Daftar Isi

Distribusi: Pengertian, Jenis, Tujuan, dan Faktor yang Mempengaruhinya

Tayang 10 Jan 2025
Diperbarui 2 Jun 2025

Distribusi merupakan salah satu pilar utama dalam kegiatan ekonomi yang menjembatani proses antara produksi dan konsumsi. Tanpa adanya distribusi yang efisien, barang dan jasa hasil produksi tidak akan sampai ke tangan konsumen dengan baik, bahkan dapat menyebabkan kerugian besar bagi produsen. Oleh karena itu, memahami konsep distribusi menjadi hal penting bagi setiap pelaku usaha maupun pemerintah. Berikut penjelasan dari Mekari Jurnal.

Apa Itu Pengertian Distribusi?

Secara umum, distribusi adalah proses penyaluran atau pengiriman barang dan jasa dari produsen kepada konsumen. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), distribusi diartikan sebagai penyaluran, pembagian, atau pengiriman kepada beberapa pihak atau lokasi tertentu. Tujuan utama dari distribusi adalah memastikan bahwa produk sampai ke konsumen dengan tepat waktu, dalam kondisi baik, dan sesuai dengan permintaan pasar.

Secara konseptual, distribusi tidak hanya berfungsi sebagai kegiatan pengangkutan barang, tetapi juga mencakup strategi logistik, manajemen rantai pasok, hingga penentuan titik penjualan. Dalam konteks ini, distribusi menjadi bagian penting dalam menjaga kesinambungan bisnis.

Pengertian Distribusi Menurut Para Ahli

Beberapa ahli ekonomi memberikan definisi lebih spesifik mengenai distribusi:

  1. Hall menjelaskan bahwa distribusi adalah proses mengirimkan produk kepada pelanggan setelah proses penjualan dilakukan.
  2. Soekartawi menyatakan distribusi sebagai suatu kegiatan yang memungkinkan barang atau jasa sampai ke konsumen akhir tanpa dijual kembali.
  3. Basu Swastha memandang distribusi sebagai proses penyaluran produk dari produsen ke konsumen, baik personal maupun industri.
  4. Alex S. Nitisemito menekankan bahwa distribusi dilakukan oleh lembaga yang disebut distributor, yang menjembatani produsen dan konsumen.
  5. Assauri menyebut distribusi sebagai kegiatan memindahkan produk dari sumbernya ke konsumen dengan waktu yang tepat.

Dari definisi para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa distribusi merupakan aktivitas penting dalam siklus ekonomi yang menghubungkan produsen dan konsumen, baik secara langsung maupun melalui pihak ketiga.

Baca Juga: Memahami Alur Supply Chain: Dari Awal hingga Akhir untuk Bisnis Manufaktur

Jenis-Jenis Distribusi

Distribusi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, tergantung pada pendekatan dan strategi yang digunakan oleh perusahaan. Berikut ini adalah jenis-jenis distribusi yang umum digunakan dalam dunia bisnis:

1. Distribusi Secara Langsung

Distribusi langsung adalah proses di mana produsen menyalurkan barang atau jasa langsung kepada konsumen tanpa perantara. Biasanya, model ini digunakan oleh produsen kecil atau usaha rumahan yang menjual produknya melalui toko sendiri, pasar tradisional, atau secara online.

Distribusi langsung memberikan keuntungan berupa kendali penuh atas proses penjualan, interaksi langsung dengan pelanggan, serta margin keuntungan yang lebih tinggi. Namun, metode ini juga menuntut kesiapan logistik dan operasional dari produsen.

2. Distribusi Secara Tidak Langsung

Berbeda dengan distribusi langsung, distribusi tidak langsung melibatkan pihak ketiga seperti distributor, agen, atau pengecer. Pihak-pihak ini bertugas untuk menyampaikan produk dari produsen kepada konsumen akhir.

Distribusi tidak langsung sangat bermanfaat bagi perusahaan yang ingin menjangkau pasar luas tanpa harus membangun infrastruktur distribusi sendiri. Tantangannya terletak pada kontrol kualitas dan konsistensi layanan yang harus diawasi secara ketat oleh produsen.

3. Distribusi Secara Intensif

Distribusi intensif bertujuan menempatkan produk sebanyak mungkin di berbagai titik penjualan untuk menjangkau konsumen dalam skala luas. Strategi ini sering digunakan untuk produk-produk konsumsi cepat seperti makanan, minuman, dan kebutuhan harian.

Kunci dari distribusi intensif adalah kemudahan akses konsumen terhadap produk tersebut. Oleh karena itu, jaringan distribusi harus luas dan logistik harus handal agar ketersediaan produk selalu terjaga.

4. Distribusi Secara Eksklusif

Distribusi eksklusif adalah kebalikan dari distribusi intensif. Dalam strategi ini, produsen hanya menunjuk satu atau beberapa pengecer tertentu untuk menjual produk mereka. Umumnya, strategi ini digunakan untuk produk premium atau barang mewah yang menargetkan segmen pasar tertentu.

Distribusi eksklusif memberikan citra eksklusivitas dan menjaga harga produk tetap tinggi. Selain itu, pengendalian kualitas dan layanan pelanggan dapat dilakukan secara lebih intensif.

5. Distribusi Secara Selektif

Distribusi selektif adalah strategi penyaluran produk yang dilakukan hanya ke beberapa lokasi atau pengecer tertentu yang memenuhi syarat. Strategi ini cocok untuk produk dengan segmen pasar spesifik seperti pakaian bermerek atau produk teknologi tinggi.

Dengan pendekatan ini, produsen dapat menjaga brand image sekaligus memastikan bahwa produk hanya tersedia di tempat-tempat yang dapat merepresentasikan nilai produk secara tepat.

Baca Juga: Optimalkan Operasional Bisnis dengan Manajemen Rantai Pasok

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Distribusi

Keberhasilan distribusi sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor utama yang saling berkaitan:

1. Biaya

Biaya distribusi meliputi biaya transportasi, penyimpanan, logistik, serta biaya administrasi lainnya. Efisiensi biaya menjadi kunci untuk memastikan distribusi tidak membebani harga jual produk. Semakin tinggi biaya distribusi, maka akan semakin besar dampaknya terhadap harga akhir yang dibayar konsumen.

2. Sifat Pembayaran

Sistem pembayaran dalam kegiatan distribusi juga mempengaruhi keberlangsungan distribusi. Barang dengan harga murah biasanya dibayar tunai, sementara barang mahal cenderung menggunakan sistem kredit. Produsen harus menyesuaikan model pembayarannya agar tetap likuid dalam menjalankan bisnisnya.

3. Jumlah Penjualan

Volume penjualan juga berpengaruh pada strategi distribusi. Semakin besar volume penjualan, semakin besar pula skala distribusi yang harus dilakukan. Dalam kondisi ini, penggunaan teknologi seperti software supply chain dan manajemen gudang sangat disarankan.

4. Sifat Barang

Karakteristik produk turut menentukan strategi distribusi. Produk yang mudah rusak seperti makanan segar atau obat-obatan memerlukan distribusi cepat dan penyimpanan khusus. Sementara itu, produk tahan lama memiliki fleksibilitas distribusi yang lebih tinggi.

5. Tingkat Keuntungan

Setiap kegiatan distribusi harus mempertimbangkan margin keuntungan. Bila distribusi memakan biaya lebih besar daripada potensi keuntungan, maka harus segera dilakukan evaluasi terhadap jalur distribusi yang digunakan.

6. Modal

Besarnya modal yang dimiliki perusahaan juga menentukan luas dan kompleksitas distribusi. Perusahaan besar dengan modal kuat cenderung memiliki jaringan distribusi yang luas dan mampu menggunakan teknologi logistik canggih. Sebaliknya, usaha kecil menengah harus lebih cermat memilih strategi distribusi yang sesuai dengan kapasitas keuangan mereka.

Baca Juga: Pengertian, Manfaat, Komponen Global Supply Chain

Apa Tujuan Dari Kegiatan Distribusi?

Tujuan kegiatan distribusi mungkin membuat Anda merasa penasaran karena banyaknya kegiatan distribusi di tengah masyarakat yang rupanya semakin berkembang. Distribusi sendiri pada dasarnya merupakan bagian dari sistem pemasaran yang tentunya menjadi hal penting bagi suatu perusahaan ataupun industri demi melangsungkan aktivitas ekonominya.

Distribusi bahkan juga bisa disebut sebagai suatu usaha atau upaya dari kegiatan pemasaran yang pada akhirnya diharapkan agar dapat memperlancar serta mempermudah proses penyampaian barang atau jasa tepatnya dari pihak produsen ke pihak konsumen. Aktivitas distribusi ini sudah pasti memiliki tujuan kegiatan distribusi tertentu, yakni sebagai berikut.

1. Menyalurkan barang atau jasa

Salah satu tujuan kegiatan distribusi ialah melakukan proses penyaluran barang atau jasa tepatnya dari pihak produsen ke pihak konsumen. Dalam hal ini sudah diketahui dengan jelas bahwa produsen selaku pihak penghasil barang atau jasa sudah tentu menginginkan adanya proses penyaluran barang atau jasa yang bisa memberikan hasil maksimal.

Oleh karena itu proses distribusi turut menjadi hal yang penting di dalam suatu perusahaan. Sebab melalui kegiatan inilah nantinya setiap barang atau jasa yang dihasilkan oleh produsen bisa sampai ke tengah masyarakat dan bahkan bisa laris di pasaran.

Tujuan kegiatan distribusi, pada dasarnya memang barang atau jasa yang dihasilkan oleh produsen hanya bisa sampai di tangan konsumen jika melalui adanya aktivitas penyaluran atau distribusi.

Beberapa produsen kecil mungkin saja melakukan penyaluran barang dan jasa secara mandiri sehingga barang yang dihasilkannya bisa sampai ke konsumen. Barang atau jasa yang baru ini kemudian bisa dikenal secara lebih lagi oleh pihak konsumen sehingga nantinya barang atau jasa tersebut bisa digunakan oleh konsumen dan pada akhirnya konsumen menjadi bergantung pada barang atau jasa tersebut.

Oleh karena itu kegiatan distribusi haruslah lebih diperhatikan agar proses penyampaian atau penyaluran barang dan jasa bisa berjalan dengan baik dan lancar tanpa adanya kendala.

2. Meratakan hasil produksi

Tujuan kegiatan distribusi lainnya pada suatu perusahaan atau industri adalah untuk meratakan hasil produksi. Artinya seluruh hasil produksi harus bisa tersalurkan ke seluruh konsumen secara merata. Pemerataan hasil produksi pada dasarnya bisa dicapai jika memang aktivitas distribusi cenderung dilakukan dengan beberapa metode.

Misalnya saja seperti kegiatan distribusi yang melibatkan banyak pihak mulai dari pihak agen hingga grosir dan sampai kepada pengecer.

Dalam hal ini agen sebagai pihak distributor tangan pertama bisa melakukan pemerataan penyaluran barang dengan memasarkan barang tersebut ke banyak grosir. Bahkan pemerataan kegiatan penyaluran barang ini dilakukan dengan menyalurkan barang pada seluruh grosir yang ada di berbagai daerah. Sedangkan grosir yang menerima barang dari agen bisa menjual barang kepada berbagai pengecer yang tersebar dimana saja.

Pengecer ini biasanya memiliki toko atau tempat jual barang yang seringkali menjadi jajakan bagi para konsumen. Artinya tiap konsumen akan mendapatkan barang yang dibutuhkannya dengan melakukan transaksi pembelian di pengecer.

Jika seluruh konsumen di berbagai wilayah bisa mendapatkan barang di pengecer maka berarti hasil produksi telah tersampaikan ke konsumen secara merata. Pemerataan hasil produksi mungkin bisa dikatakan tidaklah semudah apa yang dibayangkan.

Terlebih lagi jika produsen masih dalam tingkat mikro seperti UMKM. Namun untuk industri besar biasanya kegiatan distribusi bisa membantu tujuan perusahaan dalam meratakan hasil produksi terutama barang yang dibutuhkan oleh masyarakat.

3. Meningkatkan nilai barang

Adanya kegiatan distribusi yang dilakukan oleh setiap perusahaan atau industri adalah untuk meningkatkan nilai barang yang akan disalurkan dari produsen ke konsumen. Jika suatu jenis barang yang diproduksi oleh sebuah perusahaan memiliki nilai yang tinggi maka nantinya akan ada keuntungan yang bisa didapatkan oleh perusahaan atau industri tersebut.

Keuntungan yang utama bisa didapatkan oleh produsen dari nilai barang yang tinggi ialah adanya pemasukan dengan jumlah yang cukup besar sehingga modal bisa kembali dan profit juga bisa didapatkan. Sebab barang yang bernilai tinggi umumnya dapat dijual dengan harga yang juga tinggi sehingga keuntungan produsen akan semakin bertambah banyak atau besar.

Adapun jika ingin keuntungan perusahaan tercatat dengan baik, sebaiknya perusahaan mempertimbangkan penggunaan accounting software yang tepat.

Untuk itu dalam melakukan kegiatan penyaluran barang atau distribusi sebaiknya turut dilakukan beberapa cara untuk bisa meningkatkan nilai barang. Misalnya saja seperti memberikan reward pada pelanggan sehingga pelanggan akan tetap terus memakai barang Anda.

Atau bisa juga Anda memberikan pelayanan yang lebih kepada pelanggan setia sehingga keberhasilan perusahaan Anda semakin bisa lebih mudah untuk diraih.

Berbagai upaya dalam tujuan kegiatan distribusi ini akan membuat pelanggan merasa puas baik terhadap produk maupun perusahaan penghasil produk sehingga pelanggan akan terus membeli produk. Disinilah nilai produk bisa dikatakan semakin tinggi karena adanya proses distribusi yang baik disertai dengan adanya berbagai upaya inovatif untuk semakin menarik pelanggan.

4. Memperlancar proses produksi

Hal lain yang juga turut menjadi tujuan kegiatan distribusi yaitu memperlancar proses produksi yang tentunya selalu dilakukan di sebuah perusahaan. Jika proses distribusi tidak berjalan lancar maka tentunya hasil produksi tidak bisa meningkat. Jika kegiatan produksi tidaklah meningkat maka perusahaan terkait bisa dikatakan tidak berkembang. Artinya jumlah barang yang diproduksi selalu sama dan bahkan terkadang bisa menurun.

Hal seperti ini jika dibiarkan terjadi secara terus-menerus maka bukan tidak mungkin nantinya perusahaan akan mengalami kemunduran karena keuntungan yang semakin menurun. Tentu saja kemunduran perusahaan dan bahkan kondisi bangkrut tidak diinginkan oleh setiap produsen.

Sebaliknya setiap aktivitas produksi selalu diharapkan agar bisa memberikan hasil yang maksimal berupa peningkatan jumlah produksi dan peningkatan profit perusahaan.

Oleh karena itu setiap kegiatan distribusi yang dilakukan oleh produsen diharapkan agar bisa diupayakan semaksimal mungkin agar bisa memberikan hasil yang mencapai target. Jika memang aktivitas distribusi lancar maka nantinya proses produksi juga akan turut lancar.

Sebab dengan semakin banyaknya barang yang tersampaikan ke konsumen maka akan semakin banyak pula barang yang harus diproduksi lagi untuk kemudian disalurkan kepada para konsumen lainnya.

Oleh karena itu kegiatan distribusi yang dijalankan oleh suatu perusahaan tidak boleh sampai terabaikan. Sebab distribusi bisa membantu perusahaan untuk menjalankan proses produksi secara lancar.

Tujuan kegiatan distribusi yang tertera di atas tentunya diharapkan agar bisa dicapai sehingga pada akhirnya tujuan dari aktivitas produksi oleh produsen bisa tercapai. Oleh karena itu sudah seharusnya aktivitas distribusi selalu diperhatikan secara lebih lanjut oleh pihak industri atau perusahaan terkait agar aktivitas tersebut bisa berjalan dengan baik dan lancar.

Aktivitas distribusi yang lancar nantinya bisa membuat perusahaan atau industri yang memproduksi barang bisa mencapai seluruh tujuan yang memang ingin dicapai. Diantaranya adalah keempat tujuan kegiatan distribusi yang telah dibahas di atas dan tentunya menjadi tujuan distribusi bagi semua aktivitas produksi oleh pihak produsen.

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

WhatsApp Hubungi Kami