6 Kesalahan Penghambat Usaha Mikro Sulit Berkembang Setiap usaha, kecil atau besar pasti pernah mengalami masalah. Jika tidak berhati-hati, usaha dapat jatuh dalam kesalahan yang justru menghambat perkembangan pengusaha mikro. Menurut Lincolin Arsyad (2003), Kesulitan dalam masalah permodalan menjadi masalah mendasar yang mempengaruhi proses inovasi transformasi UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Hal tersebut dapat berimbas pada kesulitan dalam pemasaran, jalur distribusi hingga penentuan harga. Untuk terhindar dari masalah tersebut, seorang pengusaha wajib belajar dari kesalahan yang dilakukan orang lain. Agar terhindar dari kegagalan usaha dan memiliki usaha yang berkembang, di bawah ini akan kita diskusikan beberapa kesalahan yang biasa dilakukan pengusaha mikro. Tidak Mengenal Usaha Sendiri Setiap pengusaha dituntut untuk mengenal usahanya sendiri, bahkan ketika usaha tersebut dibuka hanya sekedar untuk mengikuti tren. Tanpa adanya kesadaran untuk mengenal usaha, bisa dipastikan bahwa pengusaha mikro tersebut tidak memahami risiko dari usahanya. Hal ini tentu dapat menghambat usaha di kemudian hari. Bukan hanya itu, pengusaha juga lebih cenderung memutuskan untuk cepat menyerah karena tidak memahami solusinya. Baca Juga: 7 Hal yang Perlu Dilakukan Sebelum Memulai Bisnis Baru Tidak Memiliki Rencana Usaha Meski yang dijalankan hanyalah usaha mikro, namun bukan berarti tidak membutuhkan sebuah perencanaan yang baik. Dalam dunia bisnis, tidak memiliki sebuah business plan atau perencanaan bisnis, sama halnya menjalankan sebuah usaha tanpa adanya target atau komitmen untuk mengembangkannya. Bisa dibayangkan, jika sebuah usaha tidak memiliki target atau rencana, berarti usaha tersebut hanya akan berjalan apa adanya, sehingga kemungkinan tidak akan memiliki peningkatan usaha atau memiliki risiko usaha yang tinggi. Melupakan Strategi Pemasaran Pemilik usaha mikro biasanya banyak terpaku pada produksi dan keuntungan semata, hingga melupakan masalah pemasaran. Bagi mereka, biasanya sebuah strategi pemasaran berarti akan melibatkan sejumlah tambahan biaya. Padahal, jika kita pikirkan lebih lanjut, bisa saja sebuah produk usaha itu berkualitas sama dengan pesaingnya, tapi dengan sebuah strategi pemasaran yang tepat akan memiliki kemungkinan untuk dapat diterima oleh lebih banyak kalangan dalam masyarakat. Baca Juga: 3 langkah Mudah Membuat Strategi Pemasaran Untuk Bisnis Anda Tidak Melibatkan Investor Ketika sebuah usaha mikro ingin berkembang namun memiliki keterbatasan modal, maka kehadiran seorang investor dinilai akan sangat penting. Walaupun sebagian pengusaha pemula biasanya memiliki kekhawatiran jika harus berbagi keuntungan dengan adanya investor ini. Namun di sisi lain dengan hadirnya seorang investor, modal akan bertambah dan beban risiko usaha juga akan berkurang. Ibaratnya jika seorang pengusaha menjadi pemilik modal tunggal, dan ketika suatu saat mengalami kebangkrutan, maka dialah satu-satunya orang yang akan menanggung kehilangan aset usaha. Tapi jika memiliki seorang investor, risiko kerugian akan ditanggung bersama, terlebih jika semuanya sudah dijelaskan di awal perjanjian usaha. Tidak Berinovasi Usaha apapun dengan level usaha yang bagaimanapun tidak boleh lepas dari adanya sebuah inovasi. Usaha yang tidak memiliki inovasi tidak akan dinamis, sehingga pada titik tertentu mungkin akan memunculkan kejenuhan bagi masyarakat terhadap produk usaha tersebut. Pikirkanlah sebuah inovasi, agar usaha mikro Anda dapat berkembang dan dapatkan ide-ide segar dari sekeliling Anda. Sebuah ide usaha tidak harus selalu datang dari diri sendiri. Anda bisa menjalin kerja sama dengan konsumen maupun pegawai dengan memberi angket atau menanyakan secara langsung untuk mengetahui tentang kualitas produk, varian rasa yang diinginkan maupun peningkatan pelayanan yang dibutuhkan, dan sebagainya. Dengan mengetahui keinginan konsumen, maka sebuah ide usaha untuk berinovasi akan muncul. Mengabaikan Keuangan Hal yang paling umum terjadi dalam pengelolaan usaha mikro adalah kurang adanya pengelolaan keuangan secara profesional. Masih tercampurnya keuangan pribadi dan perusahaan membuat pengelolaan keuangan menjadi sulit. Rencana-rencana bisnis pun menjadi terhambat karena tidak adanya kepastian tentang dana perusahaan yang masih tersisa. Kemungkinan untuk memperoleh investor juga semakin kecil karena pencatatan keuangan yang belum teratur dan rapi. Baca Juga: 19 Cara Mengelola Keuangan Bisnis atau Perusahaan Jika pelaku sebuah usaha mikro ingin memiliki bisnis yang berkembang pesat di kemudian hari, maka diharapkan pengaturan keuangan usaha dapat dicatat dengan baik. Pencatatan keuangan akan menjadi bukti yang cukup valid terhadap histori perkembangan usaha dan perencanaan. Para investor juga akan memiliki cukup keyakinan untuk menanamkan sebuah investasi jika perusahaan bisa memamaparkan laporan keuangan yang baik dan wajar. Saat ini telah banyak sistem aplikasi pencatatan keuangan maupun akuntansi secara online, Mekari Jurnal adalah salah satunya. Dengan menggunakan Mekari Jurnal sebagai software akuntansi online, Anda bisa memantau dan mencatat keuangan usaha secara instan dan realtime melalui aplikasi keuangan perusahaan. Banyak manfaat yang bisa didapat dari Mekari Jurnal diantaranya, pengecekan stok, pencatatan laporan keuangan, pembuatan faktur, dan ringkasan pembiayaan yang dapat dilihat secara cepat melalui grafik maupun laporan.