Growth Hacking: Strategi untuk Kembangkan Bisnis Startup Bagaimana perusahaan khususnya yang bergerak di startup dapat menggunakan strategi growth hacking untuk mengembangkan bisnisnya? Pelajari selengkapnya di Blog Mekari Jurnal. Modal, produk, dan pemasaran merupakan tiga hal penting dalam memulai dan menjalankan sebuah bisnis. Ketiga hal tersebut saling terkait untuk menciptakan usaha yang berkelanjutan. Namun seringkali justru ketiga hal itu pula yang menjadi menjadi masalah dan menghambat seseorang dalam memulai bisnisnya. Ini terjadi khususnya pada bisnis yang baru mulai merintis ataupun bisnis yang memulai dengan modal yang kecil. Usaha rintisan atau startup contohnya, modal yang besar akan selalu menjadi kendala yang serius. Untuk mengatasi masalah ini maka muncullan sebuah strategi yang dinamakan growth hacking. Sebenarnya, growth hacking sendiri merupakan konsep lama. Konsep ini telah banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan digital di Amerika pada awal terbentuknya. Namun, pertumbuhan startup yang tinggi akhir-akhir ini membuat strategi growth hacking muncul lagi ke permukaan dan justru banyak digunakan. Anda pun mungkin sudah sering mendengarnya, walaupun belum terlalu mengerti konsep apa yang dibawa olehnya. Karena itu mari simak ulasannya berikut ini! Apa itu Growth Hacking? Growth hacking merupakan sebuah teknik marketing yang biasanya digunakan oleh perusahaan startup dalam bidang teknologi yang berbasis kemampuan berpikir analitis, berbasis kreativitas dan metrik sosial untuk mendapatkan publikasi dan menjual produk. Istilah ini pertama kali disebutkan oleh Sean Ellis, CEO dan founder dari website GrowthHackers, di mana growth hacking hadir mencakup seluruh lini strategi marketing dan promosi yang fokus pada pertumbuhan/growth. Jika strategi ini diaplikasikan, maka akan memperlihatkan hasil yang cepat dengan pengeluaran yang minimal. Ini alasan mengapa di awal tadi dikatakan bahwa growth hacking mampu mengatasi masalah modal dalam usaha rintisan atau startup. Strategi ini sangat dibutuhkan startup untuk berkembang secara signifikan di awal pendirian, tumbuh dengan cepat serta mampu bertahan. Meskipun begitu, growth hacking tetap bisa diterapkan pada bisnis yang sudah berjalan ataupun sudah besar. Walapun istilah growth hacking dikenal sebagai cara instan, namun untuk mencapai kesuksesan dengan strategi ini membutuhkan banyak proses dan kerja keras. Dibaliknya ada proses pemikiran, pengolahan data, perhitungan, percobaan, dan pertaruhan yang bisa jadi harus dilakukan secara berulang. Growth hacking merupakan implementasi dari kreativitas dan pendekatan yang penuh perhitungan. Baca juga: Tips Membuat Pembukuan untuk Bisnis Start Up Tahukah Anda kalau aplikasi akuntansi online Mekari Jurnal bisa memudahkan Anda mengelola keuangan perusahaan secara lebih praktis dan akurat. Buktikan dengan coba gratis aplikasi Jurnal! Corong Growth Hacking Meskipun digadang-gadang sebagai strategi efektif dan cepat, customeran strategi growth hacking untuk menciptakan perusahaan yang sukses juga butuh tahapan. Ada level yang perlu dicapai hingga sebuah startup mampu berinteraksi dengan konsumen dengan intens. Ada 5 langkah baku yang paling penting untuk pengembangan sebuah startup yang disingkat dengan AARRR: 1. Acquisition Acquisition merupakan titik kontak pertama antara merek, website atau produk Anda dan pelanggan. Ini merupakan langkah yang penting karena disini Anda akan mengetahui apakah mereka akan engage dengan bisnis Anda atau tidak. Jika bounce rate Anda terlalu tinggi, maka hal ini tidak akan bagus untuk bisnis