Mekari Jurnal
Daftar Isi

Cara Membuat Laporan Laba Rugi untuk Bisnis Franchise

Tayang 25 Jan 2023
Diperbarui 06 November 2023

Bagaimana cara membuat laporan laba rugi untuk bisnis franchise atau waralaba? Berikut penjelasannya di Blog Mekari Jurnal!

Sama seperti bisnis yang lain, bisnis franchise atau waralaba juga perlu membuat laporan keuangan pada setiap periode akuntansi – salah satunya adalah laporan laba rugi.

Dari laporan ini, bisa dilihat apakah kondisi keuangan bisnis sehat atau tidak.

Laporan laba rugi bisnis franchise bergantung kepada bagaimana kondisi laporan keuangan franchisee atau orang atau badan usaha yang memperoleh hak mereproduksi konsep bisnis franchisor.

Semakin suksesnya bisnis yang dijalankan oleh franchisee, maka semakin tinggi pula pemasukan dan keuntungan dari bisnis franchise tersebut.

Maka dari itu, franchisee diharapkan bisa meningkatkan omzet agar bisnis franchise bisa mendapatkan royalti yang bagus juga.

Komponen Laporan Laba Rugi Bisnis Franchise

Transaksi apa saja yang perlu diperhatikan pada laporan laba rugi bisnis franchise atau waralaba?

  • Persediaan barang dagangan. Dalam bisnis franchise, barang dagangan selalu dipasok oleh franchisor. Jika barang dagangan tersebut adalah barang jadi, maka proses ini akan lebih mudah. Namun, ketika barang dagangan tersebut harus diolah terlebih dahulu – misalnya seperti makanan atau minuman, franchisee harus mengetahui apakah stok selalu dipasok oleh mereka atau diperbolehkan mengambil dari supplier lain. Hal ini juga perlu ditulis dengan jelas dalam laporan keuangan – berapa jumlah dan nilai dari pasokan tersebut agar tidak terjadi kesalahan perhitungan.
  • Piutang dagang, biasanya relatif kecil atau bahkan nihil sehingga dengan tingkat pengembalian yang cepat, maka perusahaan mendapatkan sumber dana kembali.
  • Aktiva tetap, merupakan komponen yang paling besar dalam neraca perusahaan, apalagi jika lokasi dan bangunan dimiliki oleh pemilik bisnis sendiri begitu juga dengan furniture serta peralatan kantor.
  • Utang lancar, baik itu utang dagang yang biasanya muncul karena pola pembayaran pengadaan barang berjangka lebih besar dari term of payment dan juga utang bank
  • Modal, biaya modal untuk bisnis franchise atau waralaba di Indonesia berkisar antara 10 juta hingga 400 juta rupiah.
  • Komponen biaya, merupakan biaya-biaya yang spesifik dikeluarkan karena karena adanya bisnis franchise ini misalnya seperti royalti fee, advertising fee, dan management fee.
  • Margin (tingkat keuntungan), bisnis franchise memiliki tingkat return dan profit yang relatif lebih tinggi. Sehingga modal awal yang tinggi biasanya bisa dengan cepat dapat tertutup.

Baca Juga: Aturan Hukum yang Perlu Dipahami Pelaku Bisnis Franchise

Buat Laporan Keuangan Bisnis Franchise dengan Software Akuntansi Jurnal

Agar bisnis tetap bisa berjalan lancar, laporan keuangan bisnis franchise harus dibuat seakurat mungkin.

Penggunaan software akuntansi Mekari Jurnal dapat mempermudah Anda dalam mengelola keuangan bisnis dengan tersedianya berbagai fitur, seperti pembuatan laporan keuangan, pengelolaan persediaan barang, rekonsiliasi transaksi, termasuk pula pencatatan faktur pembelian dan pembayaran.

Segera tinggalkan akuntansi tradisional dan beralihlah ke akuntansi online sekarang juga!

Untuk info selengkapnya, Anda bisa mengunjungi website Jurnal atau mencoba demo gratis aplikasi bisnis dengan mengetuk banner di bawah ini.

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Itulah penjelasang singkat tentang cara membuat laporan laba rugi untuk bisnis franchise atau waralaba. Semoga bermanfaat!

Kelola Keuangan Lebih Optimal, Dapatkan Penawaran Terbatas Ini
Jurnal software akuntansi terpercaya

 

Dapatkan free trial sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal
Kelola Keuangan Lebih Optimal, Dapatkan Penawaran Terbatas Ini
Jurnal software akuntansi terpercaya

 

Dapatkan free trial sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal