Daftar Isi
16 min read

Beberapa Tips Memulai Bisnis Mebel dengan Mudah dan Langsung Untung!

Tayang 23 Aug 2024
Diperbarui 6 Des 2024

Bisnis furniture khususnya di usaha mebel memiliki peluang untung yang cukup besar, meskipun pada dasarnya bisnis yang satu ini memang membutuhkan modal yang tidak bisa dibilang kecil, tapi tetap saja tidak semua orang mau terjun di bidang ini.

Kebutuhan masyarakat akan berbagai furniture tentu akan menjadi peluang yang baik dalam usaha mebel, sehingga bidang yang satu ini masih sangat layak untuk digeluti. Jika berniat terjun ke dunia bisnis, menjadikan usaha mebel sebagai pilihan tentu bisa menjadi pertimbangan.

Usaha mebel adalah salah satu jenis usaha yang berfokus pada pembuatan dan penjualan berbagai jenis furniture atau perabotan, seperti kursi, meja, lemari, rak, dan lain sebagainya.

Sebagaimana bisnis lainnya, usaha mebel ini juga perlu dijalankan dengan rencana yang tepat, sehingga bisa berjalan dengan lancar. Hal ini penting, mengingat tingkat persaingan di bidang yang satu ini juga terbilang cukup ketat.

Jangan sampai kesulitan menembus pasar dan memenangkan persaingan di dalamnya, hanya karena tidak memiliki persiapan yang baik sejak awal. Bukan hanya itu saja, perencanaan yang panjang juga akan sangat dibutuhkan, jika ternyata melakukan sendiri kegiatan produksi untuk usaha mebel yang akan Anda geluti nanti.

11 Strategi Tepat Memulai Bisnis Mebel Dan Furniture

Pastikan memulai langkah ini dengan tepat sejak awal. Berikut ini adalah beberapa langkah cerdas yang bisa dilakukan untuk menjalankan usaha mebel dengan sukses:

1. Susun Rencana Bisnis Yang Matang

Apapun bisnis yang akan Anda jalankan harus selalu diawali dengan rencana yang tepat, begitu juga dengan usaha mebel ini. Rencana yang tepat akan memudahkan Anda melakukan berbagai hal, termasuk untuk mengambil berbagai keputusan yang penting di dalam bisnis.

Luangkan waktu untuk menyusun rencana ini dengan baik, sehingga bisa memulai usaha mebel ini dengan persiapan yang benar-benar matang. Bisnis apapun yang dijalankan, harus diawali dengan rencana yang tepat. Begitu juga ketika Anda akan memulai bisnis furniture tersebut.

Dengan rencana yang tepat maka segala hal yang Anda lakukan di awal akan membantu Anda untuk mengambil keputusan penting di tengah perjalanan dalam membangun bisnis. Maka susun rencana dengan baik agar Anda bisa memulai usaha mebel dengan segala persiapan yang sangat matang.

Rancang strategi bisnis yang jelas untuk memastikan keberlanjutan usaha Anda, terutama dalam menghadapi persaingan di industri ini.

  • Persiapan Menghadapi Tantangan: Antisipasi masalah seperti fluktuasi harga bahan baku, perubahan tren, atau persaingan dengan kompetitor.
  • Pemanfaatan Peluang Bisnis: Identifikasi pasar potensial, seperti konsumen di sektor properti, perusahaan desain interior, atau pasar ekspor.

Dengan strategi yang matang, Anda dapat meminimalkan risiko sekaligus memaksimalkan peluang untuk meraih kesuksesan.

2. Tentukan Target Pasar 

Siapa yang akan menjadi konsumennya? Apakah Anda membidik rumah tangga (perorangan) atau bahkan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang jasa, seperti hotel dan yang lainnya?

Tentukan target pasar dengan jelas sejak awal, sebab  hal ini akan sangat mempengaruhi berbagai persiapan lainnya di dalam usaha mebel tersebut. Saat sudah memiliki target pasar yang jelas, maka Anda akan lebih mudah memilih lokasi dan bahkan menyesuaikan produk mebel yang akan Anda jual nantinya.

