bantu Catat Transaksi Bisnis dengan Lebih Mudah dengan Software Akuntansi Mekari Jurnal

Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang!

Manfaat menerima rabat dari pemasok atau supplier

  • Menghemat Biaya Produksi

Menerima rabat dari pemasok dapat membantu perusahaan menghemat biaya produksi.

Diskon besar dari pemasok dapat merangsang efisiensi dan meningkatkan margin keuntungan.

  • Pengelolaan Kas

Menerima diskon pembayaran tunai atau diskon kuantitas dari pemasok dapat membantu perusahaan mengelola aliran kasnya dengan lebih baik, terutama jika perusahaan dapat melakukan pembayaran lebih cepat.

  • Kerjasama Jangka Panjang

Menerima rabat dari pemasok dapat memperkuat hubungan jangka panjang antara perusahaan dan pemasok.

Hal ini dapat membuka pintu untuk diskon lebih lanjut atau keuntungan lainnya di masa depan.

  • Menyesuaikan dengan Harga Pasar

Menerima rabat dari pemasok juga dapat membantu perusahaan agar tetap kompetitif di pasar, terutama jika pemasok lain menawarkan harga yang lebih baik.

Via Giphy

Jenis-Jenis Rabat

Seiring berjalannya waktu, pemilik usaha menc0ba untuk mengadaptasikan strategi rabat pada berbagai sektor bisnis dan usaha.

Oleh karena itu, terdapat banyak jenis rabat yang dimanfaatkan untuk menarik pelanggan dan meningkatkan volume penjualan.

Jika melihat dari karakteristik pemberian rabatnya, jenis-jenis rabat adalah sebagai berikut:

1. Growth-based rebate

Jenis rabat ini menyusun harga berdasarkan grafik tinggi rendahnya tingkat pendapatan tahunan.

Contoh growth-based rebate adalah adanya penyusunan rencana berupa pemberian 1% potongan harga pada setiap jumlah pendapatan lebih per 10.000 unit.

Sehingga jika pendapatan lebih dari 30.000 unit dari target batas pendapatan, di periode selanjutnya perusahaan akan memberikan potongan harga sebesar 3%.

2. Volume-based rebate

Volume-based rebate memberikan potongan harga dengan mengacu pada kuantitas seseorang membeli dalam suatu transaksi.

Sebagai contoh, jika kebijakan perusahaan mencatatkan pembelian minimal 1.000 unit akan mendapatkan potongan harga dan berlaku kelipatan, maka seseorang yang membeli barang tersebut dengan jumlah 3.275 unit akan mendapatkan potongan harga sebanyak 3x lipat.

3. Revenue-based rebate

Prinsip yang diterapkan dalam revenue-based itu sama dengan prinsip yang dipraktikkan dalam jenis volume-based, perbedaannya hanya terletak dari kebijakannya melihat bukan dari jumlah barang yang dibeli namun jumlah uang yang dibayarkan dalam sebuah transaksi.

Contoh kasusnya dapat terlihat sebagai berikut, sebuah perusahaan menerapkan strategi revenue-based rebate dengan minimal transaksi sebesar Rp 1.500.000.

Oleh karena itu, berapapun jumlah barang yang konsumen beli, potongan rabat tidak akan diterapkan jika nilai transaksi tidak mencapai nominal tersebut.

Ini biasanya diterapkan jika perusahaan ingin mencapai atau melebihi target pendapatan.

4. Flat rebate

Untuk jenis potongan harga flat rebate, perusahaan akan menerapkan standar kebijakan untuk skala tertentu.

Contohnya, pembeli akan mendapatkan potongan sebesar Rp 500.000 jika mencapai pembelian transaksi sebesar Rp 10.000.000 untuk produk A.

Kebijakan rabat ini tentunya akan berbeda jika diterapkan dalam produk B, C atau D dengan jumlah nominal pembelian di angka yang berbeda pula.

Rabat dalam Akuntansi: Pengertian, Jenis, dan Pencatatan

Cara Melakukan Perhitungan Rabat

Untuk mendapatkan titik potongan harga yang ideal dengan menggunakan rabat, berikut adalah rumus untuk menghitungnya.

Rabat = % Rabat x Harga Kotor dan Harga Bersih = Harga Kotor – Rabat

Catatan:

  • Harga bersih mengacu kepada harga setelah potongan rabat diterapkan.
  • Harga kotor mengacu ke harga sebelum potongan rabat diterapkan.

Contoh singkatnya dalam menghitung rabat dapat dilihat sebagai berikut.

PT. Mekari Jaya ingin bertransaksi dengan sebuah bisnis grosir untuk membeli sebuah bahan baku pokok.

Bisnis grosir ini menerapkan potongan rabat berdasarkan kuantitas pembelian (volume-based rebate) dengan minimal 1.000 unit pembelian akan mendapatkan potongan sebesar 5%.

Jika PT. Mekari Jaya membeli 1.000 unit dengan total pembelian transaksi mencapai Rp 15.000.000. Berapa potongan harga berdasarkan kebijakan rabat tersebut?

Jawab:

Nilai Rabat = Harga Kotor x % Rabat

Rabat = Rp 15.000.000 x 5%

Nilai Rabat = Rp 750.000.

Berdasarkan perhitungan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa PT. Mekari Jaya mendapatkan potongan harga sebesar Rp 750.000 sehingga dalam transaksi tersebut hanya membayar sebesar Rp 14.250.000.

