Jaga Margin Tetap Aman Dengan Kelola Inventaris Yang Optimal Dunia saat ini semakin disuguhkan dengan kondisi geoplitik yang semakin memanas, di mana memaksa perang dagang globall yang semakin tidak terprediksi dan terkendali. Kondisi ini memicu berbagai kenaikan harga bahan baku, logistik, dan komponen impor, yang tidak hanya memengaruhi bisnis manufaktur namun juga ritel. Kenaikan harga beli produk terus merangkak naik, berbanding terbalik dengan daya beli konsumen yang menurun, sehingga volume penjualan dan margin keuntungan menurun. Pada situasi seperti ini, strategi yang sudah direncanakan sejak lama sudah tidak relevan, kini bisnis ritel harus mencari strategi baru dalam berjualan dan mengelola inventaris agar tetap sehat. Tantangan Utama Bisnis Ritel Masa Kini Perang dagang yang terjadi seiring berjalannya waktu telah memberikan tekanan nyata terhadap sistem perdagangan global khususnya bisnis ritel. Mengutip dari Centre for Economic Policy Research, memperkirakan bahwa arus perdagangan global akan menyusut antara 5,5% hingga 8,5%. Walaupun begitu, hal ini berbading terbalik pada bisnis ritel yang bergerak pada sektor e-commerce yang masih dapat mempertahankan volume penjualannya. Hal ini menunjukkan bahwa barang fisik, khususnya diskresioner, menjadi yang paling berdampak pada kondisi perang dagang saat ini. Selain itu, bisnis ritel juga menghadapi beberapa tantangan lainnya, seperti: Harga beli bahan baku (COGS) naik, namun bisnis susah menaikkan harga jual. Ini menyebabkan margin keuntungan semakin tergerus Bisnis jadi terlalu masif untuk mengadakan diskon besar-besaran demi memenangkan pasar Kegagalan bisnis dalam melakukan penjualan berdampak pada stok yang kian menumpuk dan deadstock meningkat COGS yang tidak terkendali memengaruhi likuiditas dan arus kas padahal revenue meningkat Apa Yang Harus Bisnis Lakukan? Salah satu hal yang menjadi fokus utama bisnis ritel untuk saat ini adalah meningkatkan pertumbuhan laba bukan hanya volume penjualan. Ini dapat dipantau melalui metrik margin profit. Untuk mencapai hal tersebut, bisnis harus dapat memantau secara berkala sehingga perlu mengadopsi alat yang mendukung visibilitas secara realtime. Beberapa metrik yang menjadi perhatian, mulai dari data COGS terbaru, margin per produk, cash fow harian, serta usia produk atau inventory aging. Apa Yang Dimaksud Inventory Aging? Konsep kadaluwarsa tidak hanya muncul pada saat barang berhasil dimanfaatkan, namun bahkan ketika sedang belum memasuki pasar, penurunan waktu sudah berjalan. Inventory aging atau inventaris yang menua merupakan sebuah konsep yang melihat stok produk memiliki permintaan yang rendah namun tetap dijual dengan harga penuh. Padahal, barang yang sudah terbengkalai di gudang dalam waktu lama dapat kehilangan relevansi manfaatnya secara perlahan. Selain itu secara tidak langsung meningkatkan biaya penyimpanan dan menghabiskan ruang penyimpanan yang berharga. Oleh karena itu, mengidentifikasi inventory aging dalam gudang dapat berpengaruh besar terhadap arus kas, profit margin, dan efisiensi operasional bisnis. Solusi Efektif Bagi Bisnis Ritel dari Mekari Jurnal Untuk menghadapi kondisi pasar yang tidak stabil dan fluktuatif, bisnis harus meningkatkan strategi dalam mengelola inventaris dan memantau arus keuangan secara berkala. Jika dilakukan secara manual, mungkin akan rumit, membuang waktu serta tenaga. Belum lagi jika terjadi risiko kesalahan manusia. Oleh karena itu, salah satu solusi yang dapa menjadi kunci penting dalam operasional bisnis ritel adalah mengadopsi software akuntansi terintegrasi, seperti Mekari Jurnal. Melalui Mekari Jurnal, Anda dapat mengelola berbagai fungsi bisnis ritel yang berkaitan dengan penjualan, inventaris, dan performa keuangan dalam satu platform. Hal ini dapat Anda lakukan dengan memanfaatkan fitur-fitur unggulan berikut ini: 1. Laporan Profitabilitas Fitur laporan profitabilitas membantu bisnis ritel dalam menganalisis margin aktual dari setiap produk secara komprehensif, sehingga dapat mengatur ulang strategi produk, pricing, dan promo untuk memaksimalkan keuntungan. Ini penting terlebih di kondisi yang tidak pasti sehingga bisnis dapat mengidentifikasi produk yang tetap menghasilkan margin yang sehat. 