Daftar Isi
5 min read

11 Tips Memilih Software ERP untuk Pebisnis Pemula

Tayang 05 Jun 2024
Diperbarui 5 Jun 2025

Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan tulang punggung digital dalam manajemen bisnis modern. Memilih ERP yang tepat menjadi sangat penting, terutama bagi pebisnis pemula yang ingin memastikan operasional berjalan efisien sejak awal. Berikut 11 tips dari Mekari Jurnal Accounting and ERP yang bisa dijadikan panduan dalam memilih software ERP yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnis.

1. Tentukan Fitur dan Fungsi yang Dibutuhkan Bisnis

Langkah pertama dalam memilih ERP adalah memahami secara menyeluruh proses bisnis yang ingin Anda otomatisasi dan optimalkan. Mulailah dengan membuat pemetaan alur kerja saat ini, identifikasi kendala yang sering terjadi, serta tetapkan tujuan utama dari penggunaan ERP. Apakah untuk mempercepat proses akuntansi? Mengurangi kesalahan dalam stok barang? Atau meningkatkan koordinasi antar divisi?

Sebagian besar ERP terdiri dari modul seperti keuangan, pengadaan, inventaris, produksi, penjualan, SDM, dan CRM. Tidak semua modul perlu langsung digunakan, tetapi penting untuk memilih sistem yang fleksibel dan dapat ditingkatkan seiring waktu. Pastikan ERP pilihan Anda mampu menyediakan integrasi mendalam sesuai prioritas bisnis Anda sekarang dan nanti.

2. Dapatkan Dukungan dari Eksekutif dan Tim

Keberhasilan implementasi ERP sangat bergantung pada dukungan manajemen puncak dan keterlibatan aktif lintas departemen. Sponsorship dari pimpinan seperti CEO, CFO, atau COO tidak hanya memperkuat legitimasi proyek, tetapi juga memastikan adanya alokasi sumber daya yang cukup.

Selain itu, bentuk tim lintas fungsi sebagai komite proyek ERP yang bertugas merencanakan, mengawasi, dan mengawal setiap tahapan implementasi. Ketika karyawan merasa dilibatkan sejak awal, tingkat resistensi terhadap perubahan akan menurun drastis.

3. Buat RFP (Request for Proposal) yang Komprehensif

RFP adalah dokumen penting yang mendetailkan kebutuhan bisnis Anda kepada vendor ERP. Isinya mencakup latar belakang bisnis, daftar fitur yang dibutuhkan, jumlah pengguna, target waktu implementasi, serta indikator keberhasilan. Dengan menyusun RFP, Anda akan lebih fokus dan objektif dalam mengevaluasi penawaran vendor.

Vendor yang profesional akan menjawab RFP dengan solusi yang terarah. Dokumen ini juga menjadi dasar kontrak, sehingga transparansi sejak awal sangat penting.

Baca Juga: Contoh Penerapan Aplikasi ERP Pada Perusahaan

4. Pastikan ERP Dapat Terintegrasi dengan Aplikasi Lain

Dalam era digital saat ini, banyak perusahaan sudah menggunakan berbagai aplikasi seperti software akuntansi, CRM, atau marketplace. Maka dari itu, penting untuk memilih ERP yang mendukung integrasi antarsistem secara seamless.

Pastikan ERP Anda menyediakan API terbuka (REST atau SOAP), serta mendukung ekspor-impor data dalam format standar seperti CSV. Ini akan mempermudah integrasi, mengurangi duplikasi data, dan mempercepat operasional lintas departemen.

5. Evaluasi Kesesuaian Fungsional dengan Proses Bisnis

Kesesuaian fungsional (functional fit) adalah sejauh mana ERP mampu mengakomodasi kebutuhan bisnis tanpa terlalu banyak modifikasi. Anda perlu membandingkan fitur standar ERP dengan proses internal saat ini.

Beberapa ERP dirancang untuk fleksibilitas tinggi, sementara yang lain lebih ketat dan memerlukan penyesuaian internal agar cocok. Evaluasi ini sebaiknya melibatkan perwakilan dari tiap departemen agar tidak ada fungsi penting yang terabaikan.

6. Periksa Reputasi dan Kredibilitas Vendor

Vendor yang baik tidak hanya menyediakan software, tetapi juga layanan purna jual yang solid. Lakukan riset mendalam terhadap rekam jejak vendor, ulasan pengguna di platform seperti G2 atau Capterra, serta studi kasus pada industri serupa.

Jangan ragu untuk meminta referensi pelanggan dan berdiskusi langsung dengan mereka. Apakah layanan support responsif? Apakah ada perbaikan bug secara berkala? Hal-hal ini akan menjadi indikator penting keberhasilan jangka panjang.

Baca Juga: Pentingnya Aplikasi atau Software SAP ERP Bagi Perusahaan

7. Pertimbangkan Biaya Total Kepemilikan (TCO)

Biaya ERP tidak hanya mencakup lisensi atau langganan, tetapi juga biaya implementasi, pelatihan, pemeliharaan, serta pembaruan sistem. Anda juga perlu mempertimbangkan apakah ERP berbasis cloud (SaaS) atau on-premise.

Susun proyeksi ROI (Return on Investment) dalam 5–7 tahun untuk melihat apakah biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang didapatkan. Jangan terjebak dengan ERP mahal yang keunggulannya belum tentu sesuai kebutuhan Anda.

8. Bersihkan dan Siapkan Data Bisnis Anda

ERP yang bagus tidak akan maksimal jika data yang dimasukkan berantakan. Oleh karena itu, lakukan proses data cleansing sebelum migrasi. Identifikasi data duplikat, data usang, atau informasi yang tidak lagi relevan.

Bentuk tim khusus untuk melakukan audit data, validasi, serta transformasi ke dalam format yang dibutuhkan sistem baru. Kualitas data sangat menentukan keberhasilan ERP dalam menyajikan insight yang berguna.

9. Buat Roadmap dan Tahapan Implementasi yang Jelas

Implementasi ERP bukan proyek semalam. Anda perlu membuat rencana bertahap mulai dari analisis, desain, konfigurasi, pengujian, hingga go-live. Sertakan juga timeline dan tanggung jawab setiap tim.

Proses ini harus dikelola dengan prinsip manajemen proyek profesional. Gunakan milestone untuk mengevaluasi kemajuan dan pastikan ada plan B jika terjadi kendala di tengah jalan.

10. Rencanakan Dukungan Purna Jual dan Support

Setelah ERP aktif, Anda tetap membutuhkan bantuan teknis, pelatihan lanjutan, dan pembaruan sistem. Pastikan vendor memiliki paket dukungan yang sesuai kebutuhan Anda, mulai dari self-service, live chat, hingga SLA (Service Level Agreement) 24/7 untuk gangguan kritis.

Tim internal juga sebaiknya memiliki admin yang memahami sistem ERP agar tidak sepenuhnya bergantung pada vendor.

11. Uji Coba Sebelum Menandatangani Kontrak

Terakhir, lakukan uji coba (demo atau sandbox) dengan data dan proses nyata dari bisnis Anda. Ini akan memberikan gambaran lebih konkret tentang antarmuka pengguna, kecepatan sistem, dan potensi masalah yang mungkin timbul.

Dengan uji coba, Anda juga bisa mengukur seberapa besar learning curve bagi tim Anda dan menyesuaikan strategi pelatihan secara proaktif.

Kesimpulan

Memilih software ERP adalah keputusan strategis yang tidak bisa dilakukan tergesa-gesa, apalagi hanya berdasarkan harga atau popularitas vendor. Anda perlu mempertimbangkan kesesuaian sistem dengan kebutuhan, biaya jangka panjang, kualitas data, hingga kesiapan tim internal. Dengan mengikuti 11 tips di atas, pebisnis pemula dapat memperbesar peluang sukses dalam implementasi ERP yang berdampak nyata bagi pertumbuhan bisnis.

Jika Anda tertarik menerapkan ERP di Indonesia, solusi seperti aplikasi Mekari ERP, HashMicro, atau Accurate Online bisa menjadi titik awal yang relevan dan terjangkau.

Kategori : Technology

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

WhatsApp Hubungi Kami