Pengakuan Nilai HPP dan Persediaan Akhir Menurut Metode Akuntansi Persediaan merupakan aktiva lancar yang sangat penting bagi perusahaan. Bagaimana cara menghitung nilai persediaan akhir dengan menggunakan rumus? Simak penjelasan berikut dari Blog Mekari Jurnal. Nilai persediaan sangat krusial dalam laporan keuangan karena terkait terutama dengan laporan laba rugi dan neraca. Kesalahan dalam menilai persediaan akan menyebabkan kesalahan dalam laporan laba rugi maupun neraca. Kesalahan dalam menilai persediaan bisa mengakibatkan laporan audit menjadi tidak mencerminkan keadaan sebenarnya, karena persediaan merupakan item yang bersifat material di dalam perusahaan. Terkait dengan HPP, perhitungan laba rugi akan dipengaruhi oleh nilai persediaan (awal & akhir). Karena HPP diperoleh dengan menambahkan ”persediaan awal + pembelian bersih”, kemudian dikurangi dengan ”persediaan akhir”. Permudah Pengelolaan Inventori dan Stok Barang dengan Jurnal. Baca Fitur Mekari Jurnal Selengkapnya di sini! Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang! atau Konsultasi dengan Sales Mekari Jurnal Sekarang! Sistem yang Digunakan Dalam Menentukan Nilai Persediaan Akhir Penentuan jumlah per item persediaan untuk menentukan jumlah barang yang masih dimiliki perusahaan pada saat tertentu (biasanya akhir tahun), ditentukan melalui stock opname yang dilakukan secara manual atau dengan aplikasi inventory barang. Untuk dapat menetapkan nilai persediaan pada akhir periode dan menetapkan biaya persediaan selama satu periode, sistem persediaan yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Sistem Periodik Sistem ini dilakukan dengan cara perhitungan fisik barang pada setiap akhir periode untuk menentukan jumlah persediaan akhir. Setiap jenis persediaan yang ada pada akhir periode, kemudian dikalikan dengan suatu tingkat harga/biaya. Dalam sistem periodik, penentuan nilai persediaan pada akhir periode dapat menggunakan beberapa metode antara lain: Metode rata-rata sederhana, metode rata-rata tertimbang, dan metode rata-rata bergerak. Yang umum digunakan adalah metode rata-rata tertimbang. Metode rata-rata tertimbang yaitu menentukan harga beli barang dengan cara membagi jumlah harga barang yang tersedia untuk dijual yakni jumlah persediaan awal ditambah jumlah pembelian dengan kuantitas barang tersebut. Metode FIFO, mengakui barang yang lebih dulu masuk dianggap lebih dulu keluar (dijual), sehingga nilai persediaan akhir terdiri atas persediaan barang yang dibeli atau yang masuk belakangan. Jadi harga pokok barang yang keluar (dijual) dihitung berdasarkan harga barang yang dibeli lebih dahulu, sesuai dengan jumlah pembeliannya. Atau dengan kata lain nilai persediaan akhir barang didasarkan pada harga barang yang dibeli terakhir, sesuai dengan jumlah unitnya. Kebalikan Metode FIFO adalah metode LIFO yaitu barang yang terakhir masuk dianggap lebih dulu keluar atau dijual sehingga nilai persediaan akhir terdiri atas persediaan barang yang dibeli atau yang masuk lebih awal. Sehingga harga pokok barang yang terjual dihitung berdasarkan pada harga barang yang dibeli terakhir sesuai dengan jumlah unitnya, atau nilai persediaan barang didasarkan pada harga barang yang dibeli pada awal, sesuai dengan jumlah unitnya. b. Sistem Perpetual Sistem ini sedikit lebih rumit dibandingkan sistem periodik karena dilakukan pencatatan atas persediaan secara terus menerus setiap ada transaksi baik transaksi pembelian maupun transaksi penjualan. Perusahaan yang memiliki sedikit jenis barang, masih memungkinkan dengan sistem perpetual. Namun jika jenis barang sudah puluhan bahkan ratusan, sistem perpetual hal dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi akuntansi. Untuk di RS, system ini agak sulit diterapkan. Karena itu, pembahasan selanjutnya hanya menggunakan sistem periodik. Atur dan Pantau Operasional Lewat Fitur Biaya dan Anggaran Jurnal, Pelajari Fitur Mekari Jurnal Selengkapnya di sini! Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang! atau Konsultasi dengan Sales Mekari Jurnal Sekarang! Cara Menghitung Nilai Persediaan Akhir Berikut ini adalah langkah-langkah perhitungan HPP dan persediaan akhir di perusahaan jasa dengan sistem periodik dan metode rata-rata tertimbang. Lakukan identifikasi dan catat semua persediaan. Langkah ini cukup penting agar semua jenis persediaan dapat tercatat. Lakukan stock opname semua persediaan barang di seluruh unit. Dalam konteks penentuan HPP dan persediaan akhir terkait dengan laporan keuangan tahunan, stock opname harus dilakukan di akhir tahun (31 Desember). Menentukan harga beli rata-rata persediaan. Daftar pembelian selama 1 tahun untuk setiap jenis persediaan harus dikumpulkan untuk mendapatkan total jumlah pembelian per item dan harga beli. Hal ini dilakukan untuk menentukan harga beli rata-rata setiap jenis persediaan. Menghitung nilai persediaan akhir. Setelah harga beli rata-rata telah diperoleh selanjutnya kita dapat menghitung nilai persediaan akhir sebagai berikut. Rumus menghitung nilai persediaan akhir adalah: Persediaan per item akhir x harga beli rata-rata per item Untuk mendapat total nilai persediaan akhir, tinggal dijumlahkan semua nilai persediaan akhir per item. Menentukan HPP untuk persediaan yang terjual. Persediaan yang terjual diperoleh dengan menambahkan persediaan awal dengan pembeliaan persediaan, kemudian dikurangi jumlah persediaan akhir. Hal ini dilakukan untuk siap item persediaan. Setelah itu, HPP untuk setiap item persediaan dapat dicari dengan rumus berikut: ((Jumlah Persediaan awal + Jumlah Pembelian)–Persediaan Akhir ) x harga beli rata-rata Langkah-langkah di atas dapat membantu SDM akuntansi sebuah perusahaan dalam melakukan penentuan HPP dan persediaan akhir dalam menyusun laporan keuangan tahunan. Baca juga: Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan Perusahaan Dagang Menghitung Nilai Persediaan Akhir dan HPP dengan Cara Menggunakan Software Akuntansi Mekari Jurnal HPP membantu perusahaan menentukan laba rugi dan sebagai realisasi biaya produksi. Laporan laba rugi akan menjadi penilaian performa kinerja perusahaan dan prediksi langkah perusahaan kedepan selanjutnya. Dengan HPP membantu merealisasi biaya produksi akan membuat perusahaan terus berjalan dan mencapai target yang telah ditentukan perusahaan. Untuk memudahkan perhitungan HPP dan penentuan nilai akhir yang dimiliki perusahaan, Anda bisa menggunakan software akuntansi online Mekari Jurnal. Dengan penggunaan Mekari Jurnal, dapatkan kemudahan mengetahui nilai persediaan akhir dan awal melalui aplikasi perhitungan stok barang sederhana yang dimilikinya. Apalagi sudah tersedianya aplikasi inventory berbasis web. Dengan software stok barang dari Mekari Jurnal, Anda juga dapat memilih metode rata-rata ataupun metode FIFO, sehingga mempermudah Anda dalam melakukan penghitungan HPP. Untuk informasi selengkapnya, tentang Mekari Jurnal, bisa langsung hubungi kami! Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang! atau Konsultasi dengan Sales Mekari Jurnal Sekarang! Itulah penjelasan singkat tentang cara menghitung nilai persediaan akhir dengan rumus yang telah disebutkan di atas. Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat. Ikuti media sosial Mekari Jurnal untuk informasi lain tentang bisnis, keuangan, dan akuntansi.