2. Cash & Bank (Cash Flow Report) Semakin besar bisnis ritel maka akan semakin tinggi volume transaksi yang terjadi. Agar siap menghadapi perubahan pasar, memantau cash-in dan cash-out secara real-time menjadi kunci penting. Arus kas yang tidak terprediksi dapat melumpuhkan operasional bisnis ritel. FItur ini dapat membantu memantau, meningkatkan kontrol harian, serta mengurangi risiko kekurangan dana mendadak. Perusahaan juga dapat menggunakan data historis untuk merencanakan kas yang lebih akurat untuk keputusan strategis di masa depan. 3. Manajemen Stok Melalui Multi‑Warehouse Selain mengelola keuangan dan penjualan, menjaga margin keuntungan tetap tumbuh dapat dilakukan dengan mengelola inventaris yang tepat. Fitur manajemen gudang membantu bisnis ritel mengelola inventaris di gudang secara online, sehingga akurasi data stok pada toko fisik, gudang, dan marketplace dapat tetap akurat. Melalui sistem yang terpantau secara realtime, pengguna juga dapat memastikan ketersediaan tetap optimal agar terhindar dari kekurangan stok atau overstocking. Selain inventaris, fitur ini juga turut membantu pengemasan dan distribusi logistik yang lebih efisien dengan menjaga stok tersedia walau demand tinggi secara mendadak. 4. Inventory Valuation & COGS Tracking Otomatis Mekari Jurnal dapat membantu pengguna dalam menghitung biaya pokok penjualan atau COGS secara otomatis agar produk dapat mencapai harga jual yang relevan sesuai pasar. Ini sangat terbantu terlebih pada kondisi perang dagang yang menyebabkan harga bahan baku dan biaya logistik membengkak tiba-tiba. Melalui perhitungan COGS otomatis sesuai kondisi terkini yang akurat, bisnis dapat mencegah margin yang rendah dan mendukung keputusan berbasis data realtime. 5. Inventory Aging Report Stok yang terbengkalai di gudang dapat mengganggu alur rantai pasokan dengan meningkatkan biaya penyimpanan dan ruang yang bernilai terbuang sia-sia. Terlebih ketika perang dagang berlangsung, stok menjadi lama tidak bergerak (slow moving) sehingga dapat menurunkan nilai manfaatnya. Untuk mengatasi ini, Anda harus memantau kondisi dan status stok dalam gudang secara berkala, yang bisa dilakukan melalui inventory aging report. Melalui laporan ini, bisnis ritel dapat mengidentifikasi produk mana yang penjualannya lambat dan mengambil tindakan cepat untuk menjalankan strategi kuratif, seperti promosi khusus atau write-off. Hal ini dapat membantu dalam mengurangi risiko deadstock, menghindari kerugian, mengurangi beban arus kas, dan meningkatkan strategi penjualan. Apa Dampak Yang Dirasakan Bisnis? Melalui fitur-fitur dari Mekari Jurnal, mulai dari fitur yang mendukung penjualan, keuangan, dan inventaris, bisnis ritel dapat menjalankan strategi berdasarkan data real-time, otomatis, dan berbasis analisis. Alat untuk mendukung visibilitas juga tersedia karena sistem yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Hasilnya? Risiko stok terbengkalai dan deadstock dapat terhindarkan Biaya yang tidak penting bagi operasional dapat dioptimasi dan dihilangkan Pengelolaan inventaris, pengemasan, dan distribusi menjadi semakin efektif Arus kas menjadi lebih stabil serta margin bersih semakin tumbuh Seluruh keputusan bisnis yang strategis didukung dengan basis data historis dan analisa yang kuat dan akurat Kini sudah saatnya berjualan bagi bisnis ritel lebih cermat dan tepat agar margin keuntungan tetap sehat. Melalui adanya Mekari Jurnal, transformasikan bisnis Anda semakin modern dan adaptif. Segera gunakan Mekari Jurnal sekarang juga, konsultasikan masalah dan pertanyaan Anda ke tim kami melalui tombol di bawah ini. Dapatkan uji coba gratis secara langsung! Konsultasi Gratis dengan Mekari Jurnal Sekarang! Referensi: Forbes, “Tariff Turmoil: How Retailers Adapt To Shifting Trade Policies”. Shopify, “Inventory Aging Report: How to Calculate Inventory Age”.