Atasi Krisis Bisnis saat Pandemi dengan OODA Loop Tahun 2020 menjadi tahun terberat bagi dunia bisnis. Pandemi COVID-19 yang sudah ada sedari akhir tahun 2019 memaksa bisnis untuk memutar haluan strategi yang dapat menghindari krisis. Tidak sedikit juga yang mengalami krisis bisnis di saat pandemi. Beberapa perusahaan pun bahkan sudah ada yang merumahkan karyawannya untuk mengurangi beban aset. Menurut laporan studi, sektor bisnis yang paling banyak terkena imbas adalah sektor penerbangan komersial, travel, minyak dan gas bumi, otomotif dan perbankan. Namun sejatinya bisnis UMKM pun juga ikut terkena dampaknya. Bisnis UMKM terdampak karena masalah ketersediaan bahan baku dan juga peraturan pembatasan sosial. Dalam hal ini, para pakar bisnis menyarankan bagi perusahaan untuk menerapkan OODA Loop atau lingkar OODA. Apa itu OODA Loop atau Lingkar OODA? Sama seperti istilah VUCA, istilah OODA Loop ditelurkan dari dasar pemikiran strategis militer angkatan udara Amerika Serikat. Konsep lingkar OODA dicetus pertama kali oleh kolonel John Boyd untuk menyusun strategi operasi penyerangan. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, konsep lingkar OODA tidak hanya digunakan untuk militer saja. Bidang-bidang lain seperti penanggulangan bencana, bisnis, hingga penegakan hukum juga menggunakan konsep lingkar OODA. Konsep OODA loop adalah konsep analisis berulang untuk menentukan keputusan suatu masalah. OODA sendiri merupakan singkatan dari Observe, Orient, Decide, dan Act. istilah lingkar atau loop karena dalam konsep ini semua proses dilakukan berulang hingga keputusan yang diambil efektif dan mampu memberi dampak signifikan dalam menghadapi masalah. OODA loops Observe Langkah awal dalam menangani krisis bisnis jika berdasarkan OODA loop adalah dengan menganalisis masalah yang terjadi. Pada langkah ini yang harus dilakukan adalah: Mengidentifikasi situasi saat ini Mengumpulkan data dan fakta Mampu membedakan situasi sebelum dan sesudah terjadinya masalah Terbuka dengan segala kemungkinan Dalam kasus krisis bisnis pandemi, Anda sebagai pelaku usaha harus mengumpulkan informasi sebanyak mungkin terkait perilaku konsumen pada situasi new normal karena adanya pembatasan sosial, informasi peluang dan apa yang dilakukan oleh kompetitor. Anda juga perlu mengidentifikasi kendala dan masalah yang dialami internal bisnis Anda. Bagaimana mengatur beban aset yang dimana pasti jika tidak digunakan dalam jangka waktu yang lama akan mengalami devaluasi. Selain terkait cost, Anda juga perlu mengidentifikasi masalah yang terjadi pada organisasi misalnya saja alur kerja yang mungkin saja berubah karena adanya pembatasan sosial. Orient Orient adalah tahapan dimana Anda memahami situasi setelah melakukan observasi. Orient harus berdasarkan informasi baru yang didapatkan pada tahap observe dan juga pengalaman yang terjadi sebelumnya. Orient ini akan menjadi acuan Anda dalam mengambil keputusan. Pada tahap ini Anda memahami bagian apa saja yang perlu dioptimasi, diperbaiki bahkan dihilangkan. Selain itu Anda perlu menyiapkan skenario untuk mengubah strategi bisnis. Misalnya dalam krisis bisnis pandemi, Anda membuat skenario dan konsep output bisnis offline menjadi online. Dalam skenario juga dijabarkan alternatif dan peluang yang mungkin bisa didapatkan. Decide Setelah mengalokasikan masalah melalui tahap orient, selanjutnya Anda membuat hipotesis langkah yang akan diambil. Anda sebagai pelaku bisnis menyusun kebijakan-kebijakan yang akan diambil ketika mengalami krisis bisnis. Kebijakan yang dibuat harus strategis dan mampu memberi dampak karena hipotesis nantinya akan menjadi acuan saat melakukan tindakan penanggulangan krisis pada bisnis. Salah satu kebijakan misalnya; Ide menerapkan work from home, mengurangi beban aset seperti gaji karyawan, mengefektifkan arus penjualan melalui aplikasi dompet digital atau mengefisiensi perhitungan laba rugi dengan software akuntansi. Act Setelah menentukan hipotesis, saatnya Anda bertindak yang mengacu pada hipotesis atau keputusan yang telah dibuat. Tindakan juga nantinya akan menjadi feedback yang selanjutnya akan kembali lagi di-observe, alasan inilah yang menjadikan OODA menjadi metode yang terus-menerus berkaitan dan siklis. Setiap tindakan akan diulas apakah efektif dan mampu menjadi solusi dalam penanganan krisis. Itulah penjelasan singkat mengenai OODA loops. Banyak metode atau tools yang digunakan untuk bertahan menghadapi krisis bisnis saat pandemi namun OODA loops diyakini menjadi metode yang modern dan efektif karena sifatnya yang siklis sehingga setiap tindakan dan keputusan dapat dievaluasi. Krisis bisnis di kala pandemi juga adalah kemudahan aksesibilitas kerja salah satunya adalah akses mengelola keuangan dan stok barang. Dengan Jurnal, Anda siap menghadapi krisis bisnis dengan kemudahan kelola keuangan usaha berbasis cloud. Cari tahu selengkapnya mengenai produk Jurnal di website Jurnal atau isi formulir berikut ini untuk mencoba demo gratis Jurnal secara langsung. Cukup ketuk banner di bawah ini untuk mendapatkan promo kesempatan bonus berlangganan software akuntansi terbaik milik Jurnal selama 60 hari dan diskon 35% (Min subscribe 12 bulan). Salam sehat dan produktif selalu!