Ciri-Ciri dan Standar Akuntansi Perusahaan Nirlaba Berikut ciri-ciri dan Standar Akuntansi pada perusahaan nirlaba. Organisasi nirlaba memperoleh sumber daya dari para anggotanya sendiri atau dari orang lain, tanpa mengharapkan imbalan apapun dari organisasi. Dalam organisasi bisa timbul transaksi tertentu yang tidak pernah terjadi dalam organisasi bisnis. Perbedaannya terletak pada cara organisasi tersebut memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas operasionalnya. Ciri-Ciri Organisasi Nirlaba a. Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan pembayaran kembali. atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan. b. Menghasilkan barang atau jasa tanpa bertujuan mengambil laba, dan jika suatu entitas menghasilkan laba tidak pernah dibagikan kepada para pendiri atau pemilik entitas tersebut. c. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus kembali. Tahukah Anda kalau aplikasi akuntansi online Mekari Jurnal bisa memudahkan Anda mengelola keuangan perusahaan secara lebih praktis dan akurat. Buktikan dengan coba gratis aplikasi Jurnal dengan klik pada tombol atau banner di bawah ini. Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang! Baca Juga : Tujuan dan Jenis-Jenis Laporan Keuangan Perusahaan Nirlaba Standar Akuntansi Nirlaba a. Klasifikasi Aktiva Bersih Nilai aktiva bersih adalah nilai yang menggambarkan total kekayaan bersih reksa dana setiap harinya. Aktiva bersih dikelompokan dalam tiga kategori yang masing-masingnya tergantung pada ada atau tidak adanya pembatasan. Aktiva bersih dalam akuntansi nirlaba meliputi aktiva bersih terikat permanen, aktiva bersih terkait temporer, dan aktiva bersih tidak terikat. Baca Juga : Mengenal Laporan Keuangan Sektor Publik dan Perbedaannya b. Kontribusi Kontibusi adalah transfer kas atau aktiva lain tanpa syarat kepada organisasi atas suatu penyelesaian. atau suatu pembatalan utang-utangnya tidak secara timbal balik oleh organisasi lain yang tidak bertindak sebagai pemilik. Transfer meliputi kas atau aktiva lain seperti bangunan, surat-surat berharga, penggunaan fasilitas, jasa, dan pemberian janji tanpa syarat. Suatu hibah atau wakaf kas atau aktiva lain dengan syarat yang dikembalikan kepada donator jika syarat tidak terpenuhi harus diperlakukan sebagai uang muka yang dapat dikembalikan (kewajiban). Baca Juga : Mengenal Struktur Organisasi, Fungsi, Jenis dan Faktor yang Mempengaruhinya c. Sumbangan yang Terikat & Tidak Terikat Sumbangan yang terikat dan tidak terikat dihitung pada nilai wajarnya dan diakui sebagai pendapatan atau keuntungan. Pada periode diterimanya, atau beban, dan aktiva dalam 3 kelompok aktiva bersih seperti yang meningkatkan aktiva bersih tidak terikat, yang meningkatkan aktiva bersih, dan yang meningkatkan aktiva bersih terikat permanen. Dan yang diberikan diakui sebagai beban dalam satu periode dan diukur pada nilai wajarnya. Itulah pengertian, ciri-ciri, dan standar akuntansi dalam perusahaan nirlaba. Tidak berlandaskan profit atau keuntungan, bisnis nirlaba memerlukan laporan keuangan dalam usahanya. Dimana, laporan keuangan ini akan menjadi nilai entitas organisasi nirlaba dalam memberikan pelayanan dan layanan lanjutan. Serta menjadi sebuah pertanggungjawaban dari pengurus organisasi atas tugas, kewajiban, dan kinerja yang diberikan padanya. Untuk membuat laporan keuangan nirlaba dengan mudah, cepat, dan aman, Anda dapat memanfaatkan aplikasi akuntansi perusahaan. Dengan aplikasi akuntansi Jurnal, Anda dapat membuat semua laporan keuangan sesuai dengan yang dibutuhkan bisnis nirlaba Anda. Pelajari juga bagaimana aplikasi penjualan barang dapat membantu pekerjaan Anda. Nah, diatas adalah ciri-ciri dan Standar Akuntansi pada perusahaan nirlaba. Semoga berguna! Baca juga: Laporan Keuangan Sektor Publik, Bedanya dengan Swasta?