Pilih target pasar yang tepat dan memiliki potensi yang cukup baik untuk bisnis. Anda juga harus tahu siapa target pasar yang cocok untuk usaha mebel tersebut. Misalnya skala rumah tangga atau perorangan, perusahaan jasa, dan sebagainya. Target pasar akan memengaruhi desain, harga, hingga strategi pemasaran produk Anda.

  • Segmentasi Pasar: Tentukan apakah Anda menyasar segmen menengah, premium, atau keduanya.
  • Kebutuhan Konsumen: Analisis kebutuhan konsumen Anda, seperti furnitur multifungsi untuk apartemen kecil atau furnitur dengan desain klasik untuk rumah besar.

Dengan menentukan target pasar di awal maka hal itu akan mempengaruhi persiapan lainnya dalam memulai usaha mebel itu. Anda juga akan memilih lokasi dengan mudah jika target pasarnya jelas. Target pasar yang pas dan jelas sangat berpotensi baik dalam suatu bisnis.

Baca Juga: 18 Usaha yang Cocok untuk Pemula di Pedesaan

3. Pilih Lokasi Yang Strategis

Lokasi selalu menjadi penentu dalam kesuksesan sebuah bisnis, dan tidak boleh mengabaikan hal ini. Pilihlah lokasi bisnis yang tepat dan benar-benar strategis, sehingga Anda memiliki peluang kesuksesan yang cukup besar dalam usaha mebel tersebut.

Selain itu, pertimbangkan juga tingkat persaingan bisnis yang akan Anda hadapi nanti di lokasi tersebut. Semakin sedikit bisnis sejenis di satu lokasi, maka akan semakin baik peluang bisnis tersebut untuk berkembang.

Lokasi juga hampir selalu menjadi penentu kesuksesan bisnis yang tak boleh diabaikan. Maka pilihlah lokasi yang strategis supaya peluang suksesnya pun semakin besar. Tingkat persaingan bisnis yang harus Anda hadapi di lokasi yang dipilih nantinya juga bisa menjadi pertimbangan. Semakin baik peluang bisnisnya maka bisnis itu akan semakin berkembang.

Pilih lokasi yang mudah dijangkau konsumen dan memiliki akses distribusi yang baik.

  • Dekat dengan Target Pasar: Pilih lokasi yang berada di kawasan ramai, seperti area perumahan baru, pusat perbelanjaan, atau kawasan bisnis.
  • Dekat dengan Sumber Bahan Baku: Lokasi yang dekat dengan pemasok bahan baku dapat mengurangi biaya logistik.

Dengan lokasi yang strategis, konsumen akan lebih mudah mengakses produk Anda, dan distribusi barang menjadi lebih efisien.

4. Siapkan Modal Usaha Yang Cukup

Untuk menjalankan usaha mebel, Anda akan membutuhkan modal yang cukup besar. Namun hal ini tentu akan menyesuaikan skala bisnis yang akan Anda jalankan nanti.

Siapkan modal bisnis dalam jumlah yang cukup sehingga memang benar-benar memulai usaha mebel ini dengan persiapan yang matang dan tidak perlu menghadapi masalah keuangan di masa-masa awal dan seterusnya.

Modal menjadi faktor utama yang harus dipertimbangkan sebelum memulai usaha mebel. Bisnis ini membutuhkan investasi yang besar, terutama untuk pengadaan bahan baku seperti kayu berkualitas, rotan, atau MDF, serta peralatan produksi.

  • Estimasi Modal Awal: Anda perlu menghitung kebutuhan untuk pembelian bahan baku, alat produksi, hingga penyewaan tempat.
  • Sumber Modal: Jika modal pribadi terbatas, Anda bisa mengajukan pinjaman usaha dari bank atau mencari investor.

Tips: Pastikan perencanaan keuangan Anda matang, sehingga dana yang dimiliki dapat digunakan secara efisien untuk memaksimalkan keuntungan.

Baca Juga: Strategi Marketing UKM / UMKM Jelang Lebaran

5. Terapkan Sistem dan Strategi Kelola Keuangan Yang Tepat

Terapkan sistem kerja yang tepat di dalam bisnis Anda, agar setiap lini di dalam perusahaan bisa berjalan dengan baik. Hal ini akan mempermudah Anda menjalankan bisnis tersebut, bahkan di masa-masa awal sekalipun.

Selain itu, miliki juga berbagai strategi bisnis yang tepat dan bisa membantu meraih angka penjualan yang maksimal di dalam bisnis yang akan dijalankan. Lihat bagaimana sistem software akuntansi Mekari Jurnal bisa mengembangkan bisnis lebih mudah.

6. Jaga Kualitas Produk

Jangan lupa untuk selalu menjaga kualitas produk, sehingga bisa memenangkan ketatnya persaingan di dalam bisnis yang digeluti. Produk yang berkualitas akan membuat pelanggan puas dan menjadi loyal, sehingga bisa menjalin kerjasama yang panjang dengan mereka. Tetaplah menjaga kualitas produk mebel yang dijual dengan baik, terutama jika melakukan sendiri kegiatan produksi di dalam bisnis ini.

Kualitas produk menjadi faktor utama yang memengaruhi keputusan pembelian konsumen. Pastikan setiap produk mebel yang Anda hasilkan memiliki kualitas yang baik dan harga yang sesuai dengan nilai yang ditawarkan.

  • Kualitas: Gunakan bahan baku yang berkualitas dan pastikan pengerjaan produk dilakukan dengan detail.
  • Harga: Tetapkan harga yang kompetitif tanpa mengorbankan kualitas produk.

Dengan kombinasi kualitas dan harga yang sebanding, Anda dapat membangun kepercayaan konsumen dan memperluas pangsa pasar.

7. Maksimalkan Kegiatan Promosi

Jangan pernah mengabaikan kegiatan promosi di dalam bisnis, terutama jika memiliki banyak pesaing dalam bisnis tersebut. Promosi yang efektif akan membuat angka penjualan meningkat dengan tajam, sehingga bisnis bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Anda bisa melakukan kegiatan promosi ini dengan banyak cara, mulai dari pemasangan iklan, membuat situs penjualan, atau bahkan memberikan diskon pembelian kepada pelanggan.

8. Bangun Kerjasama dan Jaga Hubungan Baik

Cobalah untuk mengembangkan bisnis dengan lebih luas, termasuk dengan membangun kerjasama dengan para pelanggan baru. Anda bisa menjalin kerjasama dengan para pebisnis perumahan, hotel, apartemen, sekolah, restoran, dan yang lainnya, sehingga bisa mendapatkan pembelian dalam jumlah yang besar sekaligus.

Selain itu, jagalah hubungan baik dengan pelanggan bisnis Anda. Tetap berikan produk dan layanan terbaik untuk setiap pelanggan, agar mereka menjadi pelanggan setia usaha mebel yang Anda jalankan. Kerja sama ini dapat membuka peluang penjualan dalam jumlah besar.

  • Peluang Kemitraan: Tawarkan diskon khusus untuk pemesanan dalam jumlah besar.
  • Ekspansi Pasar: Manfaatkan kerja sama ini untuk memperluas jangkauan bisnis Anda.

Kemitraan strategis dapat membantu usaha mebel Anda berkembang lebih cepat.

9. Menjaga Kualitas dan Menentukan Harga yang Kompetitif

Kualitas produk menjadi faktor utama yang memengaruhi keputusan pembelian konsumen. Pastikan setiap produk mebel yang Anda hasilkan memiliki kualitas yang baik dan harga yang sesuai dengan nilai yang ditawarkan.

  • Kualitas: Gunakan bahan baku yang berkualitas dan pastikan pengerjaan produk dilakukan dengan detail.
  • Harga: Tetapkan harga yang kompetitif tanpa mengorbankan kualitas produk.

Dengan kombinasi kualitas dan harga yang sebanding, Anda dapat membangun kepercayaan konsumen dan memperluas pangsa pasar.

10. Pengelolaan Bahan Baku

Kelancaran produksi sangat bergantung pada ketersediaan bahan baku. Oleh karena itu, pastikan Anda memiliki pasokan bahan baku yang cukup dan berkualitas.

  • Bahan Baku Kayu: Pastikan bahan baku berasal dari sumber yang legal dan ramah lingkungan.
  • Alternatif Bahan Baku: Selain kayu, gunakan rotan atau MDF untuk memenuhi permintaan konsumen dengan anggaran terbatas.

Dengan pengelolaan bahan baku yang baik, Anda dapat menjaga kualitas produk sekaligus mengontrol biaya produksi.

11. Perekrutan Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah aset penting dalam bisnis mebel. Pastikan Anda merekrut karyawan yang memiliki keterampilan dan pengalaman di bidang ini.

  • Pelatihan: Berikan pelatihan kepada karyawan baru untuk memastikan mereka memiliki standar kerja yang sesuai.
  • Kreativitas: Pastikan tenaga kerja Anda mampu menghasilkan desain yang inovatif dan menarik bagi konsumen.

Dengan tim kerja yang solid, bisnis mebel Anda dapat berkembang lebih baik.

Baca Juga: 10 Cara Meningkatkan Kualitas Pelayanan dalam Bisnis

Contoh Cara Estimasi Modal Membangun Bisnis Mebel

Berikut terdapat rincian estimasi modal awal untuk memulai bisnis mebel dalam skala mikro truterlebih dahulu.

Taksiran pengeluaran per unit atau sewa per unit yang tertera di bawah ini dapat bervariasi tergantung lokasi, jarak dengan supplier, dan prioritas sumber daya yang dibutuhkan.

Jenis Pengeluaran Komponen Pengeluaran Biaya Minimal Biaya Maksimal
Biaya Tempat Usaha Sewa tempat (per bulan) Rp5.000.000 Rp15.000.000
Renovasi dan persiapan tempat Rp 10.000.000 Rp30.000.000
Peralatan dan Mesin Mesin pemotong kayu, mesin bor, dll Rp30.000.000 Rp100.000.000
Peralatan tangan dan perlengkapan Rp5.000.000 Rp10.000.000
Bahan Baku Awal Kayu dan bahan lainnya Rp10.000.000 Rp20.000.000
Biaya Legalitas dan Perizinan Izin usaha dan dokumen legal Rp2.000.000 Rp5.000.000
Biaya Pemasaran dan Promosi Iklan, branding, dan promosi awal Rp5.000.000 Rp15.000.000
Gaji Karyawan Gaji karyawan (per bulan, untuk 2-3 orang) Rp6.000.000 Rp 15.000.000
Biaya Operasional Awal Utilitas (listrik, air, dll.) Rp2.000.000 Rp5.000.000
Biaya lain-lain Rp5.000.000 Rp10.000.000
Total Estimasi Biaya Rp80.000.000 Rp240.000.000

Atur Pencatatan Arus Keuangan dan Persediaan Bisnis Mebel dengan Mekari Jurnal

Membangun usaha mebel seringkali menghadapi tantangan dalam mencatat seluruh transaksi yang berkaitan dengan bisnis secara detail. Ini dikarenakan cukup banyak perputaran barang dan uang yang terjadi dalam setiap aktivitasnya.

Untuk mengatasi hal tersebut dengan baik, Anda dapat menunjang pekerjaan dalam pembukuan keuangan dan stok barang melalui software akuntansi terintegrasi dengan supply chain management yaitu Mekari Jurnal.

Melalui Mekari Jurnal, Anda dapat melakukan pencatatan transaksi secara mudah, cepat, dan detail melalui sistem yang sudah berbasis automasi, di mana telah terintegrasi langsung dengan transaksi yang terjadi secara real-time.

Anda juga dapat memantau situasi di dalam ruang penyimpanan secara langsung melalui laporan persediaan barang yang dapat Anda akses dalam ekosistem Mekari Jurnal, sehingga Anda tidak perlu repot-repot untuk berpindah platform lagi.

Bagaimana? Cukup efektif bukan untuk mendukung operasional bisnis Anda sehari-hari? Tunggu apalagi, daftarkan bisnis Anda dan rasakan manfaatnya! Melalui software akuntansi terintegrasi Mekari Jurnal, bantu para pengusaha termasuk pebisnis mebel memperluas usaha mereka!

