Berbagai Jenis Suku Bunga dan Pengaruhnya Terhadap Bisnis Tidak peduli seberapa baik bisnis Anda, ini tergantung pada lingkungan ekonomi yang sehat dan sejahtera. Pengaruh ekonomi seperti suku bunga dapat membantu bisnis Anda atau justru menjatuhkannya. Setelah memahami bagaimana cara menjalankan bisnis, Anda harus juga menyesuaikan dengan pergerakan suku bunga agar melindungi diri dari efek negatif lingkungan ekonomi. Hal tersebut dapat menjadi sinyal bagi bisnis, mengembangkannya atau menariknya kembali. Suku bunga umumnya dapat disaksikan pada produk-produk perbankan. Bunga dalam hal ini memungkinkan masyarakat yang kekurangan dana untuk meminjam dana dari bank. Begitupun sebaliknya, masyarakat yang kelebihan dana akan menyimpan dana ke bank atau lembaga keuangan lainnya. Masyarakat yang meminjam dana dibebankan bunga sebagai “harga” dari dana yang dipinjam. Jadi, suku bunga adalah biaya atas pinjaman. Lalu, bagaimana pengaruhnya terhadap bisnis Anda? Simak ulasan berikut ini. Apa Itu Suku Bunga? Bunga yaitu harga yang harus dibayarkan oleh bank kepada nasabah atau sebaliknya jika nasabah menggunakan fasilitas pinjaman dari pihak bank. Sehingga suku bunga dapat diartikan sebagai balas jasa bank kepada para nasabahnya yang telah membeli atau menjual produknya. Saat ini dalam industri perbankan terdapat 5 jenis suku bunga, yaitu: Suku bunga mengambang (floating): Bunga yang dapat berubah mengikuti suku bunga di pasaran. Flat interest rate: Suku bunga yang perhitungannya mengacu pada jumlah pokok pinjaman pada setiap awal periode pencicilan. Fixed interest rate: Sifatnya tetap dan tidak berubah sampal periode jatuh tempo berakhir. Suku bunga anuitas: Bunga yang dapat ditemukan untuk pinjaman jangka panjang dan berfungsi untuk mengatur jumlah angsuran pokok dan bunga setiap bulan. Efektive interest rate: Bunga yang cenderung menyusut berdasarkan jumlah sisa pokok pinjaman setiap bulan. Pemangkasan Suku Bunga? Ketahui Pengaruhnya terhadap Bisnis! Sebagai berikut. Suku bunga Memengaruhi Pinjaman Bank Ketika suku bunga naik, bank akan membebankan biaya lebih banyak kepada setiap peminjaman bisnis yang diajukan. Ini berarti, Anda harus membayar lebih banyak untuk membayar pinjaman di bank dan tentu saja mengurangi laba perusahaan. Anda disarankan untuk tidak memulai proyek baru atau ekspansi atas perusahaan Anda selama periode ini tinggi karena dapat menghambat pertumbuhan perusahaan. Ketika bunga tetap rendah, bisnis dapat meminjam lebih mudah. Pinjaman berbunga rendah dapat mendanai pertumbuhan bisnis dan meningkatkan probabilitas perusahaan karena bisnis memeroleh cukup banyak usaha baru untuk membayar bunga pinjaman dan memiliki sisa uang untuk keuntungan. Memengaruhi Pendapatan Konsumen Pelanggan harus membayar bunga atas pinjaman pribadi, pinjaman pembelian rumah dan kredit mobil. Semakin tinggi bunganya, semakin sedikit uang di kantong pelanggan. Ini dapat mengurangi kemampuan mereka untuk membeli produk dan layanan, sehingga bisnis mungkin menderita penurunan penjualan. Ketika suku bunga tetap rendah, pelanggan memiliki banyak uang tunai sehingga mereka bisa membayar pinjaman mereka dan menggunakan sisanya untuk bisnis Anda. Intinya, semakin rendah bunganya, semakin banyak yang pelanggan yang dapat membeli sesuatu termasuk di bisnis Anda. Suku Bunga Mempengaruhi Investasi Perubahan suku bunga dapat mempengaruhi tren permintaan-penawaran saham. Pada dasarnya, perusahaan menjual sahamnya untuk meningkatkan modal operasional perusahaan, investor kemudian memberikan bantuan permodalan melalui pembelian dan mendapat keuntungan melalui pembagian dividen. Namun, permintaan penawaran saham akan menurun jika suku bunga tinggi. Hal ini berkaitan dengan resiko yang investor rasakan karena pengembalian dana pada investasi saham tidak pasti, berbeda dengan resiko berinvestasi pada deposito atau reksadana yang lebih aman dan stabil. Ekspansi dan Pertumbuhan Bisnis Bisnis Anda dapat menginvestasikan uang berlebih atau keuntungan di rekening yang berbunga