Studi Kasus, Syarat dan Biaya Mendirikan Usaha Franchise Apa saja syarat dokumen yang harus dipenuhi untuk mendirikan usaha franchise dan berapa biaya yang dibutuhkan? Simak penjelasannya di Mekari Jurnal! Saat ini usaha waralaba franchise sedang berkembang pesat di Indonesia, terutama dalam bidang kuliner. Jika beberapa tahun belakangan usaha franchise kebanyakan dari pihak luar negeri, maka saat ini franchise lokal juga sudah tidak kalah bersaing dengan luar negeri. Bisnis franchise merupakan cara berbisnis di mana mitra akan mendapatkan merek dagang, bahan baku, dan produk yang sama dari bisnis yang sudah ada dengan beberapa syarat dan kontrak yang harus dipenuhi oleh mitra. Oleh karena itu, hubungan antara pemilik franchise dan mitra haruslah terjalin dengan baik antar kedua belah pihak. Untuk bisa mendapatkan izin bisnis franchise, dibutuhkan persiapan yang matang. 5 Syarat Mendirikan Usaha Franchise Ada 5 syarat wajib yang harus dipenuhi sebelum mengurus izin franchise yang tercantum dalam PP No 42 Tahun 2007 yaitu: 1. Memiliki Ciri Khas Menarik Jika ingin mendirikan usaha franchise, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah membuat produk yang memiliki ciri khas tersendiri. Hal ini, tentu bisa membedakan antara franchise yang Anda buat dengan franchise lainnya. Sebuah bisnis yang memiliki keunikan pasti akan lebih cepat dikenal masyarakat luas. Apalagi, saat ini banyak produk sejenis yang bermunculan dalam hitungan waktu sebentar. Untuk menguasai pasar, Anda haruslah menjadi pencipta produk baru dan unik. 2. Memiliki Catatan Keuangan Syarat kedua yang harus dimiliki untuk mendirikan usaha franchise adalah memiliki catatan keuangan yang harus dipenuhi. Jadi, sebelum menjual usaha jenis ini, cobalah untuk membuat pembukuan keuangan secara rutin. Walaupun bisnis yang dimiliki belum besar, Anda tetap harus memiliki pencatatan keuangan yang baik. Dengan begitu, Anda bisa melihat dan mengetahui perkembangan bisnis yang Anda miliki dari waktu ke waktu. Dengan pencatatan keuangan, Anda juga bisa melihat keadaan bisnis, apakah sedang mengalami kerugian atau keuntungan. Tahukah Anda kalau aplikasi akuntansi online Mekari Jurnal bisa memudahkan Anda mengelola keuangan usaha franchise secara lebih praktis dan akurat. Buktikan dengan coba gratis aplikasi Mekari Jurnal sekarang! 3. Memiliki SOP yang Jelas Standar Operasional Prosedur atau SOP merupajab dokumen atau acuan yang membantu setiap orang melaksanakan tugasnya masing-masing. Dengan SOP yang jelas, Anda akan memiliki standar kualitas yang sama antara franchise satu dengan lainnya dari segi produk dan pelayanan kepada konsumen. Bukan hanya SOP yang jelas, Anda juga harus membuat SOP yang mudah diaplikasikan dan tidak terlalu memberatkan. Untuk menentukan SOP yang sesuai harus melalui beberapa tahapan seperti: a. Pembentukan tim khusus untuk membuat SOP. b. Pembagian tugas setiap tim. c. Mendokumentasikan jenis kegiatan. d. Menyusun alur kerja, instruksi kerja dan beberapa formulir pendukung. e. Berdiskusi antar tim. f. Libatkan pelaksana SOP dalam pembahasan. g. Uji coba SOP. h. Evaluasi dan perbaikan. Dengan SOP yang sederhana, maka semua elemen yang terlibat dalam bisnis akan lebih mudah diajarkan dan pengaplikasiannya dalam bisnis. 4. Adanya Dukungan yang Berkesinambungan Pemilik franchise biasanya akan memberikan pelatihan kepada mitra yang telah bergabung dengan franchise yang dimilikinya. Selain mendapatkan pelatihan, mitra yang bergabung dengan bisnis franchise akan mendapatkan segala sesuatu yang berkaitan dengan bisnis franchise yang akan diikutinya seperti bahan produksi, peralatan dapur, outlet untuk jualan, seragam karyawan, dan sebagainya. 5. Memiliki Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) yang Terdaftar Hak Kekayaan Intelektual atau biasa disebut HAKI adalah buah dari pemikiran seseorang atas sebuah produk baru yang memiliki manfaat untuk banyak orang dan produk tersebut benar-benar hasil karya sendiri serta belum pernah ada yang menciptakan sebelumnya. HAKI mencakup Hak Cipta, Hak Merk, dan Hak Paten. Jadi ini menjadi salah satu poin plus yang menjadikan produk Anda unik tidak ada yang menyamai. Jika ada produk meniru produk yang Anda miliki tanpa ijin terlebih dahulu, maka Anda bisa menggugatnya secara hukum. Baca Juga: Simak Definisi Bisnis Franchise dan Sejarah Kemunculannya Dokumen yang Dibutuhkan untuk Mendirikan Usaha Franchise Ada beberapa dokumen persyaratan yang harus Anda persiapkan untuk mendirikan usaha franchise. Persyaratan tersebut telah diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan No. 31/M-DAG/PER/8/2008 tentang Penyelenggaraan Waralaba. Berikut ini adalah beberapa syarat dokumen yang harus dipenuhi jika ingin membangun usaha franchise atau waralaba: Syarat Pra-kontrak Identitas pemilik usaha Dokumen hukum Struktur organisasi Riwayat bisnis Audit neraca 2 tahun terakhir Jumlah bisnis franchise Daftar franchise Syarat Administratif Form Permohonan Surat Tanda Pendaftaran Waralaba yang disertai dengan cap perusahaan, tanda tangan Direktur, dan materai Fotokopi identitas pemilik Fotokopi perjanjian waralaba Fotokopi izin usaha Fotokopi prospektus penawaran waralaba Detail penggunaan tenaga kerja Fotokopi tanda bukti pendaftaran HAKI Fotokopi Akta pendirian untuk badan hukum Fotokopi NPWP Pribadi dan NPWP Perusahaan Komposisi barang/bahan baku yang diwaralabakan Tanda bukti keanggotaan BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan Surat kuasa bermaterai (bila diurus pihak ketiga) Surat Kuasa Pengurusan (bila dilalui perantara) Syarat Teknis Melampirkan surat rekomendasi dari Dinas Perdagangan setempat Sekitar 80% dari peralatan dan barang dagangan dalam bisnis waralaba harus diproduksi di dalam negeri Pemilik waralaba harus melakukan kerjasama dengan perusahaan berskala kecil dan menengah Baca Juga: Cara Membuat Laporan Laba Rugi untuk Bisnis Franchise Berapa Biaya yang Dibutuhkan untuk Mendirikan Usaha Franchise? Adapun jenis biaya yang perlu dipersiapkan untuk mendirikan usaha franchise adalah: Biaya Awal Anda harus mempersiapkan biaya untuk operasional awal sebagai salah satu syarat dalam mendirikan usaha franchise yang meliputi: Tempat usaha Peralatan dan perlengkapan Stok awal Kendaraan Ongkos penggunaak HKI dll Jumlahnya tentu beragam sesuai dengan bisnis yang Anda jalankan. Anda bisa berdiskusi dengan pebisnis dalam industri sejenis untuk mengetahui kisaran biaya yang harus dikeluarkan. Biaya Royalti Biaya royalti pada umumnya harus disiapkan setiap bulan sebagai biaya kepada pemegang franchise. Besaran royalti yang harus Anda bayarkan sesuai dengan perjanjian antar kedua pihak. Biaya ini dapat dipotong dari keuntungan atau laba usaha dengan. besaran sekitar 5 – 15 % dari pengasulan kotor. Selain itu, biaya royalti juga dibayarkan secara rutin. Kelola Keuangan Usaha Franchise dengan Aplikasi Akuntansi Mekari Jurnal Demikianlah pembahasan singkat mengenai syarat wajib mendirikan usaha franchise dengan mudah dan cepat. Berbisnis franchise memang sangat menguntungkan. Selain mengembangkan pasar bisnis yang Anda miliki, bisnis franchise juga memberikan keuntungan dari mitra yang bergabung dengan franchise yang Anda miliki, dari fee setiap bulannya dan royalty fee. Untuk memudahkan Anda dalam mencatat semua transaksi dari franchise yang Anda miliki, Anda bisa menggunakan software akuntansi online Mekari Jurnal. Silahkan daftarkan bisnis franchise Anda dan nikmati free trial 7 hari untuk pengguna baru. Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Mekari Jurnal Sekarang! Watch this video on YouTube Faktor-faktor yang Mempengaruhi Modal Usaha Franchise Modal usaha franchise merupakan salah satu elemen penting yang harus diperhatikan oleh calon pelaku bisnis. Besarnya modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha franchise sangat bervariasi, bergantung pada beberapa faktor utama yang dapat memengaruhi total investasi. Berikut adalah penjelasan mendalam mengenai faktor-faktor tersebut. 1. Jenis Bisnis Franchise Jenis franchise yang dipilih akan sangat menentukan besarnya modal yang diperlukan. Contohnya, franchise makanan cepat saji seperti McDonald’s atau KFC membutuhkan modal yang lebih besar dibandingkan franchise jasa seperti salon kecantikan atau layanan kebersihan. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan akan peralatan khusus, bahan baku, dan standar operasional yang lebih kompleks dalam franchise makanan cepat saji. Sebaliknya, franchise jasa cenderung lebih sederhana dan tidak memerlukan banyak inventaris. 2. Lokasi dan Ukuran Usaha Lokasi strategis, seperti pusat perbelanjaan atau kawasan bisnis, biasanya membutuhkan biaya sewa yang lebih tinggi. Demikian pula, ukuran outlet juga memengaruhi modal awal. Semakin besar usaha yang akan dijalankan, semakin besar pula biaya renovasi, peralatan, dan operasional yang dibutuhkan. 3. Reputasi dan Brand Franchise Franchise dengan brand yang sudah terkenal biasanya memerlukan investasi awal yang lebih besar. Hal ini disebabkan oleh biaya lisensi dan royalti yang lebih tinggi, namun keuntungan dari brand awareness yang sudah mapan dapat meningkatkan peluang keberhasilan bisnis. Pelanggan cenderung lebih percaya pada merek yang sudah dikenal, sehingga potensi penjualan lebih besar. 4. Dukungan dan Pelatihan dari Franchisor Franchisor yang memberikan pelatihan lengkap, bimbingan operasional, dan pemasaran akan menetapkan biaya yang lebih tinggi. Namun, dukungan ini sangat membantu terutama bagi pelaku bisnis pemula yang belum memiliki pengalaman. Dukungan dari franchisor mencakup pelatihan awal, pengawasan selama operasional, hingga strategi pemasaran yang efektif. 5. Demografi Pasar dan Kebijakan Pemerintah Aspek seperti demografi pasar, persaingan lokal, dan kebijakan pemerintah setempat juga memengaruhi modal yang dibutuhkan. Wilayah dengan daya beli tinggi mungkin memerlukan modal lebih besar, sementara kebijakan pemerintah terkait perizinan atau pajak dapat menambah beban investasi. Baca Juga: 9 Alasan Mendirikan PT Lebih Menguntungkan Bagi UKM Estimasi Modal untuk Berbagai Jenis Franchise Berikut adalah estimasi modal awal yang dibutuhkan untuk memulai beberapa jenis franchise. Data ini memberikan gambaran umum yang dapat membantu calon pelaku bisnis dalam merencanakan investasi mereka. 1. Franchise Makanan Cepat Saji Franchise terkenal seperti McDonald’s atau KFC membutuhkan modal awal antara Rp1 miliar hingga Rp2 miliar. Biaya ini mencakup lisensi, renovasi lokasi, peralatan, bahan baku awal, dan pelatihan karyawan. Lokasi juga sangat memengaruhi jumlah investasi, terutama jika berada di kawasan premium. 2. Franchise Ritel Minimarket seperti Indomaret atau Alfamart biasanya membutuhkan modal sekitar Rp300 juta hingga Rp500 juta. Modal ini sudah mencakup lisensi, stok awal, dan dukungan manajemen dari franchisor. Lokasi strategis menjadi kunci keberhasilan di sektor ini. 3. Franchise Jasa Franchise di sektor jasa seperti salon kecantikan atau laundry dapat dimulai dengan modal lebih kecil, sekitar Rp100 juta hingga Rp300 juta. Karena tidak membutuhkan banyak peralatan mahal, biaya operasional menjadi lebih ringan. 4. Franchise Pendidikan Bimbingan belajar atau kursus bahasa Inggris sering kali memerlukan modal sekitar Rp200 juta hingga Rp400 juta, tergantung pada skala operasional dan lokasi. Biaya ini mencakup lisensi, renovasi ruang belajar, dan materi pembelajaran. 5. Franchise Pusat Kebugaran Franchise kebugaran seperti gym memiliki kisaran modal awal Rp500 juta hingga Rp1 miliar, tergantung pada peralatan dan ukuran lokasi. Investasi awal yang besar ini biasanya diimbangi dengan potensi pendapatan yang tinggi. Cara Menurunkan Modal Usaha Franchise Bagi calon pengusaha yang ingin memulai usaha franchise dengan modal terbatas, ada beberapa strategi untuk mengurangi investasi awal tanpa mengorbankan kualitas bisnis: 1. Pilih Lokasi yang Lebih Terjangkau Mencari lokasi strategis namun dengan biaya sewa lebih rendah dapat mengurangi beban modal. Area pinggiran kota atau lokasi dekat institusi pendidikan sering kali menawarkan potensi pelanggan yang tinggi dengan biaya yang lebih rendah. 2. Mulai dengan Skala Kecil Memulai usaha dengan skala kecil memungkinkan pengusaha untuk meminimalkan risiko awal. Setelah bisnis menunjukkan perkembangan positif, pengusaha dapat memperluas skala operasional secara bertahap. 3. Gunakan Peralatan Bekas Menggunakan peralatan bekas yang masih layak pakai dapat menghemat biaya tanpa mengurangi efisiensi. Namun, pastikan peralatan tersebut memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh franchisor. 4. Efisiensi dalam Pengelolaan Stok Menghindari pembelian stok yang berlebihan dapat membantu menghemat modal. Mengelola stok secara efisien sesuai dengan permintaan pasar sangat penting untuk menghindari pemborosan. Tips Mengelola Modal Usaha Franchise Pengelolaan modal yang baik adalah kunci keberhasilan dalam menjalankan usaha franchise. Berikut adalah beberapa tips untuk memastikan modal Anda digunakan dengan bijak: 1. Rencanakan Keuangan dengan Matang Buat perhitungan biaya secara rinci, termasuk biaya operasional, pemasaran, dan cadangan dana untuk keadaan darurat. Anggaran yang terencana dengan baik akan membantu Anda mengelola pengeluaran secara efisien. 2. Pantau Arus Kas Pastikan untuk memantau pemasukan dan pengeluaran secara berkala. Arus kas yang sehat memastikan bisnis dapat berjalan tanpa gangguan finansial. 3. Cari Sumber Pembiayaan yang Tepat Jika modal awal terbatas, pertimbangkan sumber pembiayaan seperti pinjaman bank, investor, atau kemitraan. Pilihlah opsi pembiayaan yang menawarkan bunga rendah dan syarat yang fleksibel. 4. Manfaatkan Dukungan Franchisor Franchisor biasanya memberikan pelatihan dan bimbingan dalam operasional bisnis. Jangan ragu untuk meminta bantuan mereka dalam mengatasi tantangan yang dihadapi. Studi Kasus: Kesuksesan Franchise di Indonesia Salah satu contoh franchise sukses di Indonesia adalah Indomaret. Sebagai salah satu jaringan minimarket terbesar, Indomaret telah berhasil membuka ribuan gerai di seluruh Indonesia. Keberhasilan mereka didukung oleh: Lokasi Strategis: Indomaret memilih lokasi-lokasi dengan tingkat kunjungan pelanggan yang tinggi. Manajemen Operasional yang Efisien: Dengan sistem pengelolaan yang terorganisir, mereka mampu menjaga ketersediaan barang dan kualitas pelayanan. Dukungan Franchisor: Indomaret memberikan pelatihan dan bimbingan yang komprehensif kepada para mitra franchise mereka. Kesuksesan Indomaret menjadi bukti bahwa dengan perencanaan yang matang, dukungan franchisor yang kuat, dan manajemen yang baik, bisnis franchise dapat berkembang pesat di pasar lokal. Dengan memahami faktor-faktor yang memengaruhi modal, mengelola investasi dengan bijak, dan memanfaatkan strategi yang tepat, Anda dapat memulai dan mengembangkan usaha franchise yang sukses.