Kenali 6 Model Cloud yang Bisa Dipakai UKM untuk Hadapi Krisis Demi mengoptimalkan kinerja bisnis, UKM perlu menerapkan teknologi informasi seperti model cloud computing agar dapat memberi informasi yang cepat, akurat, relevan, lengkap dan tepat kepada pelaku usaha. Di Indonesia, usaha kecil dan menengah (UKM) berperan sebagai tulang punggung dan penggerak perekonomian negara, yakni melalui penguasaan sebagian besar sektor bisnis. UKM bahkan berkontribusi besar dalam menyediakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Namun sampai saat ini, masih banyak pelaku usaha yang enggan menerapkan teknologi informasi untuk menunjang proses bisnisnya. Pasalnya, ada anggapan bahwa UKM akan membutuhkan biaya investasi yang besar untuk menerapkan teknologi informasi, seperti membangun infrastruktur dan sistem data center. Padahal dengan menggunakan teknologi cloud computing atau biasa dikenal dengan komputasi awan, UKM tak perlu menggelontorkan nilai investasi yang sangat besar untuk membangun infrastruktur teknologi data center. Apa itu Cloud Computing? Model cloud computing merupakan proses pengolahan daya komputasi melalui jaringan internet. Hal ini berfungsi menjalankan program melalui komputer yang telah terkoneksi satu sama lain pada waktu yang sama. Cloud menjadikan internet sebagai pusat server untuk mengelola data dan aplikasi pemilik usaha. Jadi, UKM dapat dengan mudah mengakses informasi melalui internet dan menjalankan program tanpa harus menginstal aplikasi terlebih dahulu. Dalam sebuah organisasi, cloud computing sangat berfungsi memudahkan pelaku UKM untuk berinteraksi dalam kondisi apapun, asalkan jaringan internet tersedia. Cloud membuat semua pekerjaan serba praktis, tanpa menggunakan infrastruktur yang besar. Pada akhirnya, hal itu akan membantu pelaku usaha menentukan langkah bisnis selanjutnya. Baca juga: 5 Manfaat Menggunakan Software Berbasis Cloud Apa Saja Jenis dan Model Cloud Computing? Dalam perkembangannya, terdapat beberapa model layanan cloud computing yang tersedia. Berikut ini daftarnya seperti dikutip Mekari Jurnal. 1. Platform as a Service (PaaS), Model Cloud Computing dengan Perangkat Keras Platform as a Service (PaaS) adalah layanan model berbasis cloud computing dengan cara menyewa perangkat keras (hardware), sistem operasi, storage, dan kapasitas jaringan via internet. Pengguna bisa menyewa virtual server dan layanan untuk menjalankan software berbasis web yang telah dikembangkan. Selain itu, pengguna juga dapat menguji software berbasis web yang sedang dikembangkan. Biasanya, PaaS berupa framework yang digunakan oleh pengembang (developer) untuk berfokus membangun atau membuat perangkat lunak. Dengan menggunakan PaaS, pengguna bisa memperoleh sumber daya untuk membuat perangkat lunak tanpa harus membeli hardware yang diperlukan. Contoh model cloud computing PaaS yang sudah tersedia di dunia antara lain: Google App Engine, Windows Azure, Amazon Web Service Elastic Beanstalk, Stratos Apache, dan OpenShift. 2. Infrastructure as a Service (IaaS) Infrastructure as a Service (IaaS) adalah model cloud computing dengan layanan infrastruktur komputasi awan yang berupa, satu paket perangkat hardware komputer virtual, bersama dengan jaringan internet, bandwidth, dan dukungan alamat IP. Terdapat jaminan online secara real time dan keamanan dalam ‘ruang lingkup’ satu unit layanan IaaS. Penyedia layanan yang biasa disebut vendor atau provider IaaS biasanya menyediakan berbagai spesifikasi infrastruktur, baik CPU, RAM maupun Data Storage dalam bentuk virtual tanpa sistem operasi. Dalam IaaS, penyediaan infrastruktur melalui internet dan dibayarkan berdasarkan pemakaian. Penyewa dapat melakukan pengaturan untuk menjalankan sebuah aplikasi. Model cloud computing IaaS dianggap menguntungkan perusahaan kecil karena dapat memperoleh kebutuhan infrastruktur IT tanpa harus membeli perangkat yang dibutuhkan. Contoh Iaas antara lain, Cisco dan Biznet GIO Cloud. Cisco menyediakan fitur dasar dalam solusi bisnis telepon. Pengguna bisa mengatur musik dan pesan dalam periode panggilan tunggu secara mudah. Sementara itu, Biznet GIO Cloud merupakan layanan yang dirancang khusus bagi korporasi. Layaknya pusat data virtual, Biznet GIO Enterprise Cloud dilengkapi dengan server hypervisor fisik dan server untuk tuntutan manajemen virtualisasi aplikasi-aplikasi milik pengguna. Kelola Usaha Mikro Kecil secara Efektif. Pelajari Fitur Jurnal Selengkapnya di sini! 3. Data-Storage as a Service (DaaS), Model Cloud Computing untuk Menyimpan Data DaaS adalah salah satu layanan cloud computing dengan model penyediaan fasilitas sistem penyimpanan data. Layanan ini harus memenuhi beberapa persyaratan yang ketat untuk menjaga data dan informasi pengguna, termasuk faktor ketersediaan sumber daya yang tinggi. DaaS telah mewarisi karakteristik yang berbeda dari sekedar media penyimpanan data biasa. Layanan ini juga dapat dikategorikan sebagai Storage as a Service (StaaS), yakni layanan yang memungkinkan pengguna menyimpan data di suatu media secara remote dan dapat mengaksesnya kapan saja dan dari mana saja. Intinya, pengguna hanya perlu membayar biaya sesuai dengan besarnya resource yang digunakan. Baca juga: Kenali Strategi Service Marketing untuk Kemajuan Bisnis Anda Contoh industri komersial yang menyediakan layanan DaaS adalah EMC Storage Managed Service (SMS). Model cloud computing EMC SMS menawarkan fungsi manajemen secara komprehensif terhadap sumber daya media penyimpanan, back-up dan kualitas layanan. Contoh lain industri komersial yang menyediakan layanan DaaS/SaaS adalah Google Cloud Datastore. Google Cloud Datastore menyediakan layanan penyimpanan ‘schemaless’ yang memungkinkan pengguna menghilangkan kebutuhan untuk berpikir tentang struktur yang mendasari data. 4. Communication as a Service (CaaS) Communication as a Service (CaaS) adalah model layanan cloud computing yang sistem keamanan jaringan, infrastruktur komunikasi dari lapisan virtual untuk mengisolasi lalu lintas jaringan atau bandwidth dedicated, jaminan delay terhadap penyampaian pesan, enkripsi komunikasi, dan pemantauan jaringan. Model layanan ini paling sering dibahas dan diadopsi dalam sistem cloud komersial. Sistem telepon VoIP, audio dan video conferencing serta instant messaging adalah calon aplikasi cloud dengan jenis layanan CaaS. Contoh industri komersial yang menyediakan layanan ini adalah Microsoft Connected Service Framework (CSF) 3.0 dan IBM Converged Communications Services. Baca juga: Software Akuntansi Berbasis Cloud, Solusi Cerdas Pebisnis Modern 5. Hardware as a Service (HaaS) Hardware as a Service (HaaS) adalah model lapisan paling bawah dari arsitektur cloud computing. Secara prinsip, layanan ini adalah penyediaan fasilitas perangkat keras (hardware) secara fisik yang membentuk backbone dari sistem cloud computing. Margin keuntungan bagi penyedia jasa HaaS berasal dari ekonomi untuk skala pembangunan infrastruktur pusat data yang besar dengan ruang raksasa, konsumsi listrik yang besar, biaya pendinginan dan operasi, serta manajemen keahlian. Pengguna layanan ini biasanya perusahaan besar dengan persyaratan teknologi informasi yang besar dan membutuhkan subleasing. Model ini menguntungkan bagi perusahaan karena mereka tidak perlu berinvestasi dalam membangun dan mengelola pusat data. Contoh industri yang menawarkan model cloud computing layanan ini adalah Amazon EC2 dan Ingram Micro. 6. Software as a Service (SaaS), Model Cloud Computing Paling Praktis Software as a Service (SaaS) adalah layanan yang mengacu pada software berbasis cloud via online melalui internet dan bisa dibeli secara berlangganan. Aplikasi tersedia dalam bentuk langganan sesuai kebutuhan pengguna atau on-demand. Jadi, pengguna tidak perlu lagi membeli lisensi dan menginstal aplikasi, melainkan cukup membayar biaya sesuai pemakaian. Model ini adalah salah satu layanan cloud computing yang paling sering digunakan oleh perusahaan untuk membangun dan mengembangkan bisnis karena mudah dikelola dan sangat terjangkau. Pengguna tidak perlu mengunduh dan memasang di masing-masing perangkat untuk menyebarkannya ke seluruh tim. Layanan ini sangat berguna bagi tim yang bekerja dengan terpisah ruang dan jarak. Model layanan cloud ini juga memberi kemudahan untuk banyak hal, mulai dari pengelolaan akuntansi UKM, manajemen personalia (human resources development), pemasaran (marketing), hingga penyimpanan data. Model ini juga banyak menyediakan fitur-fitur canggih, seperti kolaborasi, video conference dari smartphone atau notebook, pembaruan (update) otomatis dan dengan model bayar sesuai pemakaian atau pay as you go. Jurnal, Salah Satu Software dengan Model Cloud Computing SaaS Membantu Proses Akuntansi Salah satu contoh software akuntansi untuk UKM yang memberikan kemudahan dalam pemantauan dan operasional sehari-hari adalah Mekari Jurnal. Dengan menggunakan aplikasi pembukuan sederhana dari Jurnal, pelaku usaha dapat mengelola laporan keuangan perusahaan secara lebih mudah, sehingga mereka dapat lebih fokus dalam mengembangkan bisnis. Tak hanya itu, Jurnal juga memiliki kemudahan akses kapanpun dan dimanapun, bahkan telah tersertifikasi ISO/IEC 27001, dan yang pasti terintegrasi dengan fitur lain seperti adanya fitur program stok barang. Data pada Jurnal telah tersimpan di cloud untuk memudahkan memonitor laporan keuangan secara real time. Sebagai software akuntansi untuk UKM, Jurnal ikut mendukung dan berkomitmen membantu menjawab tantangan untuk menjaga produktivitas dan pertumbuhan ekonomi di tengah tuntutan untuk mengurangi mobilitas ke tempat kerja dan keramaian umum lewat program #UKMtahankrisis. Cari tahu selengkapnya mengenai produk Jurnal di website Jurnal atau coba demo gratis Jurnal secara langsung dengan menekan tombol dibawah ini! Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang! Itulah penjelasan dan contoh beberapa model cloud computing yang dapat membantu mengembangkan bisnis. Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat. Ikuti media sosial Mekari Jurnal untuk informasi lain tentang bisnis, keuangan, pembukuan usaha, dan akuntansi.