untuk menghasilkan lebih banyak uang. Selama periode tingkat bunga tinggi, bisnis mendapat keuntungan dari investasi jika dibandingkan dengan ekspansi bisnis Anda. Ketika suku bunga rendah, Anda mungkin cenderung menggunakan uang untuk peralatan baru dan perbaikan pabrik. Akan lebih menguntungkan bagi bisnis Anda untuk mengambil pinjaman baru dan berinvestasi pada bisnis Anda sendiri. Dengan begitu, jika bisnis Anda meminjam ke bank, maka akan dikenai biaya bunga yang lebih sedikit. Ini merupakan hal terbaik bagi perusahaan. Jadi, Anda sebagai pebisnis harus mengikuti pergerakan suku bunga di Bank Indonesia. Setelah Anda menjalankan bisnis, Anda pasti tahu bagaimana pentingnya mengelola keuangan untuk bisnis Anda. Jika Anda mampu mengatur keuangan dengan proses akuntansi yang tepat, maka kerugian pun dapat dicegah. Contohnya seperti Mekari Jurnal, software akuntansi online yang siap membantu Anda dalam proses akuntansi, mulai dari pencatatan transaksi keuangan hingga menjadi sebuah laporan keuangan bisnis. Dengan program akuntansi Mekari Jurnal, Anda juga dapat mengelola dan memonitor keuangan bisnis dimanapun dan kapanpun. Mengenal Berbagai Jenis Suku Bunga Bank yang Harus Anda Ketahui Bagi Anda yang menjadi nasabah bank, tentunya sudah tidak asing dengan istilah suku bunga. Namun, ternyata masih banyak masyarakat yang belum memahami secara mendalam mengenai suku bunga bank. Sebelum Anda lebih mengenal produk dan layanan perbankan, penting bagi Anda untuk memahami terlebih dahulu apa itu sebenarnya suku bunga bank. Secara sederhana, suku bunga bank dapat diartikan sebagai imbalan yang diberikan oleh bank kepada nasabah yang melakukan pembelian atau penjualan produknya. Istilah ini juga dapat dianggap sebagai harga yang harus dibayarkan oleh bank kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dan sebagai harga yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (apabila nasabah meminjamkan dana). Suku bunga bank dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu suku bunga simpanan dan pinjaman. Suku bunga simpanan merupakan imbalan yang diberikan bank kepada nasabah atas simpanan yang nasabah miliki di bank. Sedangkan suku bunga pinjaman adalah imbalan yang ditentukan oleh bank kepada peminjam atas pinjaman yang diterimanya. Di dalam industri perbankan, terdapat lima jenis suku bunga yang umum diterapkan, yaitu: Suku Bunga Tetap (Fixed) Suku bunga tetap atau fixed adalah suku bunga yang tetap dan tidak berubah selama jangka waktu atau tanggal jatuh tempo tertentu (jangka waktu kredit). Sebagai contoh, suku bunga tetap digunakan dalam KPR Rumah Murah atau Rumah Bersubsidi. Selain itu, suku bunga tetap juga dapat diterapkan dalam kredit kendaraan bermotor. Suku Bunga Mengambang (Floating) Suku bunga mengambang adalah suku bunga yang selalu berubah mengikuti suku bunga di pasar. Jika suku bunga di pasar naik, maka suku bunga pinjaman juga akan naik, begitu pula sebaliknya. Sebagai contoh, suku bunga KPR dapat menggunakan suku bunga tetap untuk periode tertentu, misalnya dua tahun pertama, kemudian beralih menjadi suku bunga mengambang pada periode selanjutnya. Suku Bunga Flat Suku bunga flat adalah suku bunga yang dihitung berdasarkan jumlah pokok pinjaman pada awal setiap periode cicilan. Perhitungannya sederhana dibandingkan dengan suku bunga lainnya, sehingga umumnya digunakan dalam kredit jangka pendek untuk barang konsumsi seperti handphone, peralatan rumah tangga, motor, atau Kredit Tanpa Agunan (KTA). Rumus Suku Bunga Flat: Suku bunga flat dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut: Bunga = Pinjaman x Suku Bunga x Jangka Waktu / 100 Contoh Perhitungan Suku Bunga Flat: Misalkan kamu meminjam uang sebesar Rp 10.000.000 dengan suku bunga flat 12% per tahun dan jangka waktu 2 tahun. Berikut adalah perhitungan suku bunga flat secara rinci: Pinjaman = Rp 10.000.000 Suku Bunga = 12% Jangka Waktu = 2 tahun Bunga = 10.000.000 x 12 x 2 / 100 = 2.400.000 Dengan demikian, total bunga yang harus kamu bayarkan selama 2 tahun adalah Rp 2.400.000. Jumlah total pembayaran yang harus kamu lakukan termasuk pinjaman dan bunga adalah Rp 12.400.000. Perlu diperhatikan bahwa rumus suku bunga flat sederhana dan mengasumsikan bahwa suku bunga tetap selama jangka waktu kredit. Suku Bunga Efektif Suku bunga efektif adalah suku bunga yang dihitung berdasarkan sisa jumlah pokok pinjaman setiap bulan seiring dengan berkurangnya hutang yang sudah dibayar. Artinya, semakin sedikit pokok pinjaman yang tersisa, semakin sedikit pula bunga yang harus dibayarkan. Suku bunga efektif dianggap lebih adil bagi nasabah daripada menggunakan suku bunga flat, karena suku bunga flat hanya berdasarkan jumlah awal pokok pinjaman. Rumus Suku Bunga Efektif: Suku bunga efektif dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut: Suku Bunga Efektif = ((1 + (Suku Bunga / n))^n – 1) x 100 Di mana: Suku Bunga adalah suku bunga per periode n adalah jumlah periode dalam setahun Contoh Perhitungan Suku Bunga Efektif: Misalkan kamu meminjam uang sebesar Rp 10.000.000 dengan suku bunga efektif 10% per tahun dan jangka waktu 2 tahun dengan pembayaran angsuran bulanan. Berikut adalah perhitungan suku bunga efektif secara rinci: Pinjaman = Rp 10.000.000 Suku Bunga Efektif = 10% per tahun Jangka Waktu = 2 tahun Angsuran per Bulan = 12 bulan Suku Bunga per Bulan = 10% / 12 = 0,83% Suku Bunga Efektif = ((1 + (0,83% / 12))^12 – 1) x 100 = 10% Dengan demikian, suku bunga efektif yang harus kamu bayarkan adalah 10% per tahun. Perlu diperhatikan bahwa rumus suku bunga efektif mengambil kalkulasi bunga berdasarkan jumlah pokok pinjaman yang tersisa setiap bulan, sehingga pembayaran bunga dapat berkurang seiring dengan berkurangnya jumlah utang. Suku Bunga Anuitas Metode ini mengatur jumlah angsuran pokok ditambah dengan angsuran bunga yang dibayarkan agar jumlahnya tetap setiap bulan. Dalam perhitungan anuitas, porsi bunga pada awal masa kredit sangat besar, sementara porsi angsuran pokoknya sangat kecil. Mendekati akhir masa kredit, keadaan akan berbalik, di mana porsi angsuran pokok akan semakin besar sementara porsi bunga menjadi lebih kecil. Metode suku bunga anuitas umumnya digunakan untuk pinjaman jangka panjang seperti KPR atau kredit investasi. Biasanya, bank akan menggabungkan kombinasi skema suku bunga dalam penyaluran kredit. Sebagai contoh, skema suku bunga flat-fixed berarti suku bunga tetap dan tetap berlaku selama masa kredit, sedangkan skema suku bunga efektif-floating menggunakan suku bunga efektif dan tingkat bunga dapat berubah tergantung pada kondisi pasar keuangan. Rumus Suku Bunga Anuitas: Rumus untuk menghitung suku bunga anuitas adalah sebagai berikut: Angsuran = (Jumlah Pinjaman x Suku Bunga x (1 + Suku Bunga)^Jangka Waktu) / ((1 + Suku Bunga)^Jangka Waktu – 1) Di mana: Angsuran adalah jumlah angsuran yang harus dibayarkan setiap periode Jumlah Pinjaman adalah jumlah pinjaman awal Suku Bunga adalah suku bunga per periode Jangka Waktu adalah jumlah periode atau masa kredit Contoh Perhitungan Suku Bunga Anuitas: Misalkan kamu meminjam uang sebesar Rp 20.000.000 dengan suku bunga anuitas 12% per tahun dan jangka waktu 3 tahun dengan pembayaran angsuran bulanan. Berikut adalah perhitungan suku bunga anuitas secara rinci: Jumlah Pinjaman = Rp 20.000.000 Suku Bunga = 12% per tahun Jangka Waktu = 3 tahun Angsuran per Bulan = 12 bulan Suku Bunga per Bulan = 12% / 12 = 1% Angsuran = (20.000.000 x 0,01 x (1 + 0,01)^36) / ((1 + 0,01)^36 – 1) = Rp 666.766,26 Dengan demikian, kamu harus membayar angsuran sebesar Rp 666.766,26 setiap bulannya selama 3 tahun. Perlu diperhatikan bahwa suku bunga anuitas mengatur jumlah angsuran pokok ditambah angsuran bunga yang dibayar agar tetap sama setiap bulan. *** Nah, itulah pengenalan dan jenis-jenis suku bunga bank beserta contoh penerapannya. Semoga dengan informasi di atas, Anda semakin memahami berbagai jenis suku bunga yang ditawarkan. Ingat, sebelum menjadi konsumen produk keuangan, penting untuk memahami dengan baik produk keuangan serta jenis bunga yang digunakan.