Anda. Anda bisa saja menggunakan program heatmap untuk melihat pola kebiasaan pengunjung website. Tahap lanjutan dari acquisition adalah mendapatkan pengunjung untuk lebih engage di website Anda. Misalnya dengan berlangganan blog, memulai trial, atau follow akun social media Anda. 2. Activation Langkah kedua pada growth funnel adalah activation di mana orang-orang sudah mulai menggunakan produk atau layanan Anda. Mendapatkan subscribers dan followers merupakan bagian dari acquisition. Sementara mengubah subscribers atau followers menjadi pelanggan adalah bagian dari activation. Anda dapat memulai langkah ini dengan mengirimkan email ke customer, mengingatkan mereka tentang produk-produk dan layanan yang Anda tawarkan. Buatlah email yang menarik agar mereka mau mencoba produk atau layanan Anda. Pada langkah ini, customer juga akan melihat value dari produk dan layanan Anda untuk menentukan apakah mereka akan terus menggunakannya atau tidak. 3. Retention Pada langkah ini, Anda harus fokus untuk menjadikan pelanggan sebagai regular customer. Hanya karena mereka mencoba menggunakan produk atau layanan sekali, maka mereka akan mau terus-menerus menggunakan produk atau layanan Anda. Di langkah ini, Anda harus memastikan bahwa mereka akan kembali untuk menggunakan produk atau layanan Anda di waktu yang akan datang. 4. Referral Word-of-mouth merupakan salah satu strategi marketing yang terbaik. Oleh karena itu, referensi dapat menjadi salah satu strategi terkuat untuk menarik lebih banyak customer. Referral akan membantu meningkatkan pertumbuhan organik. Kemudian menjadikan pelanggan sebagai marketer brand Anda merupakan salah satu strategi marketing yang solid. Kebanyakan orang akan lebih percaya jika mereka mendapatkan saran dari teman atau keluarga dalam memilih sebuah produk atau layanan. Sekarang, sudah banyak bisnis yang menawarkan kode diskon jika Anda mengundang beberapa teman untuk mencoba produk bisnis tersebut atau hanya sekedar melakukan shares tentang produk tersebut di social media. Langkah ini akan membantu meningkatkan traffic website Anda serta jumlah customer Anda. 5. Revenue Tujuan dari sebuah bisnis adalah untuk mendapatkan sebuah revenue. Setelah Anda mendapatkan customer, Anda tentu saja sudah dapat menghitung revenue yang Anda peroleh dari hasil penjualan produk atau layanan Anda. Setiap langkah pada funnel growth hacking harus selalu dianalisa dan diuji. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan dan menggunakan kembali strategi-strategi serta cara-cara yang memiliki hasil terbaik. A/B Testing merupakan salah satu hal yang harus selalu dilakukan dalam growth hacking. Dengan melakukan A/B Testing, maka Anda dapat menemukan strategi mana yang paling efektif dan harus Anda teruskan serta maksimalkan. Dengan strategi yang tepat, cepat atau lambat bisnis Anda akan mencapai kesuksesan. Fase Growth Hacking di Startup Ada beberapa fase yang harus dilakukan dalam proses pembuatan growth hacking pada startup. Pada umumnya, bisnis startup yang menggunakan jasa ini berhasil mengembangkan produknya dengan cepat. Bahkan keuntungan yang didapatkan juga semakin besar. Agar Anda lebih paham, berikut ini fase growth hacking dalam bisnis startup: 1. Menyesuaikan dengan kebutuhan pasar Hal pertama adalah tentu saja menggunakan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Sejak dulu banyak orang yang memaksakan diri untuk menjual produk yang tidak sesuai dengan pasar. Padahal dalam membangun sebuah produk tidak hanya masalah menjual produk saja, tetapi juga mengenai bagaimana membangun produk tersebut. Ketika sebuah produk dikenal dan diterima oleh masyarakat, tentu saja akan lebih mudah dalam proses pemasarannya. Growth hacking akan menargetkan produk yang memang sesuai dengan target pasarnya, sehingga pemasaran produk akan semakin berhasil. Untuk mengetahui apakah produk tersebut sesuai kebutuhan pasar atau tidak, maka seorang growth hacking akan melakukan survei tes, literasi dan akhirnya melakukan perbaikan terhadap produk tersebut. 2. Mencari orang yang ahli dibidangnya Setelah Anda menguji produk, maka langkah selanjutnya adalah memilih growth hacker. Di sini Anda harus memahami apa itu growth hacking. Growth hacking akan melakukan A/B test, landing page, viral factor, email dan melakukan open graph. Selanjutnya mereka akan mencari peluang yang menguntungkan dan tidak digunakan oleh orang lain. Dapat dikatakan, growth hacking merupakan sebuah mindset bukan hanya sebuah toolkit. Jadi memang dibutuhkan ide yang cemerlang untuk menemukan sistem pemasaran yang tepat untuk produk tersebut. 3. Menjadikan viral Untuk mendapatkan lebih banyak pengguna, maka Anda harus membuat suatu menjadi viral, sehingga akan dibicarakan oleh banyak orang dan akhirnya semakin banyak yang mengetahui produk Anda. Lalu yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana cara membuat produk viral? Hal ini memang tidak mudah, harus dapat dilakukan oleh satu orang ke orang lain, sampai semua orang mengetahuinya. 4. Optimizing dan retaining Seorang growth hacker, harus dapat melakukan optimizing dan retaining, melihat metriks dan data yang benar, supaya dapat menentukan langkah selanjutnya dan bisa mencari ide kreatif baru yang membuat pemasaran produk lebih mudah. Di sini Anda harus memahami para pengguna dan apa yang dibutuhkan oleh pengguna, dibandingkan menghabiskan uang marketing yang banyak, lebih baik melakukan survei pada konsumen Anda. 5. Mulai lakukan pemasaran ulang Dengan memakai growth hacker, maka Anda akan mengetahui kesalahan pada produk dan bisa memulai pemasaran ulang. Semua masalah yang ada akan lebih mudah diselesaikan dan lebih efektif, dibandingkan jika Anda melakukan penjualan produk tapi tidak memiliki strategi yang tepat. Baca juga: 7 Strategi Lead Generation yang Efektif untuk Bisnis Startup Strategi dan Taktik Growth Hacking Langkah-langkah untuk menemukan strategi growth hacking yang tepat dapat dilakukan dengan cara: Identifikasi klien. Bagi startup baru, pikirkan penawaran macam apa yang bisa diberikan oleh produk Anda dan kaitkan dengan identifikasi orang-orang macam apa yang cocok untuk penawaran tersebut. Tetapkan tujuan dan sasaran. Anda sudah harus tahu segala pencapaian yang mesti diraih untuk menjadikan perusahaan berkembang pesat. Anda perlu tahu hasil analisis pelanggan secara rutin dan sedetail mungkin. Dari situ Anda bisa tahu setiap problem yang muncul agar bisa segera ditemukan solusinya. Ciptakan kultur perusahaan. Saat memulai bisnis, paling tidak Anda harus yakin dengan keinginan dan misi Anda. Dengan begitu Anda akan lebih mudah menjalankan taktik serta mengomunikasikannya ke rekan kerja. Strategi growth hacking biasanya dibagi menjadi 3 jenis, yaitu: Mempromosikan bisnis menggunakan sebuah konten, atau pemasaran konten. Mempromosikan produk di dalam produk atau pemasaran produk. Membayar kegiatan promosi atau iklan. Setelah menentukan strategi, berikut ini ada beberapa taktik yang bisa Anda lakukan: Memastikan produk atau layanan Anda dicari dan dibutuhkan dipasaran serta memiliki kualitas yang tinggi. Mulailah untuk melakukan survey saat Anda memiliki ide tentang produk baru. Sebarkan survei tersebut sebelum Anda mulai memproduksinya. Memanfaatkan email marketing. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengumpulkan subscribers dengan cara memasang opt-in di website Anda saat ada orang yang akan keluar dari website. Exit-intent akan membantu mendeteksi ketika seseorang akan meninggalkan website Anda dan sebuah pop-up akan muncul sebelum mereka meninggalkan website. Dengan begitu, perhatian pengguna lebih mudah didapatkan. Dan akan meningkatkan kemungkinan seseorang untuk memasukkan email mereka ke email list Anda. Menawarkan diskon untuk social shares. Dengan social network, Anda dapat menyebarkan berita tentang produk atau layanan Anda. Selain itu, Anda pun bisa mendapatkan leads dan sales baru melalui word-of-mouth dan social shares. Melakukan video marketing. Melalui storytelling video, Anda dapat meningkatkan kredibilitas brand Anda dan meningkatkan conversion rate. Konten visual akan menarik lebih banyak perhatian dan views di social media, yang bisa dalam bentuk infographics, charts, memes, dan videos. Mengadakan kompetisi untuk meningkatkan brand awareness tentang bisnis Anda di luar sana. Dengan mengadakan kompetisi, Anda tidak hanya mendapatkan customer baru, tetapi Anda juga akan mendapatkan exposure yang lebih besar. Studi Kasus Growth Hacking Ada beberapa studi kasus growth hacking yang terkenal, diantaranya adalah sebagai berikut: Hotmail, pertama kali diluncurkan pada tahun 1996 dan mengalami pertumbuhan yang lambat walaupun telah gunakan media iklan konvensional seperti poster, billboard bahkan radio. Mereka menemukan data bahwa sebanyak 80% penggunanya berasal dari rekomendasi (referral) pengguna, yang menginspirasi Tim Draper (salah satu investornya) untuk menaruh kalimat “P.S. I love you. Get your free email at Hotmail”. Pada awalnya ide tersebut tidak diterima karena faktor etika. Namun akhirnya, ide tersebut diimplementasi dengan membuang kata “P.S. I love you”. Dan hasilnya, terjadi pertumbuhan eksponensial hingga ada 3.000 pengguna baru setiap hari. Airbnb, menggunakan cara growth hacking yang tidak sembarang marketer (non-programmer) dapat melakukannya. Mereka membuat sebuah sistem yang memungkinkan pengguna Airbnb untuk memasangkan iklannya ke Craigslist.org yang telah memiliki lebih dari 10 juta pengguna. Kemudahan yang diberikan Airbnb tersebut kepada penggunanya secara tidak langsung telah menguntungkan Airbnb. Dengan semakin banyak pengguna Craigslist yang melihat iklan Airbnb, maka akan semakin banyak pula pengguna Airbnb. Bukalapak, Salah satu contoh perusahaan startup yang mengaplikasikan growth hacking adalah Bukalapak. Startup ini berdiri dengan modal yang kecil dan tanpa produk. Bukalapak hadir dengan hanya menyediakan lapak dagang digital dan UKM dengan berbagai barang dagangannyalah yang mengisi. Kini Bukalapak telah menjadi layanan online marketplace top Indonesia dan berhasil menjadi perusahaan unicorn keempat dari Indonesia. Kesimpulan Jangan lupa juga untuk menggunakan software akuntansi online untuk memudahkan Anda dalam mengelola laporan keuangan bisnis. Dengan software akuntansi online Jurnal, dapat dipastikan Anda akan lebih mudah dalam memonitor laporan keuangan kapan dan dimana saja. Urusan laporan keuangan, pembukuan, persediaan barang, semuanya akan lebih mudah dengan kelebihan fitur dari aplikasi akuntansi Jurnal . Data-data laporan keuangan juga akan tersimpan di cloud sehingga Anda juga lebih praktis untuk mengaksesnya. Tunggu apalagi? Ajukan demo Jurnal sekarang juga atau langsung daftarkan bisnis Anda dan coba 14 hari GRATIS. Lihatlah bagaimana layanan Jurnal akan memberikan Anda kemudahan.