Mekari Jurnal
Daftar Isi
10 min read

Contoh Industri Pariwisata di Indonesia, Wajib Tahu!

Tayang 08 Nov 2022
Diperbarui 19 Oktober 2023

Contoh industri pariwisata tentunya akan kita jumpai ketika kita berwisata ke sebuah objek wisata, namun seringkali kita tidak menyadarinya.

Bagaimanapun bisnis pariwisata juga merupakan salah satu sektor yang bisa mendatangkan manfaat ekonomi bahkan menjadi penyumbang pendapatan pada sebuah negara.

Karenanya, sektor yang satu ini tidak dapat dipandang sebelah mata, sebab dari sektor ini pula dunia mengenal sebuah negara lebih jauh.

Lantas apa itu industri pariwisata? Apa saja contoh industri pariwisata tersebut? Berikut pembahasan lebih lengkapnya!

contoh industri pariwisata

Pengertian Industri Pariwisata

Sebelum menjelaskan tentang contoh industri sebaiknya kita tahu pengertiannya lebih dulu.

Industri pariwisata sendiri bisa diartikan sebagai sehimpunan usaha atau bisnis yang menghasilkan produk baik barang atau jasa yang diperlukan mereka yang sedang dalam perjalanan wisata.

Jadi sebagai gambarannya adalah ketika Anda melakukan perjalanan wisata, maka semua jenis usaha atau bisnis yang menunjang perjalanan wisata Anda merupakan contoh industri pariwisata.

Ciri Utama Industri Pariwisata

Mungkin dari sini kita mulai punya gambaran tentang berbagai contoh industri pariwisata.

Namun Anda juga harus tahu apa saja yang menjadi ciri industri pariwisata, berikut beberapa hal yang menjadi ciri utama industri pariwisata :

1. Tidak dapat disimpan

Produk yang dihasilkan dari industri ini baik berupa barang atau jasa umumnya tidak dapat disimpan dan dijual kembali di kemudian hari karena bersifat mudah rusak.

2. Tidak dapat dipindahkan

Produk wisata dari industri ini tidak dapat dibawa oleh wisatawan maupun jasa wisata sehingga mereka harus datang atau mengunjungi sendiri agar dapat menikmati produk tersebut.

Sebagai contohnya kita harus datang sendiri ke candi borobudur bila ingin menikmati keindahannya.

3. Proses produksi dan konsumsi berjalan beriringan

Maksudnya bila Anda ingin menikmati produk wisata tentu Anda harus datang ke tempat wisata tersebut.

Industri wisata sendiri tidak dapat berjalan tanpa adanya pengunjung atau wisatawan sehingga proses produksi dan konsumsinya berjalan beriringan.

4. Tidak punya standar / ukuran yang objektif

Produk wisata disini dibuat dan dijual dengan beragam variasi guna memenuhi keinginan pengunjungnya yang beragam pula.

Faktor seperti musim dan status sosial pembelinya akan sangat berpengaruh pada jenis dan harga produk wisata.

5. Wisatawan tidak dapat mencicipi produk wisata lebih dulu

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa kita hanya dapat menikmati produk wisata bila kita mengunjunginya langsung.

Sehingga kita tidak dapat mencicipinya lebih dulu, brosur dan media promosi lainnya hanya sebagai gambaran tentang kondisi produk tersebut.

6. Terdapat resiko besar dalam pengelolaan produk wisata

Dalam mengembangkan industri pariwisata membutuhkan investasi dalam jumlah besar.

Namun permintaan akan produk wisata sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, keamanan, politik hingga sikap masyarakat yang dapat berubah dengan cepat.

Perubahan yang arahnya tidak baik akan membuat sendi-sendi investasi melemah.

Ruang Lingkup Industri Pariwisata

Sebelum masuk ke pembahasan tentang apa saja contoh industri pariwisata kita akan membahas tentang ruang lingkup dari industri ini. Secara umum berbagai aspek yang masuk dalam ruang lingkup industri pariwisata yaitu :

