Daftar Isi
12 min read

Personalized Marketing: Definisi, Manfaat Strategis, dan Implementasi di Era Digital

Tayang 03 Jul 2024
Diperbarui 5 Jun 2025
Di tulis oleh: Mekari Jurnal Desra

Kenali apa itu personalized marketing, manfaat, serta bagaimana penerapan konsep ini untuk kemajuan bisnis Anda dari Mekari Jurnal.

Marketing saat ini menjadi kebutuhan wajib dan dianggap sebagai ujung tombak berhasil atau tidaknya sebuah perusahaan. Bagaimana tidak, marketing­-lah yang berjasa membuat jutaan manusia dengan latar belakang yang berbeda bisa mengenal dan memilih satu produk atau layanan untuk digunakan. Berkembangnya dunia digital dengan kecepatannya digadang-gadang sebagai pintu gerbang kemudahan untuk proses ini.

Namun, di sisi lain kecepatan ini pula yang menjadi bumerang. Kecepatan dimanfaatkan pelaku bisnis untuk menyebarkan berbagai iklan dan promosi sebanyak-banyak tanpa memandang latar belakang calon konsumen.

Satu konten marketing yang sama disebarkan secara masif dengan harapan banyak di antara calon konsumen yang akan tertarik. Akan tetapi, marketing dengan cara ini justru menyebabkan rasa bosan dan jenuh sehingga sering diabaikan.

Menurut Will Fraser, dalam tulisannya “What Is Personalization Marketing?” menyatakan marketing adalah tentang memberikan informasi berharga di tempat yang tepat dan waktu yang tepat. Namun, dari pengertian marketing saja belum mengakomodasi bagaimana caranya untuk menyentuh orang yang tepat. Karena itulah konsep personalized marketing dibutuhkan.

Apa Itu Pengertian Personalized Marketing?

Personalized marketing (pemasaran personalisasi) adalah strategi pemasaran yang menyesuaikan pesan, penawaran, atau konten promosi berdasarkan karakteristik, perilaku, dan preferensi individu pelanggan. Tujuannya adalah menciptakan pengalaman yang lebih relevan, personal, dan menarik bagi setiap konsumen, sehingga meningkatkan kemungkinan konversi dan loyalitas pelanggan.

Secara sederhana, personalized marketing adalah pendekatan pemasaran yang menyasar pelanggan berdasarkan data spesifik tentang mereka, seperti:

  • Nama
  • Riwayat pembelian
  • Lokasi geografis
  • Perilaku penelusuran di situs/web
  • Minat dan kebiasaan

Contohnya adalah ketika Anda menerima email promosi dengan nama Anda di dalamnya dan penawaran produk yang sesuai dengan barang yang sebelumnya pernah Anda lihat atau beli di suatu situs e-commerce.

Contoh Personalized Marketing

Jenis Personalization Contoh Penerapan
Email Marketing Email dengan nama penerima dan rekomendasi produk berdasarkan histori belanja
Website Personalization Menampilkan produk sesuai minat atau kategori yang pernah dilihat
Targeted Ads Iklan di media sosial yang menyesuaikan produk dengan demografi pengguna
Notifikasi Aplikasi Push notification dengan promo ulang tahun atau pengingat belanja
Rekomendasi Produk Fitur “Produk yang Mungkin Anda Suka” di marketplace atau e-commerce

Studi Kasus & Konsep Dasar Personalized Marketing

Untuk memahami urgensi personalized marketing, mari kita simak studi dan data pendukung. Survei yang dilakukan oleh Sasbuzz pada tahun 2014–2015 menunjukkan bahwa 98% pengguna media sosial di Indonesia memberikan respons positif terhadap konten pemasaran yang disajikan secara personal. Fakta ini menandakan bahwa pendekatan satu-untuk-semua tidak lagi efektif dalam menjangkau dan mempertahankan perhatian konsumen modern.

Lebih lanjut, studi dari University of Texas mengungkap dua alasan utama mengapa konsumen merespons lebih baik terhadap konten personal: pertama, karena mereka telah terbiasa dengan paparan informasi yang berlebihan, terutama dari iklan generik yang cenderung diabaikan; dan kedua, karena konsumen masa kini memiliki kendali yang lebih besar dalam menentukan jenis informasi yang ingin mereka konsumsi.

Namun, menerapkan strategi pemasaran personal tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perusahaan harus mampu mengumpulkan data dengan akurat, cepat, dan dalam jumlah yang cukup untuk mengidentifikasi pola serta preferensi konsumen. Tanpa alat bantu yang memadai, proses ini sangat menyulitkan, bahkan bisa menimbulkan risiko pelanggaran privasi data.

Untungnya, dengan perkembangan teknologi pemasaran digital saat ini, pemilik bisnis dapat memanfaatkan berbagai tools seperti Google Analytics, Facebook Pixel, hingga platform CDP (Customer Data Platform) untuk mengumpulkan dan mengolah data pelanggan dengan aman dan efisien. Dengan kesabaran dan strategi yang tepat, menyusun preferensi konsumen bisa menjadi hal yang sistematis dan bermanfaat jangka panjang.

Baca Juga: Pengertian dan Jenis Strategi Penerapan Digital Marketing dalam Bisnis

Manfaat Personalized Marketing bagi Bisnis

Penerapan personalized marketing memberikan dampak signifikan terhadap berbagai aspek operasional dan strategis bisnis. Berikut penjabaran manfaat utamanya:

1. Meningkatkan Penjualan

Peningkatan penjualan merupakan tujuan utama dari strategi pemasaran apapun. Dalam konteks personalized marketing, peningkatan tersebut terjadi karena pesan atau penawaran yang diterima konsumen dirasa lebih relevan dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Misalnya, seorang konsumen yang sebelumnya mencari produk pelembap wajah akan lebih tertarik menerima email promosi seputar produk perawatan kulit dibandingkan iklan tentang peralatan dapur.

Konsumen cenderung membuat keputusan pembelian ketika mereka merasa bahwa produk yang ditawarkan benar-benar dapat menyelesaikan permasalahan atau memenuhi kebutuhan pribadi. Hal ini menjadi fondasi dari mengapa personalisasi berujung pada peningkatan konversi.

2. Membangun Hubungan yang Lebih Kuat dengan Konsumen

Salah satu nilai tambah personalized marketing adalah kemampuannya membangun kedekatan emosional antara merek dan konsumen. Ketika pelanggan merasa dikenal, dihargai, dan diperhatikan secara personal oleh sebuah merek, mereka cenderung lebih percaya dan setia.

Interaksi yang konsisten dan disesuaikan dengan karakteristik pelanggan mampu menciptakan rasa keterikatan yang kuat. Dalam jangka panjang, pelanggan yang merasa terhubung secara emosional cenderung lebih loyal dan bersedia merekomendasikan produk kepada orang lain.

3. Menarik Perhatian Konsumen di Tengah Banjir Informasi

Setiap hari, konsumen modern dibanjiri ribuan pesan pemasaran—mulai dari iklan media sosial, notifikasi aplikasi, hingga email promosi. Di tengah kebisingan tersebut, konten yang bersifat personal dan relevan akan lebih mudah menarik perhatian.

Ketika konsumen melihat bahwa sebuah pesan promosi menyebut nama mereka atau menawarkan produk berdasarkan kebiasaan belanja mereka sebelumnya, maka kemungkinan pesan tersebut dibaca jauh lebih besar dibandingkan pesan generik yang tidak memiliki konteks.

4. Meningkatkan Pengalaman Konsumen secara Menyeluruh

Pengalaman pelanggan (customer experience) menjadi salah satu indikator keberhasilan bisnis modern. Personalized marketing mampu menyajikan pengalaman yang konsisten dan relevan di setiap titik sentuh—baik itu di media sosial, email, situs web, atau layanan pelanggan.

Sebagai contoh, sebuah situs e-commerce yang merekomendasikan produk berdasarkan riwayat pencarian atau transaksi terakhir akan memberikan pengalaman yang lebih efisien bagi pengguna. Konsumen tidak perlu mencari dari awal karena sistem sudah menyajikan apa yang mereka butuhkan secara otomatis.

