Daftar Isi
7 min read

Masa Depan Software Akuntansi Berbasis AI: Peran, Manfaat, dan Inovasi Teknologi

Tayang 04 Sep 2024
Diperbarui 06 September 2024

Bukan sebuah prediksi dan ramalan lagi ketika teknologi yang akan menopang seluruh pekerjaan kita, bahkan pada saat ini sudah peran dan manfaatnya sudah terasa di berbagai industri bisnis.

Mulai dari bidang sales dan marketing, perpajakan, supply chain, teknologi informasi hingga akuntansi dan keuangan bisnis.

Inovasi pengembangan di era digitalisasi ini terbuka semakin lebar berkat adanya teknologi softwaer akuntansi berbasis AI yang mampu menjawab berbagai kebutuhan bisnis tersebut dalam satu platform.

Lalu, apa saja peran dan manfaat software akuntansi yang sudah dilengkapi dengan teknologi AI? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini!

Masa Depan Software Akuntansi dalam 5 Tahun ke Depan: Apakah Semua Beralih ke Cloud Base?

Bisa dikatakan bahwa pandemi COVID-19 mempercepat transformasi digital dan teknologi yang seharusnya berlangsung panjang menjadi hanya beberapa tahun saja.

Percepatan transformasi ini sudah divalidasi secara konkret dalam laporan McKinsey Global Survey of executives, di mana perusahaan mempercepat digitalisasi supply chain selama tiga hingga empat tahun termasuk implementasi produk digital selama tujuh tahun.

Salah satu produk digital yang semakin meningkat penggunaannya adalah software akuntansi yang kini sudah berbasis teknologi AI.

Lalu, apa saja tren atau transformasi yang akan terjadi untuk lima tahun mendatang dalam software akuntansi berbasis AI?

1. Peralihan Sistem Berbasis Cloud

Perkembangan perangkat lunak saat ini sudah memasuki tahap di mana teknologi cloud menjadi fondasi untuk sistem di atasnya.

Aksesibilitas yang fleksibel dan penyimpanan data yang maksimal menjadi alasan mengapa cloud menjadi trobosan teknologi penting untuk diterapkan pada perangkat lunak.

Ada manfaat yang ditawarkan dari cloud, yaitu akses data secara realtime, di mana saja, dan kapan saja. Poin aksesibilitas yang fleksibel ini yang menjadi faktor utama mengapa cloud dibutuhkan.

Tidak hanya itu, adanya cloud membantu perusahaan untuk mengurangi biaya pemeliharaan, di mana pembaruan sistem akan ditangani secara otomatis.

Perangkat lunak berbasis cloud juga dapat mengamodasi pertumbuhan perusahaan jika bisnis tumbuh semakin besar.

Menurut artikel yang dikeluarkan oleh Sagenext, teknologi cloud dapat meningkatkan nilai perusahaan dan mengurangi beban infrastruktur IT, mulai dari kebutuhan staf khusus dan pemeliharaan server lokal karena 82% beban tersebut akan ditanggung oleh sistem cloud.

2. Artificial Intelligence (AI) and Machine Learning (ML)

AI dan ML semakin banyak diintegrasikan ke dalam perangkat lunak akuntansi untuk mengotomatiskan tugas-tugas berulang seperti entri data, pembukuan, dan rekonsiliasi.

Teknologi ini meningkatkan integritas data, meningkatkan akurasi, dan mengurangi risiko kesalahan.

AI juga dapat menganalisis kumpulan data yang sangat besar untuk mengidentifikasi anomali, memperkirakan kinerja keuangan, dan memberikan rekomendasi yang dipersonalisasi kepada akuntan.

Tren AI dalam akuntansi ini nyatanya sudah mulai masih masuk ke tahap uji coba berbagai perusahaan untuk mengelola akuntansi dan keuangan bisnisnya.

Mengutip dari survey yang dikeluarkan oleh KPMG, sudah lebih dari 70% tengah memasukan tahap uji coba penerapan AI dalam pelaporan keuangan. Adapun sebanyak 57% perusahaan akan menerapkan AI generasi terbaru pada pelaporan keuangannya untuk tiga tahun kedepan.

