Contoh Rumus Cara Menghitung Perhitungan Siklus Konversi Arus Kas Highlights Siklus konversi kas merupakan sebuah metrik yang mengukur kecepatan aliran kas dari pembelian hingga penerimaan (mulai dari kas yang menjadi barang persediaan hingga terjual dan menjadi pendapatan tunai) Terdapat tiga komponen utama dalam menghitung siklus ini, yaitu DIO (Days Inventory Outstanding), DSO (Days Sales Outstanding), dan DPO (Days Payable Outstanding) Semakin singkat nilai konversi dari siklus kasnya, maka menggambarkan bahwa bisnis berjalan secara efisien, dapat memutar modal dengan cepat, dan dapat menarik investor Untuk hasil analisis performa kas yang lebih cepat, akurat, dan mudah, gunakan software akuntansi Mekari Jurnal Siklus Konversi Arus Kas merupakan salah satu teknik perhitungan arus kas. Metrik tersebut berfungsi mengukur waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk mengubah investasi dalam persediaan dan input sumber daya lainnya menjadi kas. Dengan kata lain, Siklus Konversi Kas mengukur berapa lama kas tertanam dalam inventaris sebelum inventaris dijual kepada pelanggan. Secara umum, perhitungan ini seringkali digunakan oleh pemilik perusahaan retail. Tahapan Siklus Konversi Kas dalam AKuntansi Siklus Konversi Kas dalam akuntansi memiliki tiga tahap yang berbeda. Tahap pertama mewakili tingkat persediaan dalam suatu periode dan berapa lama waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk menjual persediaan tersebut. Hal tersebut dihitung menggunakan formulasi Days Inventory Outstanding (DIO). Tahap kedua mewakili penjualan kredit dan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan uang tunai dari penjualan kredit ini. Hal tersebut dihitung dengan menggunakan formulasi Days Sales Outstanding (DSO). Tahap ketiga mewakili utang usaha bisnis atau perusahaan. Artinya, menunjukkan besarnya utang dan lama pelunasan kepada pihak vendor terkait pembelian inventaris. Hal tersebut dihitung dengan menggunakan formulasi Days Payable Outstanding (DPO). Baca Juga: Days Sales in Inventory, Rumusan, Penggunaan Hingga Manfaatnya Formulasi Utama Rumus Perhitungan Siklus Konversi Kas Siklus Konversi Kas dihitung dengan menggabungkan ketiga tahapan di atas. Untuk lebih rincinya, berikut formulasi masing-masing ketiga tahapan tersebut: DIO = (Rata-Rata Persediaan / HPP) x 365 hari Rata-Rata Persediaan = (Persediaan awal + persediaan akhir) / 2 DSO = (Rata-Rata Piutang / Penjualan Bersih Kredit) x 365 hari Rata-Rata Piutang = (Piutang awal + piutang akhir) / 2 DPO = (Rata-Rata Utang / HPP) x 365 hari Rata-Rata Utang = (Utang awal + Utang akhir) / 2 Setelah rumus tiap tahap diketahui, barulah dimasukkan ke dalam formulasi rumus perhitungan Siklus Konversi Kas sebagai berikut: Siklus Konversi Kas = DIO + DSO – DPO Baca Juga: Contoh Cara Menghitung DSO (Days Sales Outstanding) Implikasi dari Siklus Konversi Siklus Konversi Kas mengukur berapa hari yang dibutuhkan perusahaan dari awal mengeluarkan kas untuk pembelian persediaan sampai penerimaan kas dari penjualan. Misalnya, perusahaan ritel biasanya membeli inventaris secara kredit dari vendornya. Ketika inventaris dibeli secara kredit, perusahaan tersebut sebenarnya tidak mengeluarkan kas sampai jatuh tempo pembayaran. Umumnya, utang dibayarkan dalam jangka waktu 30 hari. Dalam kurun waktu tersebut, persediaan dipasarkan dan akhirnya dijual ke pelanggan. Pelanggan kemudian membayar persediaan yang dijual dalam waktu 30 hari. Siklus ini juga bisa mengukur jumlah hari antara pembelian persediaan dari vendor dan ketika perusahaan retail benar-benar menerima uang kas dari pelanggan. Seperti kebanyakan perhitungan arus kas, Siklus Konversi Kas yang lebih kecil atau lebih pendek harinya dinilai lebih baik. Hal tersebut juga berarti bahwa kas perusahaan tertanam dalam inventaris untuk waktu yang lebih singkat. Dengan kata lain, perusahaan dengan siklus yang kecil dapat membeli inventaris, menjualnya, dan menerima uang tunai dari pelanggan dalam waktu yang lebih singkat. Dengan cara ini, Siklus Konversi Kas dapat dilihat sebagai indikator efisiensi penjualan. Ini menunjukkan seberapa cepat dan efisien suatu perusahaan dalam membeli, menjual, dan mengumpulkan persediaannya. Miliki akses dimanapun dan kapanpun ke laporan bisnis Anda dengan sistem akuntansi online. Bagi pemilik perusahaan retail yang go-public, jelas mereka menginginkan agar siklus tersebut bisa menghasilkan angka hari yang pendek. Karena siklus yang pendek menunjukkan efisiensi, hal ini dapat menarik perhatian para investor kepada perusahaan. Baca Juga: Cara Membaca Laporan Arus Kas Secara Tepat Kelola Bisnis Lebih Mudah Dengan Bantuan Mekari Jurnal Perusahaan tentunya membutuhkan Laporan Keuangan terutama Laporan Arus Kas dan Laporan Posisi keuangan untuk mengetahui perhitungan nilai Siklus Konversi Kas mereka. Dan untuk mempermudah Anda sebagai pemilik atau akuntan perusahaan untuk menghasilkan Laporan Keuangan, Anda tentunya membutuhkan Software Akuntansi. Software Akuntansi Online Mekari Jurnal bisa menjadi pilihan untuk bantu permudah kelola bisnis Anda. Software ini memiliki sistem akuntansi yang saling terintegrasi sehingga membuat bisnis anda dijalankan dengan efektif dan efisien. Dengan software laporan keuangan Jurnal, segala transaksi bisnis dikelola secara real-time dan berbasis cloud sampai menjadi kumpulan Laporan Keuangan yang komprehensif. Saya Mau Analisis Performa Keuangan Lebih Akurat dengan Mekari Jurnal! Informasi lebih lengkap mengenai produk Mekari Jurnal bisa Anda lihat di sini. Itulah pembahasan mengenai rumus dan cara menghitung siklus konversi kas. Semoga bisa berguna buat Anda. Referensi: Wallstreetmojo, “Cash Conversion Cycle”. Highradius, “Cash Conversion Cycle: What Is It, How to Calculate, and Improve It”.