Contoh Cara Menghitung DSO (Days Sales Outstanding) Dalam manajemen keuangan, Days Sales Outstanding atau DSO adalah rasio keuangan yang dapat mengukur waktu yang diperlukan oleh perusahaan dalam menagih piutang usaha dari pelanggan. Menghitung pengukuran ini penting bagi manajemen kas sehingga terhindar dari masalah likuiditas serta membantu perusahaan dalam mengevaluasi kebijakan kredit kepada pelanggan. Lalu, apa saja fungsi lainnya DSO bagi perusahaan dan bagaimana cara menghitungnya? Simak selengkapnya dalam artikel dari blog by Mekari Jurnal berikut ini. Pentingnya DSO bagi Perusahaan Menentukan days sales outstanding merupakan indikator yang cukup penting dalam mengukur likuiditas aset lancar perusahaan. Hal ini terjadi karena kas diperlukan dalam menjalankan bisnis, sehingga jalan terbaik perusahaan adalah dengan mengumpulkan saldo piutang dari pelanggan yang bertransaksi secara kredit. Jika berhasil, perusahaan dapat merencanakan kebutuhan kasnya dengan lebih baik dan menghindari masalah likuiditas. Pengukuran DSO juga dapat menjadi indikator seberapa efisien departemen yang bertugas dalam penarikan piutang, mengevaluasi kebijakan kredit kepada pelanggan, mengoptimalkan aliras kas, dan menilai stabilitas kesehatan finansial perusahaan. Indikasi DSO Tinggi atau Rendah bagi Bisnis Pengukuran nilai DSO perusahaan terbagi menjadi dua, yaitu nilai DSO yang tinggi dan nilai DSO yang rendah. Tentunya, keduanya dapat memberikan dampak yang berbeda terhadap likuiditas dan efisiensi operasional perusahaan. Jika hasil pengukuran DSO rendah, pada dasarnya ini akan memberikan dampak yang positif terhadap likuiditas perusahaan. Mengutip Corporatefinanceinstitue, nilai rendah mengindikasikan bahwa pembayaran piutang dapat terbayarkan dengan lebih cepat, sehingga lebih banyak modal kerja yang tersedia untuk diinvestasikan kembali ke dalam bisnis. Ini dapat menggambarkan bahwa perusahaan dapat tumbuh karena dapat mengkonversi penjualan kredit dengan cepat dan menguntungkan. Selain itu, nilai yang rendah dapat meningkatkan hubungan dengan stakeholder perusahaan karena dapat membayar tagihan tepat waktu, sehingga dapat terus bekerja sama dan di periode selanjutnya dapat menawarkan kesapakatan yang lebih baik. Di sisi lain, nilai DSO yang tinggi menandakan bahwa perusahaan kesulitan dalam menagih piutang sehingga membebani arus kas. Jika kondisi ini terus berlanjut, tidak dapat dipungkiri jika reputasi perusahaan akan rusak dan mempengaruhi hubungan dengan stakeholder perusahaan. Stakeholder ini, contohnya pemasok atau supplier, akan melihat Anda sebagai pelanggan yang berisiko sehingga kondisi terparah adalah menolak berbisnis kembali dengan perusahaan Anda. Oleh karena itu, perlu ada area yang perlu dievaluasi dan ditingkatkan agar kondisi ini tidak berlarut-larut dan dapat teratasi dengan cepat, sehingga risiko-risiko tersebut dapat diminalisir atau bahkan dihilangkan. Baca Juga: Contoh Cara Menghitung Perhitungan Siklus Konversi Arus Kas Batasan DSO yang Optimal Bagi Perusahaan Umumnya, nilai DSO memiliki batas yang bervariasi sesuai industri dan bidang dari masing-masing perusahaan dengan rata-rata hari berkisar antara 30 hingga 90 hari. Untuk konteks pengecer, biasanya nilai DSO yang dihasilkan terbilang rendah karena proses transaksi yang umumnya menjual secara langsung melalui gerai dan toko fisik maupun onlinenya. Pada sektor industri retail, biasanya rentang durasi penagihan piutang pada kisaran 50 hari, sedangkan dalam perusahaan manufaktur memiliki durasi yang lebih lama. Khusus pada industri jasa seperti financial services, biasanya memiliki nilai DSO yang sangar rendah pada kisaran 7 hari atau seminggu. Hal ini karena mereka biasanya bertransaksi dengan institusi besar yang dapat membayar dengan waktu yang cepat. Cara Menghitung DSO Agar dapat mengukur DSO secara akurat, Anda dapat menggunakan rumus berikut: DSO = 365 / Perputaran Piutang Atau dapat menggunakan cara kedua dengan rumus sebagai berikut: DSO = Piutang Akun / Total Kredit Penjualan x Jumlah hari dalam Suatu Periode Dalam menghitung DSO, terdapat komponen-komponen yang perlu diperhitungkan seperti jumlah nilai piutang usaha dan penjualan kredit. Nilai piutang usaha adalah jumlah dari piutang yang harus dibayarkan oleh pelanggan pada perusahaan. Biasanya nilai ini dapat Anda temukan dapat neraca bagian aset lancar. Kemudian total kredit penjualan adalah jumlah penjualan perusahaan dalah suatu periode. Biasanya dapat Anda temukan pada angka penjualan dalam laporan laba-rugi. Baca Juga: Mengenal Sistem Inventory & Cara Mudah Pengelolaannya Contoh Perhitungan DSO Agar mempermudah dalam memahami bagaimana menghitung dan menentukan nilai DSO sebuah perusahaan. Berikut penjelasannya dalam bentuk soal dan penjelasannya. Contoh Soal PT. Jurnal Jaya menghasilkan pendapatan sebesar Rp 95.000.000 dalam waktu satu bulan penuh, adapun komponennya terdiri dari pendapatan tunai sebesar Rp 45.000.000 dan penjualan kredit sebesar Rp 50.000.000. Lebih lanjut, tercatat nilai sebesar Rp 25.000.000 yang masuk ke dalam piutang usaha. Jika berdasarkan komponen pendapatan tersebut, hitung nilai days sales outstanding PT. Jurnal Jaya. Jawab: DSO = Piutang Akun / Total Kredit Penjualan x Jumlah hari dalam Periode = Rp 25.000.000 / Rp 50.000.000 x 30 DSO = 15 hari Dapat kita simpulkan bahwa PT. Jurnal Jaya memiliki waktu kurang lebih 15 hari agar dapat menagih seluruh piutang usahanya. Perbedaan DIO, DSO, dan DPO Terdapat tiga metrik atau rasio keuangan yang berguna untuk mengukur aspek-aspek penting dalam manajemen keuangan dan operasional dalam sebuah bisnis. Ketiga metrik tersebut yaitu Days Inventory Outstanding (DIO), Days Sales Outstanding (DSO), dan Days Payable Outstanding (DPO). Sekilas, ketiga terlihat merupakan metrik yang sama. Namun, sebenarnya merupakan konsep yang saling berbeda. 1. Days Inventory Outstanding (DIO) Days Inventory Outstanding merupakan rasio untuk mengukur rata-rata jumlah hari yang diperlukan perusahaan untuk menjual persediaannya. DIO berperan penting dalam membantu perusahaan mengelola persediaan barang di gudang dengan lebih efisien. Indikatornya yaitu semakin rendai nilai DIO, maka akan semakin cepat persediaan berputar, dan sebaliknya. Rumus untuk menghitung DIO yaitu: (Rata-rata Persediaan / Penjualan Bersih Tahunan) x 365 2. Days Sales Outstanding (DSO) Days Sales Outstanding atau DSO adalah rasio bertujuan untuk mengukur rata-rata hari yang diperlukan oleh perusahaan dalam mengumpulkan piutang usaha dari pelanggan. Melalui DSO, perusahaan dapat mengelola arus kas lebih mudah dan mengevaluasi efisiensi penagihan dan regulasi kredit. Indikator dalam DSO adalah, semakin tinggi nilai DSO, maka semakin menggambarkan perusahaan yang kesulitan mengumpulkan piutang untuk mendapatkan uang dari penjualan. 3. Days Payable Outstanding (DPO) Days Payable Outstanding berfungsi untuk mengukur rata-rata waktu yang perusahaan perlukan untuk membayar supplier atau hutang dagangnya. Melalui rasio DPO, ini memberikan dukungan untuk menjaga hubungan antara perusahaan dengan stakeholder khususnys pemasok bahan baku. Indikator untuk menilai DPO yaitu,semakin tinggi nilai DPO, maka akan semakin lama perusahaan menunda pembayaran pada supplier dan meningkatkan likuiditas sementara. Adapun, untuk menghitung nilai DPO perusahaan dapat menggunakan rumus berikut: (Hutang Dagang Bersih / Pembelian Bersih Tahunan) x 365 Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat terlihat bahwa ketiganya memiliki konsep dan peran yang berbeda pada perusahaan. Saat DIO bertujuan untuk mengukur efisiensi pengelolaan persediaan barang, DSO mengukur efisiensi penagihan piutang dari penjualan, dan DPO mengukur seberapa jauh perusahaan dapat membayar utang kepada supplier. Ketiga metrik atau rasio ini memiliki kontribusi yang besar dalam mengelola keuangan dan operasional bisnis dan keberadaannya dapat membantu dalam mengoptimalkan aliran kas, efisiensi operasional, dan hubungan dengan pelanggan serta pemasok. Kesimpulan Days Sales Outstanding (DSO) adalah rasio keuangan yang mengukur waktu yang diperlukan oleh perusahaan untuk menagih piutang usaha dari pelanggan. Indikator pengukuran DSO dapat terlihat dari nilai yang tinggi, menunjukkan masalah dalam penagihan piutang, sementara DSO yang rendah dapat meningkatkan likuiditas perusahaan. DSO umumnya perlu mendapatkan pemantauan lebih lanjut sebab berperan penting dalam manajemen kas, evaluasi kebijakan kredit, dan menghindari masalah likuiditas. Agar memudahkan proses pemantauan pada pengelolaan keuangan dan operasional bisnis, Anda dapat menggunakan software akuntansi Mekari Jurnal yang memiki fitur-fitur terautomasi untuk mengelola transaksi dan pencatatan inventory dengan mudah dan cepat. Mekari Jurnal juga menyediakan fitur laporan keuangan bisnis yang sudah terintegrasi dengan data informasi keuangan yang telah tercatat dalam pembukuan, sehingga meminimalisir risiko kesalahan data atau human error lainnya. Dengan data yang telah tercatat dan terukur secara akurat, mudahkan perhitungan days sales outstanding perusahaan Anda dengan menggunakan Mekari Jurnal. Daftarkan perusahaan Anda segera dan dapatkan free trials selama 14 hari untuk mencoba seluruh fitur yang terdapat pada Mekari Jurnal. Klik tombol di bawah ini sekarang juga! Baik, Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang! atau Konsultasi dengan Sales Mekari Jurnal Sekarang!