Hubungi Sales Mekari Jurnal Sekarang!

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur Mebel dan Furniture Sederhana

Berikut adalah contoh sederhana laporan keuangan untuk perusahaan manufaktur mebel. Laporan keuangan terdiri dari laporan laba rugi, laporan posisi keuangan (neraca), laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas.

1. Laporan Laba Rugi

Periode: 1 Januari – 31 Desember 2023

Keterangan Jumlah (Rp)
Pendapatan Penjualan 5,000,000,000
Potongan Penjualan (100,000,000)
Pendapatan Bersih 4,900,000,000
Harga Pokok Penjualan (HPP) (3,000,000,000)
Laba Kotor 1,900,000,000
Beban Operasional:
– Beban Gaji Karyawan (500,000,000)
– Beban Listrik dan Air (50,000,000)
– Beban Penyusutan Mesin (100,000,000)
– Beban Lain-lain (20,000,000)
Total Beban Operasional (670,000,000)
Laba Operasi 1,230,000,000
Beban Pajak (123,000,000)
Laba Bersih 1,107,000,000

2. Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

Per 31 Desember 2023

Keterangan Jumlah (Rp)
Aset Lancar:
– Kas 500,000,000
– Piutang Usaha 1,000,000,000
– Persediaan Bahan Baku 800,000,000
Total Aset Lancar 2,300,000,000
Aset Tetap:
– Tanah 1,500,000,000
– Bangunan 2,000,000,000
– Mesin Produksi 1,000,000,000
– Akumulasi Penyusutan (300,000,000)
Total Aset Tetap 4,200,000,000
Total Aset 6,500,000,000
Liabilitas:
– Utang Usaha 700,000,000
– Utang Bank 1,500,000,000
Total Liabilitas 2,200,000,000
Ekuitas:
– Modal Pemilik 4,000,000,000
– Laba Ditahan 300,000,000
Total Ekuitas 4,300,000,000
Total Liabilitas + Ekuitas 6,500,000,000

3. Laporan Perubahan Ekuitas

Periode: 1 Januari – 31 Desember 2023

Keterangan Jumlah (Rp)
Saldo Awal Ekuitas 3,800,000,000
Tambahan Modal 200,000,000
Laba Bersih Tahun Berjalan 1,107,000,000
Pengambilan Pribadi Pemilik (500,000,000)
Saldo Akhir Ekuitas 4,300,000,000

4. Laporan Arus Kas

Periode: 1 Januari – 31 Desember 2023

Keterangan Jumlah (Rp)
Arus Kas dari Aktivitas Operasi:
– Penerimaan dari Pelanggan 4,700,000,000
– Pembayaran kepada Pemasok dan Karyawan (3,200,000,000)
Arus Kas Bersih Operasi 1,500,000,000
Arus Kas dari Aktivitas Investasi:
– Pembelian Mesin Produksi (1,000,000,000)
Arus Kas Bersih Investasi (1,000,000,000)
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan:
– Pinjaman Bank Baru 1,500,000,000
– Pembayaran Utang Bank (1,000,000,000)
Arus Kas Bersih Pendanaan 500,000,000
Kenaikan Kas Bersih 1,000,000,000
Saldo Kas Awal 400,000,000
Saldo Kas Akhir 1,400,000,000

Contoh laporan ini bersifat ilustratif dan sederhana. Pada praktiknya, laporan keuangan perusahaan manufaktur biasanya lebih kompleks dengan detail tambahan seperti laporan biaya produksi. Jika Anda membutuhkan rincian lebih lanjut, seperti cara menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP) baca artikel ini.

Kelebihan dan Kekurangan Usaha Mebel

Usaha mebel telah lama menjadi salah satu sektor bisnis yang memiliki prospek cerah, terutama di Indonesia yang dikenal sebagai salah satu produsen mebel berkualitas tinggi. Namun, seperti halnya usaha lain, bisnis ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan oleh calon pelaku usaha sebelum terjun ke dalamnya. Berikut adalah uraian mendalam tentang kelebihan dan kekurangan usaha mebel yang dapat menjadi panduan untuk memahami seluk-beluk bisnis ini.