3. Perkembangan Analisis Data yang Semakin Canggih

Analisis data merevolusi akuntansi dengan memberdayakan akuntan untuk mengungkap pola tersembunyi, mengidentifikasi tren, dan menghasilkan wawasan berdasarkan data.

Ini termasuk dasbor dan laporan real-time yang memberikan wawasan tentang metrik keuangan utama, analisis prediktif untuk mengidentifikasi potensi risiko dan peluang, dan tolok ukur untuk membandingkan kinerja dengan bisnis serupa.

Peningkatan fokus dan akurasi analisis dipermudah dengan penerapan RPA atau Robotic Process Automation yang membantu mengelola tugas-tugas yang bersifat repetitif.

Contoh Adopsi Teknologi Otomatis dalam Proses Auditing dan Analisis Data

Salah satu software akuntansi yang tren dalam kurun waktu beberapa tahun ini adalah sistemnya yang sudah berbasis AI dan machine learning (ML).

Dalam penerapannya di aktivitas operasional, kedua teknologi ini turut serta dalam membantu meningkatkan efisiensi, akurasi, dan kualitas audit secara keseluruhan.

Beberapa contohnya, seperti:

1. Membantu Perencanaan dan Penilaian Risiko

Memanfaatkan algoritma pembelajaran mesin untuk mengidentifikasi pola dan potensi risiko, AI dapat membangun perencanaan strategis yang lebih baik.

Pada pelaksanaannya, auditor akan menganalisis data keuangan dari tahun-tahun sebelumnya, AI akan mengidentifikasi area berisiko tinggi, seperti transaksi atau anomali yang tidak biasa, kemudian akan ditindaklajuti lebih cepat.

Pendekatan proaktif ini membantu memprioritaskan area fokus dan mengurangi risiko salah saji material.

2. Pengumpulan Data

Cara manual terkadang cukup menguras waktu dan tenaga yang harus auditor keluarkan agar mendapatkan data historis yang lengkap dan jelas.

Melalui AI dan ML, auditor dapat meninjau sekumpulan data dari periode-periode sebelumnya, seperti laporan keuangan, kontrak, dan email secara realtime.

3. Analisis Data

AI menyempurnakan analisis data dengan menganalisis kumpulan data besar secara cepat dan akurat guna risiko kesalahan manusia dan meningkatkan akurasi temuan audit.

Oleh karena itu, saat ini auditor dapat menjalankan pekerjaannya dengan dukungan AI untuk menganalisis data keuangan yang ekstensif guna mendeteksi potensi penipuan.

Sistem AI mengidentifikasi tren dan pola yang mungkin sulit dipahami secara manual, memandu auditor ke area yang memerlukan pemeriksaan lebih menyeluruh.

Simak Lebih Lanjut: Apakah Pekerjaan Akuntan Tergantikan oleh AI?

Integrasi Teknologi Akuntansi dengan Blockchain

Integrasi perangkat lunak akuntansi dengan teknologi blockchain merupakan kemajuan signifikan dalam meningkatkan transparansi, keamanan, dan keterlacakan transaksi keuangan.

Inovasi dalam bidang sistem buku besar terdesentralisasi Blockchain memastikan bahwa semua transaksi dicatat dan diverifikasi secara real-time, sehingga menciptakan catatan yang tidak dapat diubah secara retroaktif.

Transparansi ini penting untuk menjaga integritas catatan keuangan. Misalnya, solusi akuntansi blockchain yang menangkap dan melaporkan transaksi on-chain secara instan, memungkinkan pembuatan faktur siap audit dan alur kerja kategorisasi cerdas.

Selain itu, penggunaan kriptografi dalam teknologi blockchain memastikan bahwa catatan keuangan aman dan anti-rusak, sehingga mengurangi risiko manipulasi atau penipuan.

Apa Dampak Integrasi Akuntansi dengan Blockchain?

Integrasi teknologi blockchain dengan perangkat lunak akuntansi memiliki implikasi mendalam bagi manajemen keuangan dan audit.

Dalam manajemen keuangan, blockchain mengotomatiskan proses rekonsiliasi dengan melacak dan memverifikasi transaksi terhadap buku besar, mengurangi upaya manual dan meminimalkan kesalahan.

Kemampuan pelaporan real-time juga meningkatkan keakuratan pelaporan keuangan, sehingga memungkinkan respons yang lebih cepat terhadap perubahan kondisi keuangan.

Untuk keperluan audit, teknologi blockchain memastikan bahwa catatan keuangan dapat diaudit, meningkatkan kesiapan audit melalui kontrol yang kuat dan pelaporan yang transparan.

Integrasi ini pada akhirnya meningkatkan manajemen keuangan dengan mengotomatiskan proses dan meningkatkan transparansi, sekaligus membuat audit lebih efisien dan andal.

Simak Lebih Lanjut: Penerapan Artificial Intelligence (AI) dalam Dunia Bisnis

Keamanan Data yang Semakin Diperlukan dalam Software Akuntansi

Perkembangan digitalisasi dan modernisasi pada software akuntansi yang pada akhirnya telah melahirkan sistem berbasis AI, tentunya juga menghadirkan tantangan baru.

Banyak pihak yang telah melihat adanya penerapan teknologi terbarukan dapat meningkatkan banyak manfaat dalam konteks keuangan, termasuk juga pihak yang ikut tertarik, yaitu ancaman kejahatan siber.

Berbekal pengalaman dan wawasan yang baik, para pelaku kejahatan juga unjuk gigi dengan menghalangi keuntungan bisnis untuk mereka nikmati secara pribadi.

Akses tidak sah ke informasi ini dapat menimbulkan konsekuensi yang parah, termasuk kerugian finansial, kerusakan reputasi, dan konsekuensi hukum.

Oleh karena itu, di era yang semakin maju seperti sekarang ini, perusahaan termasuk IT, akuntan, dan cybersecurity harus waspada dan terus meningkatkan wawasan untuk melindungi aset digital mereka yang berharga.

Ada beberapa tips yang bisa Anda terapkan guna melindungi data-data bisnis dari penyalahgunaan dan pencurian data, seperti:

  1. Membuat informasi keamanan informasi tertulis yang menguraikan berbagai prosedur dan protokol guna melindungi informasi sensitif.
  2. Menerapkan sistem autentikasi dua faktor untuk memastikan tingkat keamanan akses.
  3. Menunjang sistem perangkat lunak tambahan dan firewall.
  4. Bangun kepekaan dan pemahaman melalui edukasi dan pelatihan karyawan untuk mengurangi risiko kesalahan manusia.
  5. Kembangkan kebijakan penyimpanan data dengan prosedur yang tepat dan aman.

Sebagai penyedia layanan sistem akuntansi juga harus menunjang tingkat keamanan terbaik agar pengguna dapat tenang dalam menggunakannya.

Mekari Jurnal, software akuntansi berbasis cloud dan AI, telah menunjang sistemnya dengan tingkat keamanan berstandar internasional yaitu ISO 27001 yang mengatur tentang sistem manajemen keamanan informasi.

Konsultasi dengan Tim Mekari Jurnal Sekarang!

Peran Software Akuntansi dalam Sustainability Reporting

Software akuntansi berbasis AI dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan kualitas pelaporan keuangan dengan membangun keberlanjutan atau sering disebut dengan sustainability reporting.

Melalui pelaporan yang sustainable, perusahaan dapat melaporkan berbagai metrik lingkungan, sosial, dan emisi karbon secara lebih efisien.

Ini dapat diterapkan dengan baik melalui sistem AI yang dapat mengumpulkan dan mengelola data dalam jumlah besar dan dengan waktu yang singkat untuk menyediakan berbagai metrik yang dibutuhkan.

Sistem dan perangkat lunak ini membantu memastikan keakuratan dan transparansi data ESG dengan mengotomatiskan pengumpulan data dari berbagai sumber, sehingga mengurangi risiko kesalahan yang umumnya terkait dengan entri data manual.

 

 

 

Referensi:

KPMG, “AI in financial reporting and audit: Navigating the new era”.

Forbes, “How Accounting Firms Can Embrace And Implement The Right Cybersecurity Strategy”.

Kategori : AkuntansiTechnology
Kelola Keuangan Bisnis Lebih Optimal dengan Integrasi Manajemen Supply Chain!

Dapatkan E-book Sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal
Kelola Keuangan Bisnis Lebih Optimal dengan Integrasi Manajemen Supply Chain!

Dapatkan E-book Sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal