Daftar Isi
6 min read

Proksi dalam Akuntansi Keuangan dan Perusahaan: Peran, Contoh, dan Manfaatnya

Tayang 08 Nov 2024
Diperbarui 3 Des 2024

Pada beberapa proses operasional diperlukan sebuah alat bantu yang berfungsi mengukur kondisi keuangan walaupun terdapat variabel yang sulit diukur sekalipun, hal ini disebut proksi dalam akuntansi keuangan perusahaan.

Beberapa contoh proksi yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan, seperti ROA (Return on Assets) atau ROE (Return on Equity) untuk mengukur profitabilitas.

Adanya proksi dalam akuntansi keuangan perusahaan tidak hanya membantu dalam menyederhanakand data yang kompleks, namun juga mempermudah pengambilan keputusan yang cepat dan efektif.

Untuk membantu Anda dalam memahami proksi lebih dalam, berikut Mekari Jurnal akan memaparkannya mulai dari pengertian, contoh, serta keuntungan dan kerugiannya.

Apa Itu Proksi dalam Akuntansi Keuangan dan Perusahaan?

Pada lingkung akuntansi keuangan dan perusahaan, istilah “proksi” mengacu kepada penggunaan variabel atau indikator yang sulit untuk diukur secara langsung.

Oleh karenanya, proksi berfungsi sebagai alternatif pilihan untuk menggantikan data yang sulit tersedia atau diperoleh, sehingga meringankan analisis dan pengambilan keputusan.

Fungsi dan Peran Proksi

Beberapa bisnis mungkin terkadang menemukan jalan buntu dikarenakan sulitnya memperoleh suatu data tertentu yang penting dalam variabel pertumbuhan bisnisnya.

Maka, proksi muncul sebagai alternatif untuk mendukung kelengkapan informasi untuk membantu analisis data untuk menjaga keakuratan dan ketepatan waktu.

Simak Lebih Lanjut: 4 Metode Analisis Laporan Keuangan, Ini Jenisnya!

Contoh Proksi dan Fungsinya dalam Keuangan dan Perusahaan

Salah satu contohnya adalah ketika sebuah perusahaan ingin mengevaluasi risiko investasi, kemudian untuk melengkapi data yang diperlukan, analis akan menggunakan proksi seperti rasio utang atau volatilitas harga saham.

Beberapa kasus seperti keterbatasan waktu dan sumber daya dalam mengambil keputusan juga menjadikan proksi sebagai solusi praktis untuk mengatasinya.

Adapun beberapa contoh proksi yang biasa digunakan untuk mengukur kinerja keuangan dan perusahaan, seperti:

  1. Return on Equity, mengukur seberapa efektif perusahaan dalam menghasilkan laba dari setiap ekuitas pemegang saham.
  2. Tobin’s Q, rasio perbandingan antara nilai pasar perusahaan dengan nilai pengganti dari aset untuk mengukur apakah sedang undervalued atau overvalued.
  3. Return on Assets, menunjukkan kemampuan penghasilan relatif terhadap aset yang dimiliki.
  4. Current Ratio, mengukur seberapa baik perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aset lancar yang dimiliki (menilai likuiditas).

Keuntungan Menggunakan Proksi dalam Akuntansi Keuangan

Terdapat beberapa keuntungan yang dapat dirasakan ketika dapat menggunakan proksi dengan tepat, yaitu:

1. Kemudahan dalam Estimasi

Proksi memudahkan proses estimasi ketika data tidak tersedia atau cukup sulit untuk didapatkan.

Misalnya, proksi seperti Tobin’s Q atau P/E ratio berguna sebagai alternatif dalam memberikan gambaran kasar nilai perusahaan.

Melaluia keterbatasan waktu dan sumber daya yang ada, perusahaan dapat mengambil keputusan lebih cepat dan tepat.

2. Efisiensi dalam Analisis

Adanya proksi, dapat menghemat waktu, tenaga, dan sumber daya lainnya yang perlu dipersiapkan dan tidak efektif.