Kelebihan Usaha Mebel

1. Menjanjikan Profit Bisnis yang Menguntungkan

Salah satu daya tarik utama dari usaha mebel adalah potensi profit yang besar. Produk mebel, terutama yang berbahan dasar kayu solid atau rotan berkualitas tinggi, sering kali memiliki nilai jual yang tinggi, baik di pasar domestik maupun internasional. Ditambah lagi, permintaan terhadap mebel kustom atau mebel dengan desain unik juga terus meningkat. Hal ini menjadikan usaha mebel sebagai salah satu sektor bisnis yang sangat menjanjikan bagi pelaku usaha.

Misalnya, pelanggan cenderung tidak hanya mencari produk mebel standar, tetapi juga produk yang sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka, seperti meja kerja ergonomis atau furnitur minimalis untuk ruang kecil. Permintaan ini memberikan peluang besar bagi pelaku usaha untuk menghasilkan keuntungan lebih dari desain kustom.

2. Angka Permintaan yang Cenderung Meningkat

Permintaan akan produk mebel cenderung meningkat setiap tahunnya, terutama seiring dengan pertumbuhan ekonomi, peningkatan daya beli masyarakat, dan perkembangan industri properti. Kebutuhan mebel akan selalu ada karena masyarakat membutuhkan furnitur untuk rumah, kantor, atau ruang komersial mereka. Bahkan, tren investasi properti seperti apartemen dan vila turut mendukung peningkatan permintaan terhadap mebel.

Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir, tren renovasi rumah juga turut berkontribusi pada meningkatnya permintaan mebel. Banyak konsumen yang ingin memperbarui tampilan rumah mereka dengan furnitur baru, yang tentunya menjadi peluang besar bagi pelaku usaha mebel.

3. Target Pasar yang Luas

Salah satu kelebihan signifikan dari usaha mebel adalah target pasar yang sangat luas. Bisnis ini dapat menyasar berbagai segmen pasar, mulai dari kelas menengah hingga kelas atas. Bahkan, mebel buatan Indonesia tidak hanya diminati di pasar lokal, tetapi juga memiliki reputasi yang baik di pasar internasional. Produk-produk mebel seperti kursi rotan, meja kayu jati, dan lemari ukir tradisional Indonesia sangat digemari oleh konsumen di Eropa, Amerika Serikat, hingga Timur Tengah.

Dengan peluang ekspor yang terbuka lebar, pelaku usaha mebel dapat memperluas jangkauan pasar mereka, sehingga potensi pendapatan menjadi semakin besar. Namun, untuk menembus pasar internasional, pelaku usaha perlu memastikan bahwa produk mereka memenuhi standar kualitas dan memiliki desain yang menarik.

4. Pemasaran yang Cukup Mudah

Dengan kemajuan teknologi digital, pemasaran produk mebel menjadi semakin mudah. Pelaku usaha dapat memanfaatkan berbagai platform online seperti media sosial, e-commerce, atau situs web untuk mempromosikan produk mereka. Misalnya, Instagram dapat digunakan untuk menampilkan portofolio produk, sementara platform seperti Tokopedia atau Shopee dapat menjadi saluran penjualan yang efektif.

Selain itu, pemasaran offline seperti pameran mebel atau kerja sama dengan agen properti juga masih menjadi cara yang efektif untuk menarik konsumen. Dengan kombinasi pemasaran online dan offline, pelaku usaha dapat menjangkau lebih banyak pelanggan tanpa harus mengeluarkan biaya besar.

5. Mudah Memberikan Nilai Tambah pada Produk

Produk mebel memiliki peluang besar untuk diberi nilai tambah melalui inovasi desain, penggunaan bahan berkualitas, atau fitur tambahan seperti mekanisme lipat pada meja atau kursi ergonomis. Dengan memberikan nilai tambah ini, pelaku usaha dapat meningkatkan harga jual produk tanpa harus mengeluarkan biaya produksi yang terlalu besar.

Misalnya, furnitur dengan ukiran tradisional yang dipadukan dengan desain modern dapat menarik konsumen yang menginginkan keunikan. Nilai tambah ini tidak hanya meningkatkan daya saing produk di pasar, tetapi juga membantu membangun brand yang kuat.