Pencatatan Rabat dalam Akuntansi

Sebenarnya secara khusus pencatatan rabat dalam akuntansi tidak akan tercatat di dalam jurnal pembelian ataupun penjualan.

Namun, pencatatan transaksi berupa potongan harga akan tercantum di dalam jurnal umum untuk menetapkan harga jual barang yang sesungguhnya.

Contohnya seperti ini, jika sebuah perusahaan ingin membeli barang A ke sebuah perusahaan manufaktur dengan nilai nominal sebesar Rp 27.500.000.

Karena ada kebijakan rabat yang diterapkan oleh pabrik, maka pembelian akan mencantumkan harga potongan (rabat) sebesar 10%.

Berdasarkan hal tersebut, maka harga beli sesungguhnya sebesar Rp 24.750.000 atau (Rp 27.500.000 – (10% x Rp 27.500.000).

Berikut adalah gambaran ayat jurnal dalam jurnal umum.

Jurnal Umum

(dalam rupiah)

Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
2024 6 Pembelian 24.750.000
Januari Utang Dagang 24.750.000
(untuk mencatat pembelian dengan rabat)

Penting untuk Anda pahami juga bahwa adanya potongan harga ini tidak selalu ada dalam setiap transaksi, serta masing-masing perusahaan mungkin menerapkan kebijakan terkait rabat yang berbeda-beda dalam sistem akuntansinya.

Sedikit tambahan, jika rabat tercatat pada saat penjualan, maka rabat akan diakui sebagai pendapatan. Sedangkan rabat yang diperoleh pada saat pembelian, maka akan tercatat sebagai pengurangan biaya persediaan.

Perbedaan Rabat dan Diskon

Jika Anda membaca pemahaman yang dijelaskan, bisa dikatakan bahwa pengertian rabat agak cenderung sama dengan pengertian dari diskon.

Oleh karena itu, untuk memudahkan Anda untuk melihat perbedaan rabat dan diskon, dapat melihat di bawah ini.

Rabat

  1. Rabat mengacu ke jumlah harga yang akan dikembalikan oleh penjual kepada pembeli ketika jumlah transaksi mencapai batas tertentu yang ditetapkan.
  2. Diberikan kepada pembeli ketika pembayaran telah dilakukan secara penuh melalui potongan harga langsung atau cashback.
  3. Termasuk sebagai salah satu strategi promosi penjualan, sehingga memiliki durasi waktu pelaksanaan yang cenderung panjang.
  4. Rabat tersedia hanya ketika pembelian mencapai aturan atau memenuhi kriteria tertentu.

Diskon

  1. Adanya pengurangan harga yang diberikan kepada pembeli dari penjual sebagai sarana keringanan.
  2. Lebih termasuk ke strategi penjualan, sehingga waktu pelaksanaannya cenderung lebih pendek.
  3. Tidak memerlukan batasan tertentu dan pembeli dapat potongan harga dari jumlah berapapun.
  4. Diskon tersedia untuk semua pelanggan dan tidak mewajibkan untuk memenuhi aturan atau kriteria tertentu.

Itulah sedikit gambaran mengenai perbedaan antara rabat dengan diskon, bisa dikatakan keduanya memiliki fungsi dan perannya masing-masing dalam sebuah transaksi bisnis.

Jika Anda membutuhkan strategi untuk memasarkan produk atau meningkatkan hubungan dengan konsumen, maka menerapkan rabat bisa menjadi solusinya.

Jika Anda ingin cepat menangkap perhatian konsumen karena persaingan harga yang cukup kompetitif dengan cepat, maka diskon menjadi solusinya.

Kesimpulan

Memahami konsep rabat dalam akuntansi lebih dalam dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan brand, meningkatkan kepuasan dan loyalitas, dan volume penjualan.

Tidak ketinggalan, adanya rabat juga membantu untuk mengendalikan kuantitas dan kualitas stok barang yang tersedia di ruang penyimpanan.

Oleh karena itu, pengelolaan rabat perlu ditingkatkan demi memaksimalkan kinerja keuangan bisnis untuk berjalan lebih baik.

Adanya pemotongan harga melalui rabat secara akurat dan transparan dalam pelaporan keuangan membantu stakeholder untuk mendapatkan gambaran stabilitas kesehatan bisnis.

Untuk memudahkan pengelolaannya tanpa ada risiko kesalahan pencatatan, gunakan software akuntansi Mekari Jurnal sekarang!

Mekari Jurnal memiliki banyak fitur unggulan yang dapat membantu bisnis mencapai tujuannya, seperti pembukuan dan penyusunan laporan secara otomatis, dan integrasi laporan keuangan dengan persediaan stok barang.

Daftarkan perusahaan Anda sekarang dan dapatkan free trial version untuk mengeksplorasi berbagi fitur unggulannya!

Konsultasi Gratis dengan Tim Mekari Jurnal Sekarang!

 

 

Referensi:

Accountingtools, “Rebate Definitions“.

WallStreetMojo, “Rebate”.

Coursehero.

Kelola Keuangan Bisnis Lebih Optimal dengan Integrasi Manajemen Supply Chain!

Dapatkan E-book Sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal
Kelola Keuangan Bisnis Lebih Optimal dengan Integrasi Manajemen Supply Chain!

Dapatkan E-book Sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal