Daftar Isi
11 min read

Goals Sebuah Bisnis Tidak perlu Time Limit? Begini Penjelasannya!

Tayang 21 Feb 2024
Diperbarui 4 Feb 2025

Untuk menjawab istilah goals sebuah bisnis tidak perlu time limit, kita harus paham dulu bahwa dalam hidup tentunya kamu memiliki sebuah target dan tujuan untuk menggapai impian. Karenanya setiap orang yang memiliki target tentu memiliki cara dan tahapannya masing-masing. Di era seperti sekarang ada suatu metode yang dapat mempermudah kamu dalam menetapkan target, rencana dan tujuan yaitu metode SMART goals.

SMART merupakan kependekan dari Specific, Measurable, Achievable, Relevant dan Timebound. Metode ini muncul pertama kali saat management review di tahun 1981 oleh George T. Doran. Saat ini SMART  digunakan oleh berbagai perusahaan-perusahaan di dunia untuk mencapai goals bisnis mereka. Harapannya dengan menggunakan metode SMART mereka dapat lebih terarah untuk mencapai target yang ingin diraih.

Jadi, bagaimana sih tahapan-tahapan dalam menyusun SMART goals? Pertama tama, ketahui dahulu apa itu SMART goals.

Apa Itu SMART Goals?

SMART Goals merupakan alat yang menyederhanakan pengajaran prinsip penetapan tujuan, meningkatkan motivasi, dan memperbesar peluang pencapaian tujuan. Konsep ini diperkenalkan oleh George T. Doran pada tahun 1981 dan sejak itu telah diadopsi secara luas dalam berbagai bidang, termasuk manajemen bisnis dan pengembangan diri.

Elemen Utama Dari SMART

  1. Specific (Spesifik): Tujuan harus jelas dan terperinci, menghindari ambiguitas. Misalnya, “Meningkatkan penjualan produk A sebesar 20% dalam 6 bulan” lebih baik daripada “Meningkatkan penjualan” yang terlalu umum.
  2. Measurable (Terukur): Tujuan harus dapat diukur untuk memungkinkan pelacakan kemajuan. Contohnya, “Mencapai tingkat kepuasan pelanggan 90% dalam 3 bulan” menggunakan survei sebagai indikator4.
  3. Achievable (Dapat Dicapai): Tujuan harus realistis dan dapat dicapai dengan mempertimbangkan sumber daya yang ada. Ini membantu menjaga motivasi dan menghindari kekecewaan.
  4. Relevant (Relevan): Tujuan harus sejalan dengan visi dan misi individu atau organisasi. Hal ini memastikan bahwa pencapaian tujuan berkontribusi pada hasil yang lebih besar.
  5. Time-Bound (Terikat Waktu): Tujuan harus memiliki tenggat waktu untuk mencapai hasilnya, memberikan dorongan untuk menyelesaikan tugas tepat waktu.

Contoh Penerapan SMART Goals

Meningkatkan Kebugaran:

  • Specific: Berolahraga selama 1 jam setiap hari.
  • Measurable: Mencatat kemajuan dalam jarak atau kalori yang terbakar.
  • Achievable: Memilih jenis olahraga sesuai kemampuan.
  • Relevant: Meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
  • Time Bound: Melakukan ini selama dua minggu.

Belajar Bahasa Korea:

  • Specific: Menggunakan aplikasi Duolingo untuk belajar.
  • Measurable: Mencatat kemajuan pemahaman setiap sesi.
  • Achievable: Mengatur waktu belajar beberapa menit setiap hari.
  • Relevant: Meningkatkan kemampuan bahasa untuk keperluan pribadi atau profesional.
  • Time Bound: Dapat membaca huruf Hangul dalam satu bulan.

Dengan menggunakan metode SMART, individu atau tim dapat menetapkan tujuan yang lebih fokus dan terarah, meningkatkan peluang keberhasilan dalam mencapai target mereka. Berikut adalah tahapan cara menyusunnya.

5 Tahapan Menyusun SMART Goals

5 Tahapan Menyusun SMART Goals

1. Specific

Saat kamu memiliki target ataupun rencana kamu perlu menetapkan target yang spesifik. Buat target secara detail, jelas dan dapat dipaparkan dengan baik. Artinya suatu target yang secara khusus, bukan target yang dapat ditentukan secara umum. Seperti contohnya:

  • Target Umum: Saya harus lebih sering melakukan investasi
  • Target Spesifik: Saya harus melakukan investasi agar memiliki rumah dalam 5 tahun yang akan datang

2. Measurable (Terukur)

Apabila kamu sudah menentukan tujuan secara spesifik, maka langkah selanjutnya adalah mengukur progress dari tujuan spesifik yang sudah kamu buat. Apakah kita bisa melihat kita semakin dekat dengan tujuan atau tidak. Guna dari adanya Measurable juga untuk melihat dan menentukan langkah selanjutnya dari fakta-fakta yang sudah ada.

Contoh: Saat kamu mempunyai target untuk memiliki rumah dalam waktu 5 tahun, maka kamu perlu menentukan nominal dana yang harus disisihkan setiap bulannya. Apabila target rumahnya seharga Rp 500 juta artinya setiap bulan kamu harus menyisihkan dana ± Rp 8,4 juta untuk mencapai Rp 500 juta. Ini target yang measurable karena kita dapat melihat apakah kita semakin dekat dengan tujuan dana Rp. 500 juta atau tidak dari waktu ke waktu.

3. Achievable (Dapat Tercapai)

Pada poin ini kamu juga perlu mengetahui bahwa target yang telah kamu tentukan tersebut dapat dicapai (Achievable) artinya target ini tidak boleh terlalu mudah, tetapi juga tidak boleh terlalu sulit.

Dengan adanya Achievable ini, kamu dapat menilai apakah tujuan yang telah kamu buat tersebut dapat dicapai atau tidak. Apabila tidak, maka kamu bisa menetapkan tujuan lainnya.

Contoh: Kamu melakukan investasi 10% per bulan dari total pendapatanmu, target yang telah kamu buat adalah 20% per bulan. Karenanya, untuk membuat target tersebut lebih Achievable kamu perlu mempertimbangkan dengan baik agar sesuai kemampuan kamu dengan menetapkan targetnya secara bertahap mulai dari 12% pada bulan ini, 14% pada bulan depan dan seterusnya.

4. Relevant (Sesuai)

Saat kamu membuat target kamu perlu memilih target yang relevan artinya jika target tersebut tercapai, target tersebut tentu akan memiliki  dampak terhadap yang lainnya.

Contoh: kamu ingin memiliki tabungan pendidikan untuk anak nanti, dengan asumsi biaya pendidikan anak yang meningkat 15% per tahun, artinya kamu perlu set tujuan investasi kamu dengan investasi yang dapat memberikan bunga minimal 15% per tahun.

Saat target yang sudah ditetapkan relevan, maka tentu akan menjawab semua pertanyaan yang ada seperti apakah target ini dapat diperjuangkan? Apakah target ini sesuai dengan kebutuhan dan target lainnya? Apakah targetnya sesuai dengan waktu yang tepat?

5. Timebound (Batas Waktu)

Jika kamu memiliki tujuan tentunya kamu harus menetapkan batas waktu dalam mencapai goals milikmu itu. Batas waktu ini yang realistis diperlukan agar dapat terfokus dan dapat mempersiapkan sumber dana yang diperlukan sedini mungkin.

Tapi bagaimana dengan istilah? Goals sebuah bisnis tidak perlu time limit?

Contoh: Kamu ingin memiliki portofolio investasi dalam waktu 3 tahun kedepan, maka kamu perlu mempersiapkan dari sekarang hal-hal yang diperlukan untuk mendukung kamu memiliki portofolio tersebut sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan.

Untuk mengoptimasikan tujuanmu 7 hal di bawah ini akan sangat membantumu

  • Memiliki Sikap yang Pemberani.
  • Visualisasikan Tercapainya Tujuan Anda.
  • Miliki Mimpi yang Besar.
  • Tetapkan Tujuan Jangka Panjang.
  • Menjadi Sosok yang Menginspirasi.
  • Lakukan Langkah Kecil Secara Berkelanjutan.
  • Percaya Diri dengan Kemampuan Anda.

Baca Juga: 10 Tips Sukses Bisnis Franchise yang Wajib Diketahui

Apa Manfaat Dari Sebuah Goals

Goals mengarahkan fokus individu pada tugas yang dihadapi secara lebih optimal. Dengan goals juga dapat mendorong kita memiliki kreatifitas untuk membuat strategi-strategi sebagai upaya untuk mencapai goals tersebut, apabila strategi A gagal kita akan cenderung membuat strategi B sebagai upaya selanjutnya.

Upaya apa saja yang bisa dilakukan untuk tetap fokus mencapai goals yang telah direncanakan?

  • Kontrol sesuatu yang bisa mengganggu.
  • Tetap tenang.
  • Pikirkan tentang tujuan kamu.
  • Membuat keputusan.

Mengapa di dalam hidup kita membutuhkan goals setting?

Dengan melakukan goals-setting, tentu kamu akan akan memiliki tujuan yang lebih jelas, sehingga kamu dapat mengambil keputusan atau beraktivitas sehari-hari dengan arah yang sejalan dengan tujuan tersebut dan tidak lagi bingung.

7 Langkah Strategis untuk Mencapai Tujuan yang Lebih Tinggi

7 Langkah Strategis untuk Mencapai Tujuan yang Lebih Tinggi

Setiap individu memiliki impian dan tujuan yang ingin dicapai dalam hidupnya. Tujuan ini bisa berupa pencapaian pribadi, profesional, finansial, atau bahkan spiritual. Namun, mencapai tujuan yang lebih tinggi sering kali menjadi tantangan besar karena berbagai hambatan, baik internal maupun eksternal.

Banyak orang menganggap kegagalan dalam mencapai tujuan berasal dari faktor eksternal, seperti lingkungan atau kurangnya dukungan dari orang lain. Padahal, hambatan terbesar sering kali datang dari dalam diri sendiri, seperti rasa takut dan keraguan yang menghalangi langkah kita untuk mengambil tindakan nyata.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tujuh langkah strategis yang dapat membantu Anda mencapai tujuan yang lebih tinggi. Dengan memahami dan menerapkan langkah-langkah ini, Anda dapat meningkatkan pertumbuhan diri, mengatasi rintangan, dan mencapai kesuksesan yang diimpikan.

1. Menganalisis: Mengetahui Posisi dan Kondisi Saat Ini

Sebelum menetapkan tujuan yang lebih tinggi, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menganalisis kondisi saat ini. Tanpa pemahaman yang jelas mengenai posisi Anda saat ini, akan sulit untuk menentukan langkah-langkah yang perlu diambil menuju tujuan yang diinginkan.

a. Menulis dan Mengevaluasi Situasi Saat Ini

Salah satu cara terbaik untuk memahami posisi saat ini adalah dengan menuliskannya secara rinci. Buatlah catatan mengenai aspek kehidupan yang ingin Anda tingkatkan, apakah itu karier, kesehatan, hubungan, atau keuangan. Tuliskan apa yang sudah dicapai dan apa yang masih menjadi tantangan.

Tanyakan kepada diri sendiri beberapa pertanyaan berikut:

  • Apakah saya merasa puas dengan kondisi saat ini?
  • Apa saja hambatan yang membuat saya sulit mencapai tujuan yang lebih tinggi?
  • Sumber daya apa yang saya miliki untuk mendukung pencapaian tujuan saya?

Dengan menjawab pertanyaan ini, Anda dapat menentukan area mana yang perlu diperbaiki dan bagaimana strategi yang harus diterapkan.

b. Menganalisis Faktor Internal dan Eksternal

Ada dua faktor utama yang mempengaruhi pencapaian tujuan: faktor internal dan faktor eksternal.

  • Faktor internal mencakup kepercayaan diri, pola pikir, motivasi, dan keterampilan yang dimiliki.
  • Faktor eksternal meliputi lingkungan kerja, dukungan sosial, dan akses terhadap peluang yang relevan.

Menganalisis kedua faktor ini akan membantu Anda memahami apa yang perlu diperbaiki dari dalam diri sendiri serta bagaimana mengatasi hambatan eksternal yang mungkin muncul.

2. Menentukan Tujuan yang Jelas dan Spesifik

Setelah memahami kondisi saat ini, langkah selanjutnya adalah menentukan tujuan dengan jelas. Banyak orang gagal mencapai tujuan mereka karena kurangnya kejelasan dalam merumuskan apa yang sebenarnya ingin dicapai.

a. Menggunakan Metode SMART dalam Menetapkan Tujuan

Untuk memastikan tujuan lebih mudah dicapai, gunakan metode SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound), yaitu:

  1. Specific (Spesifik): Tujuan harus jelas dan tidak ambigu. Contoh: “Saya ingin meningkatkan omzet bisnis sebesar 20% dalam enam bulan ke depan.”
  2. Measurable (Terukur): Harus ada indikator yang dapat diukur untuk menilai kemajuan.
  3. Achievable (Dapat Dicapai): Sesuaikan dengan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki.
  4. Relevant (Relevan): Harus berkaitan dengan visi dan tujuan jangka panjang.
  5. Time-Bound (Berbatas Waktu): Tetapkan tenggat waktu untuk mencapai tujuan.

b. Membagi Tujuan Besar Menjadi Langkah-Langkah Kecil

Sering kali tujuan yang besar terasa sulit dicapai. Oleh karena itu, bagi tujuan utama menjadi langkah-langkah kecil yang lebih mudah dikelola. Ini akan membantu Anda tetap fokus dan termotivasi.

3. Memperkirakan dan Mengatur Prioritas

Setelah menentukan tujuan, langkah berikutnya adalah memperkirakan langkah-langkah yang perlu diambil dan mengatur prioritas berdasarkan urgensi dan dampaknya.

a. Menentukan Skala Prioritas

Gunakan Matriks Eisenhower untuk mengelompokkan tugas berdasarkan tingkat urgensi dan kepentingannya:

  1. Penting & Mendesak: Harus segera dilakukan.
  2. Penting tapi Tidak Mendesak: Harus direncanakan dengan baik.
  3. Tidak Penting tapi Mendesak: Bisa didelegasikan ke orang lain.
  4. Tidak Penting & Tidak Mendesak: Sebaiknya dihindari atau dikurangi.

b. Menghindari Beban Pikiran yang Berlebihan

Ketakutan akan kegagalan sering kali muncul karena kita merasa terbebani dengan banyak tugas yang belum terselesaikan. Dengan membagi tugas ke dalam kategori yang lebih sederhana, Anda dapat mengurangi stres dan tetap fokus pada hal yang paling penting.

4. Bertanggung Jawab atas Tujuan yang Ditetapkan

Banyak orang kehilangan motivasi di tengah perjalanan karena tidak memiliki sistem akuntabilitas yang kuat. Oleh karena itu, penting untuk bertanggung jawab atas tujuan yang telah ditetapkan.

a. Menggunakan Mentor atau Coach

Seorang mentor atau coach dapat membantu Anda tetap berada di jalur yang benar dan memberikan wawasan baru dalam mencapai tujuan. Mereka juga dapat membantu Anda dalam menghadapi tantangan dengan cara yang lebih efektif.

b. Mencari Dukungan dari Lingkungan

Bergabunglah dengan komunitas atau kelompok yang memiliki visi serupa. Lingkungan yang positif dapat memberikan dorongan moral dan motivasi yang dibutuhkan untuk tetap konsisten dalam mencapai tujuan.

5. Menemukan Kepuasan dalam Proses

Perjalanan mencapai tujuan sering kali membutuhkan waktu yang lebih lama dari yang kita perkirakan. Oleh karena itu, penting untuk tetap merasa puas dan menikmati prosesnya.

a. Fokus pada Kemajuan, Bukan Hanya Hasil Akhir

Jangan hanya menilai keberhasilan berdasarkan pencapaian akhir. Rayakan setiap pencapaian kecil yang berhasil diraih, karena hal itu adalah bagian dari perjalanan menuju tujuan yang lebih besar.

b. Menghindari Perbandingan dengan Orang Lain

Setiap orang memiliki perjalanan yang berbeda. Fokuslah pada perkembangan pribadi dan jangan terlalu membandingkan diri dengan orang lain.

6. Belajar dari Pengalaman dan Kegagalan

Tidak semua tujuan akan berjalan sesuai rencana. Oleh karena itu, penting untuk memiliki mindset yang terbuka terhadap pembelajaran dari setiap kegagalan.

a. Menggunakan Kegagalan sebagai Pelajaran Berharga

Alih-alih melihat kegagalan sebagai akhir dari segalanya, gunakan sebagai kesempatan untuk mengevaluasi strategi yang digunakan. Apa yang bisa diperbaiki? Apa yang bisa dilakukan secara berbeda di masa depan?

b. Fleksibilitas dalam Mengubah Strategi

Jika rencana awal tidak berjalan dengan baik, jangan ragu untuk mengubah pendekatan atau strategi yang digunakan. Fleksibilitas adalah kunci untuk mencapai keberhasilan jangka panjang.

7. Memulai Kembali dengan Lebih Baik

Langkah terakhir dan paling penting adalah terus mencoba. Banyak orang menyerah setelah gagal sekali, padahal kegagalan adalah bagian dari proses menuju kesuksesan.

a. Jangan Terjebak pada Kegagalan Lama

Alihkan fokus dari kegagalan masa lalu dan gunakan pelajaran yang telah dipelajari untuk memperbaiki strategi ke depan.

b. Selalu Tantang Diri dengan Tujuan Baru

Setelah mencapai suatu tujuan, jangan berhenti di situ. Tetapkan tujuan baru yang lebih menantang untuk terus berkembang dan keluar dari zona nyaman.

Baca Juga: Simak 19 Cara Terbaik Dalam Mengelola Keuangan Bisnis

Capai Goals Bisnis Mudah dengan Aplikasi Mekari Jurnal

Sangat penting untuk menggunakan aplikasi keuangan online dengan fitur laporan keuangan seperti neraca keuangan, arus kas, laba-rugi, dan lainnya. Manfaat juga fitur aplikasi stok barang Mekari Jurnal yang bisa membuat target dan perhitungan bisnis semakin terukur. Free trial Mekari Jurnal selama 14 hari. Selamat mempraktikkan!

Kategori : Business Management

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

WhatsApp Hubungi Kami