  • Restoran. Bidang restoran pada industri pariwisata difokuskan pada kualitas layanan dan jenis makanannya. Selain itu di sini juga memperhatikan berbagai hal seperti kandungan gizi, kesehatan makanan dan lingkungannya, penemuan makanan baru maupun tradisional, dsb.
  • Penginapan. Dapat berbentuk hotel, villa, motel, resort, wisma, dsb yang dapat diakses di daerah tempat wisata. Dalam pengembangannya perlu memperhatikan beberapa hal seperti strategi pemasaran, pelayanan, integrasi, akomodasi, dsb yang berhubungan dengan wisata.
  • Pelayanan perjalanan. Aspek ini mencakup bidang usaha seperti biro perjalanan / travel, paket perjalanan, tour guide dan sebagainya
  • Transportasi. Berbagai sarana dan prasarana angkutan wisata seperti kendaraan pribadi, pesawat, kapal, kereta api, dan lainnya juga masuk dalam aspek ini.
  • Pengembangan daerah yang menjadi tujuan wisata. Agar dapat menunjang kegiatan wisata sebuah objek wisata, tentu daerah dimana objek wisata tersebut berada juga perlu dikembangkan agar layak menjadi kawasan wisata.
  • Fasilitas rekreasi. Meliputi taman negara, ruang konser, tempat kemah dan berbagai fasilitas lainnya.
  • Atraksi wisata. meliputi taman bertema, museum, kegiatan seni dan budaya, agrowisata, dan lainnya.

Contoh Industri Pariwisata Penunjang Kegiatan Wisata

Contoh industri pariwisata disini adalah berbagai badan usaha yang dapat menunjang sebuah kegiatan wisata. Berikut beberapa usaha yang termasuk dalam contoh industri wisata :

1. Agen travel

Yang pertama adalah agen travel yang bertugas untuk merencanakan kegiatan wisata dari awal hingga pulang kembali.

2. Agen tiket

Agen tiket juga merupakan penunjang industri pariwisata yang melakukan penjualan tiket secara online.

3. Sewa kendaraan

Penyewaan kendaraan di kawasan wisata untuk menunjang kegiatan wisata juga masuk dalam contoh penunjang industri pariwisata.

4. Produksi kerajinan

Usaha yang memproduksi dan menjual kerajinan tangan khas daerah wisata masuk dalam contoh industri pariwisata.

5. Tour guide

Tour guide merupakan contoh industri pariwisata yang menemani para wisatawan dalam perjalanan wisata mereka.

6. Penginapan

Contoh industri pariwisata yang terakhir adalah penginapan yang merupakan sebuah usaha penyedia tempat tinggal sementara untuk para wisatawan ketika berwisata.

Unsur Utama Dalam Industri Pariwisata

Perkembangan industri pariwisata yang semakin pesat dapat dilihat dari banyaknya wisatawan dan jumlah uang yang dibelanjakan untuk kegiatan wisata.

Tentu ini akan sangat dirasakan manfaatnya oleh berbagai industri pariwisata tersebut. Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa faktor atau unsur seperti :

  • Meningkatnya jumlah penduduk dunia yang meningkatkan pula jumlah wisatawan.
  • Adanya cuti bersama atau hari libur nasional yang menunjang terjadinya kegiatan wisata antar daerah bahkan negara.
  • Uang atau dana yang bertambah sehingga dapat membiayai kegiatan wisata.
  • Waktu luang dan kesempatan yang tersedia untuk melakukan kegiatan wisata.
  • Perjalanan wisata yang semakin mudah, cepat dan menyenangkan.
  • Biaya hidup yang cenderung tinggi di suatu negara juga dapat mendorong seseorang untuk berwisata ke negara lain dengan biaya hidup lebih rendah.

Modal Dasar Dalam Membangun Sektor Pariwisata

Dengan berbagai potensi wisatanya, Indonesia bisa menjadikan sektor tersebut sebagai tulang punggung pembangunan nasional. Sebab Indonesia sendiri mempunyai beragam keunikan seperti:

  • Alamnya yang indah dan beragam.
  • Suku dan adat istiadat yang beragam.
  • Seni dan hasil kerajinan rakyat yang beragam.

Indonesia sendiri mempunyai sumber daya yang bisa dijadikan modal dasar dalam pembangunan sektor wisata sebagai berikut :

1. Luas wilayah dan letak strategisnya

Pulaunya yang berjumlah 17.408 menjadikan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Belum lagi dengan letaknya yang strategis di garis khatulistiwa yang membuat Indonesia mempunyai iklim tropis.

Ditambah letak geografisnya yang berada diantara benua Asia dan Australia membuatnya sangat potensial dijadikan tujuan wisata dunia.

2. Sumber daya alam

Keindahan alam Indonesia baik di laut dan daratannya sudah tidak perlu diragukan lagi dan menjadi daya tarik tidak hanya wisatawan lokal namun juga dunia.

3. Penduduknya yang banyak dan beragam budayanya

Jumlah penduduk Indonesia juga termasuk sebagai salah satu yang terbesar di dunia.

Belum lagi dengan beraneka ragamnya suku, budaya, seni, sejarah hingga dialek merupakan modal penting dalam industri wisata Indonesia.

4. Stabilitas keamanan

Masyarakat kita yang dikenal berbudaya tinggi, luhur, beradab, ramah dan santun akan menciptakan lingkungan yang aman dan toleran yang menjadi syarat mutlak pengembangan wisata.

Hal ini harus terus kita pertahankan meski berbagai kasus seperti bom Bali dan sebagainya yang mencoreng wajah asli Indonesia terjadi.

5. Pencitraan nasional

Tahun 1980 – 1990an negara kita sangat diminati oleh wisatawan asing, hal ini dibuktikan dengan banyaknya devisa yang disumbangkan oleh sektor pariwisata.

Akan tetapi pada tahun-tahun selanjutnya minat tersebut sempat turun karena citra buruk yang diakibat oleh beberapa peristiwa seperti :

  • Bom Bali 1 dan 2.
  • Tsunami di Sumatera dan Jawa Barat.
  • Gempa Bumi di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
  • Virus Flu Burung.
  • Larangan terbang akibat minimnya keselamatan penerbangan Indonesia yang ditujukan pada pesawat asal dan milik perusahaan di Indonesia ke benua Eropa dan Amerika.

Karena semua pihak mempunyai peran bersama dalam membangun citra nasional sehingga meningkatkan kunjungan wisatawan asing dan menjadikan Indonesia destinasi mereka.

6. Komitmen Politik dari Pemerintah

Modal dasar lainnya dalam pengembangan industri pariwisata adalah komitmen politik pemerintah dalam mempersatukan bangsa dan membuat sektor pariwisata sebagai sektor andalannya.

Hal ini dapat menjadi sarana pembangunan ekonomi rakyat yang manfaatnya dapat dirasakan secara langsung.

7. Keberhasilan Pembangunan

Pembangunan yang berhasil akan berdampak positif pada pembangunan dan pengembangan pariwisata Indonesia yang akan sangat dirasakan manfaatnya oleh berbagai industri pariwisata.

Baiknya sarana dan prasarana tentu akan memudahkan kegiatan wisata serta menjadi citra positif hingga industri pariwisata Indonesia yang semakin baik.

Beberapa indikator yang bisa dijadikan patokan keberhasilan pembangunan adalah seperti :

  • Seni dan budaya bangsa yang semakin meningkat.
  • Partisipasi dan kesadaran masyarakat yang semakin meningkat dalam pembangunan pariwisata.
  • Objek wisata yang semakin dikenal hingga mancanegara dan menjadi daya tarik wisatawan.
  • Kepedulian lingkungan yang semakin meningkat pula.

contoh industri pariwisata

Permasalahan Dalam Mengembangkan Sektor Pariwisata Indonesia

Setelah membahas tentang pengertian hingga contoh industri pariwisata serta potensi wisata Indonesia, kita juga harus tahu berbagai masalah dan hambatan dalam mengembangkan sektor ini.

Dalam mengembangkan sektor pariwisatanya, setiap negara punya permasalahannya tersendiri termasuk Indonesia.

Dengan mengetahui apa yang menjadi masalah tentu kita dapat menentukan langkah tepat untuk mengatasinya.

Tentunya berbagai industri pariwisata sangat mengharapkan langkah tepat tersebut untuk roda bisnisnya, seperti penggunaan aplikasi akuntansi perusahaan jasa.

Karenanya beberapa permasalahan dalam mengembangkan sektor pariwisata Indonesia dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Peraturan hingga kebijakan yang saling bertentangan pada objek wisata

Hal ini bisa kita lihat melalui larangan yang diterbitkan oleh Balai Konservasi Borobudur selaku wakil pemerintah pusat yang melarang berbagai aktivitas di zona 1 dan 2 candi.

Akan tetapi larangan tersebut justru dilanggar sendiri oleh pemerintah daerah yang mengadakan kegiatan seperti pentas seni dan konser musik di zona tersebut.

Contoh lainnya adanya dengan dibanngunnya bangunan maupun tegakan lainnya yang mengganggu keseluruhan lanskap kawasan candi Borobudur.

Sedangkan kita tahu bahwa kawasan candi merupakan kawasan bersejarah atau heritage.

2. Kurang mendukungnya kualitas SDM

Sumber daya manusia yang secara khusus berada di daerah wisata kualitasnya juga dinilai kurang mendukung untuk industri pariwisata.

