Daftar Isi
5 min read

6 Hal yang Harus Dihindari Pemilik Bisnis Properti atau Real Estate

Tayang 01 Nov 2024
Diperbarui 2 Jan 2025

Memulai dan mengelola bisnis properti atau real estate, terutama untuk keperluan komersial, memerlukan perencanaan yang matang dan eksekusi yang cermat. Salah satu elemen kunci dalam menjalankan bisnis ini adalah menerapkan strategi leasing atau penyewaan yang efektif. Namun, banyak pemilik properti yang melakukan kesalahan fatal karena mengabaikan hal-hal mendasar dalam penyusunan strategi tersebut. Berikut ini adalah enam kesalahan yang harus dihindari oleh pemilik bisnis properti agar keberlangsungan bisnis tetap terjaga dan potensi keuntungan dapat dimaksimalkan akan dibahas blog Mekari Jurnal.

1. Tidak Konsisten dalam Penerapan Term & Conditions

Ketika Anda menawarkan properti komersial untuk disewakan, salah satu aspek yang harus diprioritaskan adalah keseragaman dan konsistensi dalam penerapan syarat dan ketentuan (Term & Conditions) sewa.

Mengapa konsistensi itu penting?

Ketidakkonsistenan dalam persyaratan sewa bisa memunculkan banyak masalah administratif. Sebagai contoh, jika Anda memberikan syarat yang berbeda kepada tiap penyewa, Anda akan kesulitan saat perlu menegosiasikan ulang kontrak ketika masa sewa berakhir. Hal ini dapat menciptakan konflik antara Anda dan penyewa yang merasa mendapatkan perlakuan tidak adil.

Risiko lain dari ketentuan sewa yang longgar:

  • Penyewa dapat mengakhiri kontrak lebih awal tanpa konsekuensi yang jelas.
  • Anda harus menanggung biaya tambahan untuk mencari penyewa baru.
  • Proses leasing menjadi lebih rumit dan kurang efisien.

Solusi:

Tetapkan syarat dan ketentuan yang standar dan sesuai dengan tujuan jangka panjang bisnis properti Anda. Misalnya, pastikan klausul seperti durasi sewa, penalti keterlambatan, dan ketentuan perpanjangan kontrak sudah ditentukan dengan jelas. Hal ini akan memberikan stabilitas pada pendapatan sewa dan membantu meminimalkan risiko di masa depan.

2. Menyewakan Unit Terbaik Terlebih Dahulu

Menyewakan unit properti terbaik mungkin tampak seperti strategi yang menguntungkan di awal, tetapi hal ini justru bisa menjadi bumerang dalam jangka panjang.

Mengapa ini bisa menjadi masalah?

Ketika Anda menawarkan unit terbaik terlebih dahulu, calon penyewa lain akan membandingkan unit yang tersedia dengan unit unggulan yang sudah disewa. Jika unit yang tersisa tidak menarik, nilai keseluruhan properti Anda bisa menurun di mata penyewa potensial.

Strategi yang lebih baik:

  1. Dokumentasikan dan petakan unit properti Anda: Identifikasi kelebihan dan kekurangan dari setiap unit properti.
  2. Gunakan strategi penawaran bertahap: Sewakan unit dengan kualitas sedang terlebih dahulu sebelum menawarkan unit unggulan. Ini akan menjaga daya tarik keseluruhan properti Anda.

Dengan strategi ini, Anda dapat memaksimalkan nilai setiap unit properti tanpa mengorbankan persepsi kualitas dari penyewa lainnya.

Baca Juga: Hindari 5 Kesalahan Marketing Properti Ini

3. Tidak Memeriksa Kesehatan Finansial Calon Penyewa

Salah satu aspek penting dalam bisnis properti komersial adalah memastikan bahwa penyewa memiliki kondisi keuangan yang sehat.

Mengapa ini penting?

Ketika penyewa mengalami masalah keuangan, risiko yang Anda hadapi sebagai pemilik properti juga meningkat. Penyewa yang tidak mampu membayar sewa tepat waktu akan memengaruhi arus kas bisnis Anda, bahkan dapat menyebabkan kerugian finansial jika penyewa gagal membayar sewa.

Langkah-langkah yang bisa diambil:

  1. Lakukan pemeriksaan latar belakang finansial: Tinjau laporan keuangan atau rekam jejak pembayaran penyewa sebelumnya.
  2. Terapkan sistem deposit: Meminta deposit di awal kontrak dapat menjadi jaminan jika penyewa mengalami masalah keuangan di kemudian hari.
  3. Evaluasi kredibilitas bisnis penyewa: Untuk penyewa korporat, pastikan bisnis mereka memiliki potensi pertumbuhan yang baik dan reputasi yang solid.

Dengan memastikan kondisi keuangan penyewa, Anda dapat mengurangi risiko tunggakan sewa dan menjaga stabilitas arus kas properti Anda.

Baca Juga: Memahami Konsep Akuntansi Sewa dalam PSAK 73

4. Investasi Modal yang Tidak Sesuai dengan Timing

Melakukan renovasi atau menambahkan fasilitas baru pada properti Anda adalah hal yang penting, tetapi jika dilakukan pada waktu yang salah, investasi ini bisa menjadi sia-sia.

Mengapa timing itu krusial?

Jika renovasi atau penambahan fasilitas dilakukan tanpa mempertimbangkan kebutuhan calon penyewa, hasilnya hanya akan membuang anggaran. Misalnya, melakukan renovasi besar-besaran di tengah periode sewa dapat mengganggu aktivitas penyewa dan menurunkan kepuasan mereka.

Tips untuk investasi yang tepat:

  1. Konsultasikan dengan konsultan properti: Mereka dapat membantu Anda menentukan apakah renovasi diperlukan dan kapan waktu terbaik untuk melakukannya.
  2. Fokus pada nilai tambah: Pastikan setiap investasi yang dilakukan benar-benar meningkatkan daya tarik properti dan sesuai dengan kebutuhan pasar.

Dengan investasi yang dilakukan pada waktu yang tepat, Anda dapat memaksimalkan laba tanpa membuang anggaran.

5. Tidak Membandingkan Properti Kompetitor

Menilai kekuatan dan kelemahan properti pesaing adalah bagian penting dari pengembangan strategi leasing yang efektif.

Apa risiko jika Anda mengabaikan kompetitor?

Jika Anda tidak memahami apa yang ditawarkan kompetitor, Anda bisa kehilangan daya saing. Properti Anda mungkin dianggap kurang menarik jika tidak memiliki fitur atau harga yang kompetitif.

Langkah yang dapat dilakukan:

  1. Analisis kompetitor secara menyeluruh: Bersama dengan agen atau konsultan properti Anda, identifikasi keunggulan dan kelemahan properti kompetitor di daerah yang sama.
  2. Tentukan Unique Selling Point (USP): Fokus pada hal-hal yang membuat properti Anda berbeda, seperti lokasi strategis, fasilitas unggulan, atau kebijakan sewa yang fleksibel.

Dengan memahami pasar dan posisi properti Anda dibandingkan kompetitor, Anda dapat menawarkan nilai yang lebih tinggi kepada calon penyewa.

Baca Juga: Penerapan dan Dampaknya Akuntansi Properti pada Industri Real Estate

6. Mengabaikan Detail Kecil

Detail kecil seperti kebersihan dan kondisi lingkungan properti sering kali diabaikan oleh pemilik properti, padahal hal ini sangat memengaruhi persepsi penyewa terhadap properti Anda.

Dampak dari mengabaikan detail kecil:

  1. Properti yang kotor atau tidak terawat dapat membuat penyewa enggan untuk melanjutkan kontrak sewa.
  2. Lingkungan yang tidak bersih dapat menurunkan reputasi properti Anda di mata calon penyewa.

Cara mengatasi:

  1. Jaga kebersihan area umum: Pastikan area seperti lorong, taman, atau tempat parkir selalu bersih dan rapi.
  2. Lakukan perawatan rutin: Tangani masalah kecil seperti coretan di dinding atau kerusakan fasilitas segera setelah ditemukan.

Detail kecil dapat memberikan kesan besar bagi penyewa, sehingga menjaga properti tetap terawat adalah salah satu kunci keberhasilan dalam bisnis properti.

Mengelola bisnis properti atau real estate memang membutuhkan perencanaan yang matang dan perhatian terhadap detail. Dengan menghindari enam kesalahan di atas, Anda dapat memastikan bahwa bisnis leasing properti komersial Anda berjalan lancar dan memberikan hasil yang maksimal.

Selain itu, bekerja sama dengan konsultan properti yang profesional dapat membantu Anda mengembangkan strategi leasing yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan pasar. Ingatlah bahwa dalam bisnis properti, reputasi dan kualitas layanan adalah dua hal utama yang akan menentukan kesuksesan Anda.

Kategori : Business Management

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

WhatsApp Hubungi Kami