Omzet dan Profit dalam Bisnis, Apa Bedanya? Omzet dan profit adalah hal yang berbeda. Apa perbedaannya? Agar lebih jelas, simak ulasan berikut dari Blog Mekari Jurnal. Sebagai seorang pengusaha, Anda pasti sering diberikan pertanyaan mengenai berapa omzet yang didapatkan? Atau berapa profit nya? Kedua pertanyaan tersebut merupakan pembicaraan yang umum di kalangan para pengusaha. Selain sebagai pembicaraan yang umum, omzet dan profit juga perlu dipahami oleh pengusaha karena keduanya merupakan bagian dari kesuksesan sebuah bisnis. Melalui omzet dan profit, bisnis dapat mengetahui bagaimana penjualan dari sebuah perusahaan dan apakah perusahaan tersebut dapat berjalan untuk beberapa tahun kedepan. Pengertian Omzet dan Profit Bagi sebagian besar orang awam, mungkin akan memahami pengertian yang sama ketika mendengar istilah “omzet” dan “profit” ketika berbisnis. Namun, sebenarnya keduanya cukup berbeda. Omzet lebih berarti ke arah “turnover” atau perputaran, sedangkan “profit” berarti keuntungan. Mengutip dari Swastha (dalam Rizal, dkk 2017)=:85), omzet merujuk pada total akumulasi dari kegiatan penjualan suatu produk dalam periode tertentu. Uang yang Anda dapatkan tersebut belum dikurangi HPP dan biaya (listrik, air, gaji, perlengkapan dsb). Dapat dikatakan omzet adalah laba kotor atau pendapatan kotor yang dihasilkan usaha anda. Sementara itu, profit menurut Charles Thomas Horngren adalah pendapatan bersih perusahaan atau total uang yang Anda hasilkan dari penjualan dalam periode tertentu yang sudah dikurangi dengan HPP dan biaya. Dapat dikatakan juga sebagai laba bersih atau pendapatan bersih. Dari pengertian tersebut sudah dapat dibedakan bukan, bahwa omzet dan profit adalah hal yang berbeda sehingga jika seorang pengusaha membicarakan omzetnya bukan berarti itu adalah profit atau keuntungan yang didapatkan. Cara Menghitung Omzet dan Profit Merujuk pengertiannya, omzet dapat dihitung dengan cara mengalikan harga dan kuantitas produk yang dijual. Jika dituliskan sebagai berikut: Omzet = Harga × Jumlah Produk Sebagai contoh misalkan pada periode ini Anda memproduksi barang atau produk sebanyak 1000 unit dengan harga jual sebesar Rp10.000 per unit, maka omzet Anda pada periode tersebut adalah sebanyak 1000 unit x 10.000 = 10.000.000. Sedangkan, untuk profit atau keuntungan dihitung dengan cara adalah berikut ini: Penjualan Retur penjualan Penjualan bersih HPP Laba kotor Beban usaha Laba sebelum pajak Pajak Laba bersih (Profit) 10.000.000 (500.000) 9.500.000 (6.000.000) 3.500.000 (1.000.000) 2.500.000 (250.000) 2.250.000 Omzet Profit dalam Akuntansi Bisnis Setelah memahami pengertian dan cara menghitung omzet dan profit, berarti Anda sudah dapat menentukan mana yang lebih harus Anda kejar dalam bisnis bukan? Omzet ataupun profit juga dapat disesuaikan dengan tipe usaha atau bisnis yang dijalankan. Omzet yang besar dapat Anda peroleh dengan bisnis yang memiliki produk yang memiliki perputaran persediaan yang cepat. Maksudnya, produk bisnis tersebut memiliki tanggal kadaluwarsa yang cepat sehingga penjualan harus cepat dilakukan karena jika tidak, bukan omzet yang didapatkan melainkan rugi. Selain itu, Anda juga harus mengukur cashflow dan profit yang tepat sehingga jika perputaran produk ternyata lama Anda perusahaan tidak langsung merugi. Dengan demikian, bisnis Anda berorientasi jangka panjang juga. Baca Juga: Maksimalkan Profit dengan Analisis Keuntungan Maksimum Profit dalam Akuntansi Bisnis Jika Anda ingin mendapatkan profit yang besar maka bisnis yang cocok adalah tipe bisnis dengan produk pasar ritel. Selain itu, Anda juga dapat memilih untuk menjual produk yang tidak memiliki waktu kadaluwarsa. Namun, untuk mendapatkan profit yang adalah besar biasanya pelaku usaha memilih bisnis dengan orientasi jangka pendek dan persaingan yang ketat sehingga Anda harus bekerja sangat keras untuk mendapatkan profit yang besar. Dalam konteks ini, biasanya praktik akuntansi dan pelaporan keuangan dapat mengukur seberapa omzet dalam suatu periode. Ada beberapa rumus perhitungan dalam profit yang sering digunakan, seperti: 1. Gross Profit atau Laba Kotor = Pendapatan Penjualan – Harga Pokok Penjualan. 2. Operating Profit atau Laba Operasional = Laba Kotor – Biaya Operasional. 3. Net Profit atau Laba Bersih = Laba Operasional – Pajak – Bunga – Biaya Lain-lain. Baca Juga: Pengertian, Jenis & Cara Menghitung Rasio Profitabilitas Manfaat Memahami Omzet dan Bisnis Memberi tahu tentang masalah kualitas atau produksi. Omzet rendah mungkin karena masalah dengan produk atau layanan Anda yang dapat Anda perbaiki secepatnya. Membantu persiapan dan cara menghitung laba rugi. Lagi pula, Anda tidak dapat menilai keuntungan Anda tanpa terlebih dahulu menghitung omzet penjualan Anda. Memberi kesempatan untuk berinvestasi ketika omzet tinggi. Jika omzet Anda tinggi, Anda dapat menggunakan keuntungan ekstra untuk memasukkan lebih banyak uang ke bidang bisnis lainnya. Memberi kesempatan untuk menyesuaikan pengeluaran lain saat omzet rendah. Dengan cara ini, Anda adalah masih bisa menghasilkan untung (profit). Apakah omzet dan profit adalah dapat diperoleh bersamaan? Dari beberapa uraian di atas mungkin, Anda memiliki pertanyaan demikian. Omzet dan profit dapat diperoleh dalam satu waktu jika Anda memiliki penjualan yang terus meningkat dan cashflow yang sehat. Banyak orang berpikir jumlah omzet berbanding lurus dengan jumlah profit. Nyatanya tidak selalu demikian. Secara ideal, jumlah omzet memang seharusnya lebih besar dibanding profit. Baca juga : 8 Cara Mudah Meningkatkan Profit Bisnis Anda Mekari Jurnal Bantu Kelola Perhitungan Omzet dan Profit Anda! Dengan mengetahui apa itu omzet dan profit melalui artikel di atas, kini Anda bisa lebih fokus untuk membedakan serta menarik kesimpulan dari pendapatan yanga adalah didapat dari perusahaan Anda. Tentunya untuk mengatur keduanya, diperlukan ketelitian karena dua hal tersebut merupakan hal penting bagi perusahaan. Untuk itu, pengelolaan keuangan harus dilakukan dengan tepat. Agar pencatatan akuntansi dan keuangan perusahaan Anda rapi, Anda dapat menggunakan software akuntansi. Mekari Jurnal merupakan software akuntansi online berbasis cloud sehingga data secara otomatis akan tersimpan. Melalui Mekari Jurnal, Anda bisa mendapatkan kemudahan pencatatan untuk keperluan bisnis kapan pun dan di mana pun. Salah satu fitur yang dapat membantu bisnis adalah laporan ringkasan bisnis, di mana Anda dapat melihat ringkasan seluruh laporan keuangan, mulai dari laba rugi, neraca, dan arus kas. Dari ringkasan ini, Anda mendapatkan wawasan metrik-metrik seputar omzet dan profit, mulai dari margin laba kotor, margin laba operasional, hingga rasio lancar. Cukup efektif, bukan? Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai Mekari Jurnal, bisa Anda dapatkan di sini. Jika Anda tertarik untuk mengadopsi aplikasi akuntansi dari sekarang, coba gratis selama 7 hari fitur-fitur unggulannya! Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang! Melalui penjalasan di atas semoga Anda bisa memahami apa itu perbedaan dari kedua istilah tersebut yang penting dalam bisnis. Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat. Ikuti media sosial Mekari Jurnal untuk informasi lain tentang bisnis, keuangan, dan akuntansi. Referensi: Indeed, “Turnover vs. Profit: What’s the Difference?”. WallStreetMojo, “Turnover vs Profit”.