Simak Lebih Lanjut: 5 Kesalahan Pebisnis dalam Melakukan Analisis Data

3. Fleksibel

Beberapa data atau informasi nilai yang sulit diukur dan ditentukan dapat ditemukan melalui proksi.

Contohnya, seperti perubahan regulasi terbaru dan kondisi pasar baru, EBIT margin dapat memaksimalkan perkiraan dampaknya kepada stabilitas keuangan perusahaan.

4. Mengurangi Ketidakpastian

Pada pasar yang dinamis dan fluktuasi, terdapat risiko ketidakpastian yang cukup tinggi dan mengganggu performa stabilitas lainnya.

Proksi dapat membantu untuk meringankan risiko tersebut dengan memberikan indikator atau acuan yang lebih stabil untuk menilai kondisi tersebut dengan cepat.

Kerugian dan Risiko Penggunaan Proksi

Meskipun terdapat banyak keuntungan dalam menggunakan proksi dalam akuntansi keuangan dan perusahaan, terdapat beberapa risiko dan kerugian lainnya yang perlu Anda ketahui.

Secara garis besar, kelebihan dari proksi adalah sebagai solusi untuk mengukur nilai atau data yang sulit diukur dan ditemukan.

Namun, jika ditelusuri lebih dalam pada beberapa kasus, proksi tidak selalu memberikan gambaran yang akurat mengenai kondisi finansial perusahaan.

Berikut terdapat beberapa kerugian dan risiko lainnya yang patut untuk Anda pahami sebelum menggunakannya.

1. Data yang “Mungkin” Kurang Akurat

Risiko terbesar dan yang paling utama untuk Anda ketahui adalah proksi tidak sepenuhnya dapat memberikan data yang akurat.

Tujuan dari proksi sebenarnya adalah sebagai solusi alternatif untuk mengukur dan menganalisis dengan cepat dan keterbatasan data.

Oleh karena itu, jika Anda memiliki data yang lengkap dan waktu yang relatif panjang, ada baiknya untuk menggunakan indikator pengukuran yang lebih komprehensif dan mendalam.

Simak Lebih Lanjut: 15 Cara Meningkatkan Kualitas Laporan Keuangan Bisnis Anda

2. Potensi Terjadinya Distorsi

Distorsi dalam konteks ini lebih mengacu kepada terjadinya gangguan dalam informasi hasil analisis dan pengambilan keputusan yang salah.

Misalnya ketika ingin menilai efisiensi profitabilitas antara perusahaan A dengan perusahaan B, namun proksi yang digunakan berbeda metodenya sehingga hasil yang keluar dapat menyesatkan.

Jika masih dipaksakan, ini dapat menghasilkan keputusan yang tidak tepat, yang ketiak bertujuan untuk menguntungkan tapi justru bisnis semakin rugi.

3. Tidak Mewakili Data Utama

Risiko terakhir yang bisa terjadi adalah bahwa variabel data yang digunakan pada proksi tidak sepenuhnya mewakili data utama atau bahkan jauh dari data tersebut.

Contohnya, ketika perusahaan menggunakan Tobin’s Q dalam menilai namun tidak memberikan gambaran yang cukup jelas dengan potensi perusahaan tersebut.

Oleh karena itu, pastikan terlebih dahulu apakah proksi sudah benar-benar relevan dengan jenis analisis yang relevan.

Bagaimana Menentukan Proksi yang Tepat untuk Analisis Keuangan?

Untuk mencegah dampak dari kerugian penggunaan proksi semakin besar, maka terdapat beberapa tips yang dapat Anda lakukan, salah satunya adalah dengan menentukan proksi yang tepat terlebih dahulu.

1. Analisis Kesesuaian Data

Pastikan terlebih dahulu apakah proksi yang dipilih dapat benar-benar merepresentasikan variabel yang sebenarnya pengen diukur.

Pastikan bahwa proksi tersebut tidak terganggu oleh faktor relevan lainnya.

Jika ingin menilai profitabilitas perusahaan maka jangan gunakan metode pengukuran yang mencerminkan perbandingan nilai pasar dengan nilai aset.

2. Evaluasi Kualitas Data

Evaluasi dan validasi apakah data yang mendasarinya sudah memenuhi standar kualitas, seperti terpercaya, terbaru, dan merepresentasikan data sebenarnya.

Jika ini tidak diperhatikan dan diabaikan begitu saja, data yang buruk dan tidak lengkap bisa menyebabkan ketidakakuratan, kesalahan interpretasi, dan keputusan yang kurang tepat.

3. Tips Memilih Proksi yang Tepat

Ada tiga tips dalam memilih proksi yang tepat, yaitu:

  • Pertimbangan konteks bisnis: Pilih proksi yang cocok dengan karakter industri dan cara kerja perusahaan itu sendiri.
  • Evaluasi Data Historis: Pastikan data historis relevan dan mencerminkan kondisi keuangan serta operasional terkini perusahaan.
  • Uji Keandalan dan Validitas Data: Periksa keandalan data dengan melakukan uji sensitivitas dan memastikan hasil analisis tetap akurat.

Kesimpulan dan Rekomendasi

Pemahaman tentang proksi dalam akuntansi keuangan dan perusahaan sangat penting bagi para praktisi dan profesional keuangan.

Melalui penerapan metode proxi secara tepat, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi analisis mereka sekaligus meminimalkan risiko kesalahan pengambilan keputusan.

Untuk membantu Anda dalam menemukan proksi yang tepat dan menjauhi risiko-risiko yang tidak diinginkan, seperti memastikan data terepresentasi dengan baik, pertimbangan kecocokan bisnis, dan menguji keandalan data.

Rekomendasi bagi perusahaan adalah untuk selalu melakukan evaluasi kritis terhadap pilihan proxi mereka dan mempertimbangkan penggunaan software akuntansi seperti Mekari Jurnal.

Setelah Anda dapat memahami penggunaan proksi dalam akuntansi keuangan dan perusahaan, Anda juga dapat meningkatkan keakuratan laporan keuangan dengan software akuntansi Mekari Jurnal.

Mekari Jurnal merupakan software akuntansi terintegrasi berbasis otomatis yang dilengkapi dengan fitur unggulan yang penting untuk pengelolaan akuntansi.

Fitur-fitur tersebut seperti manajemen anggaran, pencatatan transaksi otomatis, pembuatan invoice/faktur, dan penyusunan laporan keuangan.

Terdapat juga bantuan fitur yang turut membantu Anda dalam menganalisis data keuangan secara mendalam dibantu dengan AI agar mendapatkan informasi yang paling relevan, akurat, dan terbarukan.

Jika Anda tertarik untuk mencoba Mekari Jurnal, silahkan berkonsultasi lebih lanjut dengan tim kami secara gratis dan dapatkan free trial selama 7 hari untuk mengeksplorasinya!

Konsultasi dengan Mekari Jurnal Sekarang!

 

 

 

Referensi:

Quantitativemethod, “Pertanyaan yang Sering Diajukan Ketika Memulai Skripsi”.

Media Neliti, “Kualitas Pelaporan Keuangan: Berbagai Faktor Penentu dan Konsekuensi Ekonomis”.

Kategori : Business Management
Kelola Keuangan Bisnis Lebih Akurat dengan Mekari Jurnal!

Monitor finansial bisnis dan dapatkan insight berharga lewat mekari jurnal!

Konsultasi Gratis

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal
Kelola Keuangan Bisnis Lebih Akurat dengan Mekari Jurnal!

Monitor finansial bisnis dan dapatkan insight berharga lewat mekari jurnal!

Konsultasi Gratis

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal
WhatsApp Hubungi Kami