5. Mendorong Konsumen untuk Kembali (Repeat Purchase)

Konsumen yang pernah merasakan pengalaman personal dan menyenangkan cenderung kembali menggunakan produk atau layanan yang sama. Ini merupakan dampak jangka panjang dari personalized marketing.

Misalnya, pelanggan yang menerima diskon ulang tahun atau rekomendasi produk lanjutan berdasarkan pembelian sebelumnya akan merasa dihargai. Sentuhan-sentuhan kecil ini memberi alasan emosional untuk kembali membeli.

6. Memperdalam Wawasan Tentang Perilaku Konsumen

Salah satu fondasi utama dari personalized marketing adalah data. Setiap upaya personalisasi yang dilakukan akan bergantung pada sejauh mana bisnis memahami perilaku konsumennya. Maka, dengan menerapkan strategi ini, perusahaan secara otomatis terdorong untuk menggali dan menganalisis lebih banyak data pelanggan.

Dengan data tersebut, perusahaan dapat membuat segmentasi yang lebih tajam, mengidentifikasi tren baru, serta mengantisipasi perubahan perilaku konsumen. Wawasan ini sangat berharga dalam pengambilan keputusan bisnis yang lebih tepat sasaran.

Baca juga: Strategi Email Marketing Efektif yang Bantu Perkembangan Bisnis

Strategi Efektif Pengaplikasian Personalized Marketing dalam Bisnis

Dalam era digital saat ini, pendekatan yang lebih personal dalam strategi pemasaran menjadi semakin relevan. Personalized marketing atau pemasaran yang dipersonalisasi merupakan metode yang menyesuaikan konten, pesan, dan penawaran berdasarkan karakteristik unik dari setiap konsumen. Namun, untuk menjadikan strategi ini benar-benar efektif, pelaku bisnis perlu memahami bagaimana cara mengimplementasikannya secara konkret. Berikut penjabaran mendalam mengenai berbagai cara pengaplikasian personalized marketing yang bisa diterapkan dalam bisnis.

1. Mengumpulkan Kontak Pelanggan sebagai Fondasi Strategi

Langkah pertama dalam menerapkan personalized marketing adalah dengan mengumpulkan data kontak pelanggan. Informasi seperti alamat email, nomor telepon, atau akun media sosial adalah aset berharga dalam pemasaran modern. Data ini tidak hanya menjadi alat untuk komunikasi, tetapi juga bahan analisis untuk memahami perilaku pelanggan.

Ketika pelanggan memberikan data mereka melalui form opt-in atau landing page, hal tersebut memberi sinyal bahwa mereka tertarik pada penawaran atau konten yang disediakan. Inilah kesempatan untuk mulai membangun relasi yang personal. Semakin banyak data yang dikumpulkan, semakin akurat pula pendekatan yang bisa dilakukan. Dengan memanfaatkan sistem Customer Relationship Management (CRM), bisnis dapat menyimpan dan mengelola data konsumen secara efisien, termasuk riwayat pembelian, minat, dan respons terhadap kampanye sebelumnya.

Untuk memaksimalkan pengumpulan data, penting untuk merancang formulir yang tidak terlalu panjang namun tetap relevan. Cantumkan kolom seperti nama, email, jenis kelamin, dan minat khusus. Gunakan pula insentif seperti diskon atau akses ke konten eksklusif sebagai motivasi agar konsumen bersedia memberikan data mereka secara sukarela.

2. Mengirim Email Secara Personal untuk Meningkatkan Keterlibatan

Email marketing tetap menjadi salah satu saluran komunikasi yang paling efektif, terutama bila dipersonalisasi. Alih-alih mengirimkan email massal dengan template yang sama untuk semua orang, kirimkan email dengan nama penerima yang disebutkan secara spesifik. Email semacam ini memberikan kesan lebih personal dan mendorong tingkat keterlibatan yang lebih tinggi.

Penerapan personalisasi bisa dimulai dari hal sederhana, seperti menyapa pelanggan dengan nama mereka, mengirim ucapan selamat ulang tahun, hingga memberikan rekomendasi produk berdasarkan riwayat pembelian. Alat seperti Mailchimp, HubSpot, atau ActiveCampaign memungkinkan pelaku bisnis membuat kampanye email yang tersegmentasi dan otomatis.