Kekurangan Usaha Mebel

1. Membutuhkan Pekerja yang Handal

Produksi mebel berkualitas tinggi membutuhkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan khusus, terutama dalam hal pemrosesan kayu, desain, dan perakitan. Sayangnya, tidak semua tenaga kerja memiliki keahlian ini, sehingga pelaku usaha sering kali menghadapi tantangan dalam merekrut pekerja yang sesuai. Selain itu, pelatihan pekerja baru juga membutuhkan waktu dan biaya tambahan.

Untuk mengatasi kekurangan ini, pelaku usaha dapat bekerja sama dengan lembaga pelatihan atau mendirikan program pelatihan internal guna meningkatkan keterampilan tenaga kerja mereka. Dengan begitu, kualitas produk tetap terjaga dan proses produksi dapat berjalan dengan efisien.

2. Pengerjaan Produk Relatif Lama

Pembuatan produk mebel, terutama yang berbasis kustom, sering kali membutuhkan waktu pengerjaan yang lama. Proses seperti pemotongan kayu, perakitan, hingga finishing memerlukan ketelitian dan kesabaran. Hal ini dapat menjadi tantangan, terutama jika permintaan konsumen tinggi dan jadwal produksi padat.

Selain itu, pengerjaan yang lama juga dapat memengaruhi arus kas bisnis, karena modal baru dapat kembali setelah produk selesai dan terjual. Oleh karena itu, pelaku usaha perlu mengelola waktu produksi dengan baik dan memastikan bahwa kapasitas produksi mereka cukup untuk memenuhi permintaan.

3. Tingkat Persaingan Bisnis yang Tinggi

Bisnis mebel merupakan salah satu sektor dengan tingkat persaingan yang sangat ketat. Banyaknya pelaku usaha di bidang ini membuat konsumen memiliki banyak pilihan, sehingga pelaku usaha harus berusaha keras untuk membedakan produk mereka dari kompetitor. Tanpa strategi yang tepat, usaha mebel dapat kesulitan menarik perhatian konsumen dan memenangkan pasar.

Untuk menghadapi persaingan, pelaku usaha harus fokus pada kualitas, inovasi, dan strategi pemasaran yang efektif. Selain itu, membangun merek yang kuat dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan juga dapat menjadi cara untuk bertahan di tengah persaingan.

4. Kebutuhan Modal yang Besar

Usaha mebel membutuhkan modal yang cukup besar, terutama untuk pembelian bahan baku seperti kayu, rotan, atau MDF (Medium Density Fiberboard). Selain itu, biaya untuk peralatan produksi, sewa tempat, dan upah tenaga kerja juga tidak sedikit. Hal ini membuat bisnis mebel menjadi kurang cocok bagi pelaku usaha dengan keterbatasan modal.

Namun, pelaku usaha dapat mencari alternatif pendanaan seperti pinjaman bank atau kerja sama dengan investor untuk mengatasi kendala modal. Dengan perencanaan keuangan yang baik, modal besar dapat dioptimalkan untuk menghasilkan keuntungan yang maksimal.

5. Butuh Lokasi yang Strategis untuk Pemasaran Offline

Lokasi menjadi faktor penting dalam pemasaran offline produk mebel. Pelaku usaha perlu memilih lokasi yang strategis, seperti di dekat pusat perbelanjaan, perumahan, atau kawasan bisnis, agar produk mereka mudah dijangkau oleh konsumen. Namun, lokasi strategis biasanya memiliki biaya sewa yang tinggi, sehingga pelaku usaha perlu mempertimbangkan anggaran mereka dengan cermat.

Sebagai alternatif, pelaku usaha juga dapat memanfaatkan pameran mebel atau toko daring untuk memasarkan produk mereka tanpa harus bergantung sepenuhnya pada lokasi fisik.

Referensi:

BFI Finance, “Usaha Mebel: Tips Memulai dan Estimasi Modalnya, Lengkap!”.

Atyourbusiness, “9 Key Tips for Starting a Furniture Business”.

Kategori : Business Management

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Jurnal

WhatsApp Hubungi Kami