Hal ini dapat dilihat dari kemampuan dalam berbahasa asing terutama bahasa Inggris hingga etika dan keramahtamahan dalam menyambut wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Selain itu tenaga pemandu wisata yang sudah bersertifikat dari segi jumlah masihlah sedikit

. Hal ini tidak dapat dilepaskan dari kurang sadarnya pengelola objek wisata akan pentingnya pemandu wisata bersertifikat hingga jumlah Lembaga Sertifikasi Profesi yang masih kurang khususnya di bidang pariwisata.

3. Kurangnya komunikasi dan publikasi

Komunikasi dan publikasi yang baik merupakan faktor penting dalam perkembangan sektor pariwisata.

Meskipun hal ini telah dilakukan oleh pemerintah baik pusat dan daerah, namun masih perlu ditingkatkan lagi. Khususnya hal yang perlu ditingkatkan disini adalah yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan wisatawan yang datang.

Dalam hal ini kita bisa melihat Thailand sebagai pariwisata yang sudah lebih baik.

Disana di setiap bandara, stasiun dan terminal disediakan brosur tentang berbagai tujuan wisata lengkap dengan rute atau arah jalannya.

Di brosur tersebut juga memuat moda transportasi yang dapat digunakan, penginapan hingga estimasi biaya sebagai gambaran bagi wisatawan.

4. Pada beberapa daerah infrastruktur pariwisatanya belum memadai

Infrastruktur seperti jalan, bandara, stasiun, pelabuhan, hotel, dll akan sangat mendukung pengembangan pariwisata.

Hal ini akan memudahkan wisatawan dalam menjangkau objek atau tempat wisata.

Infrastruktur disini juga mencakup ketersediaan kamat kecil pada objek wisata demi kenyamanan wisatawan, namun berbagai infrastruktur tersebut belum merata di seluruh daerah di Indonesia.

Masalah lainnya dalam infrastruktur yang perlu diperhatikan adalah konektivitas antar daerah yang belum sepenuhnya terjadi.

Hal ini dapat menyebabkan biaya dan waktu dalam mengunjungi objek wisata masih sangat tinggi.

Selain itu belum adanya penerbangan langsung ke objek wisata dari daerah asal wisatawan juga menjadi masalah lainnya disini.

5. Investasi yang masih kurang pada sektor pariwisata

Iklim investasi di sektor pariwisata yang kurang menarik menyebabkan investasi di sektor yang satu ini masihlah kurang untuk perkembangannya.

Maksud dari iklim investasi disini adalah kemudahan dalam pengurusan ijin investasi. Selain itu berbagai insentif juga kurang mendukung seperti penangguhan atau keringanan pajak.

6. Aspek lingkungan hidup yang kurang mendapat perhatian

Lingkungan hidup juga terdampak dari adanya kegiatan wisata, sebab pada beberapa lokasi wisata memang aspek lingkungan hidupnya kurang diperhatikan.

Dampak negatif kegiatan wisata yang dapat mempengaruhi lingkungan adalah seperti merusak keasrian alamnya hingga sampah yang terbuang sembarangan maupun pengelolaannya yang buruk.

Sebagai contohnya kita bisa melihat berbagai desa wisata yang keasrian alamnya rusak akibat kegiatan wisata.

Belum lagi masalah sampah yang tidak terkelola dengan baik yang contohnya masih di desa wisata.

Semula sampah yang dihasilkan adalah berupa sampah organik, namun dengan masuknya wisatawan juga menyebabkan adanya sampah anorganik ke desa.

Tentunya dibutukan tata kelola sampah yang baik untuk sampah anorganik tersebut sehingga kelestarian lingkungan hidup dapat tetap terjaga.

Itulah tadi pembahasan mengenai industri pariwisata.

Sebuah industri tersebut harus mampu mengelola bisnisnya agar tetap dapat berkembang serta memberi pelayanan yang baik kepada para wisatawan sehingga perlu bantuan dalam mengelola administrasinya, seperti akuntansi online yang dapat diakses melalui web atau  mobile.

Kategori : Business Management
Kelola Keuangan Lebih Optimal, Dapatkan Penawaran Terbatas Ini
Jurnal software akuntansi terpercaya

 

Dapatkan free trial sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal
Kelola Keuangan Lebih Optimal, Dapatkan Penawaran Terbatas Ini
Jurnal software akuntansi terpercaya

 

Dapatkan free trial sekarang!

 

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal