Perbedaan Merger dan Akuisisi, Mana yang Paling Cocok untuk Ekspansi Bisnis Anda Di dalam dunia perindustrian dan bisnis, Anda pastinya sudah tidak asing lagi dengan istilah Merger dan Akuisisi. Baik Merger dan Akuisisi adalah strategi yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan kapabilitas dan daya saing perusahaan. Terkadang orang-orang masih keliru dalam mengartikan dan memahami perbedaan antara Merger dan Akuisisi. Poin-poin yang dibuat di bawah ini akan menjelaskan perbedaan mendasar antara merger dan akuisisi secara ringkas: Merger Akuisisi Dua perusahaan bergabung untuk membentuk perusahaan baru. Satu perusahaan membeli perusahaan lain dan mendapatkan kendali atasnya. Kedua perusahaan “membubarkan diri” dan membentuk perusahaan baru. Kedua perusahaan tidak kehilangan eksistensinya. Cenderung dilakukan oleh dua perusahaan dengan jenis dan ukuran yang sama, Ada kecenderungan perusahaan besar mengendalikan perusahaan yang lebih kecil Jumlah minimum perusahaan yang melakukan Merger adalah tiga. Jumlah minimum perusahaan yang terlibat dalam strategi pengakuisisian adalah dua. Lebih banyak persyaratan dan formalitas hukum yang harus diselesaikan. Sedikit persyaratan dan formalitas hukum yang harus diselesaikan. Sementara itu untuk penjelasan lebih mendetail bisa dibaca pada artikel Mekari Jurnal berikut. 1. Definisi Merger dan Akuisisi Definisi Merger Merger adalah proses penggabungan dua perusahaan atau lebih menjadi satu entitas baru. Dalam proses ini, perusahaan-perusahaan yang bergabung akan meleburkan semua aset, kewajiban, dan operasi mereka untuk membentuk perusahaan baru dengan identitas hukum yang berbeda dari perusahaan-perusahaan sebelumnya. Merger biasanya terjadi antara perusahaan yang memiliki ukuran dan kekuatan yang relatif setara, dengan tujuan menciptakan sinergi yang dapat meningkatkan efisiensi operasional, memperluas pangsa pasar, dan meningkatkan nilai perusahaan secara keseluruhan. Jadi merger mengacu pada konsolidasi mutualisme antara dua atau lebih entitas untuk membentuk perusahaan baru dengan nama baru. Dalam merger, beberapa perusahaan dengan ukuran yang sama setuju untuk mengintegrasikan dan menggabungkan aktivitas operasional mereka ke dalam satu entitas tunggal. Yang di mana di dalam entitas baru tersebut terdapat kepemilikan, kontrol, dan keuntungan bersama. Contoh sederhananya, PT Maju dan PT Jalan sepakat untuk melakukan Merger dan membentuk perusahaan baru dengan nama PT Visioner. Alasan utama suatu entitas melakukan Merger adalah untuk menyatukan sumber daya, kekuatan, dan kelemahan perusahaan sehingga diharapkan perusahaan baru akan beroperasi lebih baik. Alasan lainnya juga untuk mengurangi persaingan dan mendapatkan kerja sama yang bisa menguntungkan kedua belah pihak yang melakukan merger. Hal ini juga berdampak kepada para pemegang saham perusahaan-perusahaan yang melakukan Merger. Para pemegang saham perusahaan lama di kedua belah pihak akan menjadi pemegang saham perusahaan baru. Selanjutnya mari kita lihat pengertian akuisisi dan apa yang membedakannya dengan merger. Permudah Pengelolaan Inventori dan Stok Barang dengan Mekari Jurnal. Baca Fitur Mekari Jurnal Selengkapnya di sini! Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Mekari Jurnal Sekarang! Definisi Akuisisi Akuisisi adalah proses di mana satu perusahaan mengambil alih kepemilikan perusahaan lain dengan cara membeli sebagian besar atau seluruh saham perusahaan target. Dalam akuisisi, perusahaan yang diakuisisi tetap eksis sebagai entitas hukum, namun kendali atas perusahaan tersebut berpindah ke perusahaan pengakuisisi. Akuisisi dapat dilakukan secara sukarela atau tidak sukarela, tergantung pada kesepakatan antara kedua belah pihak. Tujuan utama dari akuisisi adalah untuk memperluas bisnis, mengakses teknologi baru, atau memasuki pasar baru dengan cara yang lebih cepat dan efisien dibandingkan membangun dari awal. Misalnya, pembelian atau pengambilalihan suatu perusahaan oleh perusahaan lain dikenal sebagai Akuisisi. Akuisisi dapat dilakukan dengan membeli aset perusahaan atau dengan memperoleh kepemilikan saham suatu perusahaan lebih dari 51%. Contoh sederhananya, PT Angka membeli 52% saham PT Nominal. Ini berarti PT Angka memiliki kendali atas aktivitas bisnis PT Nominal. Namun, PT Nominal tetap memiliki eksistensinya dan tetap menjalankan aktivitas bisnisnya. Dalam istilah Akuisisi, perusahaan yang mengakuisisi perusahaan lain dikenal sebagai perusahaan pengakuisisi (Acquiring Company). Sedangkan perusahaan yang diakuisisi dikenal sebagai perusahaan target (Target Company). Perusahaan pengakuisisi cenderung lebih memiliki kekuatan dalam hal ukuran, struktur, dan kegiatan operasional bisnis. Tujuan dari melakukan strategi akuisisi sebenarnya hampir sama dengan strategi merger. Sebagian besar perusahaan menggunakan strategi akuisisi untuk mendapatkan pertumbuhan secara instan, daya saing yang kuat, dan ekspansi bisnis. Sehingga diharapkan perusahaan pengakuisisi bisa mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas, meningkatkan profitabilitas, dan lainnya. Melalui pengertian merger dan akuisisi, kira-kira sudah ada gambaran tentang apa yang dimaksud dengan keduanya bukan? Mari kita lihat perbedaan antara merger dan akuisisi. 2. Prosedur Merger dan Akuisisi Prosedur Merger Proses merger melibatkan beberapa tahapan penting yang harus dilalui oleh perusahaan-perusahaan yang ingin bergabung. Tahapan tersebut meliputi: Identifikasi dan Evaluasi: Perusahaan-perusahaan yang berminat melakukan merger akan melakukan evaluasi terhadap potensi sinergi, kesesuaian budaya perusahaan, dan manfaat strategis yang dapat diperoleh dari penggabungan. Due Diligence: Tahap ini melibatkan pemeriksaan menyeluruh terhadap kondisi keuangan, hukum, operasional, dan aspek lainnya dari perusahaan yang akan bergabung untuk memastikan tidak ada masalah tersembunyi yang dapat mempengaruhi keberhasilan merger. Negosiasi dan Kesepakatan: Setelah due diligence selesai, perusahaan-perusahaan akan melakukan negosiasi untuk mencapai kesepakatan mengenai struktur merger, pembagian saham, dan aspek lainnya. Persetujuan Regulator dan Pemegang Saham: Merger harus mendapatkan persetujuan dari otoritas regulasi yang berwenang serta pemegang saham dari masing-masing perusahaan. Implementasi dan Integrasi: Setelah semua persetujuan diperoleh, perusahaan-perusahaan akan melaksanakan merger dan mengintegrasikan operasi, sistem, dan budaya perusahaan untuk membentuk entitas baru. Prosedur Akuisisi Proses akuisisi juga melibatkan beberapa tahapan, antara lain: Identifikasi Target: Perusahaan pengakuisisi akan mengidentifikasi perusahaan target yang sesuai dengan tujuan strategisnya. Penilaian dan Due Diligence: Perusahaan pengakuisisi akan melakukan penilaian terhadap nilai perusahaan target dan melakukan due diligence untuk memahami kondisi keuangan, hukum, dan operasional perusahaan target. Negosiasi dan Penawaran: Setelah due diligence, perusahaan pengakuisisi akan mengajukan penawaran kepada pemegang saham perusahaan target. Persetujuan Regulator dan Pemegang Saham: Akuisisi harus mendapatkan persetujuan dari otoritas regulasi dan pemegang saham perusahaan target. Pelaksanaan Akuisisi: Setelah semua persetujuan diperoleh, perusahaan pengakuisisi akan menyelesaikan transaksi dan mengambil alih kendali atas perusahaan target. Tahukah Anda kalau aplikasi akuntansi online Mekari Jurnal bisa memudahkan Anda mengelola keuangan perusahaan secara lebih praktis dan akurat. Buktikan dengan coba gratis aplikasi Mekari Jurnal pada banner di bawah ini. Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Mekari Jurnal Sekarang! 3. Tujuan Merger dan Akuisisi Tujuan Merger Tujuan utama dari merger adalah untuk menciptakan sinergi yang dapat meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing perusahaan. Beberapa tujuan spesifik dari merger meliputi: Mengurangi Biaya Operasional: Dengan menggabungkan operasi, perusahaan dapat mengeliminasi redundansi dan mencapai skala ekonomi yang lebih besar. Memperluas Pasar: Merger memungkinkan perusahaan untuk memasuki pasar baru atau memperluas pangsa pasar yang sudah ada. Meningkatkan Pendapatan dan Keuntungan: Kombinasi sumber daya dan kemampuan dapat menghasilkan produk atau layanan yang lebih baik, sehingga meningkatkan pendapatan dan keuntungan. Tujuan Akuisisi Akuisisi dilakukan dengan tujuan untuk memperkuat posisi perusahaan pengakuisisi di pasar. Beberapa tujuan spesifik dari akuisisi meliputi: Mengakses Teknologi atau Produk Baru: Akuisisi memungkinkan perusahaan untuk memperoleh teknologi atau produk yang belum dimiliki sebelumnya. Memperluas Basis Pelanggan: Dengan mengakuisisi perusahaan lain, perusahaan pengakuisisi dapat memperluas basis pelanggannya. Mengurangi Persaingan: Akuisisi dapat digunakan sebagai strategi untuk mengurangi persaingan dengan mengambil alih pesaing. 4. Nama Perusahaan Setelah Merger dan Akuisisi Merger Dalam merger, perusahaan-perusahaan yang bergabung akan membentuk entitas baru dengan nama baru. Nama perusahaan baru ini biasanya mencerminkan identitas gabungan dari perusahaan-perusahaan yang bergabung. Contohnya adalah merger antara Gojek dan Tokopedia yang menghasilkan perusahaan baru bernama GoTo. Akuisisi Dalam akuisisi, perusahaan yang diakuisisi dapat tetap mempertahankan namanya, tergantung pada strategi perusahaan pengakuisisi. Dalam beberapa kasus, perusahaan yang diakuisisi tetap beroperasi dengan nama aslinya untuk mempertahankan merek yang sudah dikenal oleh pelanggan. Contohnya adalah OVO yang tetap beroperasi sebagai aplikasi mandiri meskipun telah diakuisisi oleh Grab. Baca Juga: 11 Kesalahan Investasi Saham yang Harus Anda Hindari 5. Ukuran Perusahaan yang Terlibat Merger Merger biasanya terjadi antara perusahaan-perusahaan yang memiliki ukuran dan kekuatan yang relatif setara. Hal ini memungkinkan kedua perusahaan untuk berkontribusi secara seimbang dalam entitas baru yang dibentuk. Akuisisi Akuisisi biasanya dilakukan oleh perusahaan yang lebih besar terhadap perusahaan yang lebih kecil. Perusahaan pengakuisisi memiliki sumber daya yang lebih besar untuk membeli saham atau aset perusahaan target. 6. Pihak yang Diuntungkan Merger Dalam merger, kedua perusahaan yang bergabung diharapkan mendapatkan manfaat yang seimbang. Sinergi yang dihasilkan dari penggabungan dapat meningkatkan efisiensi operasional, memperluas pasar, dan meningkatkan nilai perusahaan. Akuisisi Dalam akuisisi, perusahaan pengakuisisi biasanya mendapatkan manfaat yang lebih besar, seperti akses ke teknologi baru, basis pelanggan yang lebih luas, dan peningkatan pangsa pasar. Perusahaan yang diakuisisi mungkin mendapatkan manfaat dalam bentuk suntikan modal atau akses ke sumber daya yang lebih besar. 7. Hasil dan Kondisi Perusahaan Setelah Proses Merger Setelah merger, perusahaan-perusahaan yang bergabung akan membentuk entitas baru dengan identitas hukum yang berbeda. Perusahaan baru ini akan mengintegrasikan operasi, sistem, dan budaya dari perusahaan-perusahaan sebelumnya. Akuisisi Setelah akuisisi, perusahaan yang diakuisisi tetap eksis sebagai entitas hukum, namun kendali atas perusahaan tersebut berpindah ke perusahaan pengakuisisi. Perusahaan pengakuisisi dapat memilih untuk mengintegrasikan operasi perusahaan yang diakuisisi atau membiarkannya beroperasi secara independen. 8. Kondisi Saham Merger Dalam merger, saham perusahaan-perusahaan yang bergabung akan digantikan dengan saham perusahaan baru yang dibentuk. Pemegang saham dari perusahaan-perusahaan sebelumnya akan menerima saham di perusahaan baru sesuai dengan rasio yang disepakati. Akuisisi Dalam akuisisi, perusahaan pengakuisisi membeli saham perusahaan target dari pemegang saham yang ada. Pemegang saham perusahaan target akan menerima pembayaran tunai atau saham perusahaan pengakuisisi sebagai kompensasi. Baca Juga: Investasi Saham? Gimana Caranya Biar Terus Untung? 9. Pemegang Kuasa dan Pembuat Keputusan Merger Dalam merger, struktur manajemen perusahaan baru biasanya mencerminkan kombinasi dari manajemen perusahaan-perusahaan yang bergabung. Keputusan strategis diambil secara bersama-sama oleh manajemen gabungan. Akuisisi Dalam akuisisi, perusahaan pengakuisisi memiliki kendali penuh atas perusahaan yang diakuisisi. Manajemen perusahaan yang diakuisisi dapat digantikan atau tetap dipertahankan, tergantung pada keputusan perusahaan pengakuisisi. 10. Risiko yang Mungkin Timbul Merger Risiko utama dalam merger adalah ketidakcocokan budaya perusahaan, yang dapat menghambat integrasi dan mengurangi efisiensi operasional. Selain itu, proses merger yang kompleks dan memakan waktu dapat mengganggu operasi bisnis sehari-hari. Akuisisi Risiko dalam akuisisi termasuk overestimasi nilai perusahaan target, yang dapat menyebabkan kerugian finansial. Selain itu, resistensi dari manajemen atau karyawan perusahaan yang diakuisisi dapat menghambat integrasi dan mengurangi efektivitas akuisisi. Kesimpulan Tentang Merger dan Akuisisi Saat ini, sudah sedikit perusahaan yang mau menjalankan strategi merger. Namun hal ini berbanding terbalik dengan strategi akuisisi. Strategi akuisisi semakin populer dilakukan karena persaingan bisnis yang terbilang ekstrem. Alasan lainnya adalah akuisisi cenderung lebih mudah dilakukan karena tidak perlu melalui berbagai persyaratan dan formalitas hukum seperti pada strategi merger. Namun, kedua strategi tersebut memiliki tujan yang hampir sama. Kedua strategi tersebut dilakukan untuk tujuan mendapatkan keuntungan dari hal-hal terkait perpajakan, sinergi, manfaat finansial, peningkatan daya saing dan masih banyak lagi. Namun terdapat juga kelemahan dari kedua strategi tersebut. Kelemahan tersebut seperti peningkatan pergantian karyawan, konflik dalam perbedaan budaya entitas, dan lainnya, walaupun hal ini jarang terjadi. Rata-rata perusahaan yang menjalankan strategi Merger dan Akuisisi adalah perusahaan-perusahaan yang Go-Public. Dan tentunya perusahaan Go-Public wajib mempunyai Laporan Keuangan yang andal dan komprehensif. Hal ini diperlukan untuk tujuan mengkomunikasikan aktivitas operasional perusahaan kepada para pemegang saham. Untuk itu, Anda memerlukan Software Akuntansi yang bisa mencatat dan melaporkan segala transaksi bisnis Anda secara cepat dan efektif. Adalah Mekari Jurnal, software akuntansi online yang akan membantu Anda dalam pencatatan transaksi bisnis dan pembuatan Laporan Keuangan. Di dalam Mekari Jurnal juga terdapat fitur Add-Ons yang bernama Jurnal Consolidation. Dengan fitur ini, pembuatan Laporan Keuangan gabungan khusus perusahaan yang melakukan merger, akuisisi, ataupun konsolidasi bisa dilakukan dengan mudah.​ Saya Mau Coba Gratis Mekari Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Mekari Jurnal Sekarang! Di atas adalah penjelasan tentang perbedaan antara merger dan akuisisi, sekarang Anda sudah paham bukan? Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat. Ikuti media sosial Mekari Jurnal untuk informasi lain tentang bisnis, keuangan, dan akuntansi.