Lebih jauh lagi, gunakan data analitik untuk menentukan waktu terbaik dalam mengirim email dan menyesuaikan pesan sesuai preferensi pelanggan. Hindari penggunaan bahasa yang terlalu kaku atau korporat, sebaliknya gunakan gaya percakapan yang hangat dan akrab, seolah-olah sedang berbicara langsung dengan pelanggan.

3. Menyapa Konsumen Secara Personal dalam Setiap Interaksi

Menyapa pelanggan secara personal merupakan bagian penting dari membangun hubungan jangka panjang. Nama adalah kata yang paling menyenangkan untuk didengar oleh siapa pun, dan menyertakan nama pelanggan dalam komunikasi — baik itu melalui email, pesan WhatsApp, maupun interaksi di media sosial — mampu meningkatkan rasa kedekatan antara merek dan pelanggan.

Selain itu, hindari penggunaan salam yang terlalu formal. Misalnya, alih-alih menulis “Kepada Yth. Pelanggan,” cobalah dengan sapaan seperti “Hai Budi, kami punya kabar menarik untukmu!” Kalimat ini terasa lebih akrab dan membuat pelanggan merasa dihargai sebagai individu, bukan sekadar nomor dalam database.

Kesan personal juga bisa diciptakan dalam balasan layanan pelanggan. Respons yang cepat, hangat, dan spesifik terhadap pertanyaan atau keluhan pelanggan menunjukkan bahwa merek benar-benar peduli dan mendengarkan kebutuhan mereka.

4. Modifikasi Teknologi untuk Mendukung Strategi Personalisasi

Tanpa dukungan teknologi yang tepat, personalized marketing akan sulit dijalankan secara efektif, terutama dalam skala besar. Pelaku bisnis perlu menggunakan perangkat lunak pemasaran otomatis yang mendukung segmentasi audiens, otomatisasi kampanye, dan pengelolaan data pelanggan.

Salah satu teknologi penting adalah marketing automation tool yang memungkinkan bisnis menjalankan kampanye yang berbeda untuk segmen audiens yang berbeda. Dengan alat ini, Anda dapat mengatur pengiriman email secara otomatis berdasarkan perilaku pelanggan seperti kunjungan website, klik pada tautan tertentu, atau riwayat pembelian.

Selain itu, teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) dapat digunakan untuk menganalisis pola perilaku konsumen secara real-time. Misalnya, rekomendasi produk di situs e-commerce yang muncul berdasarkan barang-barang yang pernah dilihat atau ditambahkan ke keranjang belanja pelanggan.

Investasi pada teknologi semacam ini memang memerlukan anggaran tersendiri, tetapi manfaat jangka panjangnya berupa efisiensi waktu, akurasi strategi, dan peningkatan konversi akan jauh melampaui biaya tersebut.

5. Mendesain Website atau Aplikasi yang Lebih Personal

Website atau aplikasi bisnis adalah wajah utama dari perusahaan dalam dunia digital. Maka dari itu, menciptakan tampilan yang personal dan responsif terhadap karakteristik pengguna adalah kunci untuk meningkatkan engagement dan konversi.

Personalisasi pada website dapat dimulai dari tampilan homepage yang disesuaikan berdasarkan lokasi geografis, riwayat penelusuran, atau minat konsumen. Misalnya, pengguna yang sering mencari produk fashion akan ditampilkan produk-produk terbaru dalam kategori tersebut di bagian atas halaman utama.

Landing page juga dapat dipersonalisasi sesuai sumber trafik. Jika pengguna datang dari kampanye iklan A, maka halaman yang ditampilkan harus relevan dengan iklan tersebut. Strategi ini membantu mengurangi bounce rate dan meningkatkan tingkat konversi.

Dalam aplikasi mobile, fitur notifikasi berbasis perilaku pengguna juga sangat efektif. Kirimkan pesan seperti “Produk X yang kamu sukai sedang diskon!” atau “Stok barang Y favoritmu hampir habis!” untuk menciptakan sense of urgency yang relevan dan personal.

