Contoh Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Laundry Beserta Cara Membuatnya Artikel ini akan membahas secara teknis mengenai contoh siklus akuntansi perusahaan pada bisnis jasa laundry, simak selengkapnya di sini! Pada sebagian orang yang memiliki mobilisasi tinggi, tentu akan kesulitan untuk membersihkan pakaiannya setelah beraktivitas. Oleh karenanya, jasa laundry saat ini semakin ramai karena tingkat kebutuhannya yang semakin tinggi. Jasa laundry sendiri adalah bisnis jasa yang bergerak dalam pencucian berbagai jenis pakaian dan linen. Oleh karenanya, banyak pemilik bisnis yang mulai harus mempelajari bagaimana mengelola transaksi yang terjadi dan arus keuangan yang efisien. Salah satu kunci untuk mengatasi hal ini adalah dengan memahami bagaimana penerapan siklus akuntansi dalam konteks bisnis jasa laundry. Berikut artikel ini akan menjelaskan bagaimana mengelola keuangan yang efektif disertai contoh dan cara membuat siklus akuntansi bagi perusahaan jasa laundry. Selamat mencoba! Download Contoh Siklus Akuntansi Laundry dalam Format PDF di Sini! Contoh Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Laundry Siklus akuntansi merupakan proses sistematis yang melibatkan perusahaan dalam mencatat, mengelompokkan, dan menyusun laporan keuangan. Pada bisnis laundry, pencatatan akan berkaitan dengan seluruh kegiatan operasional seperti penerimaan uang tunai, pembelian bahan baku, pembayaran gaji, hingga penyusunan laporan keuangan. 1. Identifikasi dan Pencatatan Transaksi Tahap pertama adalah mencatat dan mengidentifikasi transaksi yang terjadi selama periode akuntansi berjalan. Beberapa contoh transaksi yang sering ditemukan pada bisnis laundry seperti: Penerimaan uang tunai dari pelanggan: Ketika pelanggan membayar untuk layanan laundry yang mereka gunakan. Pembelian detergen dan bahan baku lainnya yang digunakan dalam proses laundry. Pembayaran gaji karyawan. Pembelian mesin atau alat laundry. Pembayaran biaya operasional lain seperti pembayaran listrik, air, dan sewa tempat usaha. 2. Pencatatan di Jurnal Umum Selanjutnya transaksi yang telah tercatat akan dimasukkan ke dalam jurnal umum. Contoh pencatatan jurnal umum adalah sebagai berikut: Tanggal Akun Debet (Rp) Kredit (Rp) 01/01/2024 Kas 5.000.000 Pendapatan Jasa Laundry 5.000.000 (Penerimaan uang tunai dari pelanggan) Untuk pencatatan pembayaran gaji karyawan seperti berikut: Tanggal Akun Debet (Rp) Kredit (Rp) 01/01/2024 Beban Gaji Karyawan 3.000.000 Kas 3.000.000 (Pembayaran gaji karyawan) Serta untuk pencatatan pembelian detergen adalah sebagai berikut: Tanggal Akun Debet (Rp) Kredit (Rp) 02/01/2024 Persediaan Detergen 500.000 Kas 500.000 3. Posting ke Buku Besar Langkah selanjutnya adalah memindahkan data ke buku besar. Buku besar adalah tempat untuk mengelompokkan transaksi berdasarkan akun-akun yang relevan. Contoh buku besar untuk bisnis laundry: Tanggal Keterangan Debet (Rp) Kredit (Rp) Saldo (Rp) 01/01/2024 Penerimaan dari Pelanggan 5.000.000 5.000.000 01/01/2024 Pembayaran Gaji Karyawan 3.000.000 2.000.000 01/01/2024 Pembelian Detergen 500.000 1.500.000 02/01/2024 Penerimaan dari Pelanggan 5.000.000 6.500.000 Pada setiap transaksi, saldo akun akan diperbaharui berdasarkan debet dan kredit yang tercatat. 4. Penyusunan Neraca Saldo Setelah posting transaksi ke buku besar, langkah selanjutnya adalah menyusun neraca saldo. Neraca saldo digunakan untuk memverifikasi keseimbangan antara total debet dan kredit. Contoh neraca saldo adalah sebagai berikut: Akun Debet (Rp) Kredit (Rp) Kas 1.500.000 Pendapatan Jasa Laundry 5.000.000 Beban Gaji Karyawan 3.000.000 Persediaan Detergen 500.000 Modal 1.000.000 5. Jurnal Penyesuaian Pada akhir periode akuntansi, perlu dilakukan jurnal penyesuaian untuk mencatat transaksi yang belum tercatat, seperti: Penyesuaian biaya detergen: Menghitung penggunaan detergen yang telah digunakan selama periode akuntansi. Penyusutan mesin cuci: Menghitung penyusutan mesin cuci yang digunakan dalam operasional laundry. Biaya sewa: Menyesuaikan pembayaran sewa untuk mencocokkan dengan periode akuntansi. Ayat jurnal penyesuaian akan seperti berikut: Tanggal Akun Debet (Rp) Kredit (Rp) 30/12/2024 Beban Penyusutan Mesin Cuci 200.000 Akumulasi Penyusutan Mesin Cuci 200.000 31/12/2024 Beban Detergen 100.000 Persediaan Detergen 100.000 6. Penyusunan Laporan Keuangan Setelah semua transaksi dapat dicatat dan dikategorikan sesuai akun yang relevan, tahap selanjutnya adalah penyusunan laporan keuangan. Laporan keuangan dalam bisnis laundry umumnya akan mencakup laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas. Untuk contoh laporan laba rugi akan sebagai berikut: Keterangan Jumlah (Rp) Pendapatan Jasa Laundry 5.000.000 Beban Gaji Karyawan 3.000.000 Beban Detergen 100.000 Beban Penyusutan Mesin Cuci 200.000 Laba Bersih 1.700.000 Contoh laporan neraca: Keterangan Jumlah (Rp) Aset Kas 1.500.000 Persediaan Detergen 400.000 Mesin Cuci 2.000.000 Kewajiban dan Ekuitas Hutang 500.000 Modal 3.400.000 Sedangkan contoh laporan arus kas akan sebagai berikut: Keterangan Jumlah (Rp) Arus Kas dari Aktivitas Operasi Penerimaan dari Pelanggan 6.000.000 Pembayaran untuk Beban Gaji (3.000.000) Pembayaran untuk Beban Detergen (500.000) Pembayaran untuk Beban Penyusutan Mesin Cuci (200.000) Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 2.300.000 Arus Kas dari Aktivitas Investasi Pembelian Mesin Cuci dan Peralatan Laundry (1.500.000) Kas Bersih dari Aktivitas Investasi (1.500.000) Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Penerimaan Pinjaman (Jika ada) 1.000.000 Pembayaran Pinjaman (500.000) Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan 500.000 Kenaikan Bersih Kas dan Setara Kas 1.000.000 Kas dan Setara Kas pada Awal Periode 800.000 Kas dan Setara Kas pada Akhir Periode 1.800.000 7. Jurnal Penutup Pada akhir periode akuntansi, perlu dilakukan jurnal penutup untuk menutup akun-akun nominal (pendapatan dan beban) dan mengalihkan saldo tersebut ke akun modal. Tanggal Akun Debet (Rp) Kredit (Rp) 31/12/2024 Pendapatan Jasa Laundry 5.000.000 Modal 5.000.000 31/12/2024 Beban Gaji Karyawan 3.000.000 Simak Lebih Lanjut: Contoh Format Laporan Keuangan Dalam Akuntansi Komponen Utama Siklus Akuntansi Laundry Komponen yang dapat ditemukan dalam siklus akuntansi pada bisnis laundry adalah: Pendapatan, yaitu uang tunai atau transfer kas dari pelanggan ke bisnis jasa laundry. Beban operasional, di mana ini termasuk biaya untuk detergen, listrik, air, gaji karyawan, dan sewa tempat. Aset tetap, termasuk peralatan untuk membersihkan pakaian, yaitu mesin cuci, pengering, sertrika, dan perlengkapan lainnya. Untuk memudahkan Anda dalam membuat siklus akuntansi, berikut contoh siklus akuntansi perusahaan jasa laundry yang bisa Anda unduh secara gratis! Download Contoh Siklus Akuntansi Laundry dalam Format Excel di Sini! Peran Software Akuntansi untuk Usaha Laundry Pengelolaan keuangan merupakan salah satu aktivitas vital dalam membangun sebuah bisnis, di mana akan semakin mudah jika Anda mulai menggunakan software akuntansi. Melalui fitur otomasi pencatatan transaksi harian di dalamnya, software akuntansi membantu mengurangi kesalahan manusia yang dapat terjadi dalam proses manual. Lebih lanjut, fitur laporan keuangannya telah terintegrasi baik dengan data yang terekam dalam pembukuan digital, sehingga mengurangi kesalahan manusia jika dilakukan secara manual. Salah satu software yang menawarkan solusi ini adalah Mekari Jurnal. Mekari Jurnal merupakan aplikasi akuntansi yang cocok untuk digunakan bisnis laundry karena dilengkapi dengan antarmuka yang sederhana. Hal ini membantu pemilik bisnis yang masih pemula dalam mempelajari akuntansi dapat memahaminya dengan lebih cepat. Mekari Jurnal juga menyediakan fitur pelacakan utang dan piutang, memudahkan pemilik usaha laundry mengelola keuangan dengan lebih baik dan menjaga arus kas tetap sehat. Bagi bisnis usaha laundry yang ingin mengelola persediaannya dalam satu platform, seperti detergen dan perlengkapan lainnya, Mekari Jurnal sudah mengintegrasikan sistem akuntansi dengan fitur manajemen inventaris. Coba Mekari Jurnal Gratis untuk Mengelola Keuangan Laundry Anda Lebih Efisien! Tips Mengelola Siklus Akuntansi Laundry Selain menunjang pengelolaan keuangan dengan software akuntansi Mekari Jurnal, pemilik bisnis juga dapat menerapkan tips-tips berikut: 1. Pertahankan Konsistensi Tetap pertahankan proses pencatatan transaksi setiap kali masuk secara real-time. Ini dapat membantu dalam meminimalisir risiko kehilangan data penting yang bisa saja terjadi ketika ada transaksi yang terlewat. 2. Mengadopsi Software Akuntansi Mengadopsi software akuntansi modern membantu meningkatkan efisiensi pencatatan transaksi dan penyusunan laporan keuangan. Hal ini disebabkan aksesibilitas yang mudah karena sistem berbasis cloud serta otomatis yang dapat menjalankan perintah dengan akurat. 3. Cek Biaya Operasional Jangan lupa untuk rutin memantau biaya operasional seperti listrik dan air agar tetap terkendali dan tidak melebihi anggaran. Melalui tiga tips sederhana ini dan pemahaman mendalam mengenai siklus akuntansi, bisnis jasa laundry yang Anda kelola dapat meningkatkan efisiensi operasional. Dengan begitu, perusahaan dapat terus berkembang dan mencapai keberlanjutan finansial. Referensi: The Balance, “The Accounting Cycle for a Small Business”. Rippling, “Understanding the 8 steps in the accounting cycle”.