Menyelami Dunia Akuntansi Persediaan: Pengelolaan, Penilaian, dan Pentingnya Bagi para praktisi yang sudah berkecimpung dalam dunia akuntansi dan manajemen persediaan barang tentu sudah mengetahui kaitan yang erat di antara keduanya. Akuntansi memerlukan informasi secara detail mengenai perputaran keuangan di perusahaan termasuk dalam bidang produksi dan persediaan. Di sisi lain, manajemen persediaan dapat melakukan pengendalian dan pemantauan secara efektif melalui pengelolaan uang kas yang stabil. Oleh karena itu, melalui artikel ini kita akan mencoba mendalami secara lebih jauh mengenai akuntansi persediaan dan perannya dalam sebuah bisnis. Yuk, simak secara bersama! Akuntansi Persediaan Adalah… Akuntansi persediaan adalah proses pencatatan, pengukuran, pengendalian, dan pelaporan aktivitas yang terkait dengan persediaan barang dagang atau bahan baku dalam suatu bisnis. Barang persediaan ini termasuk bahan baku, barang setengah jadi (work in progress), dan juga barang yang siap untuk dijual. Simak lebih lanjut mengenai jenis-jenis persediaan atau inventory dalam artikel ini: Mengenal Sistem Inventory & Cara Mudah Pengelolaannya Persediaan dalam akuntansi termasuk ke dalam aset atau aktiva lancar dan biasanya dapat ditemukan dalam laporan neraca. Kemudian, setelah penjualan berhasil, akuntan dapat menghapus entri biaya dalam akun persediaan dan membuat entri dalam akun HPP dan pendapatan produk. Salah satu tujuan dan pentingnya mengelola akuntansi persediaan adalah dapat membantu bisnis dalam memantau dan mengendalikan persediaan dengan efektif dan akurat. Ini juga memudahkan dalam hal pelaporan keuangan karena dapat menyajikan informasi keuangan yang relevan, komprehensif, dan sesuai dengan yang ditemukan di lapangan. Tujuan Akuntansi Persediaan Selain dapat memberikan informasi keuangan holistik secara lengkap dan akurat, akuntansi persediaan juga bertujuan untuk menyeimbangkan arus kas perusahaan. Ini dapat dilakukan melalui pembukuan yang terkelola dengan baik sehingga mampu mengetahui informasi keluar masuk kas melalui mutasi, invoice, faktur, dan laporan gudang dalam pengelolaan persediaan barang. Keuangan yang terkendali dapat membantu bagian manajemen persediaan untuk mengendalikan biaya secara teratur, caranya dengan mengidentifikasi tren, mencegah kelebihan persediaan dan overproducing, dan menghindari adanya aktivitas pemborosan. Cara Kerja Akuntansi Persediaan Sederhananya, akuntansi persediaan bekerja dengan melacak biaya dan mencatatkan aset yang perusahaan miliki, termasuk nilai keseluruhan di awal dan akhir periode akuntansi. Untuk dapat menjalankan hal ini, terdapat beberapa metode penilaian persediaan yang bisa perusahaan gunakan. Tentunya perlu ada eksplorasi dan penyesuaian terlebih dahulu untuk menentukan kebutuhan bisnis serta karakteristik dalam metode penilaian tersebut. Akuntansi persediaan juga memiliki banyak variabel yang saling berhubungan, mulai dari pergerakan stok, fluktuasi kuantitas harian, penyusutan persediaan, hingga stok mati atau dead stock. Karena sulitnya menentukan profitabilitas barang yang terjual, akuntansi persediaan membantu bisnis dengan melacak harga pokok persediaan yang terjual dan secara akurat menilai setiap persediaan yang tidak terjual pada akhir periode akuntansi. Simak lebih lanjut: Penyusutan Inventaris (Inventory Shrinkage): Penyebab, Rumus, dan Contoh Fungsi Persediaan Fungsi dari persediaan pada dasarnya dapat mengacu kepada definisi persediaan itu sendiri yang dikemukakan oleh Sofyan Assauri, seorang ahli praktisi dalam bidang ilmu Manajemen. Sofyan Assauri mendefinisikan inventory atau persediaan sebagai sebuah aktiva lancar yang meliputi aset milik perusahaan yang dijual dalam suatu periode atau aset yang masih dalam tahap pengerjaan produksi termasuk bahan baku yang akan masuk ke dalam tahap produksi. Sejatinya, dari definisi tersebut dapat kita simpulkan bahwa persediaan mengacu kepada pengadaan barang mulai dari bahan mentah, setengah jadi, dan barang jadi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pesanan pelanggan. Metode Pencatatan Persediaan Terdapat dua metode utama dalam metode pencatatan persediaan. Keduanya memiliki cara dan karakteristik yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, yaitu metode pencatatan perpetual dan periodik (fisik). Pada dasarnya, perbedaan dapat terlihat dari cara penerapannya. Pada metode perpetual, proses pencatatan dan pelacakan persediaan akan berjalan secara terus-menerus. Proses pembaruan informasi dapat dilakukan secara otomatis dan data akan ter-update secara realtime, dan dapat melacak kapan sebuah produk masuk atau keluar dari akun inventaris dengan akurat. Di sisi lain, dalam metode fisik atau periodik, pencatatan akan dilakukan secara berkala saja melalui perhitungan fisik atau manual. Ini bertujuan untuk mengukur berapa jumlah persediaan stok barang serta menghitung harga pokok penjualan (HPP). Jika melihat dari efisiensi perhitungan HPP atau COGS, metode perpetual merupakan pilihan terbaik karena dapat menentukannya secara akurat untuk sepanjang tahun. Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai COGS? Simak dalam artikel ini: Cara Menghitung Cost of Goods Sold Perusahaan Manufaktur Metode Penilaian Persediaan Untuk metode penilaian persediaan, terdapat tiga metode utama yang perusahaan gunakan untuk menghitung nilai persediaan yang mereka miliki. Metode penilaian persediaan ini yaitu metode FIFO, LIFO, dan average. 1. Metode FIFO (First In First Out) FIFO merupakan kependekan dari First In First Out, artinya metode ini mengatur barang yang pertama kali masuk ke persediaan akan menjadi yang pertama kali keluar. Metode ini menilai barang dengan menentukan HPP penjualan dengan mengasumsikan bahwa produk yang terjual adalah produk terlama dalam penyimpanan. Kelebihan dari metode ini adalah dapat menghasilkan laba yang besar bagi bisnis, namun di sisi lain dapat menghasilkan yang kurang akurat. 2. Metode LIFO (Last-In-First-Out) Metode LIFO merupakan kebalikan dari metode FIFO, di mana barang yang terakhir masuk ke persediaan, adalah yang harus pertama kali keluar (Last-In-First-Out). Melalui cara ini, persediaan akhir barang akan dinilai melalui perolehan nilai persediaan di awal masuk. Kelebihan dari metode ini adalah dapat mengukur dengan mudah biaya dengan pendapatan pada periode tersebut. Kelemahannya adalah laba yang dihasilkan cukup rendah. 3. Metode Average Pada metode ini, perhitungan nilai persediaan dilakukan dengan menjumlahkan semua biaya pembelian dan produksi, kemudian membaginya dengan jumlah unit barang. Sehingga, tidak ada perbedaan harga pada barang yang pertama kali masuk maupun barang yang terakhir keluar. Adapun kelebihan dan kekurangan dari metode ini berada di tengah-tengah dari metode FIFO dan LIFO. Simak penjelasan lebih dalam mengenai metode penilaian ini dalam artikel: Metode Persediaan Stok Barang FIFO, LIFO, dan Average Persediaan pada Laporan Keuangan Biasanya Anda akan menemukan akun persediaan di dalam laporan neraca perusahaan. Akun ini yang akan menjelaskan secara lengkap mengenai pencatatan transaksi yang berkaitan dengan persediaan atau aset. Saldo akun nantinya akan diambil dari anggaran di tahun sebelumnya, dan seiring berjalannya periode, Anda kemudian memposting semua transaksi bisnis yang berkaitan dengan persediaan. Pencatatan ini harus akurat dan tidak boleh salah karena dapat mempengaruhi data keuangan dalam laporan laba rugi dan laporan posisi keuangan. Dampak dari pencatatan persediaan yang kurang akurat adalah sebagai berikut: Pengaruh kesalahan terhadap laporan laba rugi: Kesalahan HPP Laba Bersih Persediaan awal terlalu rendah Terlalu rendah Terlalu tinggi Persediaan awal terlalu tinggi Terlalu tinggi Terlalu rendah Persediaan akhir terlalu rendah Terlalu tinggi Terlalu rendah Persediaan akhir terlalu tinggi Terlalu rendah Terlalu tinggi Pengaruh kesalahan terhadap laporan posisi keuangan: Kesalahan Aktiva Kewajiban Modal Terlalu tinggi Terlalu tinggi Tidak ada Terlalu tinggi Terlalu rendah Terlalu rendah Tidak ada Terlalu rendah Pentingnya Memahami Akuntansi Persediaan Itulah penjelasan singkat namun padat mengenai akutansi persediaan secara umum. Melalui artikel ini, Anda dapat mengetahui ini mengapa konsep ini cukup penting untuk diterapkan dalam sebuah bisnis. Informasi akuntansi yang diterima cukup lengkap dan mendetail sehingga Anda dapat mengambil keputusan yang tepat dan akurat dalam segala aspek bisnis. Memahami hal ini dengan baik dapat menjadi kunci untuk dapat mengelola dan mengendalikan kedua aspek (keuangan dan operasional) dengan optimal dan seimbang. Khususnya dalam bidang manajemen persediaan di mana terdapat banyak proses yang cukup kongkrit seperti memproduksi barang, mengelola gudang penyimpanan, meningkatkan kualitas, dan mengemas serta mengirimkan barang dengan tepat waktu. Untuk membantu banyak aspek ini, terdapat solusi yang dapat membantu Anda untuk memantau dan melacak performa semuanya, yaitu dengan menggunakan perangkat lunak. Salah satu perangkat lunak yang dapat menunjang pekerjaan Anda adalah software akuntansi Mekari Jurnal. Dilengkapi dengan berbagai fitur pengelolaan keuangan mulai dari pencatatan, manajemen arus kas, menyusun laporan serta analisis keuangan berbasis AI. Mekari Jurnal juga sudah menerapkan sistem manajemen stok barang sehingga Anda tidak perlu repot lagi untuk mengelola bisnis dengan berpindah-pindah platform. Melalui ini, Anda dapat mengaksesnya di mana saja dan kapan saja karena sudah berbasis cloud. Tunggu apalagi, segera gunakan Mekari Jurnal sekarang juga dan rasakan berbagai manfaat dalam pertumbuhan bisnis Anda! Konsultasi dengan Mekari Jurnal Sekarang! Semoga artikel ini bermanfaat! Referensi: Dwi Irma, “Analisis Pencatatan dan Penilaian Persediaan Pada PT. Sumber Mutiara Prima”. Investopedia, “Inventory Accounting: Definition, How It Works, Advantages”. AccountingTools, “Accounting for inventory”.