6. Membuat Konten yang Dekat dengan Kehidupan Konsumen

Konten merupakan inti dari personalized marketing. Oleh karena itu, isi konten harus relevan dengan permasalahan nyata yang dihadapi konsumen. Artikel blog, video, atau infografik yang menawarkan solusi konkret atas masalah spesifik akan jauh lebih efektif dibandingkan konten yang bersifat umum.

Misalnya, brand skincare dapat membuat artikel berjudul “Cara Merawat Kulit Berminyak di Cuaca Tropis,” dan menargetkan pengguna dengan kondisi kulit tertentu berdasarkan data yang mereka isi sebelumnya. Hal ini memberikan kesan bahwa brand memahami kebutuhan mereka secara mendalam.

Selain itu, gunakan cerita konsumen lain sebagai testimoni atau studi kasus untuk menciptakan efek relatability. Konten seperti ini akan membuat calon pelanggan merasa bahwa mereka bukan satu-satunya yang menghadapi tantangan tertentu, dan merek Anda adalah solusi yang bisa diandalkan.

7. Membangun Interaksi Aktif di Media Sosial

Media sosial tidak hanya berfungsi sebagai saluran promosi, tetapi juga sebagai media untuk berinteraksi secara langsung dengan konsumen. Personalized marketing di media sosial dapat diwujudkan melalui pesan langsung (DM), komentar personal, atau konten interaktif seperti polling, Q&A, dan live streaming.

Merespons komentar pelanggan dengan menyebut nama mereka dan menjawab pertanyaan secara spesifik menunjukkan bahwa Anda memperhatikan mereka secara individu. Selain itu, menyelenggarakan event khusus untuk follower setia atau memberi hadiah personal akan meningkatkan loyalitas dan memperkuat hubungan antara brand dan pelanggan.

Algoritma media sosial juga mendukung konten yang relevan dan sering berinteraksi dengan audiens. Jadi, semakin personal pendekatan Anda, semakin besar kemungkinan konten tersebut dilihat lebih luas.

8. Lakukan Follow-Up untuk Memperkuat Loyalitas

Salah satu kesalahan paling umum dalam pemasaran adalah berhenti berkomunikasi setelah konsumen melakukan pembelian. Padahal, follow-up adalah tahap penting dalam personalized marketing yang bisa menciptakan pelanggan setia.

Follow-up bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti mengirim email ucapan terima kasih, meminta feedback, memberikan tips penggunaan produk, atau menawarkan diskon untuk pembelian berikutnya. Komunikasi pasca-penjualan yang hangat dan relevan menunjukkan bahwa bisnis tidak hanya fokus pada transaksi, tetapi juga membangun hubungan jangka panjang.

Menggunakan sistem otomatisasi, Anda bisa mengatur jadwal follow-up yang tepat tanpa harus melakukannya secara manual. Misalnya, email dapat dikirim satu minggu setelah pembelian untuk meminta ulasan, lalu dua minggu kemudian dengan rekomendasi produk tambahan yang relevan.

Baca Juga: Menaklukkan Pemasaran Digital dengan Marketing 4.0

Kelola Keuangan Bisnis Lebih Untung Dengan Aplikasi Akuntansi dan ERP Mekari Jurnal

Mereka yang berhasil menerapkan konsep ini dengan baik dan mampu  memanfaatkan semua teknologi yang relevan akan mencapai keunggulan.

Namun ketika mencapai posisi puncak, jangan lupa untuk memastikan pengelolaan bisnis yang baik agar mampu bertahan.

Terkhusus di bidang keuangan, pengelolaan yang mudah dan akurat serahkan pada invoice online Indonesia milik Mekari Jurnal.

Mekari Jurnal merupakan software akuntansi dan ERP online nomor 1 di Indonesia yang memberikan manfaat lengkap untuk kesehatan keuangan bisnis.

Pemakaian yang mudah, harga terjangkau serta keamanan data yang terjamin membuat tidak ada pilihan lain selain Jurnal. Tunggu apalagi?

Segera daftarkan bisnis Anda di Mekari Jurnal sekarang dan dapatkan kemudahan dalam mengelola keuangan bisnis.

 

 

Kategori : Business Management

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

WhatsApp Hubungi Kami